jagomart
digital resources
picture1_Penelitian Deskriptif 35094 | Artikel


 194x       Tipe PDF       Ukuran file 0.22 MB       Source: eprints.unm.ac.id


File: Penelitian Deskriptif 35094 | Artikel
laporan hasil observasi  buku teks pelajaran bahasa indonesia kelas x  widiastuti  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 11 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                              PENGARUH JENIS BAHAN PENGEMAS PLASTIK PADA PENGEMASAN
                            VAKUM TAPE KETAN TERHADAP KARAKTERISTIK TAPE KETAN (Oryza
                                                sativa glutinosa) SELAMA PENYIMPANAN
                                                                     Oleh: 
                              1                           2                                 3
                               ) H. Thomas Gozali, Ir. MP.  )Hj. Ina Siti Nurminabari Ir; MP.  ) Soewardana Akbar
                                   The purpose of this research was to determine the effect of plastic packaging materials
                          and storage time on the characteristics of sticky tape to obtain good characteristics.
                                   Research methods used is Group Randomize Design (RAK) with factorial pattern 2x6 and
                          2 replications. The first factor is type of plastic packaging materials (A), which consists of a1
                          (LDPE plastic) and a2 (PP plastic). The second factor is the storage time (B), which consists of b1
                          (storage day 0th), b2 (storage day 2nd), b3 (storage day 4th), b4 (storage day 6th), b5 (storage
                          day 8th), and b6 (storage day 10th).
                                   The results showed that the type of plastic packaging materials have no effect on reducing
                          sugar content, alcohol content, total acid content, degree of acidity (pH), smell, taste, and texture
                          of sticky tape. Long storage time have effect on reducing sugar content, alcohol content, acid total
                          content, the value of the degree of acidity (pH), smell, taste, and texture of sticky tape. While the
                          interaction between the type of packaging materials and storage time have no effect on reducing
                          sugar content, alcohol content, acid total content, degree of acidity (pH), smell, taste, and texture
                          of sticky tape. Overall, LDPE plastic with the storage day oth (a1b1) was selected sample with a
                          reducing sugar content of 27.578%; alcohol content 2.875%; acid total 0.121%, and the degree of
                          acidity (pH) 4.915.
                                      PENDAHULUAN                                Tape merupakan makanan tradisional
                                                                            hasil fermentasi yang diperoleh dengan cara
                               Bab ini   menguraikan   mengenai   (1)       mengukus   bahan   mentah,   diinokulasikan
                          Latar Belakang Penelitian,                   (2)  dengan inokulum, kemudian disimpan atau
                          Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan       diperam dalam jangka waktu tertentu pada
                          Penelitian,   (4)   Manfaat   Penelitian,   (5)   suhu ruang. Berdasarkan pengelompokan di
                          Kerangka   Pemikiran,   (6)   Hipotesis           atas,   tape   termasuk   kedalam   produk
                          Penelitian,   dan   (7)   Waktu   Dan   Tempat    fermentasi alkohol serta produk fermentasi
                          Penelitian.                                       campuran.
                          Latar Belakang Penelitian                              Tape   ketan   merupakan   salah   satu
                               Makanan   hasil   fermentasi   banyak        makanan hasil fermentasi yang populer di
                          digemari oleh masyarakat karena rasanya           Indonesia. Tape ketan berbahan dasar beras
                          yang   khas.   Makanan   fermentasi   yang        ketan yang kaya dengan pati, mempunyai
                          terkenal dan sering dikonsumsi yaitu tape,        tekstur yang lunak dan berair dengan rasa
                          tempe,   dan   oncom.   Pengolahan   pangan       yang manis, asam, dan sedikit bercitarasa
                          secara fermentasi merupakan salah satu cara       alkohol. Kandungan alkohol pada tape ketan
                          untuk mengawetkan makanan.                        yaitu   sekitar   3-5%   dengan   pH   sekitar   4
                               Produk-produk              fermentasi        (Rahman, 1992). Tape memiliki rasa manis
                          dikelompokkan menjadi   produk   makanan          dengan   sedikit   kandungan   alkohol   serta
                          dengan nilai gizi tinggi, produk makanan          memiliki cita rasa dan aroma yang khas
                          hasil proses fermentasi asam, produk dimana       sebagai hasil proses fermentasi. Tape ketan
                          etanol   merupakan   hasil   utama   proses       merupakan produk yang dipasarkan dengan
                          fermentasi,   dan   produk   fermentasi   yang    produksi skala rumah tangga. Rasa manis
                          dikonsumsi   sebagai   saus   dan   penyedap      pada tape ketan dipengaruhi oleh kadar gula
                          makanan.   Berdasarkan   mikroorganisme           yang terdapat didalamnya. 
                          yang aktif,   produk-produk   fermentasi   ini         Secara tradisional, tape ketan dibuat
                          dapat   dikelompokkan   menjadi   produk          dari   beras   ketan   yang   telah   dimasak,
                          fermentasi   khamir,   produk   fermentasi        didinginkan   dan   diinokulasi   dengan
                          kapang,   produk   fermentasi   bakteri,   dan    inokulum. Inokulum tape ketan mengandung
                          produk   fermentasi   campuran   (Rahman,         berbagai mikroorganisme yang terdiri dari
                          1992).                                            kapang, khamir, dan bakteri dari berbagai
                                                                       1
                                spesies.   Oleh   karena   itu   fermentasi   tape          Acetobacter melalui proses oksidasi alkohol,
                                ketan   termasuk   kedalam   fermentasi                     (4) sebagian asam organik akan bereaksi
                                campuran (Fardiaz, dkk, 1996).                              dengan alkohol membentuk citarasa tape
                                      Proses pembuatan tape ketan dilakukan                 yaitu ester (Hesseltine, 1979).
                                dengan beberapa tahap, tahap pertama beras                        Fermentasi tape ketan diawali dengan
                                ketan dicuci, lalu direndam selama 4-6 jam,                 hidrolisis   pati   oleh   enzim   amilase   yang
                                kemudian   beras   ketan   dikukus   sampai                 dihasilkan oleh kapang, khamir, atau bakteri
                                masak,   beras   ketan   yang   sudah   masak               yang bersifat   amilolitik.   Enzim   pemecah
                                didinginkan   dan   diinokulasi   dengan                    karbohidrat terbagi atas tiga golongan, yaitu
                                inokulum tape ketan, dibungkus rapat dan                    α-amilase, β-amilase, dan amiloglukosidase.
                                dibiarkan terfermentasi dalam suhu kamar                    Hasil pemecahan pati oleh amiloglukosidase
                                selama 2-3 hari (BBIHP, 1990).                              berupa   molekul-molekul   glukosa   atau
                                      Mutu dari tape ketan yang dihasilkan                  disebut   tahap   sakarifikasi.     Kemudian
                                dapat   menjadi   kurang   baik   disebabkan                dilanjutkan   pada   pembentukan   alkohol,
                                karena proses yang kurang teliti, misalnya                  pembentukan alkohol pada fermentasi tape
                                penambahan inokulum yang berlebihan dan                     ketan berasal dari penguraian glukosa oleh
                                waktu fermentasi yang terlalu lama. Jenis                   khamir.   Alkohol   yang   dihasilkan   dari
                                dan   mutu   inokulum   tape   dapat   juga                 penguraian   glukosa   oleh   khamir   akan
                                mempengaruhi   proses   pembuatan,   yaitu                  dipecah menjadi asam asetat pada kondisi
                                apabila   inokulum   tape   yang   digunakan                aerobik (Algaratman, 1997)
                                bermutu   baik   maka   tape   ketan   yang                       Proses   fermentasi   pada   tape   ketan
                                dihasilkan akan baik dan sebaliknya bila                    banyak memberikan keuntungan selain dapat
                                menggunakan inokulum tape dengan mutu                       merubah rasa, aroma, dan warna dari produk
                                yang kurang baik (PUSBANGTEPA, 1982).                       tersebut, tape ketan juga dapat meningkatkan
                                      Inokulum   yang   terdapat   pada   tape              kadar   vitamin   dan   protein,   serta   jika
                                mengandung   tiga   jenis   mikroorganisme,                 dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama
                                yaitu kapang, khamir, dan bakteri. Menurut                  dapat   mencegah   serangan   stroke   dan
                                Suliantari dan Rahayu (1990), mikroba yang                  jantung. Tetapi disamping kelebihan diatas,
                                diduga paling berperan dalam fermentasi                     tape ketan juga memiliki kelemahan seperti
                                tape      adalah        Amylomyces   rouxii,                banyak mengandung zat alkohol yang dapat
                                Endomycopsis burtonii, dan Saccharomyces                    menyebabkan kemabukan.
                                cereviciae. Selain itu ada pula bakteri asam                      Tape merupakan produk yang tidak
                                laktat (Pediococcus) dan bakteri amilolitik                 tahan lama atau cepat rusak karena proses
                                (Bacillus). Mikroorganisme-mikroorganisme                   fermentasi terus berlanjut setelah keadaan
                                pada inokulum tape yang berbeda-beda ini                    optimum   tercapai,   sehingga   tape   harus
                                akan   berpengaruh   terhadap   produk   yang               dikonsumsi   dengan   segera,   tetapi   jika
                                dihasilkan. Masing-masing jenis inokulum                    disimpan   dalam   suhu   rendah   tape   dapat
                                tape   akan   memberikan   konsistensi,   rasa,             bertahan hingga 2 minggu. Fermentasi yang
                                aroma dan flavor yang berbeda-beda.                         terus   berlangsung   semakin   lama   akan
                                      Selama   fermentasi,   tape   mengalami               menghasilkan asam dan alkohol yang sudah
                                perubahan   biokimiawi   akibat   aktivitas                 tidak layak untuk dikonsumsi (Merican dan
                                mikroba. Perubahan yang terpenting adalah                   Yeoh, 1989). 
                                hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltose,                      Menurut   Hall   (1970),   kerusakan
                                sehingga   menghasilkan   rasa   manis.                     pangan   diawali   dengan   penyusutan   baik
                                Hidrolisis sebagian gula alkohol dan asam-                  kualitas maupun kuantitasnya. Penyusutan
                                asam organik dikatalis  oleh   enzim   yang                 kualitas adalah terjadinya penurunan nilai
                                dihasilkan oleh mikroba.                                    gizi, sedangkan penyusutan kuantitas adalah
                                      Proses   fermentasi   yang   berlangsung              terjadinya   penurunan   berat.   Kerusakan
                                selama pembuatan tape terdiri dari empat                    bahan pangan tergantung dari jenis bahan
                                tahap   penguraian,   yaitu:   (1)   molekul-               pangan dan dapat berlangsung secara lambat
                                molekul pati akan dipecah menjadi dekstrin                  misalnya   pada   biji-bijian   atau   kacang-
                                dan gula-gula sederhana, merupakan proses                   kacangan,   atau   dapat   berlangsung   cepat
                                hidrolisis   enzimatik,   (2)   gula-gula   yang            sekali seperti susu dan hati.
                                terbentuk akan dirubah menjadi alkohol, (3)                       Untuk memperpanjang umur simpan
                                alkohol   akan   diubah   menjadi   asam-asam               bahan pangan dapat dilakukan dengan cara
                                organik   oleh   bakteri  Pediococcus  dan                  penyimpanan pada suhu dingin baik dalam
                                                                                      2
                             keadaan   beku   maupun   tidak   beku   yang         mencegah          terjadinya       kerusakan
                             merupakan salah satu penyimpanan yang                 mikrobiologis.   Namun   demikian   tidak
                             telah   lama   dilakukan   untuk   mencegah           semua kemasan dapat mencegah kerusakan
                             kerusakan   bahan   pangan.   Selama                  dengan   baik,   karena   masing-masing
                             penyimpanan dan distribusi, produk pangan             kemasan   mempunyai   ambang   batas
                             terbuka pada kondisi lingkungan. Faktor-              kemampuan dan spesifikasi kegunaan yang
                             faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban,           berbeda.   Oleh   karena   itu,   diperlukan
                             kandungan   oksigen,   dan   cahaya   dapat           penilaian dan pemilihan kemasan yang tepat
                             memicu   beberapa   reaksi   yang   dapat             jika   ingin   mendapatkan   efek   pengawetan
                             menyebabkan   penurunan   mutu   produk.              yang optimum (Priyanto, 1988).
                             Sebagai   konsekuensinya,   produk   pangan                Makanan tradisional biasanya dikemas
                             dapat ditolak oleh konsumen, atau dapat               dengan menggunakan bahan botanis seperti
                             membahayakan             orang          yang          dedaunan, kemasan botanis ini bukan saja
                             mengkonsumsinya.   Oleh   karena   itu,               berfungsi sebagai pelindung isinya dari debu
                             pemahaman yang baik terhadap reaksi yang              atau   agar   tahan   lama,   tetapi   juga   untuk
                             dapat menyebabkan penurunan mutu produk               mengupayakan makanan itu agar mudah dan
                             pangan   menempati   priroritas   untuk               praktis dibawa-bawa, dipegang atau dibuka
                             pengembangan   prosedur   spesifik   guna             ketika   hendak   disantap   serta   membantu
                             mengevaluasi   umur   simpan   produk.                dalam proses pendistribusian.  Tape ketan
                             Perubahan   secara   kimiawi,   fisik,   dan          yang merupakan makanan khas dari daerah
                             mikrobiologi   merupakan   penyebab   pada            Kuningan ini biasanya dikemas dengan daun
                             penurunan   mutu   produk   pangan                    jambu, yang memiliki tekstur dan aroma
                             (Christaman, 2007).                                   yang   disukai   oleh   konsumen.  Kemasan
                                  Faktor-faktor   penyebab   kerusakan             alami ini mempunyai kelemahan yaitu tidak
                             pangan dapat dibagi menjadi dua golongan              tahan lama, mudah mengalami kerusakan,
                             yaitu: yang secara alamiah sudah ada dalam            dan daya proteksi terhadap serangan dari
                             produk   dan   tidak   dapat   dicegah   hanya        luar   lemah.   Untuk   mengatasi   kekurangan
                             dengan pengemasan saja, dan tergantung                kemasan alami tersebut, dapat digunakan
                             dari lingkungan sekitar dan mungkin dapat             kemasan plastik karena tahan lama (tidak
                             dikendalikan   semuanya   oleh   pengemasan           mudah rusak) dan banyak lagi kelebihan
                             Untuk memperpanjang umur simpan bahan                 lainnya dibandingkan kemasan alami.
                             pangan   dapat   juga     dilakukan   dengan               Kemasan plastik mempunyai jenis dan
                             pengemasan, proses pengemasan pada bahan              ragam,   baik   bahan   maupun   desain   atau
                             pangan  dapat berperan sebagai pelindung              konstruksinya.   Kemasan   plastik   pada
                             dari mikroorganisme perusak yang berasal              umumnya mempunyai sifat tidak hermetis,
                             dari luar. Pada umumnya tujuan pengemasan             mudah terjadi penggembungan jika suhu
                             bahan   pangan   adalah:   1)   memelihara            menurun, beberapa keunggulan diantaranya
                             acceptability bahan pangan, misalnya warna,           yaitu sifatnya kuat tetapi ringan, inert, tidak
                             cita   rasa   dan   tekstur,   dan   2)   mencegah    berkarat, dan sifat thermoplastik (heat seal),
                             kerusakan nilai gizi selama transportasi dan          serta dapat diberi warna (Priyanto, 1988).
                             distribusi (Buckle, 1987).                                 Pengemasan   vakum   produk   pangan
                                  Menurut Winarno dan Betty (1982),                adalah   pengemas   produk   pangan   dalam
                             pengemasan   memegang   peranan   penting             kemasan   (biasanya   plastik)   yang   telah
                             dalam pengawetan bahan pangan. Kemasan                divakumkan.         Dengan        melakukan
                             membatasi bahan pangan dengan lingkungan              pengemasan   vakum,   dapat   menghambat
                             sekelilingnya   untuk   mencegah   atau               pertumbuhan mikroorganisme aerobik dan
                             menghambat          kerusakan         selama          kerusakan bahan pangan yang disebabkan
                             penyimpanan.   Jadi   dengan   adanya                 pengaruh oksigen, seperti oksidasi lemak,
                             pengemasan dapat membantu mencegah atau               perubahan warna dan ketengikan.
                             mengurangi   terjadinya   kerusakan,   tetapi              Pengemasan vakum berkembang pesat
                             kerusakan terjadi dapat berlangsung secara            sebagai   metode   memperpanjang   umur
                             spontan dan sering terjadi karena pengaruh            simpan   produk   makanan   karena   tidak
                             lingkungan   serta   jenis   kemasan   yang           mempengaruhi   kualitasnya.   Pengemasan
                             digunakan.                                            vakum juga merupakan suatu cara yang
                                  Secara   ideal,   kemasan   dapat                efektif untuk mencegah terjadinya kerusakan
                             mengawetkan   bahan   pangan   dengan                 pangan, tetapi dapat menciptakan kondisi
                                                                              3
                                anaerobik       yang      dapat     menghambat              tape yang baik memiliki komposisi hasil
                                pertumbuhan organisme aerobik (organisme                    akhir yang terdiri dari keasaman (3, 4-4, 5
                                yang tumbuh lebih baik  dengan adanya                       mgrek/100g),   kadar   gula   pereduksi   (5%-
                                oksigen).     Dengan   pengemasan   secara                  11%) dan kadar alkohol (1,8%-2,9%).
                                vakum, maka produk yang dikemas akan                              Tape   merupakan   salah   satu   produk
                                aman dari oksidasi, kerusakan biologis, dan                 fermentasi   tradisional   yang   menggunakan
                                bisa lebih bertahan lama serta tetap  fresh                 bahan dasar beras ketan yang kaya akan pati
                                (Anonim, 2008).                                             yang memiliki kadar amilopektin tinggi dan
                                Identifikasi Masalah                                        kadar amilosa yang sangat rendah (Rahman,
                                          Berdasarkan   latar   belakang   yang             dkk., 1986). Menurut Margono, dkk. (2000)
                                telah   dikemukakan,   masalah   yang   dapat               tape ketan adalah makanan tradisional yang
                                diidentifikasi   adalah   bagaimana   pengaruh              bahan bakunya berupa beras ketan (putih
                                jenis   bahan   pengemas   pada   pengemasan                maupun hitam) dan inokulum sebagai bahan
                                vakum tape ketan terhadap karakteristiknya                  penunjangnya,   dengan   proses   pengolahan
                                selama penyimpanan.                                         yang baik tape ketan ini dapat tahan lebih
                                                                                            dari satu minggu.
                                Maksud dan Tujuan Penelitian                                      Beras ketan putih memiliki beberapa
                                      Maksud dan tujuan dari penelitian ini                 varietas   diantaranya   yaitu   varietas   Lusi,
                                adalah   untuk   mengetahui   pengaruh   jenis              Ciasem,   dan   Ketonggo.   Masing-masing
                                bahan pengemas pada pengemasan vakum                        varietas beras ketan memiliki perbedaan, hal
                                tape ketan dan lama penyimpanan terhadap                    ini dapat dilihat dari kandungan pati yang
                                karakteristik tape ketan.                                   terkandung dalam tiap varietas beras ketan
                                Manfaat Penelitian                                          ketan. Beras ketan varietas Lusi memiliki
                                      Manfaat   dari   penelitian   ini   adalah            kadar pati sebesar 77,88%; varietas Ciasem
                                untuk   memperpanjang   umur   simpan,                      memiliki kadar pati 78,57 %; dan varietas
                                memperbaiki   penerimaan   konsumen                         Ketonggo   memiliki   kadar   pati   82,16%
                                terhadap tape ketan, dan untuk mendapatkan                  (PUSBANGTEPA, 2007).
                                jenis   bahan   pengemas   terbaik   pada                         Beras ketan dibedakan menjadi dua
                                pengemasan vakum tape ketan serta lama                      macam, yaitu beras ketan putih dan beras
                                penyimpanan           terbaik        berdasarkan            ketan hitam. Kandungan protein, air, dan
                                karakteristik tape ketan.                                   vitamin B1 pada beras ketan putih lebih
                                                                                            tinggi   dibandingkan   dengan   beras   ketan
                                Kerangka Pemikiran                                          hitam. Kandungan karbohidrat dan kalsium
                                      Tape merupakan salah satu makanan                     beras ketan hitam lebih tinggi dibandingkan
                                hasil fermentasi yang telah banyak dikenal                  dengan beras ketan putih. Sedangkan untuk
                                dan digemari di Indonesia. Pada umumnya                     lemak dan besi mempunyai nilai yang sama
                                tape diproduksi oleh skala rumah tangga                     untuk kedua jenis beras ketan. Protein yang
                                dengan teknik pembuatan secara tradisional.                 terdapat pada beras ketan yaitu  oryzenin,
                                Tape   ketan   merupakan   makanan   yang                   sedangkan asam-asam lemak yang paling
                                digemari   dan   disukai   masyarakat   karena              banyak yaitu asam oleat, asam linoleat, dan
                                mempunyai rasa manis dan sedikit asam                       asam   palmitat.   Beberapa   vitamin   yang
                                serta   aroma   yang   khas   dari   alkohol                terdapat   pada   beras   ketan   yaitu   thiamin,
                                (Setyawardhani, 2008).                                      riboflavin, dan niasin (Astawan, 2007).
                                      Tape   ketan   diolah   dengan   cara                       Proses pembuatan tape ketan meliputi
                                fermentasi dari mikroba, terutama kapang                    tahap-tahap       pencucian,        perendaman,
                                dan   ragi.   Secara   tradisional,   tape   ketan          pengukusan,   pendinginan,   inokulasi   dan
                                dibuat dari beras ketan yang telah dimasak,                 inkubasi   atau   fermentasi.   Pengukusan
                                didinginkan dan diinokulasi dengan ragi.                    dimaksudkan   untuk   menggelatinisasi   pati
                                      Tape   merupakan   jenis   makanan                    sehingga mudah didegradasi oleh mikroba.
                                beralkohol yang memiliki rasa asam-manis.                   Fermentasi   dilakukan   selama   48-72   jam.
                                Tape dapat yang dibuat dari beras ketan                     Selama proses fermentasi terjadi pemecahan
                                disebut tape ketan dan dari singkong disebut                pati   menjadi   glukosa   yang   selanjutnya
                                                                                            diubah menjadi alkohol dan CO . Pada akhir
                                tape   singkong.   Tape   mengandung   etanol                                                   2
                                sekitar 3-5 persen, pH sekitar 4 dan rasa                   proses fermentasi akan dihasilkan tape ketan
                                yang bervariasi antara manis dan agak manis                 dengan tekstur   lunak,   berair,   manis   dan
                                (Rahman, 1987). Menurut Nuraini (1980)                      beralkohol (Muchtadi dan Sugiyono, 1992).
                                                                                      4
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Analisis ciri keilmiahan teks akademik pada laporan hasil observasi buku pelajaran bahasa indonesia kelas x widiastuti pendidikan pps universitas negeri makassar e mail widyasti yahoo com abstrak tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kadar akadamik edisi revisi tahun di lihat berdasarkan kesederhanaan struktur dan kepadatan informasi jenis tergolong dalam kualitatif bentuk deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi baca catat melalui sumber tertulis berupa adapun datanya diperoleh dari sma ma smk mak penyajian pendekatan linguistik sistemik fungsional menunjukkan bahwa tingkat yang terdapat untuk dilihat dikategorikan cukup ilmiah hal dibuktikan oleh penggunaan kalimat sederhana sebanyak simpleks kompleks berhubungan secara hipotaksis keseluruhan dimiliki lho jumlah persentase kata leksikal lebih dominan digunakan daripada struktural sampel diambil yaitu selanjutnya sisi penominalisasian kelimiahan didominasi leksis verba sebagai upaya pembendaan non benda...

no reviews yet
Please Login to review.