Authentication
510x Tipe PDF Ukuran file 0.44 MB
Jurnal Vokasi, Vol 2 No.2 Oktober 2018
ISSN : 2548-9410 (Cetak) | ISSN : 2548-4117 (Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
PELATIHAN DASAR BAHASA DAERAH UNTUK MENINGKATKAN
KEDEKATAN EMOSIONAL ANTAR LINTAS BUDAYA
Guntur Arie Wibowo1, Chairuddin2
1,2Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra
Meurandeh – Langsa – Aceh
Email :guntur.unsam@gmail.com
Abstrak
Kurangnya kemampuan dan pengetahuan tentang bahasa daerah setempat bagi
mahasiswa yang berasal dari luar Aceh menjadi alasan kuat bagi kami untuk
menyelenggarakan kegiatan pelatihan bahasa daerah ini, mengingat Langsa memiliki
magnet yakni kampus Universitas Samudra yang kini menjadi idola mahasiswa di
wilayah Sumatra dan sekitarnya. Kurangnya kemampuan berbahasa daerah bagi
mahasiswa tersebut akan sangat berpengaruh secara signifikan dalam kedekatan
emosional dengan mahasiswa maupun masyarakat Aceh setempat. Hal itu akan
menyebabkan terjadinya jarak dalam proses bersosialisasi dan berkomunikasi.
Tujuan dalam kegiatan pelatihan ini adalah untuk memperpendek “jarak” dengan
meningkatkan kemampuan komunikasi bahasa daerah bagi mahasiswa luar domisili
Aceh sehingga diharapkan akan tercipta sikap saling menghormati dan menghargai
dari mahasiswa luar domisili Aceh karena bahasa daerah merupakan bahasa leluhur
dan memudahkan bagi pembauran dan komunikasi dengan masyarakat setempat.
Kegiatan ini merupakan pelatihan, maka metode yang digunakan adalah ceramah,
tanya jawab, diskusi, simulasi. Kegiatan pelatihan bahasa daerah bagi mahasiswa luar
domisili Aceh ini akan dilaksanakan dengan jadwal 2 kali pertemuan. Setelah
pertemuan pertama akan dilaksanakan praktik/simulasi untuk mengetahui seberapa
besar keberhasilan pelatihan tersebut. Adapun jumlah peserta yang direncanakan
sejumlah 15 mahasiswa. Beberapa materi yang disiapkan meliputi salam,
berhubungan dengan nomor (angka, waktu, hari), informasi budaya dan lokalitas,
arah dan lokasi, kritik dan saran, ucapan (terimakasih dan permohonan maaf).
Pertimbangan terkait materi karena pelatihan ini merupakan pelatihan tingkat dasar
yang kemungkinan sehari-sehari dapat digunakan untuk berkomunikasi.
Kata Kunci : Bahasa Aceh, Kedekatan Emosional, Lokalitas.
Abstract
The lack of ability and knowledge of the local language for students who come from
outside of Aceh became a compelling reason for us to hold this local language
training, considering Langsa has magnets that is Campus of Samudra University.
This campus is now one of student’s idols in the region of Sumatra and surrounding
areas. The lack of local language skills for these students will significantly influence
the emotional closeness of the students and the local Acehnese community. It will
lead to the occurrence of the spacing in the process of socializing and
communicating. The objective of this training is to shorten the "spacing" by
improving communication skills local languages for students outside the domicile in
Aceh, so that expected to be created by mutual respect and appreciate of students
beyond the domicile in Aceh because of local languages is the ancestral language and
make it easier for association and communication with the local community. This
activity is training; the method used is lecture, question and answer, discussion,
simulation. This local language training activities for students outside the domicile of
Aceh will be held with a schedule of 2 (two) meetings. After the first meeting will be
held practice and simulation to figure out how much the success of the training. The
number of participants who are planned for this training is 15 students. Some of the
materials prepared include greetings, corresponding to numbers (numbers, times,
days), cultural and locality information, directions and locations, criticism and
suggestions, utterances (thanks and apologies). Material-related considerations
because this training is a basic level training that everyday possibilities can be used to
communicate
Keywords: Acehnese, Emotional Closeness, Locality.
79
Jurnal Vokasi, Vol 2 No.2 Oktober 2018
ISSN : 2548-9410 (Cetak) | ISSN : 2548-4117 (Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
PENDAHULUAN dan bersosialisasi dengan mahasiswa dan
masyarakat setempat. Dari temuan di atas,
Universitas Samudra yang berada di tim pelaksana kegiatan merasa
Kota Langsa Provinsi Aceh merupakan berkepentingan untuk membantu para
sebuah kampus yang memberikan peran mahasiswa tersebut, agar dapat
besar dalam perkembangan dunia mengenalkan meningkatkan bahasa daerah
pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan yang digunakan mahasiswa baik di dalam
semakin banyaknya minat dari mahasiswa ruang lingkup kampus maupun masyarakat
luar domisili Aceh yang datang untuk dengan membuat sebuah pelatihan. Dengan
melanjutkan untuk kuliah. Pembangunan pelatihan tersebut, mahasiswa luar domisili
sarana dan prasarana tempat kos maupun Aceh akan diperkenalkan dengan berbagai
perumahan menjadi bukti bahwa ekspresi-ekspresi bahasa daerah yang
Universitas Samudra mendapatkan animo sederhana dan bermakna, yang dapat
yang besar dari masyarakat luas. Masuknya digunakan dalam berkomunikasi.
mahasiswa luar domisili Aceh tentu saja Sebagaimana pendapat Oleh sebab itu
harus dapat diimbangi dengan pengetahuan program pelatihan dasar bahasa daerah
lokal atau daerah khususnya dalam hal ini untuk meningkatkan kedekatan emosional
adalah bahasa. antar lintas budaya ini penting untuk
Bahasa adalah alat atau perwujudan dilaksanakan.
budaya yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi atau berhubungan, baik METODE PELAKSANAAN
lewat tulisan, lisan ataupun gerakan (bahasa
isyarat), dengan tujuan menyampaikan
maksud atau kemauan kepada lawan Program ini adalah program pelatihan,
bicaranya atau orang lain. “Bahasa adalah maka adapun metode yang digunakan
bunyi” (Kushartanti, et al, 2005). Melalui dalam program ini adalah ceramah, tanya
bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri jawab, diskusi, dan simulasi.
dengan adat istiadat, tingkah laku, tata Tahapan dalam pelaksanaan program
krama masyarakat, dan sekaligus pelatihan ini adalah
membaurkan dirinya dengan segala bentuk
masyarakat. 1. Tahap persiapan
Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa, a. Pada tahap persiapan pertama ini
bahasa memiliki fungsi sebagai alat untuk dilakukan tahap analisis kebutuhan
mengekspresikan diri, berkomunikasi dan (survey) terkait permasalahan yang
alat untuk mengadakan integrasi dan dihadapi oleh objek sasaran dan
adaptasi sosial. Selain itu bahasa juga dapat merumuskan masalah sehingga dapat
berfungsi sebagai media untuk melakukan dikaji solusi pemecahan masalahnya.
tindakan dan cerminan budaya penuturnya. Hasil analisis kebutuhan
(Oktavianus, 2006:1) Ketidakmampuan menunjukkan bahwa:
berbahasa khususnya bahasa daerah akan 1) Kemampuan pemahaman bahasa
menjadi kendala bagi mahasiswa pendatang daerah sangat dibutuhkan oleh
luar domisili Aceh untuk berbaur dan mahasiswa luar domisili Aceh.
bersosialisasi dengan mahasiswa dan 2) Mahasiswa luar domisili Aceh
masyarakat setempat. mendukung dan menyambut baik
Berdasarkan observasi informal, dapat rencana pelaksanaan pelatihan
diketahui rendahnya kemampuan berbahasa dasar bahasa daerah karena akan
daerah mahasiswa luar domisili Aceh membantu mereka mendekatkan
menjadi permasalahan yang wajib diangkat diri dan membuat harmoni dengan
dalam program ini. Rendahnya kemampuan masyarakat setempat.
berbahasa daerah mahasiswa luar domisili b. Pada tahap persiapan kedua ini
Aceh ditunjukkan dengan ketidakmampuan dilakukan tahap persiapan materi.
berkomunikasi dalam bahasa Aceh. Jika hal Materi-materi yang akan diberikan
tersebut dibiarkan maka akan berakibat dalam pelatihan dasar bahasa daerah
akan menjadi kendala bagi mahasiswa ini diantaranya : salam, berhubungan
pendatang luar domisili Aceh untuk berbaur dengan nomor (angka, waktu, hari),
80
Jurnal Vokasi, Vol 2 No.2 Oktober 2018
ISSN : 2548-9410 (Cetak) | ISSN : 2548-4117 (Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
informasi budaya dan lokalitas, arah Daerah Untuk Meningkatkan Kedekatan
dan lokasi, kritik dan saran, ucapan Emosional Antar Lintas Budaya” yang
(terimakasih dan permohonan maaf). subyeknya adalah mahasiswa-mahasiswi
Materi-materi ini tersebut diberikan Program Studi Pendidikan Sejarah dan
berdasarkan analisis kebutuhan. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
c. Pada tahap persiapan ketiga ini sampai pada bulan Agustus 2017 yang telah
dilakukan tahap penjaringan dilaksanakan 70% program yaitu: Salam,
mahasiswa yang berminat dan serius Kosakata Umum, Informasi Budaya
terhadap pelatihan dasar ini. Jumlah (umum), Informasi Lokalitas (kebiasaan),
mahasiswa yang direncanakan Arah dan Lokasi, Kritik dan Saran, Ucapan
berjumlah 15 orang. Terimakasih dan permohonan Maaf, dan
d. Pada tahap persiapan keempat Praktek Simulasi.
dilakukan tahap penentuan waktu
pelaksanaan pelatihan dasar dengan A. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
meminta masukan dan pertimbangan
dari peserta. Berdasarkan realita di lapangan, pada
e. Pada tahap persiapan kelima observasi tanggal 10 - 19 Januari 2017 di
dilakukan tahap pengadaan alat lokasi Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendukung alat tulis dan tempat Pendidikan, ternyata banyak mahasiswa
pelatihan sebagai penunjang dari luar Aceh yang datang dan menempuh
kegiatan. pendidikan, namun belum sama sekali
memahami kosatakata bahasa Aceh.
2. Tahap Pelaksanaan Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
Setelah tahap persiapan telah selesai, menunjukkan bahwa: Kemampuan
maka langkah selanjutnya adalah tahapan pemahaman bahasa daerah ternyata sangat
pelaksanaan. Pelatihan ini akan dibutuhkan oleh mahasiswa luar domisili
dilaksanakan dengan jadwal pertemuan dua Aceh dan mahasiswa luar domisili Aceh
kali. Peserta pelatihan direncanakan mendukung dan menyambut baik rencana
sebanyak 15 orang. pelaksanaan pelatihan dasar bahasa daerah
karena akan membantu mereka
Tabel 1 Rancangan Kegiatan Pelatihan mendekatkan diri dan membuat harmoni
Bahasa Daerah dengan masyarakat setempat.
Pertemuan Topik Alokasi Setelah tim melaksanakan rapat, maka
Waktu langkah berikutnya adalah menyiapkan
1 Salam, Kosakata 200 materi. Materi-materi yang akan diberikan
Umum, Informasi menit dalam pelatihan dasar bahasa daerah ini
Budaya (umum), diantaranya : Salam, Kosakata Umum,
Informasi Informasi Budaya (umum), Informasi
Lokalitas Lokalitas (kebiasaan), Arah dan Lokasi,
(kebiasaan), Arah Kritik dan Saran, Ucapan Terimakasih dan
dan Lokasi, Kritik permohonan Maaf. Materi-materi ini
dan Saran, tersebut diberikan berdasarkan analisis
Ucapan kebutuhan yang telah dilaksanakan
Terimakasih dan sebelumnya.
permohonan
Maaf, dan Praktek
Simulasi Materi Contoh Kalimat
2 Praktek Simulasi 200 1. Salam Kakak/Adik =
menit Kakak/adek
Apa kabar = Peuhaba,
HASIL DAN PEMBAHASAN arti harfiahnya Peu(apa),
haba(berita/Kabar).
permisi/maaf =
Pelaksanaan Pengabdian Kepada permisi/meu’ah
Masyarakat “Pelatihan Dasar Bahasa tidak mau = hana tem,
81
Jurnal Vokasi, Vol 2 No.2 Oktober 2018
ISSN : 2548-9410 (Cetak) | ISSN : 2548-4117 (Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
arti harfiahnya Budaya Rencong
tidak(han), tem(mau). (umum) Arbab
Apa? = Peu/pu Bangsi Alas
Berapa = Padum/Padid Canang
Pagi = Beungoh Geundrang
Malam = malam
Siang = Cot uroe 4. Informasi Jeb te seupot adat
Sore = supot Lokalitas Inggreh
(kebiasaa Cok anoe lam krueng
2. Kosakata Ya : Nyo (halus), ‘O n) kon buet mangat
Umum (kasar), Beh Meurunoe bahsa gob
Tidak : H‘an haroh saba
Ada : Na Meuseudeukah jiyue
Tidak ada : Hana
(asalnya dari H’an + Na le agama
= H’anna –> H’ana, biasa Cuda Rukiah
ditulis “hana”) teungoh meukeumah
Sudah : Ka
Belum : Goh, Goh lom 5. Arah dan baroh (utara), timu
Hampir : Karap Lokasi (timur), barat dan tunong
Jangan : Bèk (selatan), dalam beberapa
Lagi : Lom hal, arah “tunong”
Saja : Mantong (selatan) kadang
Boleh : Jeuët digantikan sebutannya
Bisa : Jeuët
Mampu : Ék menjadi “glee”
Pernah : Tom (hutan/gunung),
Mungkin : Mungkén, terkadang juga kata
Kadang “ateuh” (atas) juga
1 = Sa kadang terpakai untuk
2 = Dua arah selatan.
3 = Lhee “bur” (atas) dan “paloh”
4 = Peut (bawah)
5 =Limong Contoh : Seperti dalam
6 = Nam percakapan ketika kita
7 = Tujoh bertanya “male kusi
8 = Lapan Tengku ?” (mau kemana
9 = Sikureung Tengku ?), biasanya sang
10 = Siploh Tengku akan menjawab
11 = Si blah “male ku umah Aman
12 = Dua blah Fulan I BUR ho kejap”
13 = Lhee blah (mau ke rumah bapak
20 = Dua Ploh fulan di ATAS sana
21= Dua Ploh Sa sebentar) atau “male
22 = Dua Ploh Dua ngutip ku empus paloh
30 = Lhee Ploh ho” (mau ngutip kopi ke
31 = Lhee Ploh Sa kebuh BAWAH sana)
32 = Lhee Ploh Dua Blah wie dan blah eneun
100 = Seureutoh/ Seurtoh (kiri dan kanan)
200 = Dua Reutoh
1000 = Seuribe 6. Kritik dan Buet droekeuh nyan,
10.000 = Siploh Ribe, Saran salah, leubeh get kah
begitu seterusnya. kalakee meu’ah
Nyan salah, lagee
3. Informasi Kuah pliek ‘u nyoe nyang butoi
82
no reviews yet
Please Login to review.