Authentication
449x Tipe PDF Ukuran file 0.24 MB Source: media.neliti.com
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 2 JULI 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Social Humaniora
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
NOMOR 45
(Studi Pada Masjid Al-Iman Bukit Tinggi)
1 2
Reza Muhammad Rizqi, M.Ak , Nurfadliyah, M.S.A
1Program Studi Manajemen Universitas Teknologi Sumbawa
2Program Studi Akuntansi Universitas Teknologi Sumbawa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi sumbawa
*Corresponding Author email: Email: reza.muhammad.rizqi@uts.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun laporan keuangaan Masjid Samsul Hidayah
Desa Moyo sesuai dengan standar yang di buat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Diterima: yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 45. Dalam penelitian
Bulan Juni 2020 ini, penulis melakukan analisis data laporan keuangan Masjid Samsul Hidayah
dengan cara mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisa data, sehingga
Diterbitkan: menghasilkan kesimpulan tentang gambaran yang sebenarnya, kemudian
Bulan Juli 2020 membandingkan dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45.
jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendeketan interpretif. Penulis
KataKunci: menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan
Pernyataan dokumentasi untuk mendapatkan data yang relevan. Hasil penelitian ini
Standar menunjukkan bahwa laporan keuangaan Masjid Al-Iman Bukit Tinggi hanya berupa
Akuntansi laporan pencatatan penerimaan kas dan pengeluaran kas serta saldo akhir masjid
Keuangan dengan sederhana. Namun, pengurus masjid kurang menginventarisasikan jumlah
Nomor45, aset yang dimiliki masjid. Laporan keuangan Masjid Al-Iman Bukit Tinggi tidak
laporan keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45 yang terdiri
organisasi dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan
nirlaba.
Atas Laporan Keuangan.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi merupakan hal yang sekelompok manusia yang bekerja
sangat penting dalam kehidupan masyarakat. sama dalam melakukan kegiatan yang dibimbing
Organisasi adanya didirikan karena kesamaan oleh seorang pemimpin dalam upaya mencapai
kepentingan, baik dalam rangka untuk tujuannya.
mewujudkan hakikat kemanusiaan maupun secara
berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan. Organisasi nirlaba atau organisasi non-
Organisasi yang berorientasi atau profit merupakan salah satu komponen organisasi
memiliki tujuan yang bersifat laba maupun non dalam masyarakat yang peranannya sangat
laba selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. penting. Tanpa disadari dalam kehidupan sehari-
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai hari semakin banyak keterlibatan lembaga-
tempat atau wadah dimana orang orang lembaga nirlaba contohnya yayasan, pendidikan,
berkumpul dan bekerja sama secara rasional dan organisasi jasa sukarelawan, organisasi
sistematik untuk mencapai tujuan yang telah keagamaan, dan masih banyak lagi. Menurut
dibuat atau ditetapkan. Menurut Yunus dan Mardiasmo (2015) organisasi nirlaba
Nawawi (2013: 3) organisasi merupakan merupakan organisasi yang tidak mencari laba
seperti organisasi keagamaan, yayasan atau
lembaga pendidikan. Sedangkan menurut
ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x
Copyright Jurnal TAMBORA
23
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 2 JULI 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Social Humaniora
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK demikian, organisasi keagamaan masjid adalah
No. 45), bahwa organisasi nirlaba memperoleh organisasi nirlaba yang sesuai dengan PSAK
sumber daya dari para anggota dan para No. 45 tahun 2011 tentang operasi nirlaba, maka
penyumbang lain yang tidak mengharapkan organisasi keagamaan masjid harus membuat
imbalan apapun dari organisasi tersebut (IAI, laporan keuangan serta melaporkan kepada
2011:45.1). Walaupun organisasi ini tidak pemakai laporan keuangan, yaitu donator atau
mencari keuntungan, namun mereka tetap masyarakat, sebabagai pertanggungjawaban
bergelut dalam urusan keuangan, karena mereka pengurus organisasi (masjid) terhadap dana yang
mempunyai anggaran seperti, tenaga kerja, listrik telah diterima. Belum lagi jika antara masjid
dan air, serta urusan keuangan lainnya. yang satu dengan yang lainnya terdapat
Karakteristik organisasi nirlaba ini perbedaan yang sangat mencolok, masjid yang
berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan yang satu memiliki dana yang cukup besar sedangkan
paling mendasar terletak pada cara organisasi ini yang lainnya sangat minim. Sehingga pengurus
mendapatkan sumber dana yang dibutuhkan masjid harus berusaha keras mencari sumbangan
untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. dan hal ini menjadi citra buruk bagi pemeluk
Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari agama lain bahwa umat musllim identik dengan
sumbangan para penyumbang yang tidak minta-minta. Maka dengan penerapan sistem
mengharapkan pembayaran kembali atau keuangan yang baik akan memberikan jawaban
pengembalian manfaaat ekonomi yang sebanding yang tepat atas ketidakpercayaan masyarakat
dengan jumlah sumber daya yang diberikan terhadap organisasi masjid dan
(Ikatan Akuntan Indonesia, 2012). Dalam takmir/pengurusnya.
PSAK No. 45, karakteristik organisasi nirlaba Tujuan dibuatnya laporan keuangan
ditandai dengan perolehan sumbangan untuk pada organisasi nirlaba agar terciptanya laporan
sumber daya utama (aset), penyumbang bukan keuangan yang mudah untuk dipahami, relevan,
pemilik organisasi dan tidak berharap akan hasil, dan memiliki daya banding yang tinggi. Oleh
imbalan, serta keuntungan komersial. Karakteristik karena itu, pembuatan laporan keuangan
khusus ini menimbulkan jenis transaksi, siklus organisasi masjid sangat penting untuk melihat
operasi, pola pengelolaan keuangan, perlakuan bagaimana pengelolaan keuangan yang telah
akuntan dan kebutuhan pelaporan keuangan dilaksankan dan sebagai pertanggungjawaban
yang berbeda dengan organisasi bisnis pada pengerus masjid. Dengan adanya
umumnya. Masjid merupakan salah satu pertanggungjawaban yang baik akan
organisasi nirlaba dalam bidang keagamaan, meningkatkan kepercayaan masyarakat atau
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi donatur terhadap organisasi masjid. Karena
Keuangan (PSAK) No. 45 tahun 2011 tentang pentingnya laporan keuangan bagi entitas
organisasi nirlaba, bahwa organisasi nirlaba nirlaba, maka Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
harus dan berhak untuk membuat laporan menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi
keuangan dan melaporkan kepada para pemakai Indonesia (PSAK) No. 45 mengenai pelaporan
laporan keuangan. Masjid harus membuat keuangan organisasi nirlaba. Ikatan Akuntan
laporan keuangan yang akurat dan Indonesia (IAI) selaku otoritas yang
memberikan informasinya kepada pengguna berwewenang menyusun standar akuntansi di
laporan keuangan tersebut yaitu para donatur Indonesia menetapkan standar khusus bagi
masjid. Untuk dapat membuat laporan keuangan organisasi nirlaba dalam Pernyataan Standar
dana masjid dengan akurat dibutuhkan Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 (Revisi
penerapan akuntansi, dan peranan akuntansi untuk 2011) sehingga suatu entitas nirlaba dalam
memperlancar manajemen keuangan dalam menyusun laporan keuangan mengacu pada
fungsinya sebagai alat perencanaan, pengawasan standar yang berlaku yaitu PSAK No. 45.
dan pengambilan keputusan. Pencatatan keuangan Dengan adanya standar tersebut diharapkan
masjid biasanya hanya mencakup penerimaan semua organisasi nirlaba yang ada di Indonesia
dan pengeluaran kas serta saldo akhir masjid saja dapat menerapkannya, mengingat pelaporan
tanpa melihat jumlah aset yang dimiliki dan keuangan organisasi nirlaba berbeda dengan
berapa nilainya, sehingga banyak kasus organisasi bisnis. Beberapa penelitian terdahulu
hilangnya aset masjid karena lemahnya sistem yang pernah dilakukan, salah satunya oleh
pencatatan laporan keuangan. Dengan Ervianti Jianti (2017) dalam penelitiannya
ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x
Copyright Jurnal TAMBORA
24
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 2 JULI 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Social Humaniora
menyatakan bahwa dalam akuntansi pokok yang yang berlaku yaitu Pernyataan Standar Akuntansi
diterapkan pada masjid Al-Jihad di Banjarmasin Keuangan Nomor 45 (PSAK No. 45).
masih belum terbangun dengan baik. Laporan Melihat dari permasalahan yang ada di Masjid
keuangan yang dihasilkan hanya berupa laporan Samsul Hidayah desa Moyo, peneliti
keuangan bulanan yang sederhana, dimana dalam memandang bahwa Pernyataan Standar
laporan keuangan tersebut hanya terdapat Akuntansi Keuangan (PSAK No. 45)
penerimaan dan pengeluaran kas serta saldo akhir, merupakan hal yang sangat penting untuk
sehingga belum menghasilkan laporan keuangan diterapkan dalam organisasi nirlaba (masjid)
yang transparan. Melihat masalah yang terjadi agar kesesuaian antara laporan keuangan
pada penelitia-penelitian sejenis, begitu pula pada organisasi nirlaba (masjid) dengan standar yang
organisasi masjid. Salah satunya yang terjadi pada berlaku yaitu Pernyataan Standar Akuntansi
Masjid Samsul Hidayah Desa Moyo. Dimana Keuangan (PSAK No. 45).
berdasarkan observasi awal yang dilakukan
peneliti dengan pengurus Masjid Samsul Hidaya METODE PENELITIAN
Desa Moyo, diketahui bahwa Masjid Samsul A. Jenis Penelitian
Hidayah Desa Moyo terdapat permasalahan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang
dalam laporan keuangan masjid. Dimana Masjid digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
Samsul Hidaya hanya melakukan pencatatan pendeketan interpretif. Menurut Moleong (2018)
penerimaan kas dan pengeluaran kas serta saldo penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
akhir masjid dengan sederhana. Namun, pengurus bermaksud untuk memahami fenomena tentang
masjid kurang menginventarisasikan jumlah aset apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
yang dimiliki masjid. Masjid Samsul Hidayah perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-
desa Moyo berlokasi di RT 1, RW 1, Dusun lain secara holistik dan cara deskriptif dalam
Moyo Luar, Desa Moyo, Kecamatan Moyo Hilir, bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
Kabupaten Sumbawa. Masjid Samsul Hidayah khusus yang alamiah dan memanfaatkan berbagai
diresmikan pada tanggal 14 Safar 1435 Hijriyah metode alamiah. Burrell dan Morgan (1979)
tepatnya pada tanggal 15 januari 2014. menggambarkan sifat interpretif sebagai
Walaupun Masjid Samsul Hidayah terbilang paradigma yang memiliki karakteristik untuk
baru, tetapi dalam masalah keuangannya memahami dan menjelaskan dunia sosial yang
pengurus masjid selalu mengumumkan setiap tidak terlepas dari kacamata personal yang
orang yang menyumbangkan dana di masjid terlibat langsung dalam sebuah proses sosial.
tanpak menyebutkan nama penyumbang. Selain Pada penelitian ini peneliti langsung
diumumkan, pemasukan dan pengeluaran kas mengobservasi, mengidentifikasikan, serta
dipublikasikan dengan cara menempelkan semua mendeskripsikan atau memberi gambaran
pengeluaran dan pemasukan kas di majalah tentang laporan keuangan menurut PSAK No.
dinding Masjid Samsul Hidayah. 45, kemudian informasi tersebut digunakana
Masjid Samsul Hidayah merupakan masjid untuk membuat laporan keuangan organisasi
terbesar di Desa Moyo. Salah satu sumber utama Masjid Al-Iman Bukit Tinggi, yang bertempat di
pendapatan masjid yaitu berasal dari kotak amal, Jalan Ki hajar Dewantara, Kelurahan Pekat,
infaq, sadaqah dari para jamaah masjid dan Kecamatan Sumbawa. Penelitian ini dimulai dari
masyarakat sekitar, serta donator tetap dari bulan September 2019 sampai bulan Januari 2020.
Arab Saudi melalui angan kedua yaitu Ustad Menurut Sugiyono (2010), analisis data
Munajad dari Pesantren Abu Bakar. Karena merupakan proses mencari dan menyusun data
pendapatan masjid bersumber dari masyarakat yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
dan para donator, maka pengurus masjid harus lapangan, ataupun bahan-bahan lainnya yang
mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang secara sistematis, mudah dipahami, dan
diadakan terutama dalam hal pengelolaan temuannya dapat diinformasikan kepada orang
keuangan masjid mengingat besarnya lain. Adapun tahap-tahap analisis data dalam
pendapatan masjid setiap bulan dan setiap penelitian ini adalah:
masa panen. Sehingga harus dilakukannya 1. Pengumpulan data serta informasi
pencatatan serta laporan keuangan yang baik profil masjid dan laporan keuangan
dan sesuai dengan standar pelaporan keuangan Masjid Al-Iman Bukit Tinggi.
ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x
Copyright Jurnal TAMBORA
25
JURNAL TAMBORA VOL. 4 NO. 2 JULI 2020
http://jurnal.uts.ac.id
Social Humaniora
2. Penyajian data dalam bentuk uraian neto, hubungan antara transaksi dan
singkat berupa analisis laporan peristiwa lainnya dan bagaimana
keuangan Masjid Al-Iman Bukit Tinggi. penggunaan sumber daya dalam
3. Menganalisis data serta informasi
mengenai kesesuaian laporan keuangan pelaksanaan berbagai program atau jasa.
Masjid Samsul Hidayah Desa Moyo Berikut laporan aktivitas Masjid Al-Iman
dengan PSAK No. 45. Bukit Tinggi berdasarkan PSAK No. 45
4. Menarik kesimpulan dari data dan dilihat pada tabel 2.
informasi yang telah di analisis untuk
kemudian dapat memberikan saran serta
masukan demi keberlangsungan
organisasi Masjid Al-Iman Bukit Tinggi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Keuangan Masjid Al-Iman Bukit
Tinggi
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK No.45)
1. Laporan Posisi Keuangan
Menyediakan informasi mengenai aktiva,
kewajiban dan aktiva bersih serta informasi
mengenai hubungan diantara unsur-unsur
tersebut pada waktu tertentu. Berikut laporan
posisi keuangan Masjid Samsul Hidayah
Desa Moyo berdasarkan PSAK No. 45 dilihat
pada tabel 1.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas bertujuan untuk
menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam
suatu priode. Berikut laporan arus kas
Masjid Samsul Hidayah Desa Moyo
berdasarkan PSAK No.45 pada tabel 3.
2. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas bertujuan
untukmenyediakan informasi mengenai
pengaruh transaksi dari peristiwa lain
yang mengunah jumlah dan sifat aset
ISSN 2527-970X | E-ISSN 2621- 542x
Copyright Jurnal TAMBORA
26
no reviews yet
Please Login to review.