Authentication
304x Tipe PDF Ukuran file 0.17 MB Source: media.neliti.com
Jurnal Pekommas, Vol. 18 No. 1, April 2015: 53 - 62
Pengaruh Komunikasi Interpersonal antara Dosen dan Mahasiswa Terhadap
Motivasi Belajar dan Prestasi Akademik Mahasiswa
Effect of Interpersonal Communication Between Lecturer and Students of
Learning and Achievement Motivation for Students
Fauzi Abubakar
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
Jalan. Darussalam No. 47 Lhokseumawe - NAD
abubakarfauzi@yahoo.com
Diterima: 29 Desember 2014 || Revisi: 8 April 2015 || Disetujui: 14 April 2015
Abstrak - Aspek motivasi sangat penting dalam proses belajar di perguruan tinggi, karena motivasi akan
menentukan intensitas usaha belajar dan mendorong mahasiswa untuk melakukan aktivitas tertentu yang
berhubungan dengan kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
prestasi akademik mahasiswa. Prestasi akademik merupakan hasil dari kegiatan belajar sebagai indikator
kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai mahasiswa. Hasil belajar yang optimal dipengaruhi
oleh berbagai komponen belajar mengajar, diantaranya komunikasi interpersonal dosen. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal dosen terhadap motivasi belajar dan prestasi
akademik mahasiswa Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe.
Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional Data penelitian dikumpulkan
dengan menggunakan kuisoner, kemudian data diolah serta dianalisis secara deskriptif. Landasan teori yang
digunakan yaitu teori pengungkapan diri (Self Disclosure Theory), yang dikemukakan oleh Sydney Marshall
Jourad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara dosen dan mahasiswa
berpengaruh terhadap motivasi belajar sebesar 24,4 % dengan koefisien regresi 0,469 dan konstanta 18,644.
Sedangkan untuk variabel prestasi akademik, 1,04 % dipengaruhi oleh komunikasi interpersonal dosen dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Kata Kunci: komunikasi interpersonal, motivasi belajar, prestasi akademik
Abstract: Aspects of motivation is very important in the learning process in college, because motivation will
determine the intensity of the effort of learning and encourage students to perform certain activities related
to learning activities. Motivation to learn is one of the factors that influence students' academic achievement.
Academic achievement is the result of learning activities as an indicator of the quality and quantity of
knowledge that the student has mastered. Optimal learning results are influenced by various components of
learning, interpersonal communication among faculty. This study aimed to determine the effect of
interpersonal communication lecturer on learning motivation and academic achievement of students in the
School of Nursing, College of Health Sciences Muhammadiyah Lhokseumawe. This research is quantitative
research is correlational research data was collected using a questionnaire, then the data is processed and
analyzed descriptively. Theoretical basis used is the theory of self-disclosure (Self Disclosure Theory),
proposed by Marshall Jourad Sydney. The results showed that interpersonal communication between faculty
and students affect motivation of 24.4% with keofisien regression constants 0.469 and 18.644. As for the
variables of academic achievement, 1.04% influenced by interpersonal communication lecturer and the rest
influenced by other factors.
Keywords: interpersonal communication, motivation, achievement
PENDAHULUAN (Sendjaja, 1994: 77). Hubungan interpersonal
Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan terbentuk dengan adanya komunikasi. Begitu juga
orang lain untuk saling berinteraksi. Hal ini komunikasi sangat dipengaruhi oleh hubungan dan
merupakan suatu hakikat bahwa sebagian besar persepsi interpersonal antara sumber/ penyampai
pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial informasi atau komunikator dengan penerima
dengan sesamanya. Hubungan interpersonal komunikan (Rakhmat, 2007: 80). Komunikasi dapat
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan dilakukan langsung secara verbal tanpa melalui
manusia yang mempengaruhi kualitas kehidupan perantara media antara dua orang atau kelompok
secara aktif dan interaktif yang dikenal dengan istilah
53
Pengaruh Komunikasi Interpersonal antara Dosen dan Mahasiswa Terhadap…(Fauzi Abubakar)
komunikasi interpersonal. Sebagian besar kegiatan merupakan faktor yang sangat penting dalam
komunikasi berlangsung dalam situasi komunikasi menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
interpersonal. Untuk mendefinisikan komunikasi sehingga menimbulkan motivasi belajar pada
interpersonal agak sulit, karena ada beberapa mahasiswa dan dosen merasakan kenyamanan dalam
perspektif dalam melihat definisi tersebut. mengajar. Komunikasi interpersonal dosen
Menurut Julia T. Wood (2013: 19), semua memberikan penjelasan tentang apa yang harus
komunikasi kecuali komunikasi intrapersonal adalah dilakukan mahasiswa dan seberapa baik mahsiswa
komunikasi interpersonal, dan definisi komunikasi tersebut melakukan apa yang menjadi tugas`dan
interpersonal yang lebih lengkap, yaitu: pertama, tanggungjawabnya. Prestasi akademik mahasiswa
selektif (setiap orang akan memilih dengan siapa akan dapat optimal jika dibangun dengan komunikasi yang
berkomunikasi). Kedua, sistemik (dipengaruhi oleh baik. Menciptakan komunikasi yang baik diperlukan
beberapa sistem seperti budaya, pengalaman pribadi kemampuan komunikasi seperti menulis, membaca,
dan sebagainya), dan ketiga, unik (masing-masing berbicara, mendengarkan, dan berpikir (Mulyana,
hubungan mengembangkan ritme dan pola tersendiri 2001:21). Sesuai dengan kajian teori komunikasi
yang khas). Keempat, prosesual adalah proses yang interpersonal tersebut, hubungan antara dosen dan
berlangsung (ongoing) dan berkesinambunga mahasiswa dalam berkomunikasi sangat perlu.
(continous), dan kelima, transaksi adalah proses Apabila hubungan antara dosen dengan mahasiswa
transaksi diantara orang-orang yang berkomunikasi harmonis, dapat menciptakan komunikasi yang
secara kontinyu dan bersamaan (simultaneously). efektif.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
antara orang-orang secara tatap muka, yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
orang lain secara langsung baik secara verbal ataupun Atau dapat dikatakan komunikasi yang efektif
non verbal (Mulyana, 2004: 73). Komunikasi merupakan saling bertukar informasi, ide,
interpersonal dianggap paling efektif dalam kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang
mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, yang hasilnya sesuai dengan harapan. Menurut
karena sifatnya dialogis. Seperti yang diungkapkan Devito (2011: 256-264), komunikasi interpersonal
William F. Glueck (dalam Widjaja, 2000: 8), yang efektif memiliki indikator antara lain: (1)
komunikasi interpersonal merupakan salah satu Keterbukaan (openness) adalah kemauan menanggapi
komunikasi yang dianggap sebagai komunikasi yang dengan senang hati informasi yang diterima di dalam
paling efektif karena dilakukan secara langsung antara menghadapi hubungan interpersonal. Keterbukaan
komunikator dan komunikan, sehingga bisa atau sikap terbuka sangat berpengaruh dalam
mempengaruhi satu sama lain. Komunikasi menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif.
interpersonal dapat terjadi antara anak dengan (2) Empati (empathy) adalah merasakan apa yang
orangtuanya, antara dosen dengan mahasiswa dan dirasakan orang lain atau proses ketika seseorang
sebagainya. Komunikasi antara dosen dan mahasiswa merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti
dapat terjadi pada proses belajar mengajar, baik di perasaan itu kemudian mengkomunikasikannya
dalam kelas maupun diluar kelas. Proses belajar dengan kepekaan sedemikian rupa hingga
mengajar merupakan suatu proses interaksi dosen dan menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh mengerti
mahasiswa yang didasari oleh hubungan yang bersifat perasaan orang lain itu. (3) Dukungan
mendidik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. (supportiveness) adalah situasi yang terbuka untuk
Karena itu proses belajar mengajar diartikan sebagai mendukung agar komunikasi berlangsung efektif.
proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap
dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu defensif dalam komunikasi. (4) Rasa positif
ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan (positiveness) adalah perasaan positif terhadap diri
adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam sendiri, kemampuan mendorong orang lain lebih aktif
kurikulum (Sadiman, 2011: 11). berpartisipasi dan kemampuan menciptakan situasi
Komunikasi interpersonal antara dosen dan komunikasi kondusif untuk berinteraksi yang efektif.
mahasiswa didalam proses belajar mengajar Dan (5) Kesetaraan (equality) adalah pengakuan
54
Jurnal Pekommas, Vol. 18 No. 1, April 2015: 53 - 62
kedua belah pihak saling menghargai, berguna dan motivasi belajar sebagai variabel terikat bersamaan
mempunyai sesuatu yang penting untuk dengan prestasi akademik mahasiswa. Berdasarkan
disumbangkan. hasil penelitian tersebut menunjukan pentingnya
Berdasarkan indikator komunikasi interpersonal dosen memiliki kemampuan komunikasi interpersonal
tersebut, maka landasan teori yang digunakan dalam meliputi: keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif
penelitian ini adalah teori pengungkapan diri (Self dan kesetaraan, sehinggga kemampuan dosen ini
Disclosure Theory) yang dikemukakan oleh Sydney dapat mempengaruhi motivasi belajar dan pada
Marshall Jourad. Pengungkapan diri (self disclosure) akhirnya berpengaruh pada prestasi akademik
merupakan sebuah proses mengungkapkan informasi mahasiswa.
tentang diri sendiri kepada orang lain. Dalam Aspek motivasi sangat penting dalam proses
melakukan interaksi antara individu dengan orang belajar mengajar, karena motivasi akan menentukan
lain, apakah orang lain akan menerima atau menolak intensitas usaha belajar yang dilakukan mahasiswa.
dan bagaimana seseorang ingin orang lain mengetahui Motivasi juga dapat mendorong mahasiswa untuk
tentang dirinya, semua itu ditentukan oleh bagaimana melakukan aktivitas-aktivitas`tertentu yang
individu dalam mengungkapkan dirinya (Freedman, berhubungan dengan kegiatan belajar. Disamping itu
1994: 254). Sejalan dengan pendapat Devito (2011: motivasi dapat memberikan semangat mahasiswa
139), bahwa self disclosure juga diartikan sebagai dalam kegiatan-kegiatan belajarnya dan memberi
salah satu tipe komunikasi, dimana informasi tentang petunjuk atas perbuatan yang dilakukannya. Sejalan
diri yang biasa dirahasiakan namun dikomunikasikan dengan pendapat Hawley dalam Prayitno (1989: 3),
kepada orang lain. Dengan demikian pengungkapan yang menyatakan bahwa mahasiswa yang memiliki
diri sebagai bagian dari komunikasi interpersonal motivasi yang tinggi, belajar lebih baik dibandingkan
dipengaruhi oleh penilaian tergadap diri sendiri atau dengan mahasiswa yang memiliki motivasi rendah.
harga diri. Harga diri sebagai evaluasi terhadap diri Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang
sendiri sebagai hasil dari interaksi dengan teman dan memiliki motivasi belajar yang tinggi akan tekun
anggota keluarha dapat mempengaruhi sikap individu belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa
terhadap dirinya dan terhadap orang lain. seseorang mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan
dengan harga diri tinggi dapat memandang dirinya hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar yang
sama dengan orang lain. dilakukan. Penunjang utama proses belajar mengajar
Penelitian ini didasarkan juga pada hasil penelitian adalah adanya motivasi belajar bagi peserta didik
yang telah dilakukan sebelumya yang dianggap yang terstruktur dan terkonstruk dengan baik.
mendukung kajian teori dalam penelitian yang penulis Sedangkan urgensi daripada motivasi adalah sebagai
lakukan. Paningkat Siburian (2014: 27) meneliti pendorong, penggerak dan sebagai suatu pengarah
hubungan komunikasi interpersonal dan motivasi terhadap tujuan (Hamalik, 2005: 154). Komunikasi
belajar dengan prestasi belajar penelitian pengajaran, interpersonal yang efektif dan menyenangkan dapat
diperoleh hasil bahwa semakin baik komunikasi mempermudah penyampaian pesan dalam
interpersonal semakin tinggi prestasi belajar pembelajaran, hal ini akan berdampak pada terhadap
penelitian pengajaran. Kemudian ada hubungan yang prestasi belajar (Mulyana, 2011: 11). Komunikasi
berarti antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, yang baik antara dosen dan mahasiswa tentunya akan
yang mana semakin tinggi motivasi belajar semakin menghasilkan kualitas peserta didik yang lebih baik,
tinggi prestasi belajar. Maka dalam rangka salah satunya ditandai dengan peningkatan prestasi
meningkatkan prestasi belajar penelitian pengajaran akademik mahasiswa. Sebaliknya komunikasi yang
dari mahasiswa perlu usaha yang dapat meningkatkan kurang baik antara dosen dan mahasiswa justru akan
komunikasi interpersonal dan motivasi belajar berdampak terhadap menurunnya prestasi akademik
mahasiswa. Peningkatan komunikasi interpersonal mahasiswa tersebut.
dan motivasi belajar dapat dilakukan dosen pengampu Prestasi akademik merupakan suatu masalah yang
mata kuliah dengan menerapkan metode pembelajaran menjadi topik utama dalam bidang pendidikan,
kooperatif dalam perkuliahan penelitian. Sedangkan karena prestasi akademik merupakan indikator
sisi perbedaan antara penelitian tersebut dengan kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
penelitian ini adalah penelitian ini menjadikan dikuasai oleh mahasiswa. Menurut Suryabrata (2006:
55
Pengaruh Komunikasi Interpersonal antara Dosen dan Mahasiswa Terhadap…(Fauzi Abubakar)
297), prestasi akademik adalah seluruh hasil yang METODOLOGI PENELITIAN
telah dicapai (achievement), yang diperoleh melalui Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
proses belajar akademik (academic achievement). dengan metode analisa korelasional, yaitu analisa
Maka prestasi akademik merupakan hasil dari yang bertujuan untuk mencari keterkaitan atau
kegiatan belajar untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini
mahasiswa menguasai bahan pelajaran yang diajarkan (Rakhmat, 2005: 31). Penelitian ini merupakan
dosen serta mengungkapkan keberhasilan yang penelitian lapangan yang dilakukan untuk mengetahui
dicapai oleh mahasiswa tersebut. Nilai-nilai prestasi pengaruh variabel X (komunikasi interpersonal
akademik yang tercantum dalam laporan dapat dosen) terhadap variabel Y1 (motivasi belajar) dan
memberikan gambaran terhadap kemampuan variabel Y2 (prestasi akademik) mahasiswa Ilmu
mahasiswa yang bersifat kognitif, afektif maupun Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe.
psikomotorik. Hasil belajar mahasiswa (indeks Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
prestasi) merupakan rumusan terakhir yang diberikan dengan cara menggunakan kuisioner (angket) model
dosen mengenai kemajuan atau hasil belajar. skala likert dalam bentuk ceklis, yang disebarkan
Bagaimana komunikasi interpersonal dosen dapat kepada 83 responden. Bentuk instrumen berupa
mempengaruhi motivasi belajar sehingga pada angket/kuesioner yang dirancang terdiri dari nomor
akhirnya dapat pula mempengaruhi prestasi akademik butir, pernyataan dan alternatif jawaban meliputi
mahasiswa menimbulkan ketertarikan penulis untuk empat pilihan, yaitu: sangat sesuai (SS) yang diberi
meneliti hal tersebut. skor = 4, sesuai (S) diberi skor = 3, kurang sesuai
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis (KS) diberi skor = 2 dan tidak sesuai (TS) diberi skor
tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh = 1.
komunikasi interpersonal dosen terhadap motivasi Keandalan alat ukur dalam penelitian ini telah
belajar dan prestasi akademik mahasiswa Ilmu diujicobakan kepada 20 responden di luar sampel
Keperawatan di STIKes Muhammadiyah tetapi masih dalam lingkungan populasi penelitian.
Lhokseumawe, dengan rumusan masalahnya adalah: Karena instrumen penelitian memegang peranan
Apakah ada pengaruh komunikasi interpersonal penting dalam penentuan kualitas penelitian. Ujicoba
antara dosen dan mahasiswa terhadap motivasi belajar instrumen penelitian dilakukan untuk mendapatkan
mahasiswa Ilmu Keperawatan di STIKes instrumen penelitian yang memadai, yaitu valid dan
Muhammadiyah Lhokseumawe? Apakah ada reliable sehingga kesimpulan yang dihasilkan pada
pengaruh komunikasi interpersonal antara dosen dan penelitian ini benar adanya dan menggambarkan
mahsiswa terhadap prestasi akademik mahasiswa Ilmu keadaan yang sebenarnya ditemukan di lapangan.
Keperawatan di STIKes Muhammadiyah Instrumen penelitian dinyatakan valid jika pertanyaan
Lhokseumawe? Apakah ada pengaruh yang tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang akan
signifikan dan positif komunikasi interpersonal dosen diukur. Sementara instrumen dinyatakan reliabel jika
terhadap motivasi belajar dan prestasi akademik jawaban responden terhadap pertanyaan andalah
mahasiswa Ilmu Keperawatan STIKes konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, sehingga
Muhammadiyah Lhokseumawe? bila instrumen penelitian tidak valid maupun reliabel,
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan maka tidak akan diperoleh hasil penelitian yang baik.
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
komunikasi interpersonal antara dosen dan mahasiswa Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe tingkat II,
Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe, III, dan IV yang aktif belajar berjumlah 472 orang.
mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam
anatara dosen dan mahasiswa terhadap prestasi penelitian ini, bersifat probabilitas atau secara acak
akademik mahasiswa Ilmu Keperawatan STIKes yang memberikan peluang atau kesempatan yang
Muhammadiyah Lhokseumawe, dan mengetahui sama kepada semua anggota populasi untuk terpilih
pengaruh komunikasi interpersonal dosen terhadap sebagai sampel penelitian (Kholil, 2006: 71). Jenis
motivasi belajar dan prestasi akademik Ilmu sampel probabilitas yang digunakan, yaitu sampel
Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe. random sederhana (simple random). Kemudian untuk
56
no reviews yet
Please Login to review.