Authentication
190x Tipe DOC Ukuran file 0.40 MB Source: media.neliti.com
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Learning Cycle 5E PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5E UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI FOTOSINTESIS KELAS VII 1) 2) 3) Rizka Lestari , Wisanti , M. Budiyanto 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA 2) Dosen Jurusan Biologi FMIPA UNESA 3) Dosen Program Studi Pendidikan IPA FMIPA UNESA Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kelayakan LKS berorientasi Learning Cycle 5E untuk melatihkan keterampilan proses sains secara teoritis dan empiris. Kelayakan LKS berorientasi Learning Cycle 5E secara teoritis ditinjau dari hasil validasi, dan secara empiris ditinjau dari hasil pengamatan keterlaksanaan tahapan Learning Cycle 5E, hasil belajar keterampilan proses sains siswa dan dari respons siswa. Lembar kegiatan siswa berorientasi Learning Cycle 5E merupakan LKS praktikum yang berisi petunjuk atau panduan belajar siswa yang kegiatan belajarnya disusun berdasarkan lima tahap Learning Cycle 5E yaitu tahap Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration dan Evaluation, petunjuk praktikum yang dibuat adalah percobaan sachs dan Ingenhousz materi fotosintesis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan dengan model 4D (Four-D). Penelitian dilakukan selama bulan Januari sampai April 2015 di FMIPA Universitas Negeri Surabaya, selanjutnya dilakukan ujicoba terbatas di SMP Negeri 1 Lamongan pada bulan Mei 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kelayakan LKS berorientasi Learning Cycle 5E berdasarkan aspek validitas dinyatakan layak secara teoritis dengan rata-rata sebesar 95,7% dengan interpretasi sangat layak; kelayakan secara empiris ditinjau dari hasil pengamatan keterlaksanaan tahapan Learning Cycle 5E rata-rata sebesar 94,5% dengan interpretasi sangat baik. Ditinjau dari hasil belajar keterampilan proses sains siswa dinyatakan layak secara empiris dengan hasil peningkatan N-Gain rata-rata semua aspek sebesar 0,62 dengan kategori sedang. dan respons sebesar 93,5% dengan kriteria interpretasi sangat layak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKS berorientasi Learning Cycle 5E layak untuk melatihkan keterampilan proses sains merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengidentifikasi variabel, mengamati, berkomunikasi dan menyimpulkan data. Kata Kunci: Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Learning Cycle 5E, Keterampilan Proses Sains, Fotosintesis. Abstract This research aimed to describe the proper of Student Worksheet oriented Learning Cycle 5E to train science process skills in theoretically and empirically. The properness of Student Worksheet oriented Learning Cycle 5E theoretically based on validity, and the empirically observed from accomplished of Learning Cycle 5E step, learning achievement of science process skills and student response. Student Worksheet oriented Learning Cycle 5E is a practical worksheets containing instructions to guide student learning learning activities is based on five step of Learning Cycle; Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration and Evaluation. Practical guide is Ingenhousz experiment and Sachs experiment in photosynthetic material. Reasearch method used in this experiment was research and development with 4D model (Four-D). Reasearch was conducted during January to April 2015 at Mathematics and Science Faculty in StateUniversity of Surabaya, then trial limited in SMP Negeri 1 Lamongan in May 2015. Results of this reasearch showed the properness percentage of Student Worksheet oriented Learning Cycle 5E stated proper theoretically based on validity aspect the average of 95.7% with interpretation was very proper; proper empirically observed from accomplished of Learning Cycle 5E step the average of 94.5% with interpretation was very good. Observed from learning achievement of science process skills of students declared eligible empirically with N- Gain resulted increase in the average of all aspects 0.62 in the medium category, and student was 93.5% with interpretation very proper. Thus colud be concluded that Student Worksheet oriented Learning Cycle 5E proper to train science process skills of formulating the problem, making hypotheses, identifing variables, observing, communicating and concluding the data. Keywords: Student Worksheet, Learning Cycle 5E, Science Process Skills, Photosynthesis. 1 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Learning Cycle 5E belajar mengajar di kelas Ajar (Depdiknas, 2008) PENDAHULUAN metode ilmiah diperlukan adalah materi fotosintesis LKS atau student work Di era globalisasi saat suatu keterampilan yang yang tercantum pada sheet adalah lembaran- ini, ilmu pengetahuan dan disebut sebagai Kurikulum 2013 kelas VII lembaran berisi tugas teknologi (IPTEK) keterampilan proses sains. kompetensi dasar 3.6 yang harus dikerjakan semakin berkembang. Hal Dengan demikian, yaitu “Mengenal konsep oleh peserta didik. tersebut mengakibatkan keterampilan proses sains energi, berbagai sumber Pada tanggal 20 pendidikan di Indonesia perlu dilatihkan kepada energi, energi dari Januari 2015 peneliti dihadapkan pada berbagai siswa agar mampu makanan, transformasi melakukan pra penelitian perubahan. Perubahan menguasai keterampilan energi dalam sel, dengan melakukan tersebut dimaksudkan untuk melaksanakan metabolisme sel, respirasi, wawancara kepada dua untuk memperbaiki dan kegiatan pengamatan sistem pencernaan guru IPA serta kepala menciptakan sumber daya maupun percobaan dalam makanan, dan sekolah mengenai sistem manusia yang bermutu rangka mengembangkan fotosintesis” dan pembelajaran di SMP tinggi dan profesional. konsep IPA (Ibrahim, kompetensi dasar 4.6 Negeri 1 Lamongan, dan Perubahan kurikulum dari 2010). yaitu “Melakukan didapatkan informasi Kurikulum Tingkat Satuan Keterampilan proses percobaan sederhana bahwa sekolah ini telah Pendidikan (KTSP) sains memegang peranan untuk menyelidiki proses menganut Kurikulum menjadi Kurikulum 2013 penting dalam fotosintesis pada 2013 sejak tahun 2013 diharapkan dapat pembahasan suatu konsep. tumbuhan hijau”. dan diketahui pula bahwa menghasilkan insan Hal ini senada dengan Didalamnya membahas sumber belajar yang Indonesia yang produktif, yang disampaikan oleh mengenai konsep digunakan dalam kegiatan kreatif, inovatif, afektif Semiawan (1990) bahwa fotosintesis dan kegiatan pembelajaran pada materi melalui penguatan sikap, keterampilan proses sains penyelidikan proses fotosintesis adalah buku keterampilan, dan merupakan penggerak fotosintesis pada siswa dan LKS. Namun pengetahuan yang bagi siswa untuk tumbuhan hijau. Oleh LKS yang ada hanya terintegrasi. Penguatan mengembangkan suatu karena itu, diperlukan berupa LKS langkah proses pembelajaran konsep. Kegiatan yang adanya sumber belajar percobaan, tanpa dalam Kurikulum 2013 dapat dilakukan oleh yang berisi panduan menekankan pencapaian dilakukan melalui siswa untuk dalam melakukan keterampilan proses sains pendekatan ilmiah mengembangkan konsep kegiatan penyelidikan peserta didik, diantaranya (scientific approach), dapat dimulai dari dalam rangka merumuskan masalah, yaitu pembelajaran yang kegiatan mengamati. mengembangkan konsep membuat hipotesis, mendorong agar siswa Dengan mengamati, siswa fotosintesis dan mengidentifikasi variabel memiliki kemampuan 5M akan memperoleh hasil melatihkan keterampilan dan mengkomunikasikan. (mengamati, menanya, pengamatan yang proses sains. Berdasarkan analisis mengumpulkan informasi, disajikan dalam bentuk Mengingat begitu kebutuhan tersebut, maka mengasosiasi atau tabel hasil pengamatan. pentingnya keberadaan dibutuhkan adanya menalar dan Selanjutnya siswa dapat sumber belajar, maka pengembangan LKS yang mengkomunikasikan) menginterpretasikan hasil setiap guru sudah menunjang kegiatan (Kemendikbud, 2013). pengamatan tersebut seharusnya memiliki penyelidikan secara Pendekatan ilmiah sampai pada tahap kemampuan dalam langsung yang dapat dalam pembelajaran Ilmu menganalisis, mengembangkan sumber melatihkan keterampilan Pengetahuan Alam (IPA) menyimpulkan, dan belajar (Wena, 2013). proses sains kepada siswa. disebut sebagai metode mengomunikasikan hasil Salah satu bahan ajar yang Pengembangan LKS yang ilmiah. Metode ilmiah pengamatannya kepada dapat digunakan sebagai berorientasi model merupakan suatu proses orang lain. panduan dalam pembelajaran Learning berpikir untuk Salah satu materi melakukan kegiatan Cycle 5E dianggap tepat menyelesaikan masalah dalam pembelajaran IPA penyelidikan secara untuk memenuhi secara sistematis, empiris, yang dapat dilakukan langsung adalah LKS. kebutuhan siswa didalam dan terkontrol. Untuk melalui suatu kegiatan Sebagaimana diungkap proses penyelidikan melakukan kegiatan penyelidikan ilmiah dalam Pedoman khususnya materi dengan menggunakan didalam proses kegiatan Pengembangan Bahan fotosintesis dengan 2 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Learning Cycle 5E mengintegrasikan kemudian siswa Berdasarkan beberapa menggunakan: 1) metode keterampilan proses sains. menginterpretasikan data hasil penelitian tersebut, validasi dengan Menurut Wena (2013), hasil pengamatannya dan maka LKS berorientasi menggunakan lembar Learning Cycle adalah mendiskusikannya secara model Learning Cycle 5E validasi yang dinilai oleh salah satu model berkelompok untuk pada materi yang lain validator dan pembelajaran dengan merumuskan kesimpulan perlu dikembangkan. dilaksanakan untuk pendekatan konstruktivis. dari hasil pengamatan. Berdasarkan mengetahui kelayakan Learning Cycle adalah Hasil penginterpretasian permasalahan dan analisis LKS secara teoritis model pembelajaran yang tersebut selanjutnya kebutuhan yang ada, maka ditinjau dari aspek berpusat pada siswa dipresentasikan di depan peneliti tertarik untuk validitas; 2) metode tes (student centre) yang kelompok yang lain dalam melakukan sebuah dengan menggunakan merupakan rangkaian rangka melatih penelitian pengembangan lembar evaluasi tes hasil tahap-tahap kegiatan yang kemampuan yang berjudul belajar keterampilan diorganisasikan berkomunikasi siswa baik “Pengembangan proses sains digunakan sedemikian rupa, sehingga secara lisan maupun Lembar Kegiatan Siswa untuk mendapatkan data siswa dapat menguasai tulisan. Diakhir (LKS) Berorientasi kuantitatif berupa skor tes kompetensi yang harus pembelajaran siswa Learning Cycle 5E dan untuk mengetahui dicapai dalam diminta untuk menjawab Untuk Melatihkan kelayakan LKS secara pembelajaran dengan soal pada tahap Keterampilan Proses empiris ditinjau dari hasil berperan aktif (Dasna, Elaboration dan Sains Pada Materi belajar keterampilan 2005). Pembelajaran Evaluation. Keseluruhan Fotosintesis Kelas VII”. proses sains siswa; 3) Learning Cycle 5E kegiatan siswa dikemas metode observasi dengan memiliki lima tahapan, secara rapi dan berurutan METODE menggunakan lembar yaitu Engagement menggunakan tahapan Penelitian ini pengamatan proses (pembangkitan minat), Learning Cycle 5E dan mengunakan metode pelatihan keterampilan Exploration melatihkan keterampilan penelitian dan proses sains untuk (menyelidiki), proses sains di dalamnya. pengembangan (Research mengetahui kelayakan Explanation (penjelasan), Model pembelajaran & Devlopment) dengan LKS secara empiris Elaboration/ Extention Learning Cycle 5E sudah model 4D (Four-D). ditinjau dari (memperluas) dan banyak digunakan atau Penelitian ini keterlaksanaan tahap Evaluation (evaluasi). diterapkan pada dilaksanakan mulai bulan Learning Cycle 5E pada Kegiatan melatihkan pengembangan bahan ajar. Januari sampai April 2015 LKS dan Lembar keterampilan proses sains Hal ini dapat diketahui di Prodi Pendidikan IPA keterlaksanaan tahapan yang terdapat pada LKS pada penelitian yang telah FMIPA Universitas Negeri Learning Cycle 5E berorientasi Learning dilakukan oleh Pramita Surabaya. Ujicoba digunakan sebagai data Cycle 5E memungkinkan (2014), menyatakan terbatas dilaksanakan di pendukung hasil belajar siswa dapat bahwa model Learning SMP Negeri 1 Lamongan keterampilan proses sains; menumbuhkan sikap Cycle 5E layak, praktis pada bulan Mei 2015. dan 4) metode angket ilmiahnya untuk dan efektif digunakan Sasaran dalam penelitian dengan menggunakan mengembangkan konsep dalam pengembangan ini adalah LKS lembar angket respons yang dimiliki melalui LKS pada materi sistem berorientasi Learning siswa untuk menilai kegiatan merumuskan pencernaan. Sari (2014) Cyvle 5E untuk kelayakan LKS secara masalah, membuat dalam penelitiannya melatihkan keterampilan empiris ditinjau dari hipotesis dan menyatakan bahwa proses sains yang respons siswa. Data yang mengidentifikasi variabel, penggunaan model diujicobakan secara diperoleh kemudian dilanjutkan dengan Learning Cycle 5E dapat terbatas pada siswa kelas dianalisis secara deskriptif kegiatan mengamati meningkatkan hasil VII I di SMP Negeri 1 kuantitatif. percobaan Sachs dan belajar siswa baik dari Lamongan sebanyak 20 Ingenhousz untuk aspek pengetahuan, sikap orang yang memiliki HASIL PENELITIAN memahami konsep dan keterampilan dalam kemampuan akademis Penelitian ini fotosintesis. Berdasarkan pengembangan perangkat berbeda-beda. menghasilkan LKS hasil pengamatan yang pembelajaran pada materi Proses pengumpulan berorientasi Learning telah dilakukannya suhu dan perubahannya. data dilaksanakan dengan Cycle 5E untuk 3 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berorientasi Learning Cycle 5E . i. Menjawab pertanyaan evaluasi melatihkan keterampilan Berdasarkan tabel 3 di proses sains siswa kelas 2. Kelayakan Empiris atas dapat diketahui bahwa Rata-rata persentase dan VII yang layak secara LKS Ditinjau dari kriteria interpretasisecara umum setiap aspek teoritis dan empiris Keterlaksanaan keterampilan proses sains Rata-rata persentase dan kriteria ditinjau berdasarkan aspek Tahapan Learning yang dilatihkan oleh interpretasi kelayakan LKS validitas, keterlaksanaan Cycle 5E peneliti mengalami tahapan Learning Cycle Kelayakan empiris peningkatan setelah Total rata-rata persentase dan kriteria interpretasi kelayakan LKS 5E, hasil belajar LKS berorientasi menggunakan LKS keterampilan proses sains Learning Cycle 5E Berdasarkan hasil berorientasi Learning dan respons siswa. ditinjau dari hasil pengamatan yang Cycle 5E. Keterangan lebih lanjut pengamatan dijabarkan pada tabel 2 di 4. Kelayakan Empiris dapat dijabarkan sebagai keterlaksanaan Tahapan atas, diketahui bahwa LKS Ditinjau Dari berikut. Learning Cycle 5E dapat keterlaksanaan tahapan Respons Siswa 1. Kelayakan Teoritis dijabarkan pada tabel 2 Learning Cycle 5E pada Kelayakan empiris LKS berdasarkan berikut. saat uji coba terbatas dapat LKS berorientasi aspek Validitas Tabel 2. Rekapitulasi terlaksana sangat baik Learning Cycle 5E Kelayakan teoritis Hasil Pengamatan dengan total rata-rata ditinjau dari respons siswa LKS berorientasi Tahapan Learning Cycke sebesar 94,5%. setelah menggunakan LKS Learning Cycle 5E 5E untuk LKS 1 dan 2 berorientasi Learning Ccle berdasarkan aspek 3. Kelayakan Empiris 5E dapat dijabarkan pada validitas ditinjau dari hasil No Aspek Pengamatan LKS Ditinjau Dari tabel 5 berikut. penilaian yang diberikan Hasil Belajar Tabel 4. Rekapitulasi 1 Tahap Engagement Keterampilan Proses oleh validator. Hasil a. Mempersiapkan diri dengan cara Hasil Respons setelah penilaian dapat dijabarkan Sains Siswa menggunakan LKS membaca dan mencari pada tabel 1 berikut. informasi. Kelayakan empiris berorientasi Learning b. Mengisi kolom jawaban sesuai Tabel 1. Rekapitulasi LKS berorientasi Cycke 5E dengan perintah dalam LKS. hasil validasi LKS Learning Cycle 5E Persentase & Rata-rata persentase dan ditinjau dari hasil belajar Pernyataan Kriteria No. Aspek Penilaian Persentase & interpretasi keterampilan proses sains 91,2% Kriteria Isi (Sangat Layak) A. Kesesuaian Isi 2 Tahap Exploration dilaksanakan melalui 91,7% (Sangat Layak) Kriteria Penyajian . c. Menguji prediksi dengan pemberian soal pre-test (Sangat Layak) B. Kesesuaian Penyajian melakukan percobaan 97,5% (Sangat Layak) dan post-test yang Ingenhousz/ Sachs secara Kriteria Bahasa (Sangat Layak) C. Kesessuain Bahasa berkelompok. kemudian dihitung (Sangat Layak) Kesesuaian dengan Model 93,7% peningkatan keterapilan D. Kesesuaian dengan Model Learning Cycle 5E d. Berdiskusi dan mencatat hasil Learning Cycle 5E (Sangat Layak) pengamatan. proses sains siswa melalui 1. Tahap Engagement Rata-rata persentase seluruh aspek 93,5% dan kriteria Interpretasi (Sangat Layak) uji N-Gain, yang 2. Tahap Exploration Rata-rata persentase dan 3. Tahap Explanation kriteria interpretasidijabarkan pada tabel 3 Berdasarkan hasil (Sangat Layak) berikut. respons siswa yang 4. Tahap Elaboration 3 Tahap Explanation 5. Tahap Evaluation Tabel 3. Uji N-Gain dijabarkan pada tabel 4 . e. Melakukan diskusi untuk Persentase Kelayakan Teoritis LKS menjawab pertanyaan Setiap Aspek diperoleh hasil rata-rata Berorientasi Learning Cycle 5E (Sangat Layak) f. Menyimpulkan data dengan persentase seluruh aspek Keterampilan Proses Sains kalimat mereka sendiri pada respons siswa g. Mempresentasikan hasil diskusi Ketuntasan Berdasarkan hasil Aspek Keterampilan Pre- di depan kelas sebagai bukti dan menunjukkan nilai validasi yang dijabarkan No Proses Sains test klarifikasi dari data yang ditulis persentase 93,5% dengan pada tabel 1 di atas, (%) kriteria interpretasi sangat diperoleh kelayakan LKS Rata-rata persentase dan 1. Menyusun rumusan 47,9 interpretasi masalah. layak. berorientasi Learning 2. Membuat hipotesis 51,4 Cycle 5E berdasarkan 4 Tahap Elaboration 3. Mengidentifikasi PEMBAHASAN aspek validitas . h. Menjawab pertanyaan yang 37,9 variabel 1. Kelayakan Teoritis berorientasi pada aplikasi menunjukkan bahwa konsep 4. Mengamati percobaan 67,1 LKS secara keseluruhan rata- 5. Mengkomunikasikan 46,7 6. Menyimpulkan 68,6 Kelayakan Teoritis rata kelayakan LKS Rata-rata persentase dan LKS berdasarkan hasil kriteria interpretasi Rata-rata N-Gain seluruh aspek sebesar 95,7% dengan validasi yang dijabarkan kriteria sangat layak. 5 Tahap Evaluation 4
no reviews yet
Please Login to review.