Authentication
272x Tipe PDF Ukuran file 0.28 MB Source: core.ac.uk
View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE
provided by UMM Institutional Repository
JP2SD (Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar) Vol. 7, No. 2, September 2019 Hlm. 133-141
p-ISSN: 2338-1140, e-ISSN: 2527-3043 // http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd
ANALISIS BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS V SD
DI KOTA MALANG
1) 2)
Nawang Sulistyani , Tyas Deviana
1,2)Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
1) 2)
Email: nawang_sulistyani@umm.ac.id , tyasdefiana@umm.ac.id
Abstract: The purpose of this paper is to explain the analysis of Mathematics teaching
materials of Grade V Elementary Schools in Malang. The research method used is the
type of qualitative research. The subject of this research is the fifth grade elementary
school teacher in Malang. The type of data used is qualitative data obtained from the
responses of teachers and students as users of teaching materials, as well as observational
studies of the implementation of learning and documentation which includes the school
curriculum, teaching material, and photos of learning activities. The research results that
the teaching materials of Mathematics in Class V learning steps are accommodating for
the achievement of learning objectives. The material is presented in an integrated and
holistic manner according to the basic competencies that must be achieved. In general, the
material is more on the discovery of concepts learned by students, not yet up to the
application of concepts. Learning resources, facilities and learning experiences of
students have not accommodated the local wisdom.
Keywords: Teaching Materials, Mathematic, Elementary School
Abstrak: Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan hasil analisis bahan ajar
Matematika Kelas V SD di Kota Malang. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis
penelitian Kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas V SD di Kota Malang. Jenis
data yang digunakan yaitu data kualitatif yang diperoleh dari tanggapan guru dan siswa
sebagai pengguna bahan ajar, serta studi observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
dan dokumentasi yang meliputi kurikulum sekolah, dokumen bahan ajar yang digunakan,
serta foto kegiatan pembelajaran. Penelitian ini diperoleh hasil bahwa bahan ajar
Matematika Kelas V SD langkah-langkah pembelajaran sudah mengakomodasi untuk
ketercapaian tujuan pembelajaran. Materi disajikan secara terpadu dan holistik sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dicapai. Secara umum materi lebih pada penemuan
konsep yang dipelajari oleh peserta didik, belum sampai dengan penerapan konsep.
Sumber belajar, sarana dan pengalaman belajar siswa belum mengakomodasi kearifan
lokal lingkungan sekitar.
Kata Kunci: Bahan Ajar, Matematika, Sekolah Dasar
PENDAHULUAN pembelajaran. Keputusan pemisahan
Kurikulum yang dicanangkan mata pelajaran dikarenakan berbagai
Pemerintah untuk jenjang Sekolah Dasar alasan, yaitu: 1) karakteristik objek kajian
(SD) yaitu menggunakan Kurikulum dan metode matematika berbeda dengan
2013. Namun, berdasarkan kurikulum mata pelajaran lain; 2) pembelajaran
2013 yang telah direvisi maka mata matematika di SD/MI dapat ditingkatkan
pelajaran matematika merupakan salah dengan pembelajaran yang dikaitkan
satu mata pelajaran yang keluar dari dengan konteks dunia nyata peserta didik;
pembelajaran tematik. Sehingga, mata 3) pembelajaran matematika dengan
pelajaran matematika berdiri sendiri tema, terbatas dalam mengakomodir
melalui pembelajaran yang parsial baik struktur dan konten matematika secara
dari segi waktu maupun pelaksanaan utuh; dan 4) materi matematika yang
133
134 JP2SD (Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar), Vol. 7, No 2, September 2019 hlm 133-141
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd
disajikan pada buku yang disediakan oleh dapat disimpulkan bahwa Guru ataupun
Pusat Perbukuan dari Kemendikbud KKG Kecamatan di Kota Malang belum
dirasa masih dangkal. membuat bahan ajar pembelajaran
Namun demikian, pemisahan mata Matematika sendiri yang disesuaikan
pelajaran matematika tersebut tentunya dengan lingkungan sekitar peserta didik.
tidak mengabaikan kecakapan 4C yang Dalam pembelajaran Guru hanya
meliputi critical, creative, colaboratif, menggunakan buku dan LKPD yang
dan communication. Kecakapan tersebut disediakan oleh Sekolah. Fakta tersebut
dapat dicapai salah satunya melalui mengungkap bahwa sangat kurangnya
pembelajaran HOTS (Higher of Order buku penunjang pembelajaran
Thingking Skills) yang ditandai dengan matematika.
adanya kegiatan pembelajaran menurut Hasil kajian terhadap penelitian
taksonomi Bloom pada aspek kognitif terdahulu telah banyak ditemukan inovasi
yang dimulai pada C4 sampai C6. pada pengembangan bahan ajar
Melalui kegiatan pembelajaran matematika. Salah satunya yaitu Bahan
yang HOTS maka diharapkan tercapainya Ajar Matematika Berbasis Teknologi
kecakapan 4 C. Salah satu ketercapaian Informasi di jenjang SMA oleh
pembelajaran HOTS, yaitu dibuktikan Rahmadani (2018). Hasil penelitian
melalui kegiatan belajar Peserta Didik selanjutnya oleh Musfiqi (2014)
yang mencerminkan pembelajaran menghasilkan bahan ajar matematika
dengan keterampilan berfikir tingkat yang berorientasi pada karakter dan
tinggi. Untuk mengakomodasi hal HOTS di jenjang SMP. Selanjutnya
tersebut maka bahan ajar yang digunakan penelitian Mukhtar (2013) yang
harus tepat. Bahan ajar yang baik sangat menghasilkan bahan ajar matematika
diperlukan, sehingga bahan ajar dapat berbasis masalah dalam rangka untuk
digunakan sebagai sumber belajar atau memfasilitasi siswa dalam penalaran dan
sumber informasi dalam proses pemahaman konsep.
pembelajaran (Anggraini, 2015). Penelitian serupa dilakukan oleh
Bahan ajar matematika yang selama Nurhidayati (2017) menghasilkan
ini digunakan dilapangan adalah buku pengembangan bahan ajar matematika
yang disediakan oleh Pusat Perbukuan berbasis masalah pada pokok bahasan
dari Kemendikbud. Karena digunkaan perbandingan pada siswa MTs.
secara Nasional maka dirasa buku Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
tersebut belum dapat mengakomodasi dilakukan sangat banyak ditemukan
kearifan lokal lingkungan sekitar. Hal ini inovasi pengembangan bahan ajar
membuat peserta didik kurang mengenal matematika. Namun sampai saat ini
lingkungan sekitar, karena pembelajaran masih jarang ditemukan pengembangan
tidak berkaitan dengan apa yang dijumpai bahan ajar matematika di jenjang sekolah
peserta didik dalam kehidupan sehari- dasar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu
hari. Pernyataan tersebut sejalan dengan. untuk menganalisis kesesuaian bahan ajar
Pornpimon (2014: 626) yang matematika yang sedang digunakan saat
menyatakan bahwa mengintegrasikan ini pada kelas V SD di Kota Malang.
kearifan lokal dalam kurikulum Manfaat dalam penelitian ini yaitu
pembelajaran di SD dapat dilakukan hasil analisis bahan ajar dapat dijadikan
melalui pemahaman guru terhadap referensi dalam merancang penelitian
kearifan lokal masyarakat sekitar selanjutnya yaitu pengembangan bahan
sehingga dapat mengaplikasikan dalam ajar matematika berbasis HOTS (Higher
pembelajaran di kelas. of Order Thinking Skills) untuk siswa
Berdasarkan hasil wawancara kelas V Sekolah Dasar. Berdasarkan
dengan guru kelas V SD di Kota Malang pemaparan tersebut, peneliti ingin
135 JP2SD (Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar), Vol. 7, No 2, September 2019 hlm 133-141
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd
melakukan penelitian yang berjudul 1. Perencanaan
“Analisis Bahan Ajar Matematika Kelas Tahap penelitian.
V Sekolah Dasar di Kota Malang”. 2. Membuat pedoman
Persiapan wawancara &
observasi.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan 1. Menganalisis bahan ajar
dalam penelitian ini adalah pendekatan Tahap Kelas V SD.
2. Melakukan wawancara
deskriptif dengan jenis penelitian Pelaksanaan
kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif observasi, dan dokume
ntasi dengan informan
digunakan dengan tujuan untuk penelitian.
menganalisa fenomena yang terjadi di
lapangan dengan pertimbangan bahwa Hasil 1. Menganalisis hasil
masalah-masalah yang diteliti telah Temuan temuan.
Penelitian
berlangsung pada masa sekarang 2. Mengambil
(Sugiyono, 2014: 1). kesimpulan
Sumber data dalam penelitian ini Tahap
diperoleh dari sumber data primer dan Pelaporan
sumber data sekunder. Sumber data
primer terdiri dari para informan yang
dianggap penting dan mengetahui secara Gambar 1. Prosedur Penelitian
jelas dan rinci tentang fokus penelitian
yaitu guru dan siswa kelas V SD di Kota HASIL DAN PEMBAHASAN
Malang meliputi SDN Blimbing 5, SDN Hasil penelitian ini terdiri dari tiga
Kedungkandang 1, SDN Tlogomas 1, aspek meliputi; (1) analisis kesesuaian
SDN Kauman 1, dan SDN Merjosari 2. bahan ajar dengan kurikulum, (2) analisis
Sedangkan sumber data sekunder bahan ajar, dan (3) analisis kesesuaian
diperoleh melalui studi observasi, pelaksanaan pembelajaran dengan bahan
dokumentasi pelaksanaan pembelajaran ajar. Adapun secara garis besar hasil
matematika dan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dokumentasi yang meliputi dokumentasi akan dipaparkan sebagai berikut.
kurikulum sekolah, dokumen bahan ajar 1. Kesesuaian Bahan Ajar dengan
yang digunakan, serta foto kegiatan Kurikulum
pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara
Teknik pengumpulan data dalam dengan guru dan Kepala Sekolah di Kota
penelitian ini menggunakan tiga teknik Malang sudah menggunakan kurikulum
untuk memperoleh data, yaitu: teknik 2013 revisi, sehingga pada kelas tinggi
wawancara, observasi dan dokumentasi. yaitu kelas IV, V, dan VI mata pelajaran
Analisis data yang digunakan mengacu Matematika terpisah dari pembelajaran
pada analisis data kualitatif yang Tematik. Berdasarkan hasil analisis pada
dinyatakan oleh Milles dan Hubberman. buku Tematik Terpadu kedalaman
Tahapan yang digunakan dalam analisa materinya terasa dangkal. Oleh karena
data yaitu: data reduction, data display, itu, peserta didik tidak mendapat
conclusion and verifying (Milles & pemahaman konsep Matematika secara
Hubberman: 1992: 16-21). Teknik mendalam. Dengan demikian, mata
analisis data menggunakan triangulasi pelajaran Matematika disajikan secara
sumber, dan triangulasi data. Secara parsial dengan pembelajaran Tematik.
detail adapun prosedur penelitian ini Hasil wawancara dengan Guru
dapat disajikan pada gambar 1 berikut. menjelaskan bahwa implementasi mata
pelajaran Matematika untuk kelas tinggi
pada jenjang SD sebanyak 6 JP setiap
136 JP2SD (Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar), Vol. 7, No 2, September 2019 hlm 133-141
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd
minggunya. Hal ini sesuai dengan memiliki kompetensi dalam
dokumen kurikulum sekolah yang menyelesaikan masalah, membuat,
menyatakan bahwa Matematika untuk menganalisis, mengorganisasikan, serta
satu minggu ada 6 JP, dengan 2 JP pada menyajikan yang merupakan bentuk-
tiap pertemuannya. Sehingga untuk satu bentuk Kata Kerja Operasional (KKO)
minggu, mata pelajaran Matematika akan pada tingkatan C4 – C6. Dari berbagai
dilaksanakan selama tiga hari. keterampilan yang harus dikuasai oleh
Hasil analisis dari Kompetensi Inti peserta didik maka peserta didik akan
(KI) untuk kelas V SD dapat disimpulkan memperoleh berbagai konsep
bahwa dalam pembelajaran Matematika pengetahuan Matematika yang bermakna.
harus disesuaikan dengan lingkungan di Pemaparan tersebut dapat
sekitar peserta didik meliputi lingkungan disimpulkan bahwa apabila peserta didik
di sekolah, di rumah, dan di tempat dapat memperoleh pembelajaran
bermain peserta didik. Sehingga dalam bermakna serta mampu mencapai
pembelajaran lebih tepat jika kompetensi pada tahap HOTS, maka
menggunakan contextual leaning. pembelajaran yang dilakukan juga harus
Tujuannya yaitu agar yang dipelajari bertahap mulai dari LOTS (Low Order
peserta didik di sekolah dapat Thinking Skills) dan bertahap sampai
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari- tahap HOTS. Jadi pembelajaran yang
hari peserta didik. Hal ini sejalan dengan dilaksanakan tidak hanya membangun
Widiati (2015) yang mengungkapkan pengetahuan peserta didik pada tahap C1
bahwa peserta didik akan memperoleh – C3 namun bertahap pada C4 – C6.
pembelajaran bermakna sesuai apa yang Selain pembelajaran yang HOTS,
dibutuhkan peserta didik dalam penilaian pembelajaran yang dilakukan
menyelesaikan masalahnya yang dihadapi juga harus mengarah pada penilaian
di lingkungan sekitar. HOTS. Penilaian HOTS tidak hanya pada
Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek kognitif (C4 – C6), namun juga
KI dan KD mata pelajaran Matematika di afektif (A3 – A5) dan psikomotorik (P4 –
kelas V SD diperoleh hasil bahwa materi P5).
Matematika di kelas V SD meliputi: 1) Kesesuaian kurikulum dengan
materi Bilangan (terkait dengan bahan ajar yang digunakan yaitu buku
pecahan); 2) materi Kapita Selekta yang digunakan mayoritas berisi soal-
(terkait materi kecepatan, debit, dan soal Matematika yang harus diselesaikan
skala); 3) materi Geometri (terkait materi oleh peserta didik. Soal tersebut juga
volume bangun ruang, dan jaring-jaring belum mengakomodasi pada evauasi
bangun ruang sederhana; serta 4) materi HOTS karena semua soal yang tersedia
Statistika (terkait pengumpulan dan hanya menyediakan satu jawaban benar.
penyajian data). Sebaran materi mata Hal ini akan membatasi kreativitas serta
pelajaran Matematika berdasarkan KI dan cara berfikir peserta didik dalam
KD yaitu masing-masing materi memecahkan suatu masalah. Selain itu,
banyaknya sama yaitu tiap materi berada soal yang diberikan lebih mengarah
pada dua KD. pengetahuan saja, aspek sikap dan
Hasil temuan lain berdasarkan keterampilan belum muncul pada soal-
analisis KD mata pelajaran Matematika soal yang harus diselesaiakan oleh
di Kelas V SD diketahui bahwa semua peserta didik. Hasil analisis kesesuaian
KD mengharuskan peserta didik dapat kurikulum dengan bahan ajar dapat
mencapai kemampuan berfikir tingkat disimpulkan bahwa konteks materi yang
tinggi atau HOTS (Higher Order disajikan dalam buku ajar sudah sesuai
Thinking Skills). Hal ini terlihat pada dengan kurikulum. Namun, bentuk soal
aspek keterampilan peserta didik harus
no reviews yet
Please Login to review.