Authentication
429x Tipe PDF Ukuran file 0.15 MB Source: repository.ump.ac.id
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
1. Definisi IMD
Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini
adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan
inisiasi menyusu dini dinamakan the breast crawl atau merangkak mencari
payudara (Roesli, 2012).
Inisiasi menyusu dini merupakan suatu prosedur langkah awal yang harus
dilakukan antara ibu dan bayi. Inisiasi menyusu dini dilakukan dengan cara
membiarkan kulit ibu melekat pada kulit bayi (skin to skin) segera setelah
persalinan (Riskani, 2012)
2. Bentuk Dukungan Pemerintah terhadap Pelaksanaan Inisiasi
MenyusuiDini
Bentuk dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusui
Dini terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2012 Pasal 9 ayat 1
dan 2. Ayat 1 berbunyi, “Tenaga kesehatan dan penyelenggara fasilitas
pelayanan kesehatan wajib melakukan inisiasi menyusui dini terhadap bayi
Hubungan Pengetahuan Suami…, YOSI AMALIA SOLEKHA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
11
yang baru lahir kepada ibunya paling singkat selama 1 (satu) jam”. Ayat 2
berbunyi, “Inisiasi Menyusui Dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau perut
ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu”.
3. Tahapan Inisiasi Menyusui Dini
Lima tahapan perilaku (pre-feeding behaviour) sebelum bayi berhasil
menyusui (Roesli, 2012)
a. Dalam 30 menit pertama: Stadium istirahat atau diam dalam keadaan
siaga (rest/quite alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya
terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan
penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke keadaan di luar
kandungan. Bonding (hubungan kasih sayang) ini merupakan dasar
pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal ini meningkatkan
kepercayaan diri ibu terhadap kemampuan menyusui.
b. Antara 30-40 menit: Mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau
minum, mencium, dan menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan
cairan ketuban yang ada ditangannya. Bau ini sama dengan bau cairan
yang dikeluarkan payudara ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi
untuk menemukan payudara dan puting susu ibu.
c. Mengeluarkan air liur
Saat menyadari bahwa ada makanan disekitarnya, bayi mulai
mengeluarkan air liurnya.
d. Bayi mulai merangkak ke arah payudara. Areola (kalang
payudara)sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Bayi menjilat-
jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke
Hubungan Pengetahuan Suami…, YOSI AMALIA SOLEKHA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
12
kanan dan kiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan
sekitarnya.
e. Menemukan, menjilat, mengulumputing, membuka mulut lebar, dan
melekat dengan baik.
4. Manfaat Inisiasi Menyusui Dini
Manfaat Inisiasi menyusu dini bagi ibu dan bayi menurut (Aprillia, 2010)
antara lain:
a. Manfaat bagi ibu
1) Ibu dan bayi menjadi lebih tenang (Krogen & Smith, 2004 dalam
Aprilia, 2010).
2) Jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi lebih baik sebab bayi siaga
dalam 1-2 jam pertama (UNICEF, 2007 dalam Aprilia, 2010).
3) Sentuhan, jilatan, usapan pada puting susu ibu akan merangsang
pengeluaran hormon oksitosin (UNICEF, 2007; Matthiesen et al, 2001
dalam Aprilia, 2010).
4) Membantu kontraksi rahim, menurangi resiko perdarahan, dan
mempercepat pelepasan plasenta (Sobhy, 2004 dalam Aprilia, 2010).
b. Manfaat bagi bayi
1) Menurunkan angka kematian bayi karena hipotermia (Bergman, 2005;
Bergstorm, 2007 dalam Aprilia, 2010).
2) Menghangatkan bayi melalui dada ibu dengan suhu yang tepat
(Franson, A, 2005; Bergstorm, 2007 dalam Aprilia, 2010).
3) Bayi mendapatkan kolostrum yang kaya akan antibodi, penting untuk
pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap ineksi (Hanson L, 2004
dalam Aprilia, 2010).
Hubungan Pengetahuan Suami…, YOSI AMALIA SOLEKHA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
13
4) Bayi dapat menjilat kulit ibu dan menelan bakteri yang aman.
Bakteri ini lalu berkoloni di usus bayi dan menyaingi bKteri patogen
(Hanson L, 2004 dalam Aprilia, 2010).
e) Menyebabkan kadar glukosa darah bayi menjadi lebih baik pada
beberapa jam setelah kelahiran.
f) Pengeluaran mekonium (kotoran bayi) lebih dini, sehingga terjadi
penurunan intensitas ikterus (kuning) pada BBL.
5. Teknik Inisiasi Menyusui Dini
a. Teknik Inisiasi Menyusui Dini yang Kurang Tepat
Saat ini, umumnya praktek inisiasi menyusu dini seperti berikut
(Roesli, 2012):
1) Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain
kering.
2) Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong,
lalu diikat.
3) Karena takut kedinginan, bayi dibungkus (dibedong) dengan selimut
bayi.
4) Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi
kontak dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan didada ibu (bonding) untuk
beberapa lama (10-15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai
menjahit perinium.
5) Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara
memasukkan puting susu ibu kemulut bayi.
Hubungan Pengetahuan Suami…, YOSI AMALIA SOLEKHA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
no reviews yet
Please Login to review.