Authentication
393x Tipe DOCX Ukuran file 0.04 MB Source: pertanian.kulonprogokab.go.id
INFORMASI UTAMA INOVASI
JUDUL INOVASI : PANGANKU
TGL. INISIATIF : 10 AGUSTUS 2018
KATEGORI 2 : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Kriteria Inovasi:
Mendorong keterlibatan masyarakat dalam menciptakan inovasi pelayanan
publik
Kecepatan pemerintah dalam merespons masukan dari masyarakat
Proposal Inovasi Daerah PanganKu
A. RINGKASAN
Sejalan dengan Visi Misi RPJMD Kabupaten Kulon Progo tahun 2017-2022 yaitu
terwujudnya masyarakat Kulon Progo yang sejahtera, aman, tenteram,
berkarakter, berbudaya berdasarkan iman dan taqwa, dan misi ke 2 yaitu:
menciptakan sistem perekonomian yang berbasis kerakyatan maka
pembangunan ketahanan pangan harus dilaksanakan seluruh masyarakat
menuju kemandirian pangan di Kulon Progo.
Program Rasda untuk menggantikan Raskin yang dituangkan dalam MoU No.
501/7496 dan MOU-01/12000/XII/2013 tanggal 30 Desember 2013 antara Perum
Bulog Divre DIY dengan Pemerintah Kab. Kulon Progo dalam rangka pengadaan
beras Program Beras Miskin dari produksi petani Kulon Progo melalui Gapoktan
berjalan efektif mulai April 2014 sampai Juli 2018.
Pada tanggal 10 Agustus 2018 dilakukan launching Program Bantuan Pangan
Non Tunai Kabupaten Kulon Progo yang diberikan dalam bentuk non tunai
dibelanjakan beras dan telur melalui e-warung. Dengan perubahan Program
Raskin menjadi Bantuan Pangan Non Tunai dan selanjutnya menjadi Bantuan
Sembako maka Inovasi “Mengganti Raskin menjadi Rasda” juga berganti
menjadi “Inovasi PanganKu”.
Adanya perubahan kebijakan tersebut, mulai Januari 2020 diwajibkan untuk
menyalurkan beras, telur, ikan, tempe/tahu, sayur dan buah, maka dengan
Inovasi PanganKu sebagai bentuk dukungan Bela Beli Kulon Progo untuk
penyaluran beras dilaksanakan 18 Gapoktan dan 3 Kelompok Tani, sedangkan
penyaluran sayur dan buah dilaksanakan oleh 187 Kelompok Wanita Tani (KWT)
dan telur oleh 34 Kelompok Ternak, bagi 49.184 Keluarga Penerima Manfaat
melalui 111 e-Warung.
Inovasi PanganKu memanfaatkan sumberdaya lokal hasil pertanian dan pelaku
usaha setempat dalam rangka menciptakan sistem perekonomian yang berbasis
kerakyatan dengan melibatkan petani mulai dari produksi, pengolahan,
pengemasan hingga penyaluran ke masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat pada Inovasi PanganKu mendorong peningkatan
ekonomi masyarakat, antara lain uang yang beredar di masyarakat mencapai Rp.
Sinovik 2020 | 1
Proposal Inovasi Daerah PanganKu
10 milyar per bulan sehingga mampu mempercepat penurunan angka
kemiskinan 2% per tahun di Kulon Progo yang pada tahun 2019 mencapai 17,3
% dari jumlah penduduk. Pemberdayaan masyarakat melalui Inovasi PanganKu
ini setidaknya melibatkan 20.000 anggota Gapoktan dan Kelompok Tani, 5.610
anggota KWT dan 680 anggota Kelompok Ternak. Dengan inovasi Panganku
maka akan meningkatkan peredaran uang di Kulon Progo khususnya di
pedesanan dalam setahun tidak kurang dari Rp.127.520.976.000,00.
Inovasi PanganKu melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah, Organisasi
Perangkat Daerah terkait, Panewu/Camat, Perbankan, Gapoktan, Peternak,
KWT, Babinsa, Babinkamtibmas dan masyarakat dalam mendukung Inovasi
PanganKu.
Inovasi PanganKu merupakan Local Wisdom sebagai wujud empati terhadap
warga pra sejahtera melalui partisipasi aktif sebagai penyalur sekaligus juga
sebagai penerima manfaat sebagai bentuk dukungan ekonomi mandiri dan wujud
keprihatinan gaya hidup konsumtif.
Inovasi PanganKu dalam mendukung Program Sembako mempunyai potensi
diterapkan di wilayah lain karena pada prinsipnya penyaluran Bantuan Sembako
melalui e-warung melibatkan partisipasi aktif dari Gapoktan, KWT dan Kelompok
Ternak. Adanya koordinasi di tingkat Kabupaten antara Dinas Sosial PPA dengan
Dinas Pertanian dan Pangan yang membawahi kelompok binaan yang
menyediakan bahan pangan, dan koordinasi di tingkat lapangan antara e
Warung, Gapoktan / Kelompok Tani / KWT, Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan dan Pendamping Desa maka Inovasi PanganKu bisa berjalan
dengan baik.
Sinovik 2020 | 2
Proposal Inovasi Daerah PanganKu
B. KEBERLANJUTAN
“Inovasi Mengganti Raskin menjadi Rasda” berjalan efektif mulai Desember 2014
sampai dengan Juli 2018 dengan skema penyaluran Rasda dari Gapoktan
kepada penerima melalui Bulog. Dengan adanya perubahan kebijakan
Pemerintah dari Raskin menjadi BPNT, maka pada tanggal 10 Agustus 2018
dilakukan launching Program BPNT Kabupaten Kulon Progo dan sekaligus
launching “Inovasi PanganKu” yang merupakan kelanjutan dari Inovasi
“Mengganti Raskin menjadi Rasda”, bahwa penyaluran beras dilaksanakan 10
Gapoktan dan 2 Kelompok Tani, sedangkan sedangkan penyaluran telur ayam
oleh 34 Kelompok Ternak melalui 111 e-Warung.
Selanjutnya dengan adanya Program Bantuan Sembako mulai Januari 2020
diwajibkan untuk menyalurkan beras, telur, ikan, tempe/tahu, sayur dan buah.
Penyaluran beras dilaksanakan 18 Gapoktan dan 3 KT, penyaluran sayur dan
buah oleh 187 KWT, dan penyaluran telur oleh 34 Kelompok Ternak bagi 49.184
KPM melalui 111 e-Warung. Sedangkan untuk BPNT APBD Kabupaten Kulon
Progo bagi 4.680 KPM berupa beras, ikan lele, telur, gula kelapa, dan minyak
goreng melibatkan 10 Gapoktan dan 2 KT, 16 Kelompok Ternak dan 15 KWT
melalui 23 e-Warung.
Inovasi PanganKu sebagai bentuk dukungan Bela Beli Kulon Progo, maka
“Inovasi PanganKu” selain menyalurkan beras juga menyalurkan telur, sayuran
dan buah. Dengan kondisi tersebut maka “Inovasi PanganKu” merupakan inovasi
lanjutan dan pengembangan dari inovasi sebelumnya.
Sinovik 2020 | 3
no reviews yet
Please Login to review.