Authentication
569x Tipe PDF Ukuran file 0.51 MB
Materi Pembelajaran BAB Sistem Reproduksi Kelas XI
Sistem Reproduksi pada Pria
Manusia, baik pria maupun wanita diberikan kemampuan untuk bereproduksi.
Seandainya manusia tidak mampu bereproduksi, tentu keberadaan manusia di muka
bumi akan punah. Sistem reproduksi pria dan wanita saling melengkapi, sehingga
manusia dapat menghasilkan keturunan.
Masih ingatkah kalian tentang definisi sistem organ? Sistem organ adalah kumpulan
dari beberapa organ yang secara bersama-sama melakukan satu fungsi. Jadi, yang
dimaksud sistem reproduksi adalah kumpulan dari beberapa organ yang bersama-sama
melaksanakan fungsi reproduksi. Sistem reproduksi pria terdiri atas alat-alat
reproduksi, proses pembentukan sel sperma (spermatogenesis), dan berbagai hormon
yang ikut berperan dalam sistem reproduksi.
1. Alat-Alat Reproduksi pada Pria
Pria tentu memiliki berbagai alat reproduksi. Alat reproduksi pria berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin pria yakni sperma. Di samping itu, alat reproduksi pria
juga berfungsi dalam proses pelepasan sperma ke saluran sel kelamin wanita.
Berdasarkan letaknya, alat reproduksi pria terbagi menjadi dua bagian. Bagian yang
berada di dalam tubuh dinamakan alat reproduksi dalam, sedangkan bagian yang
terletak di luar dinamakan alat reproduksi luar. Masing-masing bagian ini saling
berhubungan dan tidak terpisah.
a. Alat Reproduksi Dalam
Alat reproduksi dalam pria meliputi testis, saluran reproduksi, dan kelenjar
kelamin.
1) Testis
Pria mempunyai testis (jamak = testes) berjumlah sepasang. Bentuknya
bulat seperti telur. Pada pria, testis berada di sebelah kanan kiri tubuh dan
terlindungi oleh sebuah kantung. Kantung tersebut dinamakan kantung
pelir atau skrotum. Dalam sistem reproduksi, testis berfungsi sebagai
penghasil sperma dan hormon kelamin.
Setiap harinya, seorang laki-laki dewasa menghasilkan lebih dari seratus
juta sperma. Pembentukan sperma ini terjadi di dalam dalam saluran
sempit yang dinamakan tubulus seminiferus. Di antara tubulus
seminiferus terdapat sel-sel interstisium atau sel-sel Leydig. Sel-sel ini
menghasikan hormon testosteron dan hormon androgen lainnya.
2) Saluran Reproduksi
Pada alat reproduksi pria terdapat berbagai macam saluran reproduksi,
meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
Epididimis merupakan sebuah saluran yang berada dalam skrotum dan
keluar dari kedua testis. Oleh karena itu, saluran ini jumlahnya sepasang.
Epididimis memiliki struktur yang berkelak-kelok. Sementara, panjangnya
mencapai 6 meter. Di dalam saluran ini, sel sperma disimpan sementara
hingga matang. Setelah matang, sel sperma bergerak meninggalkan saluran
epididimis menuju vas deferens.
Vas deferens merupakan saluran reproduksi yang berfungsi sebagai tempat
bergeraknya sperma dari epididimis menuju kantung semen (kantung mani)
atau vesikula seminalis. Pada satu ujung, vas deferens menempel
epididimis, sedangkan ujung lainnya berada dalam kelenjar prostat. Dari
vas deferens, sel sperma bergerak menuju saluran ejakulasi. Saluran ini
berfungsi sebagai tempat penghubung bergeraknya sel sperma menuju
uretra. Secara struktural, saluran ini amat pendek. Setelah melewati
saluran ejakulasi, sperma keluar tubuh melalui uretra. Uretra merupakan
saluran reproduksi yang berada dalam penis. Selain itu, uretra juga
berfungsi sebagai tempat saluran ekskresi urine dari kandung kemih.
3) Kelenjar Kelamin
Sebelum dikeluarkan melewati uretra, sperma yang berada di dalam
saluran reproduksi ditambahi dengan berbagai getah kelamin oleh kelenjar
kelamin. Fungsi getah kelamin adalah sebagai penyuplai bahan penting
sehingga sperma tetap hidup. Selain itu, getah kelamin juga membantu
pergerakan sel sperma di dalam saluran reproduksi. Ada beberapa kelenjar
1
kelamin yang berperan dalam sekresi getah kelamin, meliputi vesikula
seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretralis (kelenjar Cowper).
Vesikula seminalis atau kantung mani merupakan kelenjar kelamin yang
berjumlah sepasang dan berada di belakang kantung kemih. Dindingnya
menghasilkan cairan kental kekuning-kuningan dan bersifat basa. Cairan
ini mengandung mukus, gula fruktosa, enzim koagulasi, asam askorbat,
dan prostaglandin. Gula fruktosa yang disekresikan tersebut menyediakan
sumber energi bagi sperma. Kelenjar prostat merupakan penghasil getah
kelamin. Getah ini bersifat encer, mengandung enzim antikoagulan,
penyuplai nutrisi, dan berasa agak asam. Bentuk kelenjar prostat bulat dan
melingkari bagian atas uretra serta di bawah kantung kemih. Kelenjar
bulbouretralis dinamakan pula kelenjar Cowper. Kelenjar bulbouretralis
memiliki bentuk kecil dengan jumlahnya sepasang. Letak kelenjar ini
berada di sepanjang uretra, tepatnya di bawah kelenjar prostat. Hasil
sekresinya berupa cairan bening yang menetralkan setiap urine asam yang
berada pada uretra. Di samping itu, cairan ini membawa sejumlah sperma
bebas sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh.
b. Alat Reproduksi Luar
Berbeda dengan alat reproduksi dalam, alat reproduksi luar pria terdiri atas dua
bagian yakni penis dan skrotum. Penis berfungsi sebagai alat senggama
(kopulasi). Persenggamaan dilakukan sebagai sarana mengalihkan cairan
sperma menuju alat reproduksi wanita. Secara struktural, penis tersusun atas
tiga rongga berisi jaringan erektil yang berspons. Dua rongga yang terletak di
tengah dinamakan korpus kavernosa. Sedangkan satu rongga yang berada di
bawah korpus kavernosa dinamakan korpus spongiosum. Di dalam korpus
spongiosum terdapat saluran reproduksi yakni uretra. Di bagian ujung penis
terdapat bagian yang dinamakan kepala penis (gland penis). Kepala penis ini
tertutup oleh lipatan kulit yang disebut preputium.
Di dalam rongga penis terdapat jaringan erektil yang berisi banyak pembuluh
darah dan saraf. Saat terjadi rangsangan seksual, rongga tersebut akan penuh
terisi darah. Akibatnya, terlihat penis mengembang dan menegang. Keadaan
penis demikian dinamakan ereksi. Apabila rangsangan ini terus-menerus
terjadi, sperma akan keluar melalui uretra. Keadaan ini disebut ejakulasi.
Jumlah sperma yang dikeluarkan saat terjadi ejakulasi sekitar 2 hingga 5 mL
semen, yang setiap mililiternya mengandung sekitar 50 sampai 130 juta
sperma. Di samping penis, alat reproduksi luar pria adalah skrotum (kantung
pelir). Skrotum memiliki bentuk seperti kantung yang berisi testis. Oleh karena
temperatur tubuh yang terlalu tinggi tidak sesuai dengan perkembangan
sperma, skrotum yang berisi testis berada di luar tubuh. Testis ada dua buah,
letaknya di kanan dan kiri, kemudian masing- masing dipisahkan oleh sebuah
lapisan. Lapisan ini tersusun atas jaringan ikat dan otot polos yang menyerupai
sekat. Otot dartos merupakan otot polos yang menyusun sekat skrotum
sehingga bisa mengendur dan mengerut. Selain itu, pada skrotum terdapat pula
otot yang bertindak sebagai pengatur kondisi suhu testis agar stabil. Otot
demikian dinamakan otot kremaster.
2
2. Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis)
Sebagaimana kita ketahui, tempat pembentukan sperma berada pada tubulus
seminiferus di dalam testis. Proses pembentukan sperma ini dinamakan
spermatogenesis. Pada tubulus seminiferus terdapat dinding yang terlapisi oleh sel
germinal primitif yang mengalami kekhususan. Sel germinal ini disebut
spermatogonium (jamak = spermatogonia). Setelah mengalami pematangan,
spermatogonium memperbanyak diri sehingga membelah secara terus-menerus
(mitosis). Sedangkan sebagian spermatogonium yang lain melakukan
spermatogenesis.
Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium bersifat diploid (2n atau
mengandung 23 pasang kromosom). Secara mitosis, spermatogonium akan berubah
menjadi spermatosit primer (2n). Berikutnya, spermatosit primer membelah
menjadi spermatosit sekunder secara meiosis (biasa dinamakan meiosis I). Jumlah
spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat haploid (n = 23 kromosom).
Melalui fase meiosis II, spermatosit sekunder membelah diri menjadi empat
spermatid yang sama bentuk dan ukurannya. Selanjutnya, spermatid berkembang
menjadi sperma matang yang bersifat haploid (n). Setelah matang, sperma menuju
saluran reproduksi yakni epididimis. Semua proses ini terjadi selama kurang lebih
17 hari. Sementara, energi yang digunakan untuk melakukan proses
spermatogenesis berasal dari sel-sel sertoli. Sperma yang sudah matang memiliki
bagian-bagian seperti kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Bagian kepala sperma
terlindungi suatu badan yang disebut akrosom. Bagian ini berinti haploid. Selain
itu, badan ini juga mengandung enzim hialurodinase dan proteinase. Enzim ini
berfungsi saat proses penembusan lapisan sel telur. Pada bagian tengahnya
terdapat mitokondria kecil yang berfungsi menyediakan energi untuk menggerakkan
ekor sperma.
3. Kontrol Hormonal pada Sistem Reproduksi Pria
Ada sejumlah hormon yang berperan dalam sistem reproduksi pria terutama saat
proses pembentukan sperma. Di bawah kontrol hipotalamus, sebuah hormon
dikeluarkan untuk merangsang hipofisis anterior. Hormon yang disekresikan
hipotalamus yakni hormon gonadotropin. Hormon ini merangsang hipofisis
anterior untuk menghasilkan hormon LH (Luitenizing Hormone) dan hormon FSH
(Follicle Stimulating Hormone). Hormon LH menstimulasi sel-sel Leydig untuk
menyekresikan hormon testosteron. Hormon testosteron ini berfungsi saat
spermatogenesis, pematangan sperma, dan pertumbuhan kelamin sekunder pada
pria. Sementara itu, hormon FSH berperan merangsang sel-sel sertoli dalam tubulus
seminiferus untuk mengubah sel-sel spermatid menjadi sperma saat terjadi
spermatogenesis.
3
Sistem Reproduksi pada Wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri atas beberapa organ dan proses yang menyertainya.
Proses-proses yang terjadi dalam sistem reproduksi wanita, misalnya oogenesis, siklus
menstruasi, fertilisasi, gestasi (kehamilan), dan persalinan.
1. Alat-Alat Reproduksi pada Wanita
Seperti halnya pria, organ atau alat-alat reproduksi wanita terbagi menjadi alat
reproduksi dalam dan alat reproduksi luar.
a. Alat Reproduksi Dalam Wanita
Wanita memiliki beberapa alat reproduksi dalam, seperti ovarium, saluran
reproduksi, uterus, dan vagina.
1) Ovarium
Ovarium atau indung telur merupakan organ reproduksi dalam wanita yang
berbentuk seperti telur dan berjumlah sepasang. Letaknya, ada satu di
rongga perut kiri dan satu lagi di rongga perut kanan. Masing-masing
ovarium terlindungi oleh kapsul keras dan terdapat folikel-folikel. Setiap
folikel mengandung satu sel telur. Fungsi folikel yakni memberikan
makanan dan melindungi sel telur yang sedang berkembang hingga
matang. Setelah sel telur matang, folikel akan mengeluarkannya dari
ovarium. Proses pengeluaran sel telur dari ovarium ini dinamakan ovulasi.
Bagi wanita, proses ovulasi biasanya berlangsung selama 28 bulan. Selain
berperan dalam pelepasan sel telur, folikel-folikel juga menghasilkan homon
utama yakni estrogen.
2) Saluran Reproduksi
Saluran reproduksi wanita yang berfungsi sebagai jalur sel telur menuju
uterus (rahim) dinamakan saluran telur (oviduk) atau bisa juga disebut
tuba Fallopi. Letaknya berada pada bagian kanan dan kiri ovarium,
sehingga jumlah keseluruhan oviduk ada sepasang. Pada bagian
pangkalnya terdapat bagian mirip corong yang dinamakan infundulum.
Infundulum ini memiliki jumbai-jumbai dengan fungsi sebagai penangkap
sel telur (ovum) yang lepas dari ovarium. Jumbai-jumbai ini dinamakan
fimbrae. Dengan gerak peristaltik, sel telur yang tertangkap fimbrae
disalurkan melalui oviduk menuju uterus.
3) Uterus
Uterus dikenal pula dengan rahim atau kantung peranakan. Uterus adalah
organ tebal dan berotot yang dapat mengembang selama masa kehamilan.
Bentuknya seperti buah pir. Pada bagian bawah uterus terdapat struktur
yang mengecil. Bagian ini disebut serviks atau leher rahim.
Uterus mempunyai beberapa lapisan penyusun, yakni lapisan terluar
(perimetrium), lapisan tengah yang berotot (miometrium), dan selaput
rahim/lapisan terdalam (endometrium). Lapisan endometrium mengandung
banyak pembuluh darah dan lendir. Saat terjadi ovulasi, lapisan
endometrium mengalami penebalan. Namun, apabila sel telur tidak dibuahi
oleh sel sperma (tidak terjadi fertilisasi), lapisan endometrium segera
mengalami peluruhan. Proses peluruhan lapisan ini diikuti pendarahan dan
kita biasa menyebutnya dengan siklus menstruasi. Pembahasan siklus
menstruasi akan kita bahas berikutnya.
4) Vagina
Vagina merupakan saluran dengan dinding dalam berlipatlipat dan
memanjang dari leher rahim ke arah vulva. Panjang saluran ini sekitar 7-10
4
no reviews yet
Please Login to review.