Authentication
471x Tipe PDF Ukuran file 0.95 MB Source: perpustakaan.akuntansipoliban.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Laporan Keuangan
“Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan,
pengelolaan dan pemerikasaan dari transaksi finansial dalam suatu badan
usaha yang dirancang untuk membuat keputusan baik dalam maupun luar
perusahaan mengenai posis keuangan dan hasil usaha perusahaan”. Novi
(2013: 5)
Menurut Standart Akuntansi Keuangan (SAK) 2015, laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan
arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Secara umum
laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Wiratna (2017: 1).
2. Tujuan Laporan keuangan
Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan
antara lain:
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan jumlah
pendapatan yang di peroleh pada suatu periode tertentu.
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode.
g. Informasi keuangan lainnya.
Kasmir (2012:10-11)
3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
“Ada 3 (tiga) macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Disamping
ketiga laporan pokok tersebut, dihasilkan juga laporan pendukung seperti
laporan laba yang ditahan, perubahan modal sendiri, dan diskusi oleh pihak
manajemen”. Mamduh (2016 : 49)
a) Laporan Posis Keuangan (Neraca)
Neraca dapat kita jabarkan sebagai laporan keuangan yang
menunjukkan apakah sebuah bisnis bernilai pada suatu waktu.
Neraca diturunkan dari istilah “balance sheet” , “Statement of
Financial Conditions”, “Statement of Resources and Liabilities”.
Neraca ini merupakan laporan tentang posisi keuangan suatu
perusahaan pada tanggal tertentu. Oleh karena itu, neraca sering
disebut sebagai potret dari posis keuangan perusahaan, karena
kondisi keuangan yang disajikan pada neraca tersebut hanya terjadi
pada tanggal tertentu, yaitu tanggal penyusunan neraca. Diluar
tanggal penyusunan neraca, kondisi keuangan tersebut bisa diubah.
Arfan (2016 : 23)
Contoh laporan posisi keuangan dapat dilihat pada bagan berikut:
Bagan 1
PT ADIL SEMARANG
Laporan Posisi Keuangan
Untuk Periode Per 31 Desember 2012
ASET LIABILITAS
Kas 1,650,000 Utang usaha 1,240,000
Piutang Usaha 1,240,000 Utang hipotek 3,000,000
Supplies kantor 40,000 Utang iklan 20,000
Dibayar dimuka beban - Dibayar dimuka pendapatan us aha 30,000
Sewa Kantor 120,000 Utang pajak penghasilan 40,000
Total aset lancar 3,050,000 Total liabilitas 4,330,000
Kendaraan 4,300,000 EKUITAS
Akumulasi bbn penyusutan ( 200,000) Modal saham 4,000,000
Nilai buku kendaraan 4,100,000 Saldo laba 170,000
Peralatan kantor 1,500,000 Total ekuitas 4,170,000
Akumulasi bbn penyusutan ( 150,000)
Nilai buku peralatan 1,350,000
total aset tidak lancar 5,450,000
TOTAL ASET 8,500,000 TOTAL LIABILITAS & EKUITAS 8,500,000
Sumber: Sony Warsono (2013 : 117)
b) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan pendapatan dan beban selama
periode waktu tertentu berdasarkan konsep pembandingan
(matching concept). Konsep ini diterapkan dengan membandingkan
beban dengan pendaptan yang dihasilkan selama periode terjadinya
beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan
pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini
disebut laba besih atau keuntungan bersih (net income atau net
profit). Jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih.
Arfan Ikhsan (2016 : 34)
Contoh laporan laba rugi dapat dilihat pada bagan berikut:
Bagan 2
PT ADIL SEIMBANG
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode s/d 31 Desember 2012
Penghasilan operasional :
Pendapatan Usaha 990,000
Beban Operasinal :
Beban Gaji 200,000
beban supplies kantor 130,000
Beban penyusutan Kendaraan 200,000
Beban Penyusutan peralatan kantor 150,000
Beban Iklan 50,000
Beban sewa kantor 60,000
Total Beban (790,000)
Laba/(Rugi)* operasional 200,000
Penghasilan non-operasional 130,000
Beban non-operasional (20,000)
Laba/(Rugi)* non-operasional 110,000
Laba/(Rugi)* sebelum pajak 310,000
(-) Beban pajak penghasilan (40,000)
Laba/(Rugi)* bersih setelah pajak 270,000
Sumber: Sony Warsono (2013 : 113)
no reviews yet
Please Login to review.