Authentication
423x Tipe PDF Ukuran file 1.26 MB Source: repository.bsi.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Secara umum akuntansi memiliki dasar yang menjadi acuan dalam menyusun
standar akuntansi yang ditujukan sebagai praktek akuntansi. Akuntansi disebut
sebagai bahas bisnis (Business language) atau sebagai bahasa pengambilan
keputusan. Konsep dasar akuntansi sangat dibutuhkan untuk mempelajari
bagaimana pengolahan data keuangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Dengan konsep dasar tersebut pengolahan data keuangan dapat dijamin berjalan
dengan baik.
Konsep dasar akuntansi merupakan berbagai konsep yang telah dijadikan rujukan
dan dijadikan sebagai standar dalam menyampaikan laporan keuangan yang rapi
dan mudah dipahami. Dalam proses pengolahan data akuntansi pada PT Topy
Palingda Mfg. Indonesia, penulis berpedoman pada beberapa teori pendukung
yang diperoleh dari beberapa sumber. Teori tersebut diantara lain sebagai berikut:
2.1.1. Sejarah Akuntansi di Indonesia
Berdasarkan buku dari (Ardhianto, 2019) Di Indonesia, pada saat penjajahan
Belanda, tidak banyak orang Indonesia yang terjun dalam bidang akuntansi.
kalaupun ada, hanyalah tenaga-tenaga palaksana. Orang Indonesia pertama yang
bekerja di bidang akuntansi tercatat adalah J.D. Massie, yang diangkat sebagai
pemegang buku untuk Jawatan Akuntan pajak pada 21 September 1929. Setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indoensia pada 17 Agustus 1945, dirasakan sekali
5
6
kekurangan akan tenaga akuntan. Pada 1947, hanya ada seorang akuntan bangsa
Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Pada masa perang kemerdekaan (1945-1950), kursus-kursus untuk mendidik
tenaga-tenaga di bidang akuntansi dilajutkan. Setelah pengakuan kedaulatan oleh
Belanda, pemerintah baru mempunyai kesempatan untuk mengirim putra
bangsanya ke luar negeri untuk belajar akuntansi. Di dalam negeri sendiri,
pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di
Fakultas Ekonomi universitas Indonesia pada 1952. Pendiri jurusan akuntansi ini
lantas diikuti dengan pembukuan jurusan yang sama di fakultas-fakultas ekonomi
di Universitas Padjajaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1962), universitas
Airlangga (1962), Universitas Gajah Mada (1964).
Sumber : (Ardhianto, 2019)
Gambar II.1. Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia
2.1.2. Pengertian Akuntansi
Akuntansi berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘to account’ yang artinya menghitung
atau mempertanggungjawabkan sesuatu yangada kaitannya dengan pengelolaan
7
bidang keuangan dari suatu perusahaan kepada pemiliknya atas kepercayaan yang
telah diberikan kepada pengelola tersebut untuk menjalankan kegiatan
perusahaan. (Sujarweni, 2018)
Manurut (Manik, 2017) Pengertian akuntansi adalah suatu proses pencatatan
ekonomi yang diawali dari transaksi-transaksi untuk menggabungkan angka
menjadi saldo akun-akun melalaui proses pengikhtisaran, pengklarifikasian
menghasilkan informasi keuangan sebagai alat pengambilan keputusan.
Dari teori diatas penulis menyimpulkan bahwa akuntansi adalah proses
identifikasi, pencatatan dan pengolahan transaksi-transaksi ekonomi dari suatu
entitas untuk mendapatkan suatu hasil yang akan dijadikan sebagai pedoman
pengambilan keputusan.
2.1.3. Prinsip dan Tujuan Akuntansi
Dikutip dari buku karya (Christy, 2019) Prinsip akuntansi adalah kaidah
keputusan umum yang mengatur atau mendasari perkembangan teknis akuntansi.
Akuntansi memiliki 4 prinsip utama yaitu:
1. Prinsip Biaya (cost principal), yaitu harta dicatat pada biaya perolehannya.
2. Prinsip penandingan pendapatan dan biaya, bahwa pendapatan dan beban
harus ditandingkan yang terkait dalam suatu periode yang sama.
3. Prinsip pengungkpaan penuh, bahwa laporan keuangan harus disajikan secara
penuh, wajar dan memadai.
8
Sedangkan menurut (Bahri, 2016) prinsip akuntansi yaitu sebagai berikut:
1. Kontinuitas Usaha (Going Concern)
Adalah kesinambungan usaha, konsep ini menganggap bahwa suatu
perusahaan akan terus berlanjut dan diharapkan tidak terjadi likuidasi di masa
yang akan datang.
2. Kesatuan Usaha (Business Entity)
Konsep ini menganggap bahwa perusahaan-perusahaan dipandang sebagai
suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.
3. Periode Akuntansi (Accounting Period)
Adalah kegiatan perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan disusun
perperiode pelaporan.
4. Kesatuan Pengukuran (Measurent Unit)
Konsep ini menganggap bahwa semua transaksi yang terjadi akan dinyatakan
dalam bentuk uang (dalam artian mata uang yang digunakan adalah dari
negara tempat perusahaan berdiri)
5. Bukti yang Objektif (Objective Evidence)
Informasi yang terjadi harus disampaikan secara objektif. Suatu informasi
dikatakan objektif apabila informasi dapat diandalkan, sehingga informasi
yang disajikan harus berdasarkan pada bukti yang ada.
6. Pengungkapan Sepenuhnya (Full Disclousure)
Konsep ini menganggap bahwa hal-hal yang berhubungan dengan laporan
keuangan harus diungkapkan secara memadai.
no reviews yet
Please Login to review.