jagomart
digital resources
picture1_Penilaian Autentik Pdf 53637 | 175511 Id Keterlaksanaan Penilaian Autentik Dan Ko


 141x       Tipe PDF       Ukuran file 0.17 MB       Source: media.neliti.com


Penilaian Autentik Pdf 53637 | 175511 Id Keterlaksanaan Penilaian Autentik Dan Ko

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 21 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                             SP-004-005 
                                   Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 196-202  
                      
                                        Keterlaksanaan Penilaian Autentik dan Korelasinya  
                                                       dengan Hasil Belajar Biologi SMA 
                                                                                     
                                  The Feasibility of Authentic Assessment and Its Correlation  
                                  with Biology Academic Achivement in Senior High Schools 
                                                                      Etika Dyah Puspitasari 
                                                    Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan,  
                                                             Jl. Prof. Dr. Soepomo, Yogyakarta, Indonesia 
                                                           Corresponding author: etikadyah.ps@gmail.com 
                                                                                     
                     Abstract:       Penelitian  ini  bertujuan  untuk  (1)  mengungkapkan  keterlaksanaan  penilaian  autentik  pada  mata  pelajaran 
                                     biologi;  (2)  mengetahui  adanya  korelasi  antara  keterlaksanaan  penilaian  autentik  dan hasil belajar  siswa. 
                                     Penelitian ini merupakan penelitian survei. Data diperoleh dari lima guru biologi dan 190 siswa kelas X di 
                                     SMA Negeri Kabupaten Sleman. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner, pedoman wawancara 
                                     dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif, 
                                     serta Uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pelaksanaan penilaian autentik masuk dalam 
                                     kategori baik dengan dua sekolah kategori sangat baik, dua sekolah kategori baik dan satu sekolah kategori 
                                     kurang baik; (2) tidak ada korelasi yang signifikan antara keterlaksanaan penilaian autentik dan hasil belajar 
                                     siswa. 
                     Keywords:       penilaian autentik, hasil belajar, biologi 
                     1.    PENDAHULUAN                                                  menilai  kompetensi  siswa  tidak  hanya  pada  ranah 
                                                                                        pengetahuan namun juga keterampilan dan sikap yaitu 
                     Penilaian  memegang  peranan  penting  dalam  dunia                penilaian autentik. 
                     pendidikan  karena  penilaian  yang  tepat  dapat                        Penilaian  autentik  merupakan  suatu  bentuk 
                     menunjukkan sejauh mana pembelajaran yang telah                    penilaian      yang      mensyaratkan        siswa     untuk 
                     dilakukan dan dapat dicapai oleh siswa. Penilaian juga             menampilkan tugas pada situasi yang sesungguhnya 
                     dapat  digunakan  untuk  mengetahui  apa  yang  harus              dan dapat menunjukkan penerapan dari keterampilan 
                     dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan                     dan  pengetahuan  yang  dimilikinya  (Mueller,  2006, 
                     kemampuan siswa. Sani (2014, p.201) berpendapat                    p.2). Hal yang senada diungkapkan oleh Guilkers et 
                     bahwa  penilaian  merupakan  suatu  proses  untuk                  al.  (2004,  p.69),  “Authentic  assessment  is  an 
                     menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar siswa                   assessment  requiring  students  to  use  the  same 
                     yang  dapat  digunakan  untuk  melakukan  perbaikan                competenceies, or combinations of knowledge, skills 
                     program pembelajaran.                                              and attitudes, that they need to apply in their criterion 
                           Penilaian dalam dunia pendidikan khususnya di                situation  in  professional  life”  yang  dapat  diartikan 
                     sekolah identik dengan penilaian tes tertulis. Penilaian           bahwa penilaian autentik merupakan penilaian yang 
                     tes  tertulis  merupakan  tes  utama  yang  banyak                 menuntut siswa untuk menggunakan kompetensinya 
                     digunakan oleh guru baik dalam bentuk tes pilihan                  baik segi pengetahuan, keterampilan dan sikap secara 
                     maupun uraian. Tes tertulis banyak digunakan karena                terpisah     maupun  kombinasi  ketiganya,              yang 
                     karena cenderung mudah untuk menilai siswa, namun                  dibutuhkan dalam aplikasi kehidupan nyata atau dunia 
                     penilaian hanya dengan tes tertulis memiliki banyak                kerja.  Kunandar  (2014,  p.36)  berpendapat  bahwa 
                     kelemahan. Kelemahan tes tertulis antara lain tidak                autentik  merupakan keadaan yang sebenarnya yaitu 
                     dapat menggambarkan kompetensi siswa secara utuh,                  kemampuan  atau  keterampilan  yang  dimiliki  oleh 
                     yaitu  cenderung  hanya  pada  segi  pengetahuan                   siswa, sedangkan berdasarkan pada Peraturan Menteri 
                     sedangkan  pada  segi  keterampilan  dan  sikap  tidak             Pendidikan  dan  Kebudayaan  No  104  tahun  2014 
                     dapat  terukur.  Padahal  penilaian  berguna  untuk                mengenai  Pedoman  Penilaian  Hasil  Belajar  oleh 
                     mengetahui  status  siswa  dengan  memperhatikan                   Pendidik, penilaian autentik diartikan sebagai bentuk 
                     berbagai  aspek,  yaitu  berupa  kemampuannya  pada                penilaian  yang  menghendaki  siswa  menampilkan 
                     aspek  pengetahuan,  keterampilan  maupun.  Oleh                   sikap, menggunakan pengetahuan, dan keterampilan 
                     karena  itu  diperlukan  suatu  sistem  penilaian  yang            yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan 
                     dapat  mengukur  setiap  aspek  kompetensi  siswa.                 tugas pada situasi yang sesungguhnya. 
                     Wiggins (1990, p.2) memaparkan adanya keterbatasan                       Penilaian  autentik  merupakan  penilaian  proses 
                     dalam menilai semua kompetensi siswa apabila hanya                 yang dapat menilai kesiapan siswa, proses dan hasil 
                     menggunakan tes tertulis, maka hal tersebut menjadi                belajar  secara  utuh.  Penilaian  autentik  sebagai 
                     alasan munculnya sistem penilaian baru yang dapat                  penilaian proses sesuai digunakan untuk pembelajaran 
                          196      Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya    
                      
                               Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 196-202  
                    
                   sains, termasuk pembelajaran biologi, karena dalam           untuk  meningkatkan  kemampuan  belajar.  Penilaian 
                   pembelajaran biologi menekankan pada proses sains.           autentik juga dianggap dapat meningkatkan capaian 
                   Pembelajaran  biologi  dapat  semakin  bermakna              hasil siswa karena dalam tugasnya menuntut adanya 
                   dengan  menggunakan  penilaian  autentik  karena             keaktifan dan penggunaan semua aspek kompetensi 
                   dengan  penilaian  autentik  tidak  hanya  menilai           yang dapat mengembangkan kemampuan siswa. Oleh 
                   pengetahuan siswa saja namun juga keterampilan dan           karena itu pada penilaian yang baik proses penilaian 
                   sikapnya. Sebagian besar orang beranggapan bahwa             dapat  digunakan  sebagai  assessment  for  learning 
                   materi biologi cenderung hanya pada level menghafal          maupun  assessment  as  learning  (penilaian  sebagai 
                   karena banyaknya materi yang harus dipelajari dan            pembelajaran). 
                   seolah guru hanya memberikan materi untuk dipahami                 Pelaksanaan  penilaian  autentik  yang  dapat 
                   dan dihafal, padahal dalam pembelajaran biologi tidak        digunakan sebagai assessment for learning maupun 
                   cukup untuk menguasai konsep biologi saja, namun             assessment      as    learning     diharapkan      dapat 
                   juga lebih ditekankan mengenai keterampilan proses           menghasilkan  dampak  yang  baik  terhadap  proses 
                   biologi,  yaitu  kemampuan  siswa  melakukan  kerja-         pembelajaran  dan  hasil  belajar  siswa.  Hal  tersebut  
                   kerja sebagai seorang peneliti biologi. Oleh karena itu      sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, 
                   implementasi  penilaian  autentik  penting  pada  mata       diantaranya  penelitian  Balik  (2012,  p.21)  yang 
                   pelajaran biologi.                                           meneliti  pengaruh  implementasi  asesmen  autentik 
                        Penilaian  erat  kaiatannya  dengan  hasil  belajar     terhadap  prestasi  belajar  matematika  dan  motivasi 
                   sebagaimana  yang  diungkapkan  Cumming  &                   berprestasi. Berdasarkan hasil penelitiannya diperoleh 
                   Maxwell  (1999,  p.178),  penilaian  autentik  tidaklah      bahwa  implementasi  penilaian  autentik  dalam 
                   bermakna  tanpa  memperhatikan  hasil  berlajarnya.          pembelajaran      matematika     dapat    meningkatkan 
                   Menurut  Kunandar  (2014,  p.36),  hasil  penilaian          prestasi belajar dan motivasi siswa.  Hasil penelitian 
                   autentik   dapat    digunakan     oleh    guru    untuk      lain juga diungkapkan oleh Pantiwati (2013, p.1) yang 
                   merencanakan      program      perbaikan    (remidial),      meneliti    mengenai      penilaian    autentik   untuk 
                   pengayaan      (enrichment)      maupun      pelayanan       meningkatkan       kemampuan        tingkat     berfikir, 
                   konseling, selain itu hasil penilaian autentik juga daat     kemampuan  berfikir  kitis-kreatif  dan  kesadaran 
                   digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses             metakognitif.  Pantiwati  (2013,  p.1)    menyatakan 
                   pembelajaran (assessment for learning). Oleh karena          bahwa penilaian autentik merupakan penilaian yang 
                   itu  penilaian  autentik  tidak  hanya  dapat  berfungsi     digunakan secara menyeluruh dan secara kontinu yang 
                   sebagai  penilaian  sumatif  namun  sebagai  penilaian       dapat menunjukkan hasil siswa, dengan pelaksanaan 
                   formatif (Johnson et al., 2010, p.32). Menurut Subali        penilaian autentik dapat meningatkan motivasi siswa, 
                   (2012,  p.135),  praktik  assessment  for  learning          juga baik secara langsung dan tidak langsung dapat 
                   (penilaian untuk pembelajaran) dengan memanfaatkan           meningkatkn hasil belajar dan dapat digunakan untuk 
                   hasil  penilaian  formatif  dapat  dilakukan  dengan         memonitor      progres     dari   kompetensi      siswa. 
                   berbagai    cara,   dan   apabila    strategi  tersebut      Kemampuan  untuk  dapat  memonitor  (monitoring 
                   diaplikasikan maka hasil belajar siswa secara otomatis       skill)  tersebut  merupakan  bagian  dari  kesadaran 
                   dapat  meningkat.  Wijayanti  &  Mundilarto  (2015,          metakognitif,  dan  pelaksanaan  penilaian  autentik 
                   p.130) menyatakan bahwa informasi hasil tes formatif         dapat  meningkatkan  kemampuan  berfikir  kritis 
                   dapat berfungsi sebagai umpan balik (feedback) baik          kreatif. Dilaksanakannya penilaian autentik juga dapat 
                   bagi pendidik maupun siswa, sehingga hasil penilaian         digunakan      untuk    memotivasi      belajar   siswa 
                   harus segera diberikan agar siswa dapat mengetahui           sebagaimana  dikemukakan  oleh  Kusmijati  (2014, 
                   hasil kinerjanya dan bagi pendidik dapat digunakan           p.55),  berdasarkan  hasil  penelitiannya  penilaian 
                   untuk  memantau  proses  pembelajaran,  kemajuan             autentik dapat digunakan oleh guru dalam memotivasi 
                   belajar  dan  prestasi  belajar  siswa.  Stiggins  (2005,    belajar   siswa.    Hasil   penilaian   autentik   akan 
                   p.326) berpendapat bahwa dengan melakukan fungsi             menstimulasi  tindakan  siswa,  dan  guru  dapat 
                   penilaian formatif maka dapat menjadi kunci sukses           membangkitkan motivasi siswa untuk tekun belajar 
                   pada  hasil  pembelajaran.  Menurut  Guilkers  et  al.       secara kontinu. Berdasarkan beberapa hasil penelitian 
                   (2004, p.68), dengan penilaian yang bersifat formatif        tersebut  maka  peneliti  tertarik  untuk  mempelajari 
                   maka dapat memacu dan meningkatkan pembelajaran              mengenai keterlaksanaan penilaian autentik terutama 
                   siswa. Herrington & Herrington (Guilkers et al., 2004,       pada sekolah yang menjadi pilot project kurikulum 
                   p.68) berpendapat bahwa dengan penilaian autentik            2013  di  Kabupaten  Sleman,  DIY  dan  mengetahui 
                   maka  diharapkan  mempunyai  dampak  yang  positif           adanya  korelasi  antara  keterlaksanaan  penilaian 
                   terhadap  pembelajaran  siswa  dan  motivasi  belajar        autentik tersebut dengan hasil belajar siswa pada mata 
                   siswa.                                                       pelajaran biologi. 
                        Penilaian  autentik  yang  berfungsi  sebagai 
                   penilaian  formatif  dan  menerapkan  assessment  for        2.    METODE 
                   learning,  maka  dapat  membantu  siswa  dalam 
                   melakukan  perbaikan  dan  pencapaian  target  hasil         Penelitian  ini  merupakan  penilaian  survei  yang 
                   belajar.    Stiggins    (2002,     p.4)    berpendapat       difokuskan  pada  keterlaksanaan  penilaian  autentik. 
                   “assessments for learning serve to help students learn       Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif 
                   more”, sehingga menurutnya penilaian tidak hanya             dan  kualitatif.  Penelitian  dilaksanakan  pada  bulan 
                   digunakan  untuk  menentukan  status  seseorang  atau        Februari-Mei  tahun  2015  di  lima  SMA  Negeri 
                   siswa namun dengan penilaian juga dapat digunakan            kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 
                                                                 Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS                 197 
                    
                            Puspitasari. Keterlaksanaan Penilian Autentik dan Korelasinya dengan Hasil Belajar Biologi SMA  
                     
                    2.1. Populasi dan Sampel Penelitian                                    Data  kuantitatif  dari  hasil  kuesioner  guru, 
                                                                                     kuesioner siswa, analisis dokumen dan analisis hasil 
                    Populasi dalam penelitian ini adalah SMA Negeri di               wawancara       dianalisis   dan     ditentukan     tingkat 
                    kabupaten  Sleman  yang  menjadi  pilot  project                 keterlaksanan        penilaian       autentik      dengan 
                    kurikulum 2013, yaitu sebanyak tujuh SMA Negeri.                 mengkategorikan ke dalam empat kriteria panafsiran 
                    Seluruh  anggota  populasi  dijadikan  sebagai  sampel           hasil pengukuran, berdasarkan pada rumusan Mardapi 
                    dalam    penelitian  ini  (sensus),  namun  dikarenakan          (2008,  p.123).  Adapun  langkah-langkah  analisisnya 
                    masalah  perijinan  sampel  direduksi  menjadi  lima             yaitu:  (1)  menghitung skor (tertinggi dan terendah) 
                    SMA Negeri. Subyek penelitian ini adalah lima guru               pada  masing-masing  komponen,  (2)  menghitung 
                    mata pelajaran biologi kelas X dan 190 siswa kelas X.            rerata skor masing-masing komponen atau mean ideal 
                                                                                     (X ̅), (3) menentukan nilai/skor simpangan baku ideal, 
                    2.2. Data, Instrumen dan Teknik                                  (4)  merubah  skor  menjadi  skala  4,00  dengan  cara 
                          Pengumpulan Data                                           membagi skor keterlaksanaan dengan skor maksimal 
                                                                                     dan  kemudian  dikalikan  4,00,  dan  (5)  menentukan 
                    Data    dan    informasi     mengenai  keterlaksanaan            tingkat kecenderungan berdasarkan rumusan Mardapi 
                    penilaian autentik dan hasil belajar siswa pada mata             (2008, p.122-124). 
                                                                                           Penentuan      skor    keterlaksanaan      penilaian 
                    pelajaran     biologi    dikumpulkan        menggunakan          autentik diperoleh dengan cara dihitung berdasarkan 
                    kuesioner, wawancara dan dokumentasi.                            rumus:               ((X1 + X2 +X3) / 3) + X4 
                          Kuesioner      digunakan      untuk     mengetahui                                              2 
                    keterlaksanaan      penilaian    autentik     berdasarkan        Keterangan: X1= kuesioner guru 
                    kurikulum 2013 dengan responden guru biologi kelas                                X2= kuesioner siswa 
                    X dan siswa kelas X.                                                              X3= analisis dokumen 
                          Wawancara dilakukan terhadap informan untuk                                 X4= keterlaksanaan (wawancara) 
                    mendapatkan  data  yang  relevan  berkaitan  dengan               
                    permasalahan        penelitian       yakni      mengenai               Formula  untuk  menentukan  persentase  (%) 
                    keterlaksanaan penilaian autentik serta mengenai hasil           keterlaksanaan       penilaian     autentik     digunakan 
                    belajar  siswa.  Teknik  wawancara  dilakukan  untuk             persamaan: 
                    memverifikasi,  meng-cross  check,  mengubah  dan                Persentase keterlaksanaan penilaian autentik: 
                    memperluas informasi yang diperoleh dari kuesioner                    %= (skor keterlaksanaan )/4,00   x  100%. 
                    dan  dokumentasi.  Pada  penelitian  ini  wawancara 
                    dilakukan pada guru biologi kelas X dan perwakilan 
                    siswa kelas X.                                                       Tabel 1. Kategorisasi Pelaksanaan Penilaian Autentik 
                          Dokumentasi  merupakan  teknik  pengumpulan 
                    data  yang  bersumber  dari  data  tertulis.  Dalam                  No        Rentang skor               Interprtasi 
                    penelitian    ini   dokumentasi       digunakan      untuk            1           X ≥ 3,00             Sangat Baik (SB) 
                    mengumpulkan data mengenai pelaksanaan penilaian 
                    autentik  yang  meliputi  instrumen  tiap  penilaian                  2       3,00 > X ≥ 2,50              Baik (B) 
                    autentik, rubrik penilaian autentik dan hasil penilaian               3       2,50 > X ≥ 2,00         Kurang Baik (KB) 
                    autentik, serta analisis dokumen capaian hasil belajar 
                    siswa  pada  rapor  semester  satu  tahun  pelajaran                  4           X< 2,00            Sangat Kurang Baik 
                    2014/2015.                                                                                                   (SK) 
                                                                                     Keterangan: X= skor responden 
                    2.3. Teknik Analisis Data                                         
                                                                                           Langkah  selanjutnya  menentukan  hubungan 
                                                                                     keterlaksanaan penilaian autentik dengan hasil belajar 
                    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian             pada  rapor  siswa  yaitu  menggunakan  uji  korelasi 
                    ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif,       Spearman.  Pada  penelitian  ini  hipotesis  untuk  uji 
                    yaitu  dengan  mendeskripsikan  dan  memaknai  data              korelasi tersebut adalah sebagai berikut: 
                    dari masing-masing variabel yang dievaluasi baik data            Ho        : Tidak ada hubungan antara keterlaksanaan 
                    kuantitatif  maupun  kualitatif.  Data  kuesioner  dan                     penilaian autentik dengan hasil belajar siswa 
                    analisis dokumen sebelum dianalisis diproses menjadi                       pada mata pelajaran biologi. 
                    data  kuantitatif,  kemudian  dianalisis  menggunakan            H1        :  Ada  hubungan  antara  keterlaksanaan 
                    statistik  deskriptif,  untuk  data  hasil  wawancara                      penilaian autentik dengan hasil belajar siswa 
                    dianalisis  dengan  analisis  kualitatif  dan  diproses                    pada mata pelajaran biologi. 
                    menjadi      data     kuantitatif     sebagai     penentu              Interpretasi  pada  uji  korelasi  dilakukan  untuk 
                    keterlaksanaan  penilaian  autentik,  sedangkan  untuk           pengambilan  keputusan  statistik  dan  untuk  melihat 
                    mendeskripsikan         adanya        korelasi      antara       arah    hubungan  korelasi.       Interpretasi       untuk 
                    keterlaksanaan penilaian autentik dengan hasil belajar           pengambilan  keputusan  dapat  dilakukan  dengan 
                    pada  rapor  siswa  kelas  X  tahun  ajaran  2014/2015           melihat nilai sig pada tabel analisis korelasi dengan 
                    dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman dengan              SPSS yaitu: Jika nilai sig. > 0,05, maka Ho diterima 
                    SPSS versi 21.                                                   atau  tidak ada korelasi yang signifikan. Jika nilai sig. 
                                                                                     <  0,05,  maka  Ho  ditolak  yaitu  ada  korelasi  yang 
                                                                                     signifikan. 
                          198     Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya    
                     
                                  Proceeding Biology Education Conference (ISSN: 2528-5742), Vol 13(1) 2016: 196-202  
                      
                     3.    HASIL DAN PEMBAHASAN                                         skor    2,79.    Adapun  persentase  keterlaksanaan 
                                                                                        penilaian autentik disajikan pada Gambar 1.  
                     Hasil penelitian ini berupa tabel hasil keterlaksanaan 
                     penilaian    auntentik     dan    tabel    hasil   korelasi            100
                     keterlaksanaan penilaian autentik dengan hasil belajar                ) 90                                 79
                                                                                             80               75       74
                     pada aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap                      (%       66
                     siswa.   Hasil    keterlaksanaan  penilaian  autentik                 or70
                                                                                           kS60                                          54
                     merupakan  hasil  rata-rata  analisis  kuesioner  guru,                
                     kuesioner  siswa  dan  analisis  dokumen,  kemudian                   se50
                                                                                           tan40
                     penentuan       keterlaksanaan       diperoleh      dengan            se30
                     menjumlah  hasil  rata-rata  tersebut  dengan  analisis                 20
                     keterlaksanaan      berdasarkan       hasil    wawancara,             Per
                                                                                             10
                     kemudian      dirata-rata.    Hasil    wawancara       juga              0
                     digunakan untuk mengetahui lebih mendalam tentang                             SMAN SMAN SMAN SMAN SMAN
                     kendala  keterlaksanaan  penilaian  autentik  sehingga                          A        B         C        D        E
                     dapat  mendukung dan  memperjelas hasil  kuesioner                                             Sekolah
                     dan    analisis   dokumen  dalam  penelitian  ini. 
                     Keterlaksanaan penilaian autentik juga diamati dari                Gambar 1. Persentase Keterlaksanaan Penilaian Autentik di 
                     pemahaman  guru  mengenai  penilaian  autentik,                    SMA Negeri Kabupaten Sleman 
                     kelengkapan  instrumen  penilaian,  keterlaksanaan 
                     proses penilaian autentik dan tindak lanjut dari hasil                  
                     penilaian autentik.                                                        Keterlaksanaan penilaian autentik dilihat dari 
                         Hasil  penelitian  menunjukkan  berdasarkan  data              segi kesiapan cukup baik, guru memahami penilaian 
                     kuesioner guru dan siswa bahwa penilaian autentik                  autentik  sebagai  penilaian  yang  ideal.  Penilaian 
                     terlaksana dengan baik, begitu pula dari hasil analisis            autentik dapat digunakan untuk  menilai kemampuan 
                     dokumen  menunjukkan  bahwa  hampir  semua  guru                   siswa baik pada ranah pengetahuan, keterampilan dan 
                     memiliki  instrumen  penilaian  autentik,  hanya  satu             sikap secara menyeluruh dan sesuai dengan keadaan 
                     sekolah yang kurang lengkap dokumen penilaiannya                   yang  sesungguhnya.  Pemahaman  guru  mengenai 
                     yaitu  SMAN  E.  Data  yang  diperoleh  tersebut                   penilaian  autentik  diperoleh  dari  hasil  pelatihan 
                     kemudian  diverifikasi  dengan  hasil  wawancara                   kurikulum  2013  yang  telah  diberikan,  namun 
                                                                                        demikian sosialisasi/pelatihan  mengenai kurikulum 
                     dengan guru dan siswa. Berdasarkan hasil wawancara                 2013 dirasa masih kurang, yakni mengenai penjelasan 
                     diperoleh data bahwasannya guru tidak melaksanakan                 tiap jenis penilaian autentik yang ada pada kurikulum 
                     semua penilaian autentik  yang ada pada kurikulum                  2013,  urgensi  tiap  jenis  penilaian  autentik,  teknik 
                     2013.  Hasil  skor  akhir  keterlaksanaan  penilaian               pelaksanaannya dan tindak lanjut dari hasil penilaian 
                     autentik dan interpretasinya disajikan pada Tabel 2.               autentik tersebut.  
                                                                                              Berdasarkan  dari  segi  kesiapan  instrumen 
                          Tabel 2. Skor Keterlaksanaan Penilaian Autentik               penilaian autentik sebagian besar guru telah memiliki 
                                                                                        instrumen  penilaian  secara  lengkap.  Instrumen 
                            No          Sekolah        Skor        Kategori             tersebut diperoleh dengan modifikasi hasil pelatihan 
                                                                                        kurikulum 2013 dan MGMP biologi, namun sebagian 
                            1          SMAN A           2,62           B                besar     guru      merasa       cukup       sulit    untuk 
                            2          SMAN B           3,02           SB               mengimplementasikan penilaian autentik di sekolah 
                                                                                        karena instrumen penilaian autentik yang digunakan 
                            3          SMAN C           2,96           B                banyak dan komponen yang harus dinilai juga banyak 
                            4          SMAN D           3,17           SB               terutama  pada  penilaian  sikap.  Meskipun  penilaian 
                                                                                        autentik sudah ada pada kurikulum 2006 hanya saja 
                            5          SMAN E           2,18          KB                tidak  secara  jelas  dan  rinci  diatur  seperti  pada 
                                 Jumlah                13,97                            kurikulum 2013, sehingga guru belum terbiasa dengan 
                                                                                        banyaknya teknik penilaian yang harus dilakukan dan 
                                Rata-rata               2,79                            merasa  kesulitan  dalam  mengimplementasikannya. 
                                                                                        Guru  juga  merasa  waktunya  sangat  terbatas  dalam 
                                Kategori                 B                              menilai siswa dengan komponen penilaian yang cukup 
                                                                                        banyak  dan  beban  materi  yang  diajarkan  cukup 
                         Berdasarkan data pada Tabel 2, dapat diketahui                 banyak.  Kurang  dilaksanakannya  penilaian  autentik 
                     bahwa terdapat  dua  sekolah  masuk  dalam  kategori               juga  dikarenakan  guru  merasa  kesulitan  dalam 
                     baik yaitu SMAN A dan SMAN C, dua sekolah masuk                    menyesuaikan dengan materi yang diajarkan, terutama 
                     dalam kategori sangat baik yaitu SMAN B dan SMAN                   dalam  melaksanakan  penilaian  proyek,  kinerja, 
                     D, dan satu sekolah masuk dalam kategori kurang baik               maupun  penilaian  portofolio.  oleh  karena  itu  guru 
                     yaitu  SMAN  E.  Secara  rata-rata  keseluruhan                    masih  banyak  menggunakan  penilaian  dengan  tes 
                     keterlaksanaan  penilaian  autentik  di  SMA  Negeri               tertulis. 
                     kabupaten Sleman masuk dalam kategori baik dengan 
                                                                       Seminar Nasional XIII Pendidikan Biologi FKIP UNS                       199 
                      
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Sp proceeding biology education conference issn vol keterlaksanaan penilaian autentik dan korelasinya dengan hasil belajar biologi sma the feasibility of authentic assessment and its correlation with academic achivement in senior high schools etika dyah puspitasari program studi pendidikan universitas ahmad dahlan jl prof dr soepomo yogyakarta indonesia corresponding author etikadyah ps gmail com abstract penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pada mata pelajaran mengetahui adanya korelasi antara siswa merupakan survei data diperoleh dari lima guru kelas x di negeri kabupaten sleman instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner pedoman wawancara dokumentasi analisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif kuantitatif serta uji spearman menunjukkan pelaksanaan masuk dalam kategori baik dua sekolah sangat satu kurang tidak ada signifikan keywords pendahuluan menilai kompetensi hanya ranah pengetahuan namun juga keterampilan sikap yaitu memegang peranan penting dunia karena tepa...

no reviews yet
Please Login to review.