Authentication
226x Tipe PDF Ukuran file 0.63 MB Source: repository.bsi.ac.id
LAPORAN HASIL KEGIATAN SEMINAR “ PENGEMBANGAN KONTEN PENDIDIKAN MELALUI KOLABORASI PENYIARAN DI ERA DIGITAL ” Disusun Oleh: Nama Dosen : Ichsan Widi Utomo, S.Ikom, M.M NIDN : 0328108902 FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA PROGRAM STUDI PENYIARAN UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan Berbagai platform media saat ini merongrong publik. Pilihan program yang disajikan melalui media arus utama radio dan televisi serta media berbasis internet seringkali mengurangi nilai budaya, etika, atau kearifan lokal yang tumbuh di masyarakat kita. Tentunya kita semua memiliki tanggung jawab untuk selalu memberikan layanan literasi kepada masyarakat agar bisa memilah-milah produk siaran yang berkualitas dan mengedukasi. Terutama ditujukan kepada para profesional penyiaran, pencipta konten, pengelola industri media penyiaran atau produser film, sudah selayaknya karya yang ditampilkan dan dikonsumsi masyarakat harus memiliki pesan etik yang kuat sejalan dengan nilai-nilai luhur negara kita. Selain itu, idealnya, kolaborasi antara pekerja media, pengelola industri, pembuat konten, dan dukungan pemerintah diperlukan untuk mengoptimalkan peran media sehingga informasi atau siaran yang disajikan tidak hanya mengejar rating, penonton atau langganan, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana. Kegiatan hiburan untuk menghibur penonton. 1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan Maksud dan Tujuan Webinar STMM series #5 yang digelar pada tanggal 7 September 2020 ialah mengajak para insan penyiaran, pelaku industri kreatif, pengamat pendidikan, seniman maupun budayawan yang peduli dalam menjaga nilai-nilai pendidikan dan budaya bangsa untuk berpartisipasi sebagai peserta dengan berbagi pengalaman, wawasan dan pengetahuan bersama para narasumber : 1. Muhammad Farhan (Anggota Komisi 1 DPR) 2. KPH Notonegoro (Penghageng KHP Kridomardowo Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat) 3. Tulus SP Tampubolon (Sekjen ATSDI) 4. Derry Prananda (Asosiasi Dokumenteris Nusantara) 5. Moderator: Diyah Ayu, MA. (Dosen STMM) BAB II LAPORAN KEGIATAN 2.1 Bentuk Kegiatan Kegiatan berbentuk seminar secara online dengan menggunakan beberapa media yaitu Zoom dan juga youtube. Setiap pembicara menyampaikan pemaparan materinya menggunakan power point, kemudian moderator memberikan sesi Tanya jawab kepada peserta webinar. Ada penayangan contoh karya documenter yang telah dibuat oleh salah satu narasumber sebagai portofolio kegiatan yang sedang ia kerjakan. Selama acara berlangsung berjalan dengan baik dan lancer. 2.2 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan seminar / workshop dilaksanakan pada : Tanggal : 7 September 2020 Waktu : 09:00 - 12:00 WIB Tempat : Ditempat masing-masing secara online Media : Zoom Meeting Join Zoom Meeting : https://us02web.zoom.us/j/83934700470?pwd=MGtDZ2dIZURzZTJlcFlRb1NzejVtdz09 Youtube Live streaming : https://youtu.be/WJzgG2KSEuk 2.3 Hasil Kegiatan Webinar ini menghadirkan Mohamed Fahan (Komite DPR 1), KPH Notonegoro (Pangageng KHP Kridomardowo Kraton Hadiningrat), Tulus SP Tampubolon (Sekjen ATSDI) dan Derry Prananda (Asosiasi Dokumenter Nusantara) melalui Zoom dan Yotube. Narasumber memperkenalkannya melalui Zoom dan Yotube. hidup. Webinar dipandu oleh dosen dan asisten ketua Nunuk Parwati, STMM Yogyakarta, dan disutradarai oleh Diyah Ayu, Massachusetts. Sebagai penyelenggara (instruktur STMM), pembawa acara memperkenalkan bahwa teknologi komunikasi berkembang pesat, media baru berbasis internet (seperti Facebook, Instagram, Twitter dan media sosial lainnya) dan platform untuk berbagi konten (seperti podcast), Youtube dan lain-lain. , sangat mudah digunakan oleh publik Pilihan program atau konten yang disajikan melalui media berbasis internet, bahkan media arus utama radio dan televisi, seringkali justru mereduksi nilai-nilai budaya, etika, atau kearifan lokal yang berkembang di masyarakat. Selama pandemi COVID-19 saat ini, kebijakan bekerja dari rumah (bekerja di rumah), belajar di rumah (belajar di rumah), dan tinggal di rumah (tinggal di rumah) telah membuka ruang publik untuk menghasilkan konten. Derry Prananda (Asosiasi Dokumenter Aquipelago) mengungkapkan dalam sambutannya bentuk kegiatan pencatatan pandemi adalah merekam berbagai bentuk sosial budaya yang terjadi di masyarakat Indonesia saat pandemi dari April 2020 hingga Juli 2020. Ragam. Kegiatan pencatatan pandemi ini terbagi menjadi delapan sub tema, antara lain pembelajaran keluarga, agama dan mitologi / mistik, Idul Fitri Periode Corona, gotong royong, Kreativitas budaya dan seni, perubahan perilaku keluarga, usaha mandiri dan isu lingkungan, "jelas Derry. Di saat yang sama, Mohamed Fahan (Anggota Pansus Durma) mengungkapkan bahwa peran DPR adalah bertindak sebagai mitra pemerintah dan mendorong merumuskan yang adaptif. Hukum Penyiaran. Farhan menilai ada dua hal yang menjadi semangat penutupan analog ASO dalam revisi UU Penyiaran. "Pertama, penyiar TV bisa mengakses lebih banyak saluran siaran di setiap satuan frekuensi penyiaran. Kedua, ada digital dividen yang memungkinkan kita memasuki era digital di berbagai bidang mulai dari pendidikan hingga militer, ”jelas Farhan. KPH Notonegoro (Penghageng KHP Kridomardowo Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat) memanfaatkan pentingnya media digital untuk promosi budaya, sedangkan Tulus SP Tampubolon (Sekjen ATSDI) menjajaki peran asosiasi penyiaran dalam menjalin kerjasama yang efektif untuk membuat program pendidikan masyarakat. Padahal, kerjasama antara media penyiaran dan media internet saat ini sangat penting terutama untuk menciptakan konten yang mendidik, akurat, dan mengandung nilai seni dan budaya.
no reviews yet
Please Login to review.