Authentication
231x Tipe PDF Ukuran file 0.40 MB
Ethos : Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 7, No.1, Januari 2019: 46-55 PELATIHAN CUSTOMER SERVICE EXCELLENCE PADA KARYAWAN RSCM KIRANA 1 2 Gracia Rachmi Adiarsi, Rani Chandra Oktaviani 1, 2 Jurusan Ilmu Komunikasi, STIKOM London School of Public Reralations (LSPR) Jakarta 1 2 E-mail: gracia.ra@lspr.edu; rani.co@lspr.edu Abstract. All institutions that seek profit or non-profit, either service or product companies feel important in establishing cooperation and communication with customers. One health care institution, RSCM Kirana Jakarta eye health hospital, considers it important and urgent to conduct good service training for customers considering the competition in the field of health services. From the observations and discussions review with RSCM Kirana, this community service was carried out in the form of customer service excellence training to a number of employees and divisions related to the implementation of services. The implementation of the training combines the concept of "customer service excellence" and training practices. This training can change the level of confidence and skills in providing services by employees based on the results of the pre-test and post-test evaluations. Evaluations come from the trainers and representative of employees. The recommendation for management that should conduct customer service excellence training before employees will be placed in the customer service position. This is useful for providing employees with knowledge and skills in serving customers. Keywords: Customer Service, Communication, Training. Abstrak. Semua institusi baik itu institusi profit maupun non-profit, baik perusahaan jasa atau produk merasa penting dalam menjalin kerjasama dan komunikasi dengan customer. Salah satu institusi jasa kesehatan yaitu RSCM Kirana Jakarta rumah sakit kesehatan mata menganggap penting dan mendesak (urgent) untuk melakukan pelatihan layanan yang baik terhadap customer mengingat persaingan di bidang layanan kesehatan. Dari hasil observasi dan diskusi dengan pihak RSCM Kirana maka pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pelatihan customer service excellence kepada sejumlah karyawan dan divisi yang berkaitan dengan pelaksanaan jasa pelayanan. Pelaksanaan pelatihan mengkombinasikan konsep “customer service excelence” dan praktik pelatihan. Berdasarkan hasil evaluasi pre-test dan post-test dari tim pelatih serta evaluasi dari perwakilan manajemen karyawan RSCM Kirana, pelatihan ini dapat merubah tingkat kepercayaan diri dan keterampilan dalam memberikan layanan oleh karyawan RSCM Kirana Jakarta. Adapun rekomendasi bagi pihak manajemen ialah sebelum karyawan ditempatkan pada posisi layanan customer sebaiknya dilakukan pelatihan customer service excellence terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk membekali karyawan tentang pengetahuan dan ketrampilan dalam melayani customer. Kata kunci: Customer Service, Komunikasi, Pelatihan. 1. Pendahuluan yang memberikan layanan kepada pasien untuk melakukan pengobatan suatu Suatu layanan prima dibutuhkan penyakit baik yang dimiliki pemerintah disetiap organisasi baik organisasi profit maupun swasta saling berkompetisi maupun non-profit. Institusi kesehatan untuk merebut pasien. Salah satu 46 Pelatihan Customer Service Excellence… | 47 Rumah Sakit yang dimiliki pemerintah memahami standard pelayanan yaitu Rumah Sakit Umum Pusat (Kuntjoro, 2007). Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Pada dasarnya pelayanan pada pada tahun 2013 meresmikan Unit rumah sakit atau pelayanan kesehatan Pelayanan Terpadu Kesehatan (UPTK) dapat dijabarkan menjadi 2 aspe yakni Mata RSCM Kirana Jakarta yang dimensi teknis dan dimensi fungsional. memiliki visi menjadi pusat Pelayanan teknis didefiniskan sebagai Oftamologi terbaik di Indonesia pelayanan akusasi medis dalam sekaligus menjadi layanan kesehatan mendiagnosa dan bentuk prosedur. mata terbaik di Asia Pasifik Sedangkan fungsional lebih kepada (http://www.pdpersi.co.id/content/news. bentuk pelayanan (service) yang php?catid=2&mid=5&nid=1261). diberikan kepada pasien (Health care Selain itu kebutuan pelayanan service quality: A comparison of public prima yang merupakan bagian dari visi and private hospitals, 2010). dan misi rumah sakait, berpegang pada Untuk mencapai visi tersebut pelayanan prima seperti meninjau RSCM Kirana melakukan berbagai penelitian sebelumnya yang menyatakan upaya agar pasien mendapatkan layanan bahwa: yang prima yang meliputi medis dan non “Masalah kesehatan merupakan medis seperti komunikasi. Pengalaman masalah sangat penting maka upaya pasien dan keluarga pasien dapat untuk melakukan pengobatan dalam dianggap sebagai serangkaian proses wujud layanan prima (service excellent) perawatan kesehatan yang relatif rumit dengan layanan cepat harus dilakukan mulai dari masuk halaman parkir, meja sehingga tidak muncul banyak keluhan. pendaftaran, berkomunikasi dengan Memaksimalkan layanan prima rumah dokter dan juga suster, berurusan dengan sakit di Indonesia menjadikan penurunan apotik dan lainnya. Semua melibatkan intensi pasien Indonesia berobat ke luar layanan yang diberikan oleh institusi negeri” (Dhuhaniyati, 2012). kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit Pentingnya dilakukan pelatihan kepada pasiennya. ini karna pelayanan prima bagian dari Sebelum dilaksanakannya pe- pelayanan yang disayaratkan oleh badan ngabdian masyarakat ini, dilakukan akreditasi rumah sakit, persyaratan diskusi dengan pihak RSCM Kirana, dari tersebut bagian dari 12 aspek yang perlu hasil diskusi didapat beberapa topik di lakukan dengan baik oleh rumah sakit permasalahan yang dihadapi oleh Mitra seperti terjabar sebagai berikut : 1) sbb: Pelayanan administrasi manajemen, Beberapa karyawan belum mam- pelayanan medis, pelayanan kepe- pu memberikan pelayanan dari aspek rawatan, pelayanan rekam medis, komunikasi yang baik kepada pasien pelayanan gawat darurat, pelayanan K3, atau keluarga pasien, baik secara pelayanan farmasi, pelayanan perinatal komunikasi verbal maupun non-verbal. resiko tinggi, pengedalian infeksi Adanya beberapa layer karyawan nosokamial, pelayanan lab, pelayanan dan divisi yang terlibat dalam radiologi dan pelayanan kamar operasi. komunikasi pelayanan mulai dari Tentunya semua ini, akan berjalan security hingga beberapa divisi front dengan baik dengan personil yang liner, membuat cara berkomunikasi berbeda. https://doi.org/10.29313/ethos.v7i1.3970 48 | Gracia Rachmi Adiarsi, et al. Karena adanya perbedaan level, customer akan organisasi yang terkadang pada saat perekrutan belum melaksanakan layanan kepada customer. diberikan pelatihan customer service, Dalam hal ini kualitas layanan dari kepada karyawan. institusi kesehatan seperti RSCM Kirana Identifikasi kurangnya keperca- dapat berdampak tindakan si pasien atau yaan diri karyawan dalam berko- keluarganya apakah mereka akan munikasi, terlebih jika harus menangani kembali atau merekomendasikan RS komplain dari pasien atau keluarga tersebut kepada saudara atau teman- pasien. teman mereka. Pada beberapa kasus, pelayanan Zeithaml dkk (1990) menge- dinilai buruk karena kebiasaan dan mukakan model konseptual kualitas karakter pribadi karyawan, seperti cuek, layanan yang membandingkan persepsi minder, atau bahkan tidak komunikatif. customer yang terbentuk selama atau mendapat layanan dengan harapan. Jika persepsi customer merasa tidak terpenuhi harapannya maka yang terjadi kekecewaan atau suatu gap negatif. Kesenjangan inilah yang harus diantisipasi oleh Rumah Sakit (RS) dalam melayani pasien. RS sebagai organisasi harus memahami, merancang dan mengembangkan standar layanan kepada pasien. Gambar 1. Diskusi Masalah dengan Untuk memberikan layanan Menajemen RSCM Kirana terkait prima kepada customer RSCM Kirana Dari analisis permasalahan yang maka diperlukannya suatu pelatihan didapat pada awal pengabdian Customer Service Excellence bagi masyarakat ini, maka diputuskan dan karyawan RSCM yang berhubungan disepakati bahwa perlunya pelatihan langsung dengan pasien maupun kepada karyawan RSCM Kirana. keluarga pasien. Seperti dalam fokus Pelatihan dilakukan dengan memberikan business lainnya, customer adalah orang- materi dan tips keterampilan orang, baik yang menikmati peningkatan berkomunikasi efektif dalam status berdasarkan potensi mereka untuk memberikan layanan prima, serta praktik membeli barang atau jasa (Torpie, 2014) dan role play untuk membangkitkan rasa Modul kedua adalah dibuatnya percaya diri. tahapan role play dan latihan praktik Sehingga pelatihan dibuatlah dua untuk melatih ketrampilan (skill) praktik materi, yang pertama adalah modul karyawan serta keberanian dalam materi pengajaran yang lebih banyak mempraktikan pelayanan prima. Dari diambil dari beberapa literatur dalam dua modul dan materi pengabdian yang menangai pelayangan prima beberapa telah dilakukan maka secara khusus konsep komunikasi di ambil dalam dapat dibuat pernyatanyaan bahwa sumber materi dibawah ini: tujuan pengabdian kepada masyarakat Carlzon (1987) mengemukakan ialah membekali para karyawan RSCM adanya moment of truth (momen Kirana dengan pengetahuan mengenai kebenaran) yang terbentuk di benak layanan prima yang mencakup customer ISSN 1693-699X | EISSN 2502-065X Pelatihan Customer Service Excellence… | 49 service, kepuasan customer, komunikasi mahasiswa. Metode yang digunakan verbal dan non-verbal, ketrampilan dalam pengabdian kepada masyarakat mendengarkan dan mengatasi customer ialah dengan metode presentasi dan yang sulit, serta memberikan tips dalam praktik (role play). Metode presentasi kepercayaan diri saat berkomunikasi bertujuan untuk memberikan dengan pasien atau keluarga pasien. pembekalan kepada peserta seputar Modul kedua diambil dari pengetahuan mengenai pelayanan prima beberapa literatur yang menjelaskan (excellent service), menjelaskan tentang skill karyawan Menurut Birkett, mengenai konsekuensi dari tindakan keterampilan kognitif mencakup yang tidak melayani kepada customer keterampilan teknis - penerapan serta dampak positif dari layanan prima. pengetahuan teknis, beberapa keahlian; Pelaksanaan praktik melakukan keterampilan analitis / konstruktif - peran (role play) dilakukan setelah para identifikasi masalah dan pengembangan peserta dibekali dengan pengetuhan solusi; dan keterampilan apresiatif - tentang layanan prima. Tujuan dari mengevaluasi situasi yang rumit dan menjalankan peran (role play) agar membuat penilaian yang kreatif dan peserta pelatihan dapat mempraktikan kompleks. Perilaku keterampilan langsung pengetahuan yang didapat dari meliputi: keterampilan pribadi - metode presentasi. Selama praktik para bagaimana seseorang merespons dan peserta dievaluasi oleh pelatih (trainer). menangani berbagai situasi; Hasil evaluasi kemudian disampaikan keterampilan interpersonal – kepada peserta mengenai area mana mengamankan hasil melalui hubungan yang masih perlu diperbaiki dalam interpersonal (Chopra, 2014) melayani pasien atau keluarga pasien Mutu pelayanan yang baik tidak yang membutuhkan layanan dari hanya diukur dari kemewahan fasilitas, karyawan rumah sakit. kelengkapan teknologi dan penampilan Adapun peserta pelatihan fisik akan tetapi dari sikap dan perilaku berjumlah 120 orang, terdiri para karyawan harus mencerminkan karyawan RSCM Kirana seperti petugas profesionalisme dan mempunyai keamanan (Satpam), bagian penerimaan komitmen tinggi. (Supartiningsih, 2017) (receptionist), para perawat, bagian Sehingga nantinya dengan pelatihan ini, penerimaan uang atau kasir dan dapat memberikan bekal karyawan yang berhubungan langsung Dengan pelatihan ini dengan pasien atau keluarga pasien yang diharapakan dapat menjadikan melaksanakan pelayanan ke customer. pelayanan RS Kirana dapat menerapkan apa yang menjadi misi rumah sakit Kegiatan Pelatihan yakni: Service Quality, Customer Value 1. Tahap pertama: registrasi peserta dan Customer Satisfaction (Surydana, oleh pihak mitra RSCM Kirana. 2017). Melakukan re-registrasi di saat 2. Metode Penelitian pelaksanaan pelatihan. 2. Tahap kedua: pelaksanaan Kegiatan pengabdian kepada pelatihan yang dijadwalkan oleh masyarakat ini dilaksanakan oleh tim pihak RSCM Kirana dan dosen dari LSPR dibantu oleh dilakukan oleh tim dosen LSPR https://doi.org/10.29313/ethos.v7i1.3970
no reviews yet
Please Login to review.