jagomart
digital resources
picture1_Cerpen Pdf 51168 | 293476083


 327x       Tipe PDF       Ukuran file 0.18 MB       Source: core.ac.uk


File: Cerpen Pdf 51168 | 293476083
core metadata citation and similar papers at core ac uk provided by bahtera jurnal pendidikan bahasa dan sastra nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerpen batu betina karya syarif hidayatullah ade ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 20 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
     CORE                                                                                 Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
   Provided by BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
                    NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KUMPULAN CERPEN 
                               BATU BETINA KARYA SYARIF HIDAYATULLAH 
                                                                   
                                                          Ade Hikmat 
                         Program Srudi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-FKIP UHAMKA 
                                                   adehikmatns@yahoo.co.id. 
                                                                   
                                                              Abstrak 
                   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerpen 
                   Batu Betina karya Syarif Hidayatullah. Untuk mengetahui  hal tersebut, maka penelitian ini 
                   menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kumpulan 
                   cerita pendek Batu Betina karya Syarif Hidayatullah memiliki nilai pendidikan karakter. Nilai 
                   tersebut ialah jujur yang terdapat pada cerita pendek Anak Laut dan Bukan Perempuan, nilai 
                   tanggung  jawab  terdapat  pada  cerita  pendek  Batu  Betina,  nilai  peduli  terdapat  pada  cerita 
                   pendek Sepotong Bulan Coklat Vanila dan Senjayang Temaram Semerah Darah Perbedaan, dan nilai 
                   ramah lingkungan yang terdapat pada cerita pendek Lelaki Sunyi di Tepi Kali. 
                   Kata Kunci: pendidikan karakter, cerita pendek, pendidikan bahasa. 
                                                              Abstract 
                   This study aims to determine the value of character education in the short story collection Batu 
                   Betina Syarif Hidayatullah work. To determine this, the research uses descriptive qualitative 
                   method. The results of this study indicate that the short story collection Batu Betina Syarif 
                   Hidayatullah work has a value of character education. This value is contained in the honest 
                   short story AnakLautdatiBukan Perempuan, the value of responsibility contained in the short 
                   story Batu Betina, grades matter contained in a short story Sepotong Bulan Coklat Vanila and 
                   Senjayang Temaram Semerah Darah Perbedaan, and values that are environmentally friendly in a 
                   short story Lelaki Sunyi di Tepi Kali. 
                   Keywords: character education,'short stories, language education. 
                             PENDAHULUAN                                   Hal  tersebut  terlihat  dari  kompetensi 
                                                                     inti  pertama  dan  kedua  di  SMA.  Pertama, 
                       Sampai      pada     kurikulum      2013      menghayati  dan  mengamalkan  ajaran  agama 
                digaungkan,     pendidikan     karakter   masih      yang  dianutnya.  Kedua,  Mengembangkan 
                dibicarakan  dan  bahkan  diaplikasikan  dalam       perilaku  (jujur,  disiplin,  tanggung  jawab, 
                upaya membangun karakter siswa. Ini terbukti         peduli,  santun,  ramah  lingkungan,  gotong 
                dari     komitmen       pemerintah       dengan      royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan 
                memasukkan nilai pendidikan karakter dalam           proaktif)  dan  menunjukkan  sikap  sebagai 
                silabus secara lebih pragmatis. Hal ini terlihat     bagian dari solusi atas berbagai permasalahan 
                dalam  silabus  di  SMA.  Secara  mendasar,          bangsa  dalam  berinteraksi  secara  efektif 
                seluruh  mata  pelajaran,  termasuk  Bahasa          dengan  lingkungan  sosial  dan  alam  serta 
                Indonesia menekankan dua aspek kompetensi            dalam  menempatkan  diri  sebagai  cerminan 
                inti  untuk  membentuk  karakter  (afektif  dan      bangsa dalam pergaulan dunia. 
                psikomotorik) dan dua kompetensi inti dalam                Kedua  kompetensi  inti  tersebut  jika 
                upaya menanamkan kemampuan kognitif dan              dibandingkan  maka akan  terlihat  suatu  garis 
                psikomotorik. 
                BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 13, No. 1, Januari 2014                          20 
                    relevan  antara  pendidikan  karakter  dalam                   disiplin,  santun,  tanggung  jawab,  peduli, 
                    Kurikikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan                       ramah  lingkungan,  gotong  royong  (dalam 
                    (KTSP) dengan Kurikulum 2013. Perbedaan                        pendidikan        karakter      versi     kemendiknas 
                    yang sedikit ini, tentu didasari atas situasi yang             disebut  Demokratis),  dan  berinteraksi  secara 
                    sosial yang tak jauh berbeda antara kurikulum                  efektif  (dalam  pendidikan  karakter  versi 
                    2013  dengan  kurikulum  sebelumnya  yang                      kemendiknas disebut dengan istilah yang lebih 
                    memotori gerakan pendidikan karakter, yakni                    sederhana yakni ber sahabat/komunikatif). 
                    KTSP.                                                                  Tidak  adanya  beberapa  pendidikan 
                           Situasi  sosial  yang  dimaksud  adalah                 karakter dalam kompetensi di SMA bisa jadi 
                    dekadensi  moral  masyarakat  Indonesia  pada                  karena       karakter-karakter        tersebut      telah 
                    umumnya,  lebih  khusus  para  pelajar  yang                   dipelajari di tingkat satuan yang lebih rendah, 
                    secara  bergantian  menghiasi  pemberitaan                     seperti di SMP dan SD. Sehingga penanaman 
                    kriminal  baik  dimedia  cetak  maupun  media                  nilai pendikan karakter seperti toleransi, kerja 
                    televisi.   Mulai  dari  kasus  pemerkosaan,                   keras,  kreatif,  mandiri,  rasa  ingin  tahu, 
                    pembunuhan,  sampai  pada  problema  klasik,                   semangat        kebangsaan,       cinta     tanah     air, 
                    tawuran an tar pelajar.                                        menghargai  prestasi,  dan  gemar  membaca, 
                           Kini  pembelajaran  dengan  kurikulum                   dianggap tidak relevan untuk SMA. Jika benar 
                    2013  telah  diputuskan  untuk  menggantikan                   keputusan itu diambil berdasarkan pemikiran 
                    KTSP.         Harapan         peningkatan          mutu        tersebut, maka sebetulnya akan memunculkan 
                    pendidikan memuncak. Tidak hanya akademik                      keuntungan  dan  kerugian.  Keuntungannya 
                    yang maju, namun juga mampu memperbaiki                        adalah adanya pemfokusan karakter sehingga 
                    akhlak  peserta  didik.  Tentu  harapan  ini                   dapat berhasil dengan efektif, namun bisa jadi 
                    merupakan  harapan  yang  membutuhkan                          pembilahan semacam itu akan memunculkan 
                    jawaban.                                                       pendangkalan           lantaran       tidak       adanya 
                           Masuknya  pendidikan  karakter  dalam                   pengulangan  mengingat  semua  butir  dalam 
                    konsep       pengembangan  kurikulum  2013                     pendidikan  karakter  tersebut  pastilah  akan 
                    merupakan  hal  yang  perlu  diapresiasi.  Jika                berkembang  sesuai  dengan  perkembangan 
                    menilik pendidikan karakter yang disampaikan                   fisik dan psikis siswa. 
                    Kemendiknas  dalam  Rohman  (2012:  237)                               Terlepas  dari  hal  di  atas,  pendidikan 
                    terdiri  dari  delapan  belas  aspek.Aspek-aspek               karakter  masih  memiliki  peran  yang  sentral 
                    tersebut terdiri dari: (1) religius, (2) jujur, (3)            untuk  membangun  siswa  yang  tidak  hanya 
                    toleransi,  (4)  disiplin,  (5)  kerja  keras,  (6)            baik  dalam  prestasi,  namun  juga  baik  dalam 
                    kreatif,  (7)mandiri,  (8)demokratis,  (9)  rasa               tingkah laku dan akhlaknya. 
                    ingin  tahu,  (10)  semangat  kebangsaan,  (11)                        Dalam           upaya          menyampaikan 
                    cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13)                pendidikan  karakter,  Kemdiknas  (2010:  8) 
                    bersahabat/komunikatif,  (14)  cinta  damai,                   menyampaikan  perlu  adanya  rekayasa  faktor 
                    (15)gemar membaca, (16) peduli lingkungan,                     lingkungan  yang  dapat  dilakukan  dengan 
                    (17) peduli sosial, (18) tangung jawab.                        empat  hal  berikut:  (1)  keteladanan,  (2) 
                           Meskikompetensi  inti  di  SMA  tidak                   intervensi,  (3)  pembiasaan  yang  dilakukan 
                    semuanya  mencakup  delapan  belas  aspek                      secara konsisten, dan (4) penguatan. Keempat 
                    tersebut, namun ada beberapa aspek yang jika                   rekayasa  tersebut  dapat  dengan  mudah 
                    dicermati  memiliki  istilah  yang  sama  atau                 dilakukan dengan cerpen. 
                    hanya  sedikit        berbeda  dengan  mencari                         Cerpen sebagai sebuah bagian dari karya 
                    persamaan  istilah  lain.  Istilah  yang  senada               sastra memiliki sifat mendasar, yakni mimetik 
                    dengan  kompetensi  inti  terdiri  dari,  jujur,               (tiruan       kehidupan         nyata).      Hal       ini 
                    BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 13, No. l, Januari 2014                                              21 
                   memungkinkan melakukan aspek keteladanan                   mengenai kumpulan cerpen Batu Betina karya 
                   lewat  alur  dan  penokohan  yang  ada  dalam              Syarif Hidayatullah. 
                   cerita  pendek tersebut. Misalnya cerpen Aba                      Berdasarkan latar belakang di atas, maka 
                   Marjani yang dimuat di Kompas, menceritakan                rumusan  masalah  penelitian  ini  adalah 
                   suatu    keteladanan  bagaimana  kepedulian                bagaimana  nilai  pendidikan  karakter  dalam 
                   harus  dibangun  antar  sesama,  lewat  kisah              kumpulan  cerpen  Batu  Betina  karya  Syarif 
                   keluarga  yang  senang  membeli  gemblong                  Hidayatullah?  Adapun  tujuan  penelitian  ini 
                   lantaran  kasihan  kepada  penjualnya  yang                adalah  untuk  mengetahui  nilai  pendidikan 
                   sudah  tua.  Diakhir  cerita,  justru  tukang              karakter  dalam  kumpulan cerpen Batu Betina 
                   gemblong  itu  merasa  memiliki  kewajiban                 karya Syarif Hidayatullah. 
                   untuk terus berdagang lantaran kasihan pada                Cerpen 
                   pelanggan setianya, sampai ketika ajal hendak                     Sejarah sastra Indonesia memiliki tradisi 
                   menjemput ia menyempatkan membuat respe                    prosa yang cukup lama. Namun demikian, jika 
                   membuat gemblong.                                          dulu  panjang  pendeknya  karangan  bukan 
                          Cerita semacam ini tentu menjadi upaya              menjadi  persoalan  pada  pembilahan  jenis 
                   pembentukan nilai pendidikan karakter peduli               karya.  Biasanya  pembilahan  didasarkan  pada 
                   selain     juga      mengajarkan         kesantunan        isi,'  misalnya  untuk  hikayat  biasanya  untuk 
                   bagaimana menghormati orang yang lebih tua.                menyebut karya sastra yang bernuansa Islam 
                   Dengan  cerita  pendek,  siswa  diajak  untuk              dan  kerajaan  dengan  kata-kata  yang  sifatnya 
                   berpikir dan meneladani kisah yang dibacanya               arkeis  memenuhi  hampir  seluruh  cerita, 
                   tanpa  guru  repot-repot  menghadirkan  figur              namun berbeda  dengan  fabel  yang  biasanya 
                   untuk diteladani.                                          berisi   kisah  tentang  hewan  yang  dapat 
                          Dari  cerita  pendek  tersebut,  guru  juga         berbicara,  atau  cerita  rakyat  yang  biasanya 
                   memungkinkan  untuk  melakukan  intervensi                 berisi tentang asal-usul suatu daerah. 
                   berupa anjuran untuk peduli antar sesama di                       Kini,      pembilahan         karya      prosa 
                   akhir  pembelajaran.  Selain  itu,  pembiasaan             didasarkan  pada  panjang  pendeknya.  Jika 
                   yang     dilakukan      secara     konsisten     pun       panjang, karya prosa ini disebut novel dan jika 
                   dimungkinkan  dengan  meninjau  perilaku                   pendek  maka  kemudian  disebut  cerpen. 
                   siswa  untuk  peduli  antar  sesama  dengan                Bahkan  dalam  trend  terakhir,  muncul  cerita 
                   menjadikan cerita pendek sebagai penguatan                 pendek  yang  tidak  lebih  dari  100  kata  yang 
                   agar    mereka  selalu  ingat  dan  kembali                kemudian         disebut      fiksimini      lantaran 
                   melakukan akhlak yang baik.                                perkembangan  media  sosial  (baca:  twitter) 
                          Dengan  mengaitkan  cerita  pendek                  yang      membatasi       karakter      setiap    kali 
                   dalam membangun pendidikan karakter, maka                  mengunggah. 
                   sejatinya  upaya  ini  mencerminkan  hubungan                     Dalam  menyebut  panjang  pendeknya 
                   simbiosis mutualisme. Di sisi cerpen, cerpen               karya,     biasanya     cerpen      disebut     dapat 
                   tidak     lagi    hanya      menjadi      pelengkap        diselesaikan     pembacaannya  dalam  sekali 
                   pembelajaran  bahasa  Indonesia,  namun  ia                duduk lantaran cerpen tidak terlalu panjang. 
                   kembali  ke  hakikatnya,  yakni  menjadi  alarm            Seperti  yang  disampaikan  Suharianto  (1982: 
                   bagi pembacanya. Di sisi pendidikan karakter,              39)  yang  mengungkapkan  bahwa  cerita 
                   cerpen akan membantu penanaman nilai-nilai                 pendek  adalah  wadah  yang  biasanya  dipakai 
                   kepada siswa.                                              oleh pengarang untuk menyuguhkan sebagian 
                          Dari     hal     tersebut,     maka      perlu      kecil  saja  dari  kehidupan  tokoh  yang  paling 
                   penggalian  nilai  pendidikan  karakter  dalam             menarik perhatian pengarang. Penyajian suatu 
                   cerita  pendek.  Dalam  hal  ini  akan  dibahas 
                  BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 13, No. l, Januari 2014                                       22 
                   peristiwa yang dapat dibaca selagi kita duduk                 memiliki  makna  masing-masing.Pendidikan 
                   dan memberikan kesan tunggal bagi pembaca.                    selalu  berkaitan  dengan  hubungan  sosial 
                         Pendapat              tersebut,             selain      manusia sejak lahir tidak dapat hidup sendiri 
                   mengungkapkan bahwa cerpen dapat dibaca                       tetapi  membutuhkan  orang  lain.  Hal  ini 
                   dalam sekali duduk. Suharianto juga menyebut                  berbeda  dengan  karakter  yang  lebih  bersifat 
                   cerpen  harus  menyampaikan  kesan  tunggal.                  subjektif.  Hal  ini  karena  karakter  berkaitan 
                   Hal ini juga yang disampaikan Camby dalam                     dengan  struktur  antropologis  manusia  dan 
                   Tarigan (1993: 76).                                           tindakannya dalam memaknai kebebasan. 
                        Kesan  tunggal  ini,  menurut  Hardjana                       Mengenai karakter, Samani dan Hariyanto 
                   (2006: 11) dapat terlihat dari kesatuan tokoh                 (2011:   43)   menyampaikan   bahwa karakter 
                   dan  kesatuan  latar.  Selain  itu,  ia  juga                 dapat  dimaknai  sebagai  nilai  dasar  yang 
                   menyebut  cerpen  merupakan  karya  yang                      membangun pribadi seseorang, terbentuk baik 
                   paling  sederhana  dari  cerita  fiksi  lantaran              karena pengaruh hereditas maupun pengaruh 
                   kesatuan  tersebut.Hal  senada  disampaikan                   lingkungan,  yang  membedakannya  dengan 
                   oleh  Sumarjo  dan  Saini  (1991:  30)  yang                  orang lain, serta diwujudkan dalam kehidupan 
                   mengungkapkan bahwa "cerpen adalah cerita                     sehari-hari. Pengertian Samani dan Hariyanto 
                   yang  berbentuk  prosa  yang  relatif  pendek,                ini   paling  tidak  menjelaskan  bagaimana 
                   dikatakan  pendek  karena  hanya  mempunyai                   karakter  bukan  sesuatu  yang  dibuat-buat, 
                   efek tunggal. Karakter, plot, dan setting yang                namun karakter merupakan cerminan pribadi 
                   tidak  terbatas,  tidak  beragam,  dan  tidak                 dalam  tingkah  laku.  Tingkah  laku  ini  dapat 
                   kompleks."                                                    dibentuk      baik     oleh    hereditas      maupun 
                        Efek  tunggal  ini  selanjutnya  dibangun                pengaruh  lingkungan.  Sehingga  pendidikan 
                   dalam  tiga  tahapan.  Tiga  tahapan  tersebut                karakter     merupakan  upaya  mengajarkan 
                   menurut H.B. Jasin dalam Marahaimin (2001:                    seseorang yang semula tidak memiliki perilaku 
                   30) terdiri dari bagian perkenalan, pertikaian,               yang baik, lantas dapat memiliki prilaku yang 
                   dan penyelesaian."                                            baik.  Prilaku  yang  baik  ini  dibentuk  oleh 
                        Dari  seluruh  definisi  tersebut,  dapat                pengaruh       lingkungan       yang     ada     dalam 
                   terlihat  bahwa  ciri  cerpen  yang  mendasar                 pendidikan. 
                   adalah  harus  memiliki  kesan  tunggal.  Selain                   Lebih       lanjut     mengenai         pengaruh 
                   itu, ciri cerpen lainnya adalah dari pendeknya.               lingkungan        ini,    Koesoema         (2010:124) 
                   Pendeknya  cerpen  menjadi  ciri  yang  zahir                 menafsirkan pengaruh lingkungan itu sebagai 
                   dalam membedakan jenis prosa sejenis yakni                    keseluruhan  dinamika  relasional  antarpribadi 
                   novel.                                                        dengan  berbagai  macam  dimensi,  baik  dari 
                   Nilai Pendidikan Karakter                                     dalam maupun dari luar dirinya, agar pribadi 
                                                                                 itu  semakin  dapat  menghayati  kebebasannya 
                        Dalam       dekade       terakhir     Kurikulum          sehingga ia dapat semakin bertanggung jawab 
                   Tingkat  Satuan  Pendidikan  (KTSP),  nilai                   atas  pertumbuhan  dirinya  sendiri  sebagai 
                   pendidikan karakter diinseminasikan ke dalam                  pribadi  dan  perkembangan orang lain dalam 
                   kurikulum tersebut. Meski tidak terlalu lama,                 hidup  mereka.  Atau  dalam  kata  lain, 
                   pengembangan  pendidikan  karakter  terus                     Koesoema  menekankan  pendidikan  karakter 
                   dilakukan,khususnya dalam kurikulum 2013.                     pada  hubungan  yang  harus  dipertanggung 
                        Secara     definitif,    Albertus  (2010:  3)            jawabkan dalam relasi antarpribadi. 
                   mengungkapkan  bahwa  pendidikan  karakter                         Secarah lebih jelas, Samani dan Hariyanto 
                   terdiri  dari  dua  kata  yang  apabila  dipisahkan           (2011:  45)  menyebut  pendidikan  karakter 
                                                                                 adalah  proses  pemberian  tuntunan  kepada 
                   BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Tahun 13, No. l, Januari 2014                                           23 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Core metadata citation and similar papers at ac uk provided by bahtera jurnal pendidikan bahasa dan sastra nilai karakter dalam kumpulan cerpen batu betina karya syarif hidayatullah ade hikmat program srudi indonesia fkip uhamka adehikmatns yahoo co id abstrak penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal tersebut maka menggunakan metode deskriptif kualitatif hasil menunjukkan bahwa cerita pendek memiliki ialah jujur yang terdapat pada anak laut bukan perempuan tanggung jawab peduli sepotong bulan coklat vanila senjayang temaram semerah darah perbedaan ramah lingkungan lelaki sunyi di tepi kali kata kunci abstract this study aims to determine the value of character education in short story collection work research uses descriptive qualitative method results indicate that has a is contained honest anaklautdatibukan responsibility grades matter values are environmentally friendly keywords stories language pendahuluan terlihat dari kompetensi inti pertama kedua sma sampai kurikulum mengha...

no reviews yet
Please Login to review.