Authentication
206x Tipe PDF Ukuran file 0.19 MB Source: eprints.ukh.ac.id
CASE STUDY : NURSING CARE ON ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION (AMI) PATIENTS IN FULFILLING NEED COMFORTABLE OF PAIN AT EMERGENCY DEPARTMENT OF RSUD SALATIGA Haryani¹, Mellia Silvy Irdianty² ¹Student of Diploma 3 Nursing Study Program of STIKes Kusuma Husada Surakarta Haryani040996@gmail.com ²Lecturer of Diploma 3 Nursing Study Program of STIKes Kusuma Husada Surakarta Silvy.irdianty@gmail.com Jl. Jaya Wijaya No.11 Kadipiro – Surakarta ABSTRACT Acute Myocardial Infarction (AMI) is the second leading cause of death in low-income countries, with a mortality rate of 2,470,000 (9.4%) (WHO 2008). AMI occurs by heart tissue damage due to inadequate oxygen supply, resulting in pain and discomfort. Pain in AMI patients can be provided non-pharmacological actions namely foot hand massage. The purpose of this case study was to conduct nursing care for patients with acute myocardial infarction (AMI) with pain in fulfilling the need for comfort sense. This type of research was descriptive with a case study approach. The subject was one patient with Acute Myocardial Infarction (AMI) in meeting the needs of comfort. The foot hand massage intervention was performed once in 20 minutes. The foot hand massage technique was conducted by applying gentle pressure on the palms and feet with a small circular motion using the fingertips. The results of case studies revealed that foot hand massage can reduce the intensity of pain and there is a change in physiological responses to the characteristics of pain, P: pain in activities, Q: pain such as suppressed by a heavy things, R: left chest pain transmitted to the back, S: pain scale reduces from 5 to 3 (0-5), Q: pain was felt to disappear, patients felt more relaxed and comfortable. The patient's vital signs were in normal limits, blood pressure: 100/70 mmHg, pulse: 87 times/minute, RR: 24 times/minute, Temperature: 36.30C. The foot hand massage is effective and can be practiced as an alternative to non-pharmacological actions in meeting the need for comfortable pain in acute myocardial infarction (AMI) patients. Keywords: Foot Hand Massage, Pain, Acute Myocardial Infarction (AMI) ABSTRAK Akut Miokard Infark (AMI) merupakan penyebab kematian nomor dua pada negara berpenghasilan rendah, dengan angka moralitas 2.470.000 (9,4%) (WHO 2008). AMI terjadi karena kerusakan jaringan jantung akibat suplai oksigen yang tidak adekuat sehingga terjasi nyeri dan gangguan rasa nyaman. Nyeri pada pasien AMI dapat diberikan tindakan non farmakologi yaitu foot hand massage. Tujuan studi kasus ini adalah untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami Akut Miokard Infark (AMI) dengan nyeri dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah satu orang pasien dengan Akut Miokard Infark (AMI) dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman. Interverensi foot hand massage dapat diberikan 1 kali 20 menit. Tehnik foot hand massage dilakukan dengan memberikan tekanan lembut pada telapak tangan dan kaki dengan gerakkan melingkar kecil menggunakan ujung jari. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa foot hand massage mampu menurunkan intensitas nyeri dan terjadi perubahan respon fisiologis. Dengan karakteristik nyeri, P : nyeri terasa saat beraktivitas, Q : nyeri seperti tertindih beban berat, R : nyeri dada kiri menjalar ke punggung, S : skala nyeri berkurang dari 5 menjadi 3 (0-5), T : nyeri dirasakan hilang timbul, pasien merasa lebih rileks dan nyaman. Tanda – tanda vital pasien dalam batas normal, tekanan darah : 100/70 mmHg, Nadi : 87 x/menit, RR : 24 x/menit, Suhu : 36,30C. Tindakan foot hand massage sangat efektif dan dapat digunakan sebagai alternative tindakan non farmakologi dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri pada pasien Akut Miokard Infark (AMI). Kata Kunci : foot hand massage, Nyeri, Akut Miokard Infark (AMI) PENDAHULUAN setiap orang dalam hal skala atau Acute Myocardial Infarc (AMI) tingkatanya, dan hanya orang tersebutlah didefinisikan sebagai nerkosis yang dapat menjelaskan atau miokardium yang disebabkan oleh tidak mengevaluasi rasa nyeri yang adekuatnya pasokan darah akibat dialaminya (Hidayat & Uliyah, 2014). sumbatan akut pada arteri koroner. Penatalaksanaan pada pasien Sumbatan ini sebagian besar disebabkan Acute Micardial Infarc (AMI) dengan oleh ruptur plank ateroma pada arteri nyeri dilakukan baik secara farmakologi koroner yang kemudian diikuti oleh dan non farmakologi. Salah satu terjadinya thrombosis, vasokontriksi, penatalaksanaan non farmakologi pada reaksi inflamasi dan mikroembolisasi pasien Acute Myocardial Infarc dengan distal. Kadang-kadang sumbatan akut nyeri menggunakan teknik Foot Hand vasculitis (Muttaqin, 2012) Prevalansi Massage. Acute Myocardial Infarc (AMI) menurut Foot Hand Massage adalah Word Healt Organization (WHO) bentuk massage pada kaki atau tangan merupakan penyakit kardiovaskuler yang didasarkan pada premis bahwa dengan proprsi tertinggi angka kematian ketidaknyamanan atau nyeri diarea penyakit tidak menular (PTM) penyakit spesifik kaki atau tangan berhubungan jantung berada diurutan ke 4 (3,91%) dengan bagian tubuh yang bermasalah setelah hipertensi 57,8%, diabetes Stillwell tahun 2012 (dikutip dalam militus 18,33%, dan asam brokial sulistyowati 2014). Cara kerja foot hand 11,50%. Menurut Depkes (2015) pada massage dapat dengan sentuhan penyakit jantung terjadi kasus penyakit terapeutik yang tujuan nya untuk jantung iskemik sekitar 110,183 kasus. mengaktifkan thalamus. Dengan Care Fatality Rate (CFR) tertinggi relaksasi untuk mengeluarkan hormone terjadi pada Acute Myocardial Infarc endorphine enkafalin yang secara (AMI) (13,43%) dan kemudian diikuti stimulant merupakan dasar oleh gagal ginjal (13,43%) dan penyakit menghilangkan nyeri. Foot hand jantung lainya (13,37%) massage sangat efektif dana man untuk Menurut Udjianti (2010) Acute mengatasi nyeri Acute Miocardial Infark Myocardial Infarc (AMI) terjadi karena karena hasil penelitian ini berpengaruh adanya penyumbatan pembulu darah terhadap intensitas nyeri pasien secara akut/mendadak karena lepasnya (Hariyanti dkk, 2015). endapan lemak pada pembulu darah yang mengakibatkan kekurangan METODE PENELITIAN oksigen dalam otot jantung. Endapan Jenis penelitian ini adalah diskritif tersebut karena timbunan lemak dengan menggunakan metode dipembulu darah akibat peningkatan pendekatan studi kasus. Studi kasus kadar kolestrol jahat dalam tubuh. merupakan rancangan penelitian yang Ketidak seimbangan antar suplai dan mencangkup pengajian satu unit kebutuhan oksigen tersebut akan penelitian secara intensif (Nursalam, menyebabkan nyeri.Gejala yang muncul 2009). Studi kasus ini dilakukan untuk pada penderita yaitu nyeri dada, perut, mengetahui gambaran asuhan punggung dan lambung, mual, pusing, keperawatan pada pasien acute sesak nafas, kecemasan, kelelahan, miokardial infark dalam pemenuhan keringat dingin, pucat. kebutuhan rasa nyaman nyeri. Nyeri pada pasien didefinisikan Subjek dalam studi kasus ini sebagai kondisi berupa perasaan tidak adalah satu orang pasien acute miocrdial menyenangkan bersifat sangat subjektif infark dengan nyeri dalam pemenuhan karena perasaan nyeri berbeda pada kebutuhan rasa nyaman nyeri. Tempat penelitian di IGD RSUD Salatiga pada Terapi medis yang diberkan pada tanggal 21 Februari 2019 sampai 30 tanggal 21 Februari 2019 yaitu infus Februari 2019. nacl 20 tpm/menit, O2 3 l/menit, furosemide 40 mg, keterlac 10 mg HASIL DAN PEMBAHASAN Diagnosa keperawatan yang Hasil pengkajian diperoleh data ditegakan pada pemenuhan kebutuhan pada tanggal 21 Februari 2019. Pasien rasa nyaman nyeri pada pasien acute mengatakan belum mengkonsumsi obat micardial infark. Pasien mengalami yang menurunkan rasa nyerinya dan nyeri dada sebelah kiri menjalar tidak memiliki alergi obat apapun. kepunggung, nyeri saat beraktivitas, Riwayat kesehatan dahulu pasien nyeri seperti tertindih benda berat, skala menderita penyakit diabetes militus 5, nyeri hilang timbul RR : 25 x/menit, 2 sejak usia 45 tahun. Dan mendapatkan SPO : 94 %. Berdasarkan NANDA suntikan insulim setiap harinya. (2015-2017) terdapat factor Pengkajian Provokatif : nyeri saat yangberhubungan pada diagnose beraktifitas, Qualitas : nyeri seperti keperawatan nyeri akut berhbungan tertindih benda berat, Regon : nyeri dada dengan agen cidera biologis. sebelah kiri menjalar ke punggung, Intervensi keperawatan pada studi Skala : 5, Timing : nyeri hilang timbul. kasus ini yang berfokus pada diagnose Data objektif yaitu klien meringis pertama nyeri akut berhubungan dengan kesakitan, tampak memegangi dada agen cidera biologis (00132) dengan sebelah kiri, klien menggunkan nasal tujuan setelah dilakukan tindakan 1x3 kanul 3 liter/menit, hasil tanda-tanda jam masalah nyeri dapat teratasi dengan vital TD : 100/70 mmHg, Nadi : kreteria hasil mampu mengontol nyeri, 87/menit, RR : 25 x/menit, Suhu : nyeri berkurang, mampu mengatasi 0 36,3 C, Hasil EKG : ST Elevasi V2. nyeti. Menurut Aspiani (2010), Acute Berdasarkan tujuan dan kreteria myocardial Infark ditandai dengan nyeri hasil tersebut intervensi keperawatan dada, perut, punggung, mual, pusing, yang dilakukan berdasarkan Nursing sesak nafas, kecemasan, kelelahan, Intervebtions Classification (NIC) yaitu keringat dingin dan pucat. Kesusuaian pertama mengvaluasi adanya nyeri dada, dengan tanda dan gejala yang muncul kedua mengobservasi TTV, ketiga bahwa pasien acute miocrdial infark memberikan O2 sesuai adevice dokter, mengalami nyeri dikarenakan adanya ke empat melakukan pemeriksaan EKG, penyumbatan pembulu darah secara kelima mengajarkan teknik non mendadak karena lepasnya endapan farmakologi foot hand massage, ke lemak pada pembulu darah yang enam melakukan pengkajian nyeri menyebabkan kekurangan oksigen secara komperhensif, ke tuju kolaborasi dalam otot jantung. Ketidak seimbangan memberian obat furosemide dan antar suplai dan kebutuhan oksigen ketorolac, ke delapan lakukan tersebut akan menyebabkan nyeri. pengkajian nyeri secara komperhensif. Didapatkan nyeri yang dirasakan Hasil evaluasi yang dilakukam oleh pasien acute myocardial infark selama 1x3 jam sebelum dilakukan berada di skala 5 tindakan foot hand massage pasien Hasil pengkajian riwayat penyakit berada diskala 5 dan setelah dilakukan dahulu pasien memiliki riwayat penyakit tindakan foot hand massage nyeri diabetes militus sejak usia 45 tahun berkurang menjadi skala 3. Dapat .setiapharinya mendapatkan suntikan dilihat seperti pada table 2.7 insulin.
no reviews yet
Please Login to review.