Authentication
168x Tipe PDF Ukuran file 0.80 MB Source: repository.warmadewa.ac.id
61 PENERAPAN METODE KONSTRUKSI DALAM MEWUJUDKAN GREEN CONSTRUCTION ( STUDI KASUS: PEKERJAAN TANAH PADA PROYEK JALAN ) 1) I Wayan Jawat 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Warmadewa ABSTRAK Setiap proyek konstruksi selalu membutuhkan sumberdaya proyek(project resource) sebagai komponen input dalam proses konstruksi. Ada 5 (lima) sumber daya proyek, yaitu pekerja (man), material (material), metode ( methode ), alat (machine), uang (money). Material bangunan dan alat bersifat tetap pada bangunan yang merupakan faktor penting jika suatu proyek diharapkan termasuk proyek hijau (green construction). Pemilihan metode konstruksi yang tepat akan menghasilkan keuntungan efisiensi proses konstruksi berupa keuntungan finansial. Dalam aspek lingkungan, efisiensi proses konstruksi berpotensi untuk memperpendek durasi konstruksi dan mereduksi waktu operasional berbagai peralatan yang terkait, sehingga konsumsi energi menjadi lebih sedikit dan berpengaruh pada menurunnya emisi CO2 ekivalen. Dalam mewujudkan green construction sebagai bagian dari sustainable construction hendaknya memperhitungkan dampak terhadap operasional bangunan maupun proses desain berupa umpan balik (feed back) yang bersumber dari pengalaman konstruksi. Kata kunci: proyek konstruksi, metode, green construction. PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014 ISSN: 2303-2693 62 1 PENDAHULUAN berkontribusi pada ketidakseimbangan 1.1 Latar Belakang alam lingkungan sekitar. Tahap konstruksi merupakan tahap Menurut Glavinich, sebagaimana yang perlu mendapat perhatian agar dikutip Wulfram I.Ervianto:73, Green tujuan utama menghasilkan proyek yang Construction adalah suatu perencanaan berkualitas dapat tercapai. Dalam tahap dan pengaturan proyek konstruksi sesuai konstruksi, pengelola proyek hendaknya dengan dokumen kontrak untuk mempertimbangkan aspek positif dan meminimalkan pengaruh proses negatif yang akan terjadi pada tahap konstruksi terhadap lingkungan. berikutnya, yaitu tahap operasional. Elemen input yang secara tidak Keuntungan kontraktor akan langsung mempengaruhi timbulnya diperoleh bila tepat dalam menerapkan emisi CO2 ekivalen adalah metode metode konstruksi di lokasi proyek. konstruksi, yaitu cara yang akan Berbeda metode konstruksi pasti digunakan untuk mewujudkan bangunan berbeda pula kebutuhan sunberdayanya, berdasarkan gambar rencana dan limbah yang dihasilkan, dan hampir spesifikasi teknis. Pemilihan metode dapat dipastikan berbeda dalam capaian konstruksi yang tepat akan tujuan proyek dalam aspek biaya, mutu menghasilkan keuntungan efisiensi dan waktu. proses konstruksi berupa keuntungan Secara prinsip, metode pelaksanaan finansial. Dalam aspek lingkungan, pekerjaan galian dan timbunan pada efisiensi proses konstruksi berpotensi proyek pembangunan jalan untuk memperpendek durasi konstruksi menggunakan metode pelaksanaan dan mereduksi waktu operasional pemindahan tanah mekanis yang berbagai peralatan yang terkait, dilakukan dengan menggunakan alat – sehingga konsumsi energi menjadi lebih alat berat. sedikit dan berpengaruh pada Tahap pelaksanaan konstruksi menurunnya emisi CO2 ekivalen. membutuhkan berbagai alat bantu dari 1.2 Rumusan Masalah yang sederhana hingga berteknologi Dari latar belakang tersebut, maka tinggi sesuai dengan kebutuhan di permasalahan yang penulis angkat lapangan. Keberadaan peralatan adalah “Bagaimanakah penerapan konstruksi tidak lain adalah mendukung metode konstruksi pekerjaan tanah pada proses sehingga dimungkinkan proyek jalan dalam mewujudkan green tercapainya efisiensi yang baik guna construction”. mencapai target yang telah ditetapkan. Disadari atau tidak, keberadaan 1.3 Tujuan Penulisan peralatan konstruksi ini ikut Tujuan yang ingin dicapai dalam memberikan konstribusi terjadinya penulisan ini adalah untuk mengetahui pemanasan global yang diakibatkan oleh penerapan metode konstruksi pekerjaan buangan bahan bakar dari berbagai jenis tanah pada proyek jalan dalam peralatan yang digunakan dan dirasakan mewujudkan green constrction. PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014 ISSN: 2303-2693 63 1.4 Manfaat Penulisan diselesaikan. Disamping itu, dalam 1. Manfaat Teoritis: kegiatan konstruksi terdapat suatu a. Meningkatkan pemahaman rangkaian yang berurutan dan berkaitan. tentang penerapan metode Kegiatan membangun berakhir pada saat konstruksi pekerjaan tanah dimulainya penggunaan bangunan pada proyek jalan dalam tersebut, sehingga tahapan dari pada mewujudkan green kegiatan dalam proyek konstruksi construction. (Wulfram I. Ervianto, 2002:13) adalah b. Sebagai sumbangan dalam sebagai berikut: pengembangan ilmu 1. Tahap Studi Kelayakan pengetahuan tentang metode (feasibility study) dan peralatan konstruksi Tujuan dari tahap ini adalah dalam mewujudkan green untuk meyakinkan pemilik proyek construction dan merupakan bahwa proyek konstruksi yang informasi bagi mereka yang mengusulkannya layak untuk tertarik dengan penelitian dilaksanakan, baik dari aspek selanjutnya. perencanaan dan perancangan, aspek 2. Manfaat Praktis: ekonomi (biaya dan sumber a. Sebagai sumbangan pendanaan), maupun aspek pemikiran bagi kontraktor lingkungannya. dalam menentukan pemilihan 2. Tahap Penjelasan (Breifing) metode dan peralatan Tujuan dari tahap ini adalah konstruksi dalam rangka untuk memungkinkan pemilik mendukung mewujudkan proyek menjelaskan fungsi proyek green construction. dan biaya yang diizinkan, sehingga b. Memberikan masukan konsultan perencana dapat segera terhadap hasil kajian yang secara tepat menafsirkan keinginan dilakukan sebagai upaya pemilik proyek dan membuat peningkatan pemahaman tafsiran yang diperlukan. tentang metode dan peralatan 3. Tahap Perancangan (Design) konstruksi yang mendukung Tujuan tahap ini adalah untuk mewujudkan green melengkapi penjelasan proyek dan construction. menentukan tata letak, rancangan, 2 LANDASAN TEORI metode konstruksi, dan taksiran biaya agar mendapat persetujuan 2.1 Tahap Kegiatan dalam Proyek dari pemilik proyek dan pihak Konstruksi berwenang yang terlibat, untuk Kegiatan konstruksi adalah kegiatan mempersiapkan informasi yang harus melalui suatu proses yang pelaksanaan yang diperlukan, panjang dan didalamnya dijumpai termasuk gambar rencana dan banyak masalah uang harus spesifikasi serta untuk melengkapi semua dokumen tender. PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014 ISSN: 2303-2693 64 4. Tahap Pengadaan/Pelelangan disyaratkan. Sebagaimana diketahuai (Procurement/Tender) secara tradisional bahwa variabel Tujuan dari tahap ini adalah tersebut saling berkaitan dan saling untuk menunjukan kontraktor mempengaruhi. Kegiatan yang sebagai pelaksana atau sejumlah dilakukan pada tahap ini : kontraktor sebagai sub-kontraktor 1. Perencanaan penyusunan Jabaran yang akan melaksanakan kostruksi Kegiatan/Work Breakdown dilapangan. Structure (WBS), termasuk 5. Tahap Pelaksanaan dalam menentukan Metode (construction) Konstruksinya. Tujuan dari tahap ini adalah 2. Perencanaan penyusunan Tabel untuk mewujudkan bangunan yang Analisis Organisasi dibutuhkan oleh pemilik proyek Proyek/Organization Analisis yang sudah dirancang oleh Table (OAT). konsultan perencana dalam batasan 3. Perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu yang telah jadwal waktu pelaksanaan. disepakati, serta dengan mutu yang 4. Perencanaan dan pengendalian disyaratkan. tenaga kerja. 6. Tahap Pemeliharaan dan 5. Perencanaan dan pengendalian Persiapan Penggunaan material (maintenance and start up) 6. Perencanaan dan pengendalian Tujuan dari tahap ini adalah alat. untuk menjamin agar bangunan 7. Perencanaan dan pengendalian yang telah selesai sesuai dengan biaya. dokumen kontrak dan semua Tujuan dari pada tahap pelaksanaan fasilitas bekerja sebagaimana (construction), adalah untuk mestinya. Selain itu, pada tahap ini mewujudkan bangunan yang dibutuhkan juga dibuat suatu catatan mengenai oleh pemilik proyek yang sudah konstruksi berikut petunjuk dirancang oleh konsultan perencana operasinya dan melatih staf dalam dalam batasan biaya dan waktu yang menggunakan fasilitas yang tersedia. telah disepakati, serta dengan mutu yang disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan 2.2 Tahap – Tahap Pelaksanaan pada tahap ini, (Wulfram I. Ervianto, (construction) 2002:16) Pada waktu proyek memasuki tahap 1. Perencanaan dan pengendalian pelaksanaan (construction), maka metode kerja. pekerjaan pada tahap ini adalah 2. Perencanaan dan pengendalian mewujudkan bangunan yang dibutuhkan organisasi lapangan. oleh pemilik proyek yang sudah 3. Perencanaan dan pengendalian dirancang oleh konsultan perencana jadwal waktu pelaksanaan. sehingga memenuhi variabel Biaya- 4. Perencanaan dan pengendalian Mutu-Waktu-Safety, yang telah tenaga kerja. PADURAKSA, Volume 3 Nomor 2, Desember 2014 ISSN: 2303-2693
no reviews yet
Please Login to review.