Authentication
Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2015 ISBN: 978-602-61268-1-8 Manajemen Pengadaan Barang Alat Tulis Kantor Pada Biro Pengembangan Prasarana dan Sarana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta 1 2 3 4 Inadya Anggraini , Dirgahayu Erri , Sederhana Sembiring , Eka Putri Handayani 1 Manajemen Administrasi (ASM BSI) ASM BSI Jakarta JL Jatiwaringin Raya, Jakarta Timur 2 Manajemen Informatika (MI - AMIK) AMIK BSI Jakarta Jl. Fatmawati Raya, Jakarta Selatan 3 ASM BSI Jakarta Jl. Jatiwaringin Raya, Jakarta Timur sederhana.shb@bsi.ac.id 4 ASM BSI Jakarta Jl. Jatiwaringin Raya No. 18, Jakarta Timur eka.eph@bsi.ac.id Abstrak–Manajemen pengadaan merupakan bagian dari Supply Chain Management yang secara sistematik dan strategis memproses pengadaan barang dan jasa. Manajemen pengadaan dimulai dari sumber dimana barang diperoleh hingga sampai ke tempat tujuan berdasarkan tepat mutu, jumlah, harga, waktu, sumber, dan tempat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Barang yang dimaksud dalam manajemen pengadaan disini hanya dikhususkan pada alat tulis kantor. Dalam memperoleh data penulis menggunakan beberapa metode diantaranya: metode observasi, metode wawancara, dan studi dokumentasi. Pengadaan alat tulis kantor dilakukan apabila persediaan di gudang telah mencapai stok minimum atau karena adanya permintaan dari pengguna. Tempat pengadaan barang dilakukan pada Biro Pengembangan Prasarana dan Sarana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Manajemen pengadaan pada Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya meliputi perencanaan, penempatan sumber daya manusia, dan penilaian/evaluasi terhadap karyawan dan penyedia barang. Pengadaan barang dilakukan pada periode Januari-Desember 2014. Kendala yang timbul dalam pengadaan barang adalah kurangnya sumber daya manusia dan waktu pengiriman barang dari penyedia yang tidak sesuai dengan pesanan. Upaya mengatasi kendala dalam pengadaan barang adalah melakukan penambahan karyawan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu dan mempunyai beberapa penyedia lain agar resiko keterlambatan pengadaan alat tulis kantor dapat diatasi. Kata Kunci: Manajemen Pengadaan Barang I. PENDAHULUAN Manajemen pengadaan dimulai dari sumber dimana barang diperoleh hingga sampai ke tempat tujuan Manajemen merupakan suatu pendekatan yang berdasarkan tepat mutu, jumlah, harga, waktu, sumber, dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan dan tempat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. di organisasi. Dapat juga dikatakan suatu proses yang Manajemen pengadaan memiliki paradigma yang meliputi perencanaan (planning), penyusunan bersifat strategis melalui pendekatan optimalisasi organisasian (organizing), penetapan orang-orang pemanfaatan sumber daya. Selain itu juga dapat (staffing), pengarahan (directing), pelaporan (reporting), meningkatkan daya saing dan persaingan bisnis yang dan penilaian (evaluating). Sedangkan pengadaan adalah sehat, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. upaya mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan Biro Pengembangan Prasarana dan Sarana serta dilakukan berdasarkan pemikiran yang logis, merupakan Biro yang menangani permintaan pengadaan sistematis, mengikuti norma dan etika yang berlaku. barang (alat tulis kantor) di Universitas Katolik Oleh karena itu, manajemen pengadaan merupakan Indonesia Atma Jaya. Prosedur pengadaannya dimulai masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan atau dari proses permintaan sampai dengan diterimanya suatu organisasi untuk mendukung kelancaran barang ke pengguna. Langkah pertama yang harus pengadaan barang dan jasa yang pada akhirnya akan dilakukan untuk permintaan pengadaan barang adalah berpengaruh pada kelancaran pemenuhan permintaan. mengisi form FR-UAJ-21-01/RO yang ditujukan kepada Manajemen pengadaan merupakan bagian dari Kepala Biro Pengembangan Prasarana dan Sarana. Supply Chain Management yang secara sistematik dan Apabila permintaan disetujui oleh Kepala Biro strategis memproses pengadaan barang dan jasa. Pengembangan Prasarana dan Sarana, maka prosesnya Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-27 Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2015 ISBN: 978-602-61268-1-8 akan berlanjut ke langkah berikutnya, namun bila tidak di rumuskan dalam perencanaan didesain dalam surat permintaan akan dikembalikan ke pengguna yang sebuah struktur organisasi yang tepat dan tanguh, mengajukan. Terkadang masih terdapat banyak sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan permasalahan yang muncul dari aktivitas manajemen bisa memastikan bahwa semua pihak dalam pengadaan barang tersebut. Dari pemaparan tersebut, organisasi bisa berkerja secara efektif dan efisien penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang guna mencapai tujuan organisasi. Manajemen Pengadaan Barang (Alat Tulis Kantor) pada 3. Pengimplementasian atau directing, yaitu proses Biro Pengembangan Prasarana dan Sarana Universitas implementasi program agar bisa dijalankan oleh Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh II. LANDASAN TEORI kesadaran dan produktifitas yang tinggi. 4. Pengendalian dan pengawasan atau controlling, yaitu Untuk mengetahui seberapa banyak pembelian proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh berdasarkan jenis alat tulis kantor, maka peneliti rangkaian kegiatan yang direncanakan, memaparkan data pengadaan alat tulis kantor periode diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan Januari sampai dengan Desember 2014. sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia Menurut Feriyanto dan Triana (2015) Manajemen bisnis yang dihadapi. adalah suatu proses penyelenggaran berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan Menurut Sule dan Saefullah (2005) fungsi-fungsi atau keterampilan orang yang menduduki jabatan manajemen adalah sebagai berikut: manajerial untuk memperoleh sesuatu hasil dalam 1. Manajemen Sumber Daya Manusia. rangka mencapai tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan lain. manajemen berdasarkan fungsinya untuk Menurut Follrt dalam Sule dan Saefullah (2005) memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya melalui orang lain. Selain itu menurut McHugh dalam manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan Sule dan Saefullah (2005) Manajemen adalah sebuah tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan yang senantiasa konstan ataupun bertambah. organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa 2. Manajemen Produksi. perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan Manajemen produksi adalah penerapan manajemen pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan pruduk lainnya. yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik Menurut Schermerhorn dalam Feriyanto dan Triana produksi yang seefisien mungkin. (2015) proses manajemen yang harus dijalankan oleh 3. Manajemen Pemasaran. seorang manajer yaitu: Manajemen pemasaran adalah kegiatan manajemen 1. Planning (perencanaan) meliputi pemilihan misi dan berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha tujuan organisasi serta cara terbaik untuk untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang di mencapainya. butuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara 2. Organizing (organisasi) adalah proses membagi pemenuhannya dapat diwujudkan. pekerjaan, mengalokasikan sumber daya, dan 4. Manajemen Keuangan. pengaturan serta koordinasi aktivitas anggota Manajemen keuangan adalah kegiatan manajemen organisasi untuk melaksanakan rencana. berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha 3. Leading (kepemimpinan) adalah mempengaruhi untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang anggota organisasi agar mereka memberikan dilakukan mampu mencapai tujuannya secara kontribusi terhadap tujuan kelompok dan organisasi. ekonomis, yaitu diukur berdasarkan profit. 4. Controlling (pengendalian) adalah pengukuran dan 5. Manajemen Informasi. pengoreksian untuk kerja individu dan organisasi. Manajemen informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha Menurut McHugh dalam Sule dan Saefullah (2005) memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap fungsi manajemen yaitu: mampu untuk bertahan dalam jangka panjang. 1. Perencanaan atau planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk Menurut Emerson dalam Sule dan Saefullah (2005) mengantisipasi kecenderuangan di masa yang akan ada dua belas prinsip manajemen yaitu: datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat 1. Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas. untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. 2. Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan 2. Pengorganisasian atau organizing, yaitu proses yang realistis. menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah 3. Adanya staf yang memiliki kualifikasi yang tepat. Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-28 Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2015 ISBN: 978-602-61268-1-8 4. Adanya kedisplinan. memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan 5. Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil. ketentuan dan prosedur yang jelas serta transparan. 6. Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara 4. Transparan tepat, akurat, dan terpercaya, sehingga diperlukan Semua ketentuandan informasi, baik teknis maupun sistem informasi atau akuntansi. administratif termasuk tata cara evaluasi, hasil 7. Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, evaluasi dan penetapan pemenang harus bersifat perencanaan, dan pembagian kerja. terbuka bagi penyedia barang dan jasa yang berminat. 8. Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik 5. Adil dari segi kualitas kerja maupun waktu pengerjaan. Tidak diskriminatif dalam memberikan perlakuan 9. Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi. bagi semua penyedia barang dan jasa dan tidak 10. Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan. mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak 11. Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara tertentu, dengan cara dan atau alasan apa pun. standar. 6. Bertanggung jawab 12. Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat Mencapai sasaran baik fisik, keuangan mau pun rencana pemberian insentif. manfaat bagi kelancaran pelaksanaan usaha sesuai dengan prinsip-prinsip dan kebijakan serta ketentuan Beberapa definisi manajemen pengadaan peneliti yang berlaku dalam pengelolaan rantai suplai. sajikan beberapa diantaranya menurut (LEMINDO 7. Berpihak kepada produk dalam negeri 2010) Pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh Mendukung dan menumbuh kembangkan barang/jasa oleh kementrian/lembaga/satuan kerja kemampuan Nasional untuk lebih mampu bersaing di perangkat daerah/institusi yang prosesnya dimulai dari tingkat nasional, regional dan internasional. perencanaan kebutuhan sampai di selesaikannya seluruh 8. Berwawasan lingkungan kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Burt dalam Mendukung dan mengembangkan kegiatan dengan Siahaya (2012) mengatakan manajemen pengadaan memperhatikan kemampuan dan dampak lingkungan. adalah proses sistematis yang memutuskan apa, kapan dan seberapa banyak pembelian, undang-undang Menurut (LEMINDO 2010) prinsip pengadaan pembelian dan proses untuk memastikan bahwa apa saja adalah sebagai berikut: yang diperlukan dapat diterima pada waktu yang tepat 1. Efisien, berarti pengadaan barang harus diusahakan dalam kuantitas dan kualitas yang ditentukan. Menurut dengan menggunakan dana dan daya yang minimum buissnes of directory dalam Siahaya (2012) Manajemen untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu pengadaan adalah tindakan pengadaan untuk pengadaan yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah sesuatu yang dibeli dari satu titik (sumber) ke tujuan. ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan Pembelian adalah tindakan membeli (dari/perspektif kualitas yang maksimum. keuangan administrasi) layanan atau barang yang akan 2. Efektif, berarti pengadaan barang harus sesuai dibeli dan terdiri dari kegiatan pencarian pemasok, dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan negosiasi, penyelesaian harga dan kesepakatan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. pengiriman. Menurut Siahaya (2012:3) Manajemen 3. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi pengadaan adalah bagian dari manajemen rantai supply mengenai pengadaan barang bersifat jelas dan dapat bahwa proses lengkap memperoleh barang dan jasa, dari diketahui secara luas oleh penyedia barang yang persiapan dan pengolahan permintaan melalui berminat serta oleh masyarakat pada umumnya. penerimaan dan persetujuan faktur untuk pembayaran. 4. Terbuka, berarti pengadaan barang dapat diikuti oleh semua penyedia barang yang memenuhi Menurut Siahaya (2012) dalam pelaksanana persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan kegiatan pengadaan sejak perencanaan harus dan prosedur yang jelas. menerapkan prinsip pengadaan: 5. Bersaing, berarti pengadaan barang harus dilakukan 1. Efektif melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak Sesuai dengan kebutuhan yang telah di tetapkan dan mungkin penyedia barang yang setara dan memenuhi dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya persyaratan, sehingga dapat di peroleh barang yang sesuai dengan sasaran yang di tetapkan perusahaan. ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada interfensi 2. Efisien yang meggangu terciptanya mekanisme pasar dalam Diusahakan dengan menggunakan dana, daya dan pengadaan barang. fasilitas yang sekecil-kecilnya untuk mencapai 6. Adil/tidak diskriminatif, berart memberikan sasaran yang di tetapkan dalam waktu sesingkat- perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia singkatnya dan dapat di pertanggung jawabkan dalam barang dan tidak mengarah untuk memberi rangka memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap bagi keuntungan negara. memperhatikan kepentingan nasional. 3. Kompetitif 7. Akuntabel, berarti harus sesuai dengan aturan dan Dilakukan melalui seleksi dan persaingan yang sehat ketentuan yang terkait dengan pengadaan barang diantara penyedia barang/jasa yang setara dan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-29 Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2015 ISBN: 978-602-61268-1-8 Menurut (LKPP 2010) terdapat sejumlah prinsip 1. Fungsi pengadaan yang harus dijadikan dasar dalam Manajemen pengadaan mempunyai berbagai macam melaksanakan proses pengadaan barang/jasa, yang terdiri fungsi yang dapat di kelompokan menjadi: dari: a. Pembelian (purchasing), merupakan kegiatan lebih 1. Efisien di fokuskan kepada pembelian barang (material) Efisiensi pengadaan diukur terhadap seberapa besar dan peralatan (equipment). upaya yang dilakukan untuk memperoleh barang/jasa b. Penyewaan (leasing), merupakan kegiatan sewa- dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan. Upaya menyewa baik secara sewa murni atau sewa yang dimaksud mencakup dana dan daya yang dengan opsi untuk membeli. dikeluarkan untuk memperoleh barang/jasa. Semakin c. Konstruksi (construction), merupakan kegiatan kecil upaya yang diperlukan maka dapat dikatakan membangun wujud fisik. bahwa proses pengadaan semakin efisien. d. Konsultasi (consultacion), merupakan kegiatan jasa 2. Efektif keahlian professional. Efektifitas pengadaan diukur terhadap seberapa jauh e. Inpeksi (inspection), merupakan kegiatan barang/jasa yang diperoleh dari proses pengadaan pemeriksaan dan pengujian. dapat mencapai spesifikasi yang sudah ditetapkan. f. Swakelola (self management), merupakn kegiatan 3. Transparan yang dilaksanakan sendiri (internal). Bagaimana proses pengadaan barang/jasa dilakukan g. Tukar tambah (trade-in), merupakan kegiatan dapat diketahui secara luas. Proses yang dimaksud tukar-menukar barang dengan membayar selisih meliputidasar hukum, ketentuan-ketentuan, tata cara, harga, untuk memperoleh barang yang sesuai mekanisme, aturan main, spesifikasi barang/jasa, dan dengan kebutuhan operasi, untuk menghindari semua hal yang terkait dengan bagaimana proses kerugian perusahaan. pengadaan barang/jasa dilakukan. Dapat diketahui h. Beli kembali (factory buy-back), merupakan secara luas berarti semua informasi tentang proses kegiatan pembelian kembali oleh pabrik pembuat tersebut mudah diperoleh dan mudah diakses oleh terhadap barang yang tidak terpakai untuk masyarakat umum, terutama penyedia barang/jasa mengurangi kerugian perusahaan. yang berminat. i. Barter (exchange), merupakan kegiatan tukar- 4. Terbuka menukar barang secara langsung (tukar guling). Berarti pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh 2. Peranan semua penyedia barang/jasa yang memenuhi Manajemen pengadaan berperan sebagai proses persyaratan/kriteria yang ditetapkan sesuai ketentuan penentuan secara sistematik terhadap, apa (spesifikasi, yang berlaku. Setiap penyedia yang memenuhi syarat kualitas), kapan (jadwal, delivery time), bagaimana dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang (sumber, sistem) dan berapa (kuantitas) untuk prosedur yang jelas untuk mengikuti lelang/seleksi. mengadakan barang dan jasa dari sumber pengadaan 5. Bersaing sampai ketempat tujuan sesuai kualitas dan kuantitas, Proses pengadaan barang dapat menciptakan iklim biaya yang optimal dan waktu suplai yang wajar untuk atau suasana persaingan yang sehat di antara para memenuhi kebutuhan. penyedia barang/jasa, tidak ada intervensi yang dapat III. METODOLOGI PENELITIAN mengganggu mekanisme pasar, sehingga dapat menarik minat sebanyak mungkin penyedia barang/jasa untuk mengikuti lelang/seleksi yang pada Guna mendapatkan bahan/data keterangan yang gilirannya dapat diharapkan untuk dapat memperoleh diperlukan sebagai bahan pokok dalam penulisan ini, barang/jasa dengan kualitas yang maksimal. maka penulis menggunakan beberapa metode 6. Adil/tidak diskriminatif pengumpulan data melalui: Berarti proses pengadaan dapat memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia 1. Metode Observasi barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi Metode yang dilakukan untuk memperoleh data/bukti keuntungan kepada pihak tertentu, kecuali diatur secara langsung pada Biro Pengembangan Prasarana dalam peraturan ini. Sebagai contoh bahwa dalam dan Sarana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya peraturan ini mengatur agar melibatkan sebanyak Jakarta, yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman mungkin Usaha Kecil, Usaha Menengah dan Kav. 51, Jakarta. Koperasi Kecil. Disamping itu juga mengutamakan 2. Metode Wawancara produksi dalam negeri. Penulis melakukan tanya jawab kepada pihak Kepala 7. Akuntabel Biro Pengembangan Prasarana dan Sarana di Berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya berkaitan yang terkait dengan pengadaan barang/jasa sehingga dengan manajemen pengadaan barang (alat tulis dapat dipertanggungjawabkan. kantor). 3. Studi Dokumentasi Menurut Siahaya (2012) fungsi dan peranan Sebagai bahan kelengkapan dan sekaligus sebagai manajemen pengadaan yaitu: perbandingan, penulis melakukan pendekatan dengan buku–buku dan literatur sebagai bahan referensi yang Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. B-30
no reviews yet
Please Login to review.