Authentication
501x Tipe DOCX Ukuran file 0.22 MB
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH Disusun Oleh : 1. Arsyswanda Paringusti ( XI MIPA 5 / 03 ) 2. Debora Edina Anggraini ( XI MIPA 5 / 08 ) 3. Dhimas Pramadani ( XI MIPA 5 / 09 ) 4. Mario Sendy Irawan ( XI MIPA 5 / 17 ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 LUMAJANG Jl. HOS Cokroaminoto 159 Lumajang 67311 Telp./Fax. (0334) 881036 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oktober 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah yaitu dorongan darah pada dinding pembuluh darah ketika darah mengalir melewatinya. Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan suatu alat yang disebut sphygmomanometer / tensimeter / Automatic Blood Plessure Monitor. Hasil pengukurannya terdiri atas dua angka, biasanya 120 sampai 80. Angka pertama menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah ditekan keluar jantung, disebut angka sistol. Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka diastol. Tekanan darah seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis kelamin, massa tubuh, dan jenis aktivitas. Adanya faktor-faktor tersebut memungkinkan terjadinya perbedaan tekanan darah pada setiap orang. Untuk menyelidiki pengaruh massa tubuh dan jenis aktivitas terhadap denyut jantung dan tekanan darah maka dilakukanlah praktikum “Tekanan darah”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara mengetahui denyut nadi seseorang? 2. Bagaimana cara mengukur tekanan darah seseorang? 3. Bagaimana pengaruh aktivitas dengan denyut nadi dan tekanan darah? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui denyut nadi seseorang 2. Mempelajari cara mengukur tekanan darah seseorang 3. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi 4. Mempelajari faktir-faktor yang mempengaruhi tekanan darah BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Denyut Nadi Denyut nadi dan tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Selain dua hal tersebut, biasanya dapat dilakukan pengukuran kolesterol dalam darah, yakni dengan mengukur rasio LDL atau kolesterol jahat terhadap HDL atau kolesterol baik; serta tes doppler. Tes ini digunakan untuk menentukan seberapa baik sirkulasi darah ke seluruh sistem kardiovaskular. Pemeriksaan ini menggunakan instrumen komputer yang canggih untuk mengukur secara akurat tekanan darah atau voleme darah, yang mengalir ke seluruh sistem sirkulasi, termasuk tangan , kaki, tungkai, lengan dan leher (Sanif, 2008). Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari, sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003). Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri popolitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior (Michael, 2006). Pulsa denyut nadi terbentuk seiring dengan didorongnya darah melalui arteri. Untuk membantu sirkulasi, arteri berkontraksi dan berelaksasi secara periodik; kontraksi dan relaksasi arteri bertepatan dengan kontraksi dan relaksasi jantung seiring dengan dipompanya darah menuju arteri dan vena. Dengan demikian, pulse rate juga dapat mewakili detak jantung per menit atau yang dikenal dengan heart rate (Quan, 2006). PMI, atau Point of Maximal Impulse, dapat ditemukan pada sisi kiri dada, kurang lebih 2 inci ke kiri dari ujung sternum. Titik ini dapat dipalpasi dengan mudah; dan pada titik ini pula biasanya apical pulse diperiksa secara auskultasi dengan menggunakan stetoskop. 2.1.2 Tekanan Darah Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, dua harga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dan diastole. Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darah yang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistole. Satu siklus jantung tersusun atas empat fase (Saladin, 2003), 1. Pengisian ventrikel (ventricular filling) Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan tekanannya turun dibandingkan dengan atrium. Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalam tiga tahapan, yakni pengisian ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisian yang lebih lambat (diastasis), hingga kemudian proses diakhiri dengan sistole atrial. Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic Volume), yang merupakan volume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang lebih 130 mL. 2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction) Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole selama sisa siklus. Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat tajam, namun darah masih belum dapat keluar dari jantung dikarenakan tekanan pada aorta (80 mmHg) dan pulmonary trunk (10 mmHg)masih lebih tinggi dibandingkan tekanan ventrikel, serta masih menutupnya keempat katup jantung. Dalam fase ini, volume darah dalam ventrikel adalah tetap, sehingga dinamakan isovolumetrik. 3. Pompa ventrikuler (ventricular ejection) Pompa darah keluar jantung dimulai ketika tekanan dalam ventrikel melampaui tekanan arterial, sehingga katup semilunaris terbuka. Harga tekanan puncak adalah 120 mmHg pada ventrikel kiri dan 25 mmHg pada ventrikel kanan. Darah yang keluar jantung saat pompa ventrikuler dinamakan Stroke Volume (SV), yang besarnya sekitar 54% dari EDV. Sisa darah yang tertinggal disebut End Systolic Volume (ESV); dengan demikian SV = EDV – ESV. 4. Relaksasi isovolumetrik (isovolumetric relaxation)
no reviews yet
Please Login to review.