Authentication
399x Tipe PDF Ukuran file 0.30 MB Source: repository.upi.edu
BAB III
PENDEKATAN, METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan
kualitatif. Arikunto (2009:195) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif
merupakan penelitian deskriptif karena penelitian ini berusaha menggambarkan
data dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk
memperoleh simpulan. Fraenkel dan Wallen ( 2007 : G6) menyatakan penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang mengharuskan peneliti mengkaji fenomena
yang terjadi secara alamiah dengan segala kompleksitasnya.
Moleong (2004:6) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Menurut Nasution (2003:18) penelitian kualitatif disebut juga penelitian
naturalistik, karena dalam peneliutian kualitatif dilakukan dalam setting latar yang
lamiah atau natural. Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang
dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami
bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk itu peneliti harus
terjun kelapangan dan berada disana dalam waktu yang cukup lama. Apa yang
71
72
dilakukan oleh peneliti kualitatif banyak persamaannnya dengan detektif atau
mata-mata, penjelajah, atau jurnalis yang juga terjun ke lapangan untuk
mempelajari manusia tertentu dengan mengumpulkan data yang banyak. Tentu
saja apa yang dilakukan ilmuwan lebih cermat, formal dan canggih. (Nasution,
2003:5)
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi ( content analysis ).
Fraenkel dan Wallen (2007 : 483) menyatakan analisis isi adalah teknik yang
dapat digunakan peneliti untuk mengkaji perilaku manusia secara tidak langsung
melalui analisis terhadap komunikasi mereka seperti : buku teks, esay, Koran,
novel, artikel majalah, lagu, gambar iklan dan semua jenis komunikasi yang dapat
dianalisis.
Analisis isi adalah sebuah alat penelitian yang difokuskan pada konten
aktual dan fitur internal media. Hal ini digunakan untuk menentukan keberadaan
kata-kata tertentu, konsep, tema, frase, karakter, atau kalimat dalam teks-teks atau
serangkaian teks. Teks dapat didefinisikan secara luas sebagai buku, bab buku,
esai, wawancara, diskusi, tajuk berita dan artikel surat kabar, dokumen sejarah,
pidato, percakapan, iklan, atau dalam bentuk dokumen. Untuk melakukan analisis
isi teks dikodekan terlebih dahulu.
Weber (Satori dan Komariah, 2009: 157) menyatakan bahwa kajian isi
adalah metodologi yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik
kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen. Selanjutnya dikemukakan
oleh Holsti (Satori dan Komariah, 2009:157) bahwa kajian isi adalah teknik yang
73
digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik
pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis.
Guba dan Lincoln (Satori dan Komariah, 2009:157) mengemukakan lima
prinsip dasar analisi isi. (1) Proses mengikuti aturan. Setiap langkah dilakukan
atas dasar aturan dan prosedur yang disusun secara eksplisit. (2) Analisis isi
adalah proses sistematis. Hal ini berarti dalam rangka pembentukan kategori
sehingga memasukkan dan mengeluarkan kategori dilakukan atas dasar aturan
yang taat asas. (3) Analisis isi merupakan proses yang diarahkan untuk
menggeneralisasi. (4) Analisis isi mempersoalkan isi yang termanifestasikan. Jadi,
jika peneliti akan menarik kesimpulan harus berdasarkan isi suatu dokumen yang
termanifestasikan. (5 )Analisis isi dapat dianalisis secara kuantitatif, namun hal itu
dapat pula dilakukan dengan analisa kualitatif.
Langkah-langkah atau prosedur analisis isi ini dijelaskan pula oleh
Fraenkel dan Wallen (2007: 485) sebagai berikut: (1) Peneliti memutuskan tujuan
khusus yang ingin dicapai. (2) Mendefinisikan istilah -istilah yang penting harus
dijelaskan secara rinci. (3) Mengkhususkan unit yang akan dianalisis (4) Mencari
data yang relevan (5) Membangun rasional atau hubungan konseptual untuk
menjelaskan bagaimana sebuah data berkaitan dengan tujuan. (6) Merencanakan
penarikan sample (7) Merumuskan pengkodean kategori . Setelah peneliti
menentukan serinci mungkin aspek dari isi yang akan diteliti, ia perlu
merumuskan kategori-kategori yang relevan untuk diteliti.
74
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 4 Jakarta yang beralamat
di Jalan Dewi Sartika no. 316A, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Oleh karena
data-data yang dibutuhkan terdapat pada jaringan internet, peneliti menggunakan
situs jejaring Facebook yang beralamat : www.facebook.com
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu bulan Januari sampai dengan
April 2011.
C. Sumber Data dan Korpus Data
1. Sumber Data
Data dalam penelitian ini diambil dari tuturan-tuturan siswa SMA
Muhammadiyah 4 yang terdapat pada jejaring Facebook khususnya pada menu
dinding (wall). Pada menu ini siswa menuliskan berbagai hal yang dapat
dikomentari oleh orang lain. Tuturan-tuturan tersebut diseleksi berdasarkan
pengamatan awal serta kemungkinannya mengandung implikatur dan
kemungkinan pelanggarannya terhadap prinsip kerjasama (PK) dan prinsip
kesantunan (PS).
2. Korpus Data
Data-data yang telah dipilih selanjutnya dikelompokan menjadi korpus-
korpus untuk memudahkan analisis. Data tuturan siswa dikelompokan
berdasarkan jenis tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle yaitu : asertif,
direktif, komisif, ekspresif, deklaratif. Selanjutnya korpus data itu dikelompokan
no reviews yet
Please Login to review.