Authentication
266x Tipe PDF Ukuran file 0.20 MB Source: media.neliti.com
Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol.1, No.1. Februari 2015 Peranan Psikotes Bagi Peserta Didik SMP Dan SMA Drs. Tonny Silas Manufandu, M.Si. Sekretaris Program Pascasarjana Magister Bimbingan & Konseling Universitas Cenderawasih The meaning of The Phsycological test in this paper is a set of test instruments to measure various aspects of phsycological usual, suchas intelligence, interest, personality, and so the others have been treated so that it has sufficient validity and rehabilitation or quite high and usually already in standarsize. From the phsycological test mean, we can see the two are important, namely the validity and rehabilitation. The meaning of validity is statue or correspondence between the measurement results with what you want in the measure, while rehabilitationis constancy in the measurement. Keywords : Physycological test, validity and rehabilitation PENDAHULUAN Tes RPM ini terdiri atas 60 butir soal (Matrices) A. MACAM-MACAM PSIKOTES dan terbagi dalam 5 perangkat (set) yaitu Set A, Salah satu cara yang praktis untuk B, C, D, dan E yang masing - masing set terdiri mengklasifikasikan psikotes dalam kaitannya atas 12 butir tes. Butir – butir soal tersebut dengan kegunaannya bagi peserta didik usia tersusun dari soal yang termudah sampai soal remaja ( pada SMTP, SMTA dan PT ) sebagai yang tersulit. berikut : Aspek - aspek yang diungkap dalam tes RPM adalah, kemampuan penalaran ruang, 1. Tes Intelegensi menganalisis, mengintegrasi, mencari dan Biasa disebut juga tes bakat umum, memahami sistem hubungan diantara bagian- dimaksud untuk mengukur kemampuan umum bagian dan kemampuan ketepatan. seseorang yakni, kemampuan untuk meraih Ukuran kemampuan intelektual seorang peserta berbagai hubungan abstrak dan untuk didik akan dapat dilihat dari skor total yang menggunakan pengalaman lampau guna dicapai masing - masing individu. Tes ini membayangkan kemungkinan munculnya digunakan untuk mengungkap kemampuan masalah yang akan datang. Salah satu tes intelek dan individu (peserta didik) yang intelegensi yang terkenal dan sudah di berusia 12 sampai 40 tahun (SMTP, SMTA, Indonesiakan ialah Wechsler Adult Iintelligence dan PT). Scale yang biasa disingkat sebagai WAIS. Tes ini menghasilkan niai IQ secara keseluruhan, 2. Tes Bakat Khusus dan IQ terpisah yang berupa Verbal IQ dan Sesuai dengan sebutannya, dimaksud Performance IQ. untuk mengetahui ketrampilan khusus seorang Selain WAIS, tes standard yang akhir - dalam meraih pengetahuan atau ketrampilan akhir ini sering digunakan yaitu Raven khusus. Tes bakat khusus sering merupakan Progresive Matrices disingkat RPM yang suatu baterai tes yang merupakan kebulatan. disusun atas dasar teori faktor “g” Spegrman Salah satu tes bakat khusus yang terkenal ialah dan digunakan untuk mengungkap tentang Differential Aptitude Test disingkat DAT. kemampuan intelektual atau intelegensi umum Baterai tes ini terutama diperuntukan bagi anak- dari seseorang. anak Amerika tingkat SMTA, dan amat berguna 23 Drs. Tonny Silas Manufandu, M.Si.-Peranan Psikotes Bagi Peserta Didik SMP Dan SMA untuk bimbingan karir serta pendidikan mereka. Selain itu, kita mengetahui pula bahwa Baterai tes ini sudah disesuaikan untuk anak- walaupun pada umumnya Indeks Prestasi (IP) anak Indonesia dan dapat menolong mereka peserta didik memang mencerminkan kecen- dalain memilih penjurusan di kelas II SMTA, derungan arah program di SMTA, namun dan pemilihan jurusan studi nantinya di kadang-kadang terdapat pula ketidaksesuaian perguruan tinggi. antara IP dan kecenderungan siswa yang sebenarnya. B. PERANAN ATAU MANFAAT Kondisi seperti ini, psikotes dapat PSIKOTES membantu kita menemukan bakat-bakat khusus Dari hasil rekapitulasi di Biro yang tidak segera tampak pada peserta didik, Konsultasi Psikologi UGM, diketahui bahwa terutarna pada siswa yang disebut under- siswa kelas I SMA biasanya mempunyai achiever yakni siswa yang berintelegensi tinggi masalah penjurusan, siswa kelas II lebih banyak tetapi IP-nya rendah. menghadapi masalah belajar dan keluarga, 2. Membantu mendiagnosa Kesukaran sedangkan siswa kelas III kebanyakan merasa Belalar. bingung menghadapi persoalan mau melanjut- Kesukaran atau kesulitan belajar di kan ke fakultas apa dan universitas mana. SMTA banyak menjadikan keluhan para siswa, Seiring dengan ketiga jenis rnasalah terutama siwa kelas II, dan biasanya berjalan tersebut di atas, psikotes dapat kita harapkan bersarna masalah keluarga. Kasus berikut ini bantuannya dalam: dari seorang siswa kelas I yang tidak naik ke 1. Membantu Melaksanakan Penjurusan kelas II, kasus tersebut merupakan kasus Sudah jelas bahwa pemilihan program tipikal. “Bagai mendengar geledek di siang yang sesuai akan banyak membantu, dan yang bolong, saya kaget sekali, mendengar vonis tidak sesuai akan merugikan. Kasus berikut ini yang begitu memalukan. Saya tidak naik kelas menunjukan ketidak-cocokan siswa dengan II SMA. Saya sangat sedih dan kaget, sebab program yang telah dipilihnya. “Saya Merry menurut saya, sebenarnya pelajaran tidak begitu berumur 17 tahun) duduk di kelas II SMA. sukar, sehingga saya tidak begitu berusaha. Mulai kelas I hingga lulus SD, saya selalu Saya malu sekali, saya tidak berani bertemu menjadi juara kelas Tetapi prestasi saya terus dengan teman-teman lama. Di rumahpun saya menurun sejak masuk SMP. Namun berhasi1 dimarahi terus, sebab tidak ada dalam sejarah lulus SMP dengan predikat cukup baik, keluarga yang tidak naik kelas, saya hilang akal begitupula ketika masuk SMA. Anehnya ketika apa yang harus saya lakukan, saya malu sekali. duduk di SMA nilai pelajaran saya turun drastis Terutama sebab beberapa tahun yang lalu sehingga membuat saya resah,. tetapi berkat prestasi saya baik. Sekarang saya lebih suka usaha keras saya berhasil naik kelas II IPA. mengurung diri dalam kamar “. Disini selain hampir 4 bulan saya sama sekali Dalam hal ini diagnosis yang dapat tidak pahami dengan apa yang diterangkan diperoleh melalui psikotes dapat membantu guru, saya cepat sekali menjadi jenuh ketika para guru, terutama guru BP atau guru belajar, sebab saya terbiasa tidak pernah belajar pambimbing, dalam menolong para siswa meskipun ulangan umum. Setiap kali guru mengatasi kesukaran belajar, dan kesukaran mengajar, saya selalu melamun yang tidak tentu dalam penyesuaian diri, hingga si peserta didik arahnya.” dapat belajar dengan lebih baik dan merasa Dalam hal ini sifat prediktif dan lebih bahagia. psikotes yang mempertirnbangkan baik bakat, 3. Membantu Memilih Jurusan Yang Tepat minat, maupun kepribadian, sedikit banyak Diperguruan Tinggi. dapat membantu menambah pertimbangan bagi Seperti juga halnya dengan masalah peserta didik seyogyanya masuk ke program penjurusan program ketika siswa menginjak di apa. kelas III, ini pun psikotes dapat membantu 24 Jurnal Ekologi Birokrasi, Vol.1, No.1. Februari 2015 pertimbangan dengan menunjukan kecen- program semacam PMDK untuk masuk di derungan siswa melalui pengungkapan perguruan tinggi dapat dilaksanakan kembali. kemampuannya, bakat dan minatnya, kepribadian siswa yang bersangkutan. Namun b. Proyek Keluarga dalam Pemilihan masalah pemilihan jurusan di perguruan tinggi, Jurusan Studi. melibatkan pula masalah-masalah lainya, Pemilihan jurusan studi atau fakultas yang seperti yang dapat di uraikan: hendak dituju peserta didik seyogyanya merupakan proyek pemikiran keluarga. Bila a. Masuk ke Perguruan Tinggi hal ini dapat dilakukan, maka semua anggota Kompetisi untuk masuk ke perguruan keluarga akan memperoleh manfaatnya dan tinggi dewasa ini makin ketat, hingga berbagai mendapat kepuasan. pertimbangan sering kali juga pertimbangan Proyek pemikiran keluarga merupakan non-akadebik turut mempengaruhi. Menurut Pembicaraan bersama antara anak dan orang para pakar psikologi pendidikan sebenarnya tua, dengan pertimbangan bersama dari prediktor yang terbaik untuk mencapai berbagai segi yang menyangkut selain selera kesuksesan belajar diperguruan tinggi ialah IP atau keinginan orang tua dan kemampuannya keseluruhan selama di SMTA. Tetapi untuk membiayai studi putranya secara realistis, masalahnya sekarang ialah bahwa IP juga minat dan kemampuan anak yang keseluruhan yang sama dari SMTA yang bersangkutan, serta pertimbangan-pertimbangan berbeda tidak selalu mencerminkan mutu yang lainnya. Keputusan yang akan diambil haruslah sama. Nilai B dari suatu MTA yang bermutu merupakan kompromi dari berbagai sangat mungkin lebih berbobot dan pada nilai 8 pertimbangan itu. dari SMTA yang lain. Disamping itu perlu dicatat disini Kita tidak dapat menilai kemampuan bahwa keadaan di Indonesia dewasa ini seseorang anak lulusan SMTA hanya dan IP- memang belum memungkinkan senua peserta nya saja tanpa melihat asal SMTA-nya. Kedua didik untuk mendapatkan fakultas seperti yang IP itu memang tidak seimbang oleh karenanya dikehendaki. itu dapat dibandingkan. Untuk dapat Oleh karena itu dalam diskusi keluarga membandingkannya, perlu digunakan tolak perlu diputuskan pula alternatif lain, seandinya ukur yang sama, yakni kalau dahulu dengan jurusan yang diinginkan bersama itu tidak dapat ujian negara yang seragam semua daerah di dicapai. Banyak orang tua yang melakukan Indonesia, atau dengan ujian masuk perguruan kesalahan dengan cara mendesak putranya tinggi seperti yang baru saja ditiadakan yakni masuk ke fakultas yang baik yakni baik untuk si Sipenmaru. orangtua, tetapi tidak baik untuk si anak. Tolak ukur untuk menilai mutu suatu Banyak kasus-kasus yang terjadi di Indonesia SMTA antara lain ialah berapa persen dari termasuk juga di Jayapura, misalnya: lulusan yang dapat diterima diperguruan tinggi Roy, dari suatu SMA di Jayapura, yang baik, berapa persen peserta didik yang hanya boleh belajar dan belajar terus, akan drop-out, dan diwaktu yang lampau, berapa diberi uang dari bapaknya, dan diharapkan akan perserm yang lulus ujian negara, yakni ujian menjadi dokter. Tetapi Roy mengatakan bahwa yang diselenggarakan oleh negara dengan dia senang melukis dan menggambar. Seluruh materi ujian yang sama untuk seluruh daerah di isi rumah menangis, berteriak dan mengatakan Indonesia. Mungkin kalau mutu masing- si Roy tidak tahu berterimakasih pada orang masing SMTA dapat ikut diperhitungkan, dan tuanya. kelemahan - kelemahan yang disinyalir dalam Seorang anak lain ingin menjadi program PMDK yang lalu dapat diatasi, maka penerbang, tapi orang tuanya memaksanya masuk ke kedokteran, anak itu masuk ke 25 Drs. Tonny Silas Manufandu, M.Si.-Peranan Psikotes Bagi Peserta Didik SMP Dan SMA fakultas kedokteran, dan dua tahun kemudian menempuh jurusan atau program studi yang dia dinyatakan drop-out (DO). Siswa lain lagi dimaksud. di kehendaki orang tuanya untuk menjadi Sarjana Hukum yang dia sendiri tidak suka. c. Peran Guru Pembimbing (Guru BP) Belasan tahun kemudian yang bersangkutan Berkaitan dengan program peimilihan masih menjadi mahasiswa yang terdaftar di jurusan fakultas yang sama, suatu kasus yang terkenal Baik pada SMTA maupun di fakultas dengan nama mahasiswa abadi. (PT) maka guru pembimbing di SMTP dan Kasus-kasus diatas menunjukkan SMTA dapat memberikan bantuan yang sangat konflik diantara orangtua dan minat anak. bermanfaat bagi peserta didik. Guru Kasus berikut ini selain mengandung per- pembimbing yang baik selalu mengupdate tentangan diatas juga ditambah juga dengan pengetahuannya tentang program studi di masalah kemampuan yang kurang memadai. SMTA dan penjurusan di fakultas yang “Saya akan bahagia sekali jika tidak lulus memberikan peluang bagi peserta didik untuk Sipenmaru sebab semua jurusan yang harus melanjutkan studinya. saya tempuh adalah pilihan orang tua belaka. Disamping pengetahuannya tentang Baru tahun depan saya akan mencoba sekali peserta didik yang berkaitan dengan minat dan lagi agar dapat memilih jurusan yang saya kemampuan yang diperoleh melalui peng- inginkan. Sebenarnya otak saya sudah beku amatan atau melalui penggunaan psikotes. menghadapi angka-angka dan rumus - rumus Guru demikian sudah tentu dapat memberikan yang terpaksa saya cernakan selama tiga tahun tambahan pertimbangan bagi proyek pemikiran di SMA IPA (juga atas anjuran orang tua). keluarga tentang jurusan dan fakultas pilihan. Sebenarnya saya sendiri sangat berminat IPS dan kesenian. Dapatkah cita-cita dan ksenangan C. CATATAN AKHIR dipaksakan semacam ini. Perlu diingat disini bahwa penggunaan Saya telah berusaha mencintai cita-cita psikotes bukanlah faktor penentu untuk segala orang tua, tetapi tidak pernah berhasil, bahkan keputusan. Pertimbangan - pertimbangan lain semakin lama semakin gelap hari depan saya. tentu saja diikutsertakan pula. Namun, Telah beberapa kali saya mencoba mengatakan kecenderungan- kecenderungan seorang peserta hal ini kepada orang tua saya tetapi mereka didik seperti ditunjukan oleh hasil psikotes, selalu mensepelekan dan menganggap pendapat memang banyak memberikan manfaat. Untuk saya salah. Saya merasa sedih dan tidak berdaya kepentingan tersebut, guru pembimbing di- menghadapi kenyataan ini. Pengecualiannya harapkan dapat mengupdate pengetahuan memang ada, tetapi tidak banyak. Seorang gadis tentang penggunaan dan pengadminintrasian yang dikehendaki oleh orang tuanya untuk psikotes. masuk ke Fakultas Pertanian. Gadis ini memang Sebagai informasi penting bagi para patuh pada orang tuanya dan masuk ke Fakultas guru pembimbing bahwa IPBI pusat bekerja Pertanian, giat belajar dan dapat menyelesaikan sama dengan Program Pasca Sarjana IKIP studinya tepat pada waktunya. Kini dia memang Malang dan DIKDASMEN DIKBUD men- menjadi seorang insinyur/ Sarjana Pertanian yelenggarakan sertifikasi tes bagi konselor yang berhasil dan mendapat kedudukan yang (Guru Pembimbing dan konselor PT). baik di kota kelahirannya. Kegiatan tersebut telah berlangsung Sekali lagi, pengecualian seperti ini sebanyak dua angkatan yaitu pada bulan Januari memang tidak banyak jumlahnya. Pengamatan 1995, dan bulan Juli 1995 dan direncanakan tentang pengecualian semacam ini, menunjukan penyelenggaraan angkatan ke III pada Januari adanya kepatuhan kepada orang tuanya, 1996. Kepada setiap peserta yang dinyatakan disamping kemampuannya cukup untuk lulus, diberikan kewenangan sertifikasi tes yang 26
no reviews yet
Please Login to review.