Authentication
313x Tipe PDF Ukuran file 0.22 MB Source: sc.syekhnurjati.ac.id
BAB II
BIOGRAFI MUSTAFA KEMAL ATTATURK
A. Riwayat Hidup Mustafa Kemal.
Pendiri dan presiden pertama Republik Turki yaitu Mustofa Kemal lahir di
Selinika pada tahun 1298 H/1881 M. Namun sebagian ahli sejarah merujuk dari
asal usulnya ke Yahudi Domnah.35 Ia adalah anak pertama dari pasangan yang
36
bernama Ali Riza Efendi dan Zubaidah Hanim. Ayahnya, Ali Riza Efendi yang
berprofesi sebagai pegawai kecil bea cukai dan pedagang kayu.37 Selainitu ia
adalah seorang sukarelawan di barisan tentara kerajaan yang terkena wajib militer
dan diberlakukan baginya pada tahun 1876 di Salanik.38 Ia meninggal dunia pada
saat Mustofa Kemal masih berusia tujuh tahun kemudian Mustofapun dibesarkan
oleh ibunya.39
Setelah kematian ayahnya Mustafa Kemal pergi bersama ibunya menuju
kawasan pertanian di ujung Lankah,yaitu tempat di mana ia dikandung oleh
ibunyadi sana. Di kawasan pertanian ini, Mustafa Kemal diasuh oleh pamannya
yaitu Husain Agha seorang penanggung jawab ladang pertanian. Di tempat inilah
Mustafa Kemal menghabiskan masa-masa kecilnya, bahkan pamannya
memberikan sebuah pekerjaan untuknya di ladang, yaitu menjaga sawah dari
gangguan burung.40
Ibunya yang bernama Zubaidah Hanim adalah seorang yang selalu
memakai purdah dan iapun adalah seorang yang buta huruf. Sangat berbeda
35Yahudi Domnah adalah kelompok Yahudi Tulen yang berpura-pura mengaku Islam
namun mereka bertujuan untuk menghancurkan umat Islam. Kelompok ini sebagian besar berada
di wilayah Asia Kecil.
36Alauddin At-Tihami. Malapetaka Besar Ketika Melanda umat Islam. Penj. Gazi Salon.
Jakarta:Cendekia. 2002. hal. 73.
37A. Faidi.S.Hum. Politikus-Politikus Legendaris Dunia. Jogjakarta:PALAPA. 2014. Hal.
208
38 Dhabith Tarki Sabiq. Kamal Attaturk: Pengusung Sekularisme dan Penghancur
Khilafah Islamiyah. terj. Abdullah Abdurrahman Ja‟far Shadiq. Jakarta. Senayan Publishing. 2008.
hal. 13.
39A. Faidi.S.Hum. Politikus-Politikus Legendaris Dunia. Op. Cit. Hal. 208
40 Dhabith Tarki Sabiq. Kamal Attaturk: Pengusung Sekularisme dan Penghancur
Khilafah Islamiyah.Op. Cit. Hal. 25
14
dengan suaminya, ia merupakan orang yang sangat taat dan kuat dalam beragama,
ia meninggal dunia di Angkara setelah mengalami buta yang cukup lama pada
tahun 1923. Ia amat menaruh perhatian kepada anak pertamanya, dengan ketaatan
dan keimanan yang mendalam. Zubaidah sangat menginginkan kelak anaknya itu
menjadi seorang sarjana yang taat dan patuh terhadap agamanya.41
Menginjak masa dewasanya, Mustafa Kemal menikahi seorang wanita
cantik yang berpendidikan Eropa yang bernama Latifah Hanim, putri dari
Usakizade Muammer seorang pedagang kayu dari Izmir.42 Namun perkawinan
mereka tidak berumur panjang dan berakhir dengan perceraian, itu semua terjadi
karena Mustafa Kemal memaksa dan menganjurkan Latifah untuk berpakaian
seorang laki-laki dan menuntut persamaan hak bagi kaum wanita. Jelas sekali ini
adalah menentang kepribadian Latifah yang kental akan keislamannya sehingga ia
sontak menuntut agar dapat diperlakukan seperti wanita terhormat bahkan ia
sampai mengutuk apabila kehormatan wanita itu diinjak-injak. Dari peristiwa ini
kesetian Mustafa meluntur dan marah besar, dengan perasaan yang amat marah
iapun menceraikan dan mengusir Latifah. Setelah kejadian itu ia kembali
berkumpul dengan minum-minuman keras bahkan sampai menjadi pemabuk yang
43
berat.
Dengan sikap dan sifat Mustafa yang serampangan, pada tahun 1937-1938
ia mengalami kondisi kesehatan yang semakin menurun. Sekitar awal tahun 1937
ia telah menderita penyakit Cyrhosis Liveryang amat parah. Namun penyakitnya
baru dapat didiagnosa sekitar awal tahun 1938 dan sejak itu sekitar bulan Maret
kesehatannya semakin menurun drastis, banyak penyakit yang ia alami namun
dirahasiakan dari publik.44
41Maryam Jameelah. Islam dan Modernis ( Kritik Terhadap Berbagai Usaha Sekularisme
Duni ). Penj. A. Jaenuri Dkk. Surabaya: Usaha Nasional. 1982. hal. 161.
42Kota Izmir dalah sebuah kota metropolitan yang terletak di ujung barat Anatolia dan
merupakan kota terbesar ketiga di Turki setelah Istanbul dan Ankara. Lihat buku Mukti Ali
H.A.Islam dan Sekularisme di Turki Modern. Op.Cit. hal. 92
43Maryam Jameel. Islam dan Modernis (Kritik Terhadap Berbagai Usaha Sekularisme
Duni ),Op. Cit. 168
44Erik Zucher. Sejarah Moodern Turki. Penj. Karisdi Diningrat R. Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama. 2003. hal. 238
15
Menurut beberapa buku sejarah, kematian Kemal dikarenakan akibat over
dosis minuman keras. Ditambah lagi dengan berbagai penyakit seperti penyakit
kelamin, malaria, sakit ginjal dan lever. Dia meninggal dunia pada 10 November
1938, kulit di badannya rusak dengan cepat dan díganggu pula oleh penyakit
gatal-gatal. Dokter sudah memberi bermacam-macam salep untuk diusap pada
kakinya yang sudah banyak luka-luka karena tergaruk oleh kukunya. Walaupun
begitu dia masih sangat angkuh. Di akhir-akhir hayatnya yaitu ketika menderita
sakratul maut. Anehnya dia takut sekali berada di istananya dan tubuhnya merasa
panas maka ia ingin dibawa ke tengah laut dengan kapalnya. Bila penyakitnya
bertambah, dia tidak dapat menahan diri daripadanya kecuali menjerit. Jeritan itu
semakin kuat (hingga kedengaran di sekeliling istana). Dia berteriak kesakitan
45
dalam sakratul mautnya dengan penuh siksa di tengah-tengah laut.
Mustafa meninggal pada tanggal 10 November 1938 di kota Istambul di
usia 57 tahun, setelah merasakan sakit agak lama. Ia meninggal dunia
meninggalkan keluarganya di antaranya yaitu Makbule Hanim saudara
perempuannya dan Sabihe seorang anak pungutnya.46 Jenazah Attaturk dibawa ke
Ankara untuk sementara disemayamkan di Museum Etnografi. Kemudian pada
tahun 1953 jenazahnya dipindahkan ke sebuah Mausoleum yang dibangun dibukit
di pinggir kota.47
B. Pendidikan Mustafa Kemal.
Pada saat Mustafa Kemal berusia tujuh tahun, ia di tinggal oleh ayahnya
dan iapun diasuh oleh ibunya. Pada mulanya atas desakan ibunya Mustafa masuk
ke Madrasah. Ibunya berkeinginan keras memasukan anaknya ke dalam sekolah
kuttub Mahallah, sekolah agama. Ibunya juga menginginkan anaknya untuk
melanjutkan ke tingkat Madrasah Syamsi Afandi, pada masa itu dianggap sebagai
45 Ahmad.Jejak Sekularisme Turki dan Kisah Sakaratul Maut Mustafa Kemal
Attaturk.http://www.hidayatullah.com/kajian/sejarah/read/2013/03/26/37/jejak-sekularisme-turki-
dan-kisah-sakaratul-maut-kemal-attarturk.html. diposting pada hari Selasa tanggl 29 Maret 2013,
diunduh pada tanggal 29 Februari 2016 pukul 20.15 WIB.
46Mukti Ali H.A. Islam dan Sekularisme di Turki Modern. Op.Cit. hal. 92
47Erik Zucher. Sejarah Modern Turki. Op. Cit. hal. 239
16
sekolah modern, seperti yang diinginkan oleh ayahnya semasa hidupnya.48 Tetapi
di sana ia merasa tidak senang, bahkan sampai melawan gurunya sendiri.49 Ia juga
begitu angkuh memandang teman-teman sekolahnya. Ia tidak ingin ikut bermain
bersama mereka jika tidak pintar atau tidak menonjol kemampuannya. Ia lebih
suka bermain sendiri, namun di saat seperti ini, gurunya dengan sangat marah
menegurnya dengan memukul dengan keras. Karena merasa harga dirinya
terhinakan, ia merasa tersinggung dan ia lari lalu ia tidak ingin kembali lagi ke
50
sekolah itu.
Orang tua dan bibinya kemudian memindahkan Mustafa Kemal kesekolah
dasar modern di Salonika pada tahun 1893 untuk menyelesaikan pendidikan
kemiliterannya. Ia pun masuk ke dalam sekolah kerajaan dan ia sangat senang di
sekolah tersebut, karena merupakan bakat dan cita-citanya. 51 Karena
ketertarikannya terhadap militer, iapun berusaha masuk ke sekolah Menengah
Militer atas usahanya sendiri. Adapun sekolah militer yang ia tempuh adalah
sekolah yang bernama sekolah Militer Rusydiah. Di sinilah agaknya jalur hidup
Mustafa.52Mustafa tertarik menjadi tentara karena pada suatu hari ia menyaksikan
tentara dan perwira yang berpakaian dan berbaris di dekat rumahnya, sehingga ia
berhasil masuk ke sekolah militer, yang sebenarnya itu semua bertentangan
dengan keinginan ibunya.53
Di sekolah militer Rusydiah, Musthafa dipanggil dengan nama Mustafa
Kemal. Perubahan ini terjadi ketika guru matematikanya yang bernama Kamal
Afandi, menambahkan namanya dengan Kamal karena sama-sama memiliki
48 Dhabith Tarki Sabiq. Kamal Attaturk: Pengusung Sekularisme dan Penghancur
Khilafah Islamiyah.Op. Cit. Hal. 26
49Harun Nasution. Pembaharu Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Op.Cit. hal.
143
50Maryam Jameela. Islam dan Modernis ( Kritik Terhadap Berbagai Usaha Sekularisme
Duni ). Op.Cit. hal. 161
51Muhammad Iqbal. Amin Husein Nasution. Pemikiran Politik Islam ( Dari Masa Klasik
Hingga Indonesia Kontemporer). Jakarta:Kencana. 2010. hal. 108
52Ibid
53Mukti Ali H.A. Islam dan Sekularisme di Turki. Op.Cit. hal. 72
17
no reviews yet
Please Login to review.