Authentication
483x Tipe PDF Ukuran file 0.30 MB Source: mahasiswa.yai.ac.id
MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN
NAMA : DARU ANGGORO
NIM : 1844190015
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA S1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data
dengan tujuan penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah penting.
Akan ttapi yang lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus dilakukan dan
memastikan bahwa tugas yang diselesaikan bergerak ke arah tujuan. Apa yang harus dicapai
oleh seorang manajer dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya selalu merupakan
pertanyaan yang baik untuk diajukan dalam manajemen.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh sesorang, tujuan merupakan objek
atas suatu tindakan. Realisasikan masing-masing tujuan tambahan sehingga membantu
pencapaian tujuan yang secara hierarki langsung lebih tinggi. Dengan demikian, hal itu akan
memberikan kerangka tujuan yang benar-benar distukan dan selaras bagi semua individu
yang terikat dalam organisasi. Untuk mencapai tingkat efektivitas yang maksimum, tujuan
harus memiliki arti dan tepat pada waktunya bagi individu. Pada umumnya, tujuan untuk
penyelesaian pekerjaan pada hierarki bawah harus dinyatakan dalam kesatuan yang dapat
diukur. Sebelum melakukan penelitian alangkah lebih baik mengetahui jeni-jenis penelitian
yang akn dilakukan. Oleh karena itu, akan dibahas pada makalah ini tentang jenis-jenis
penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis penelitian?
2. Apa manfaat masing-masing jenis penelitian?
1.3 Rumusan Masalah
1. Mahasiswa mampu mengetahui jenis penelitian.
2. Mahasiswa mampu menemukan, membuktikan, dan mengembangkan data
yang akan diteliti.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-Jenis Penelitian
Secara umum ruang lingkup pendekatan penelitian atau sering juga disebut
paradigma penelitian yang cukup dominan adalah paradigma penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Dari segi peristilahan para ahli nampak menggunakan istilah atau
penamaan yang berbeda-beda meskipun mengacu pada hal yang sama.
Wacana metodologi penelitian umumnya diakui terdapat dua paradigma utama
dalam metodologi penelitian yakni paradigma positivist (penelitian kuantitatif) dan
paradigma naturalistik (penelitian kualitatif), ada ahli yang memposisikannya secara
diametral, namun ada juga yang mencoba menggabungkannya baik dalam makna integratif
maupun bersifat komplementer, namun apapun kontroversi yang terjadi kedua jenis
penelitian tersebut memiliki perbedaan-perbedaan baik dalam tataran filosofis/teoritis
maupun dalam tataran praktis pelaksanaan penelitian, dan justru dengan perbedaan tersebut
akan nampak kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga seorang peneliti akan
dapat lebih mudah memilih metode yang akan diterapkan apakah metode kuantitatif atau
metode kualitatif dengan memperhatikan obyek penelitian/masalah yang akan diteliti serta
mengacu pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Meskipun dalam tataran praktis perbedaan antara keduanya seperti nampak sederhana
dan hanya bersifat teknis, namun secara esensial keduanya mempunyai landasan
epistemologis/filosofis yang sangat berbeda. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan
penelitian yang mewakili paham positivisme, sementara itu penelitian kualitatif merupakan
pendekatan penelitian yang mewakili paham naturalistik (fenomenologis).
Dalam pembahasan ini disampaikan bahwa penelitian dapat dibedakan dari beberapa
aspek yakni:
2.1.1 Penelitian Dasar atau Penelitian Murni
Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu, karena ada
perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa
memikirkan pada pemanfaatan hasil penelitian tersebut untuk manusia masyarakat.
Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang
alam serta hukum-hukumnya. Pengetahuan ini merupakan alat untuk memecahkan masalah-
masalah praktika, walaupunia tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk masalah
tersebut. Tugas penelitian terapanlah yang akan menjawabmasalah-masalah praktis tersebut.
Penelitian dasar terdiri atas hanya pemilihan sebuah masalah khas dari sumber mana
saja, dan secara hati-hati memecahkan masalah tersebut tanpa memikirkan kehendak sosial
atau ekonomi ataupun masyarakat. Contoh penelitian murni misalnya penelitian tentang gene,
tentang nucleus, dan sebagainya.
Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan
kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada umumnya dilakukan pada
laboratorium yang kondisinya terkontrol ketat. Jadi penelitia dasar berkenaan dengan
penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan
masalah, maka penelitian tersebut akan menjadi penelitian terapan.
Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure research ) LIPI memberi definisi sebagai
berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis
tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu
jangka panjang juga akan terpakai.
2.1.2 Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus
terhadap suatu masalah dengan tujuan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik
secara individual maupun secara kelompok. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu
penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.
Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan
masyarakat serta untuk memperbaiki praktik-praktik yang ada. Penelitian terapan harus
dengan segera mengumumkan hasil penelitiannya dalam waktu yang tepat supaya penemuan
tersebut tidak menjadi kadaluwarsa.
Contoh penelitian terapan di antaranya termasuk survei konsumen yang dilakukan oleh
sebuah toko dan supermarket, penelitian tindakan tentang alat-alat ternologi pertanian dan
alat produksi dalam suatu perusahaan. Penelitian pendidikan yang berkaitan dengan
bagaimana meningkatkan keinginan belajar siswa, implementasi kurikulum, peningkatan
kualitas, dan sebagainya.
Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi
kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah
praktis. Batasan yang diberikan LIPI adalah: Penelitian terapan ialah setiap penelitian yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti
hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk
menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk melandasi
kebijakan pengambilan keputusan atau administrator. Dilihat dari segi tujuannya, penelitian
terapan berkepentingan dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi dan
sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu.
2.1.3 Penelitian Deskriptif
Klasifikasi yang pertama sering ditemui dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan
ialah penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha
menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan
sistematis. Penelitian deskriptif ini juga disebut penelitian praeksperimen. Karena dalam
penelitian ini mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan, dengan tujuan untuk dapat
menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang
diperoleh di lapangan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis,faktual,
dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Penelitian ini secara harfiah, digunakan untuk mendeskripsikan situasi-
situasi atau peristiwa- peristiwa. Penelitian deskriptif tersebut merupakan akumulasi data
dasar dalam cara deskriptif semata-mata, yang tidak perlumencari atau
menjelaskan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, mendapatkan makna
dan implikasi, meskipun penelitian yang bertujuan lebih kuat untuk menemukan hal-
hal tersebut mencakup juga metode-metode deskriptif.
Penelitian deskriptrif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial
terhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan
dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah atau guide dalam penelitian.
2.1.4 Penelitian Sejarah
Penelitian ini juga dilihat sepintas sama dengan penelitian deskriptif. Keduanya sama-
sama menggunakan penggambaran secara komprehensif tentang objek atau subjek penelitian.
Yang membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian data
dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang terlibat dan
tokh-tokoh masyarakat yang mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk
objek peninggalan kejadian, prasasti, dan buku-buku yang berkaitan erat dengan peristiwa
yang diteliti. Tujuan dari kegiatan tersebut ialah untuk memperoleh gambaran secara objektif
terhadap peristiwa besar atau objek yang diteliti. Di negara berkembang termasuk di
Indonesia ini, penelitian sejarah belum menjadi perhatian yang serius oleh para ahli
dibidangnya. Oleh karena itu, tidak aneh jika terjadi penyimpangan terhadap objektivitas
yang dapat berakibat seperti berikut :
a. Peristiwa besar dalam kehidupan masyarakat yang diambil dengan metodologi penelitian
yang valid masih kurang.
b. Peristiwa biasa menjadi legendaris dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
c. Banyak digunakan oleh para penguasa untuk memperoleh legitimasi yang lebih besar dan
melanggengkan kekuasaannya.
Penelitian ini bertujuan: membuat potret kontruksi masa lampau secara sistematis dan
objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan
no reviews yet
Please Login to review.