jagomart
digital resources
picture1_Buku Fisika Universitas 38442 | 65389 Id Pengembangan Modul Fisika Berbasis Probl


 313x       Tipe PDF       Ukuran file 0.18 MB       Source: media.neliti.com


File: Buku Fisika Universitas 38442 | 65389 Id Pengembangan Modul Fisika Berbasis Probl
jurnal inkuiri issn 2252 7893 vol 4 no i 2015 hal 63 72 http jurnal fkip uns ac id index php sains pengembangan modul fisika berbasis problem solving materi elastisitas ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 13 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                       JURNAL INKUIRI 
                       ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 63-72) 
                       http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                        
                            PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS PROBLEM SOLVING 
                                   MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA/MA 
                                                                                
                                                                           1            2                  3
                                                   Dwi Sari Ida Aflaha , Suparmi  dan Sarwanto  
                                                                                
                     1
                        Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia 
                                                                   dsia_fisbil@yahoo.co.id 
                                                                                
                     2
                       Program Studi Magister Pendidikan Sains FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia 
                                                                    suparmi@yahoo.com 
                                                                                
                         3 Program Studi Ilmu Fisika Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia 
                                                                     sar1to@yahoo.com 
                 
                                                                          Abstrak 
                       Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui prosedur pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis 
                       problem solving yang layak untuk siswa SMA/MA pada materi elastisitas; (2) kelayakan modul pembelajaran 
                       fisika berbasis problem solving pada materi elastisitas; (3) efektivitas modul fisika berbasis problem solving 
                       pada materi elastisitas terhadap hasil belajar di SMAN 3 Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian dan 
                       pengembangan (R&D) yang mengacu pada model yang dikemukakan oleh Thiagarajan, yang dilaksanakan 
                       dari bulan Juli 2013 hingga Mei 2014. Kelayakan media divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, guru, dan 
                       teman sejawat. Subjek Uji coba penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 3 Jombang tahun akademik 
                       2013/2014 sebanyak 42 siswa dengan rincian 10 siswa sebagai subjek uji coba terbatas dan 32 siswa sebagai 
                       subjek uji coba pemakaian. Modul disebarkan pada guru-guru fisika SMA. Data hasil penelitian berupa nilai 
                       validasi modul oleh ahli, guru dan teman sejawat, respon keterbacaan siswa, nilai tes prestasi, respon siswa, 
                       dan respon guru. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) langkah-langkah prosedur pengembangan 
                       yang dilakukan menggunakan model 4-D yang diawali tahap 1 define yaitu melakukan studi literatur yang 
                       meliputi analisis siswa, kurikulum dan materi,  tahap 2 design yaitu pemilihan format modul, tahap 3 develop 
                       yaitu desain awal modul, validasi produk, uji coba terbatas, perbaikan, uji coba luas. Pada uji coba terbatas 
                       siswa tidak hanya membaca modul, tetapi juga melakukan kegiatan pembelajaran dalam modul,  dan tahap 4 
                       disseminate yaitu penyebaran modul pada guru fisika SMA. (2) penilaian modul fisika berbasis problem 
                       solving dinyatakan layak dengan kategori sangat baik yaitu dengan nilai hasil validasi ahli 458, nilai hasil 
                       validasi guru 468, nilai hasil validasi teman sejawat 461. Respon siswa pada uji coba kecil memperoleh 84% 
                       dengan kategori sangat baik. respon siswa setelah uji besar 86% kategori sangat baik dan respon guru SMA 
                       sebesar 94% kategori sangat baik. (3) Modul fisika berbasis problem solving efektif untuk meningkatkan 
                       hasil  belajar  ditinjau  dari  skor  rata-rata  pretest  65,75  dan  posttest  71,50  dengan  nilai  gain  16  dan  gain 
                       ternormalisasi  sebesar  0,67  yang  menunjukkan  siswa  mengalami  peningkatan  pada  kategori  sedang. 
                       Sehingga pembelajaran dengan modul berbasis problem solving mendapat respon positif dalam pembelajaran 
                       dan dapat memberikan motivasi belajar siswa serta sebagai tolak ukur bahwa siswa merasa senang dengan 
                       produk yang dikembangkan. 
                       Kata kunci : Fisika, Problem Solving, Elastisitas 
                        
                       Pendahuluan                                                 siswa  menurun.    Dalam  pengajaran  fisika 
                                Faktor  yang  menyebabkan  kurang                  diharapkan siswa benar-benar aktif, sehingga 
                       berhasilnya     pembelajaran       fisika    adalah         akan  berdampak pada ingatan siswa tentang  
                       motivasi  dan  minat  siswa.  Metode  yang                  yang  dipelajari  akan  lebih  lama  bertahan. 
                       banyak  dijumpai  dalam  pembelajaran  yang                 Suatu  konsep  mudah  dipahami  dan  diingat 
                       mengakibatkan  siswa  pasif  adalah  metode                 oleh  siswa  bila  konsep  tersebut  disajikan 
                       ceramah,  karena  sebagian  besar  proses                   melalui  prosedur  dan  langkah-langkah  yang 
                       pembelajaran  didominasi  oleh  guru,  siswa                tepat, jelas dan menarik. 
                       hanya mendengarkan dan mencatat pokok dari                           Keaktifan       siswa     dalam     belajar 
                       penyampaian  guru  sehingga  keaktifan  siswa               merupakan        salah     satu     faktor      yang 
                       dalam mengikuti proses pembelajaran kurang                  mempengaruhi  keberhasilan  dalam  belajar. 
                       yang  mengakibatkan  motivasi  dan  minat                   Salah  satu  kegiatan  pembelajaran  yang 
                                                                              63 
                    JURNAL INKUIRI 
                    ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 63-72) 
                    http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                     
                    menekankan      berbagai    kegiatan    adalah      dengan bantuan minimal dari guru, meliputi 
                    menggunakan  pendekatan  problem  solving           perencanaan tujuan yang akan dicapai secara 
                    dalam pembelajaran, karena suatu pendekatan         jelas,  penyediaan materi pelajaran, alat yang 
                    dalam     pembelajaran     pada    hakikatnya       dibutuhkan,  dan  alat  untuk  penilaian,  serta 
                    merupakan  cara  yang  teratur  dan  terpikir       pengukuran      keberhasilan    siswa    dalam 
                    secara   ideal    untuk    mencapai     tujuan      penyelesaian pelajaran. 
                    pembelajaran. Dalam kenyataannya keaktifan                  Surahman  cit.  Prastowo  (2012:2) 
                    siswa masih rendah. Indikator yang ditemukan        mengatakan  bahwa  modul  adalah  satuan 
                    1)  siswa  cenderung  kurang  aktif  dalam          program  pembelajaran  terkecil  yang  dapat 
                    pembelajaran  fisika,  karena  guru  kurang         dipelajari   oleh    peserta    didik   secara 
                    melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif 2)      perseorangan  (self  instructional),  setelah 
                    kemampuan  siswa  dalam  menyelesaikan              siswa  menyelesaikan  satu  satuan  dalam 
                    masalah atau soal masih kurang, karena guru         modul,  selanjutnya  siswa  dapat  melangkah 
                    dalam  tahap  penyampaian  materi  maupun           maju    dan    mempelajari     satuan   modul 
                    dalam  tahap  pelatihan  kurang  membimbing         berikutnya.  Sedangkan  modul  pembelajaran, 
                    sehingga     pemecahan      masalah     dalam       sebagaimana      yang     dikembangkan       di 
                    pembelajaran fisika kurang optimal 3) siswa         Indonesia,  merupakan  suatu  paket  bahan 
                    kurang  aktif  bertanya  kepada  guru  tentang      pembelajaran yang memuat deskripsi tentang 
                    materi  yang  disampaikan.  Diperlukan  suatu       tujuan   pembelajaran,    lembaran  petunjuk 
                    upaya  untuk  mengatasi  permasalahan  yang         pengajar  atau  instruktur  yang  menjelaskan 
                    dihadapi siswa. Upaya yang dapat dilakukan          cara mengajar yang efisien, bahan bacaan bagi 
                    yaitu  dengan  pemilihan  dan  penggunaan           peserta, lembaran kunci jawaban pada lembar 
                    media yang tepat dalam pembelajaran.                kertas  kerja  peserta,  dan  alat-alat  evaluasi 
                            Media     pembelajaran    mempunyai         pembelajaran.  
                    peran yang sama penting dengan faktor-faktor                Selain  pemilihan  media  yang  tepat, 
                    pendidikan yang lain, tetapi terkadang kurang       pemilihan     metode    yang    tepat    dalam 
                    mendapat  perhatian  dari  guru.  Padahal           pengembangan modul menjadi salah satu hal 
                    pemilihan  media  yang  tepat  juga  dapat          yang  penting.  Dalam  pembelajaran  fisika, 
                    menentukan  keberhasilan  proses  belajar-          salah  satu  metode  yang  dianggap  cukup 
                    mengajar.  Ada  banyak  media  yang  dapat          efektif adalah metode problem solving. Modul 
                    digunakan dalam pembelajaran, salah satunya         fisika  yang  berbasis  problem  solving  dapat 
                    adalah modul.                                       membantu  siswa  mengatasi  masalah  yang 
                            Modul  merupakan  salah  satu  media        dihadapi dalam belajar. 
                    pembelajaran    yang    memegang  peranan                   Problem  solving  merupakan  metode 
                    penting  dalam  proses  pembelajaran  dan           pemecahan      masalah    atau    suatu    cara 
                    dianggap  tepat  untuk  membantu  mengatasi         menyajikan  pelajaran  dengan  mendorong 
                    masalah yang dihadapi siswa. Dengan adanya          siswa untuk mencari dan memecahkan suatu 
                    modul,  siswa  dapat  lebih  belajar  terarah  di   masalah    atau   persoalan    dalam    rangka 
                    rumah walaupun tidak ada guru. Modul yang           pencapaian  tujuan  pengajaran.  Metode  ini 
                    disertai gambar dan contoh dalam kehidupan          diciptakan    oleh   seorang    berkebangsaan 
                    sehari-hari diharapkan akan lebih menambah          Amerika yang bernama John Dewey. Metode 
                    motivasi   siswa    untuk    belajar.  Modul        ini dinamakan problem method. 
                    merupakan bahan ajar yang memiliki struktur                 Norwood (1995:231) mengemukakan 
                    khas dan berbeda dengan bahan ajar lainnya,         bahwa Problem solving didefinisikan sebagai 
                    seperti  buku  teks.  Pelaksanaan  pembelajaran     sebuah  proses  individu  dalam  menggunakan 
                    dengan  menggunakan  sistem  modul  pada            pengetahuan,  keterampilan  dan  pemahaman 
                    dasarnya menggunakan sistem belajar secara          yang diperoleh sebelumnya untuk memuaskan 
                    individual, namun dapat pula digunakan pada         permintaan  dari  sebuah  situasi  yang  aneh 
                    sistem pembelajaran klasik.                         /tidak  biasa.  Siswa  harus  mensintesis  yang 
                            Kamus  Besar  Bahas  Indonesia  cit.        telah dipelajarinya kemudian menerapkannya 
                    Prastowo  (2012),  mengemukakan  bahwa              pada situasi yang baru dan berbeda.  
                    modul  diartikan  sebagai  program  belajar                 Problem  solving  dapat  digunakan 
                    mengajar  yang  dapat  dipelajari  oleh  siswa      sebagai  alternatif  pendekatan  pembelajaran 
                                                                    64 
                         JURNAL INKUIRI 
                         ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 63-72) 
                         http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                          
                         yang inovatif karena mampu mengoptimalkan                          pengamatan  langsung,  serta  meggunakan 
                         keterampilan        proses       dan     meningkatkan              angket kebutuhan terhadap guru bidang studi 
                         prestasi  belajar  siswa.  Arends  (2008:42)                       fisika dan siswa di sekolah tempat penelitian. 
                         pengajaran  berdasarkan  masalah  merupakan                                     Masalah  yang  ditemukan  dijadikan 
                         suatu  pendekatan  pembelajaran  agar  siswa                       dasar untuk merancang bahan ajar yang dapat 
                         mengembangkan  keterampilan  berpikir  dan                         membantu  siswa  dalam  belajar.  Maka  pada 
                         keterampilan mengatasi masalah, mempelajari                        penelitian  ini  dikembangkan  modul  berbasis 
                         peran  orang-orang  dewasa  dan  menjadi                           problem  solving  dengan  berpedoman  pada 
                         pelajar  yang  mandiri.  Dengan  pendekatan                        kompetensi inti  dan  kompetensi  dasar  fisika 
                         problem  solving  diharapkan  siswa  mampu                         kurikulum         2013,      materi      pokok       pada 
                         menyelesaikan          masalah       sehingga       dapat          pengembangan             ini      yaitu       elastisitas. 
                         menyusun,  mengembangkan  kemandirian,                             Meningkatkan          pemahaman  konsep  dan 
                         membentuk           pengetahuan          yang        lebih         matematis  pada  materi  elastisitas  serta 
                         bermakna,  dan  percaya  diri.  Staton  dalam                      meningkatkan  kemampuan  siswa  dalam 
                         Syaiful       Sagala       (2010:12)         seharusnya            mengaplikasikan  konsep  pada  kehidupan 
                         keberhasilan suatu program pengajaran diukur                       sehari-hari  maka  diperlukan  pengembangan 
                         berdasarkan  tingkat  perbedaan  cara  berpikir,                   modul yang memuat tentang konsep, besaran-
                         merasa dan berbuat para pelajar sebelum dan                        besaran  elastisitas  secara  metematis  serta 
                         sesudah  menerima  pengalaman-pengalaman                           aplikasi       dalam       kehidupan         sehari-hari. 
                         belajar dalam menghadapi situasi yang serupa.                      Pengembangan  modul  tersebut  diharapkan 
                         Siswa  yang  telah  berhasil  dalam  belajarnya                    dapat membantu proses belajar siswa menjadi 
                         memiliki  pola  pikir  dan  perubahan  tingkah                     terorganisir  sehingga  siswa  lebih  mudah 
                         laku  yang  lebih  baik.  Siswa  menjadi  lebih                    memahami  konsep  yang  diberikan  melalui 
                         mandiri  dalam  menyelesaikan  masalah  yang                       pengembangan  modul,  dan  akan  diperoleh 
                         akan dihadapi dalam kehidupan.                                     modul pembelajaran yang mampu menjawab 
                                                                                            permasalahan yang dihadapi siswa. 
                                                                                             
                         Metode Penelitian                                                  2.  Perancangan (Design)  
                                 Desain  penelitian  mengikuti  tahap-                                  Desain    produk       merupakan  tahap 
                         tahap  Research  and  Development  (R&D)                           mengembangkan  modul  pembelajaran  fisika 
                         yang telah dikemukakan Thiagarajan (1974).                         berbasis  problem  solving,  yang  didalamnya 
                         Tahap-tahap tersebut dituangkan dalam model                        menjabarkan  materi  dengan  menggunakan 
                         4D  yang      meliputi:  (1)  Pendefinisian                        tahapan-tahapan          sesuai     dengan       tahapan 
                         (Define),  (2)  Perancangan  (Design),  (3)                        problem  solving.  Modul  fisika  berbasis 
                         Pengembangan             (Develop),          dan       (4)         problem  solving  berisi  pemfokusan  pada 
                         Penyebaran (Desseminate).                                          masalah  yaitu  fenomena  dalam  kehidupan 
                         1.  Pendefinisian (Define)                                         sehari-hari  sebagai  tahapan  awal,  kemudian 
                                      Tahap      pendahuluan            penelitian          penjabaran aspek secara fisika dari fenomena 
                         bertujuan          untuk        menentukan            dan          di  awal  pembelajaran,  rencana  pemecahan 
                         mendefinisikan                  kebutuhan-kebutuhan                masalah            yang          berisi          kegiatan 
                         pembelajaran di SMAN 3 Jombang, terutama                           perancangan/rencana  penyelesaian  masalah 
                         pada  kelas  X.  Termasuk  mengidentifikasi                        dari  siswa  untuk  menyelesaikan  masalah 
                         karakteristik  siswa  dan  kondisi  sekolah.                       dalam  kegiatan  problem  solving,  melakukan  
                         Identifikasi  potensi  dan  masalah  yang  ada                     eksperimen yaitu berisi kegiatan eksperimen 
                         dalam pembelajaran khususnya pembelajaran                          fisika  yang  melatih  sikap  ilmiah  siswa, 
                         fisika.     Temuan-temuan            yang      diperoleh           kejujuran,  dan  objektivitas  siswa,  dalam 
                         dijadikan  dasar  langkah  untuk  perancangan                      kegiatan  ini  siswa  menjalankan  rencana 
                         produk yang akan dibuat.                                           penyelesaian           masalah          yang         telah 
                                     Tahap    pendahuluan  dilakukan  di                    direncanakan.         Kegiatan        ini    diharapkan 
                         SMAN  3  Jombang  yang  dijadikan  tempat                          mampu  membiasakan  siswa  terlibat  dalam 
                         penelitian sehingga dapat ditemukan masalah-                       proses  penyelesaian  masalah  dalam  kegiatan 
                         masalah  yang  ada  pada  sekolah  tersebut.                       problem       solving.      Kemudian  dilanjutkan 
                         Observasi dilakukan dengan wawancara baik                          mengevaluasi  jawaban  yaitu  berisi  kegiatan 
                         pada guru fisika kelas X maupun pada siswa, 
                                                                                       65 
                     JURNAL INKUIRI 
                     ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 63-72) 
                     http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                      
                     evaluasi  jawaban  pertanyaan/permasalahan             untuk  memperoleh  saran  terkait  modul 
                     yang    ingin   diselesaikan.    Kegiatan     ini      pembelajaran yang dikembangkan.  
                     dilakukan  untuk  mengetahui  hasil  yang                       Hasil uji coba terbatas memungkinkan 
                     diperoleh telah sesuai, lengkap dan menjawab           perlu  adanya  revisi.  Hasil  revisi  berupa 
                     masalah. Disetiap akhir pembelajaran terdapat          produk draft III  yang akan digunakan untuk 
                     tes  formatif  yang  bertujuan  mengetahui             uji coba diperluas.  
                     seberapa  besar  konsep  yang  dikuasai  siswa,                 Hasil   revisi   uji   coba     terbatas 
                     dan terdapat pemahaman konsep yang berisi              digunakan  dalam  proses  pembelajaran  pada 
                     materi-materi terkait dengan pembelajaran.             sampel lebih besar yaitu siswa-siswi kelas X . 
                                                                                                                           3
                                Selanjutnya produk awal berupa draft 1      Uji  coba  besar  atau  pemakaian  bertujuan 
                     modul  fisika  berbasis  problem  solving              untuk  mengetahui  peningkatan  hasil  belajar 
                     diserahkan  kepada  ahli  untuk  dilakukan             kognitif/pengetahuan siswa setelah mengikuti 
                     validasi. Validasi dilakukan untuk mengetahui          proses  pembelajaran  dengan  menggunakan 
                     kesahihan atau kevalidan isi dan format modul          modul fisika berbasis problem solving. Desain 
                     dari  sebuah  instrumen  berdasarkan  kriteria         yang       digunakan       dalam       penelitian 
                     tertentu.  Proses  validasi  melibatkan  ahli          pengembangan modul fisika berbasis problem 
                     materi  dan  media,  guru  fisika,  dan  teman         solving  ini  adalah  Pre  Experimental  Design 
                     sejawat (peer review). Validasi ahli meliputi          dengan  bentuk  One  Group  Pretest-Postest 
                     ahli media dan ahli materi fisika. Validasi ahli       Design. 
                     materi  dan  media  ini  untuk  mengetahui             4.  Penyebaran (Desseminate) 
                     kebenaran  isi  dan  format  modul  fisika                      Penyebaran  dilakukan  ke  beberapa 
                     berbasis problem solving yang dikembangkan.            guru  fisika  SMA  di  Jombang.  Sehingga 
                     Validasi  guru  meliputi  dua  guru,  yaitu  dua       produk modul fisika berbasis problem solving 
                     guru  fisika  SMA  yang  bertujuan  untuk              dapat tersebar dan digunakan oleh guru-guru 
                     mengetahui      kemungkinan       keterlaksanan        fisika  SMA.  Guru  juga  diminta  mengisi 
                     pembelajaran  menggunakan  modul  fisika               angket  yang  hasilnya  sebagai  respon  guru 
                     berbasis problem solving. Sedangkan validasi           terhadap  modul  fisika  berbasis  problem 
                     teman sejawat (peer review) terdiri dari dua           solving. 
                     mahasiswa.  Validasi  peer  review  bertujuan               Subyek  penelitian  terdiri  dari  dua 
                     untuk  mengetahui  keterbacaan  materi  dan            golongan yaitu: subyek ahli/pakar yang terdiri 
                     format.  Validasi  produk  dilakukan  dengan           dari  subjek  analisis  kebutuhan,  ahli  media, 
                     menggunakan  instrumen  lembar  validasi               ahli  materi,  praktisi  dan  teman  sejawat. 
                     kegrafikan, lembar validasi kelayakan isi dan          Subjek  coba  (user)  dalam  penelitian  dan 
                     lembar validasi kisi-kisi soal, setiap instrumen       pengembangan ini yaitu peserta didik kelas X 
                     terdapat penilaian serta kolom saran/koreksi.          semester satu siswa SMA N 3 Jombang tahun 
                     Hasil validasi ini menghasilkan produk draft           pelajaran    2013/2014.     Teknik    penentuan 
                     II modul fisika berbasis problem solving.              sampel     dilakukan    dengan    pertimbangan 
                                                                            tertentu,  sampel  ini  lebih  cocok  digunakan 
                     3.  Pengembangan (Develop)                             pada penelitian deskriptif (Sugiyono, 2012). 
                             Draft  II  yang  dihasilkan,  uji  coba             Jenis  data  yang  dikumpulkan  dalam 
                     terbatas digunakan untuk mengetahui tingkat            proses  penelitian  dan  pengembangan  ini 
                     keterbacaan  modul  fisika  berbasis  problem          adalah    jenis   data   kualitatif   dan   data 
                     solving yang dikembangkan. Hal ini menjadi             kuantitatif.   Data    berupa    hasil   analisis 
                     dasar  yang  digunakan  untuk  mengetahui              kebutuhan, data hasil validasi ahli, data hasil 
                     kelemahan  modul  yang  akan  digunakan                uji coba produk, dan uji coba pemakaian yang 
                     sebagai    acuan     untuk    refisi   sehingga        berupa  masukan,  tanggapan,  kritik,  saran, 
                     didapatkan  draf  III  yang  siap  diuji  coba         serta  perbaikan  terhadap  produk.  Data  yang 
                     pemakaian.  Uji  coba  ini  dilakukan  oleh  10        diperoleh  dalam  tahap  validasi  dan  uji  coba 
                     siswa  kelas  X2  yang  diambil  berdasarkan           berfungsi  untuk  memberi  masukan  dalam 
                     peringkat 1 sampai 10. Siswa membaca dan               merevisi  serta  menilai  kelayakan  modul 
                     mempelajari modul berbasis problem solving             pembelajaran yang dikembangkan. 
                     yang    dikembangkan,      kemudian  mengisi                Instrumen     yang     digunakan     dalam 
                     angket  keterbacaan.  Hal  tersebut  dilakukan         penelitian  ini  berupa  instrumen  angket  dan 
                                                                       66 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Jurnal inkuiri issn vol no i hal http fkip uns ac id index php sains pengembangan modul fisika berbasis problem solving materi elastisitas untuk siswa kelas x sma ma dwi sari ida aflaha suparmi dan sarwanto program studi magister pendidikan universitas sebelas maret surakarta indonesia dsia fisbil yahoo co com ilmu pascasarjana sarto abstrak penelitian ini bertujuan mengetahui prosedur pembelajaran yang layak pada kelayakan efektivitas terhadap hasil belajar di sman jombang merupakan r d mengacu model dikemukakan oleh thiagarajan dilaksanakan dari bulan juli hingga mei media divalidasi ahli guru teman sejawat subjek uji coba adalah tahun akademik sebanyak dengan rincian sebagai terbatas pemakaian disebarkan data berupa nilai validasi respon keterbacaan tes prestasi berdasarkan analisis disimpulkan langkah dilakukan menggunakan diawali tahap define yaitu melakukan literatur meliputi kurikulum design pemilihan format develop desain awal produk perbaikan luas tidak hanya membaca tetapi ju...

no reviews yet
Please Login to review.