Authentication
426x Tipe DOC Ukuran file 0.19 MB Source: staff.uny.ac.id
PENGEMBANGAN MULTI MEDIA
UNTUK PEMBELAJARAN MATAKULIAH PRONUNCIATION
DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FBS UNY
(Artikel penelitian)
Jamilah
(Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY)
Abstract
The objective of this research is to develop instructional media to be used in the class
of pronunciation in the English Education Department, Faculty of languages and Arts,
Yogyakarta State University. This research is included in the Research and development
following the steps: 1) Need analysis, 2) developing syllabus and teaching materials, 3)
developing the media, 4) trying out and revising the media. The setting of this research was
the English Education Department, FBS UNY, so the media was tried out in the class of
Pronunciation of that institution. The data were collected through the use of questionairs and
classroom observation.The research result is that the audio-visual media for teaching and
learning Pronunciation is in the form of CD. It contains all the materials needed for the whole
semester, the models of pronunciation, materials for practice, and also feedback to student
practices. Based on the try out, the media is found to be interesting and effective, and it can
facilitate the Pronunciation teaching learning process very much.
Key words: development, instructional media, pronunciation
A. Pendahuluan
Pronunciation di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris adalah salah satu matakuliah
dasar yang sangat penting dalam pengembangan keterampilan berbahasa lisan, listening dan
speaking. Tanpa penguasaan pronunciation yang memadai mustahil seseorang dapat
berbicara bahasa Inggris dengan baik. Kesalahan pronunciation dapat menimbulkan salah
paham. Untuk dapat dipahami orang lain seseorang harus dapat mengucapkan bahasa Inggris
dengan benar dan untuk dapat memahami bahasa Inggris orang lain seseorang harus dapat
menangkap dan memahami pronunciation orang lain.
Penguasaan Pronunciation meliputi kemampuan memahami sistem tata bunyi atau
fonologi bahasa Inggis dan kemampuan memproduksi bunyi bahasa Inggris dengan baik dan
benar, yang meliputi kata-kata lepas, frase, kalimat dan dialog atau wacana bahasa Inggris.
Untuk dapat memahami diperlukan teori, dan untuk dapat memproduksi diperlukan banyak
latihan atau praktik. Karena hal inilah maka matakuliah Pronunciation di Jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris FBS UNY berisi teori sekaligus praktik dengan proporsi dua banding delapan.
Seorang mahasiswa yang telah lulus matakuliah Pronunciation idealnya telah menguasai
teori sistem tata bunyi Bahasa Inggris dan mampu mengucapkan bahasa Inggris dengan
benar, sehingga mereka tidak akan melakukan kesalahan dalam mengucapkan kata-kata,
frase, maupun kalimat Bahasa Inggris. Mereka semestinya juga memiliki keterampilan
membaca simbol bunyi (transkripsi) yang digunakan dalam kamus-kamus sehingga jika
menemukan kata baru yang belum diketahui secara pasti ucapannya dapat mengeceknya
melalui kamus. Namun kenyataannya tidak selalu demikian. Dalam berbagai kesempatan,
bahkan dalam ujian skripsi, masih sering ditemukan mahasiswa yang salah mengucapkan
kata-kata, bahkan kata-kata yang sering digunakan dalam komunikasi dan pembelajaran
sehari-hari. Lebih parah lagi, jika mereka diminta mengecek ke dalam kamus, mereka tidak
mampu membaca simbul bunyi dengan tepat. Fakta ini menunjukkan bahwa pembelajaran
Pronunciation belum berhasil secara maksimal yang akan berdampak buruk pada penguasaan
Bahasa Inggris secara keseluruhan, terutama pada bahasa lisan. Untuk itu perlu diupayakan
usaha yang serius agar perkuliahan ini dapat berhasil dengan maksimal.
Hasil pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor. Menurut AECT (Association of
Education Communication Technology), komponen sistem pembelajaran meliputi orang-
orangnya (guru dan siswa), isi materi (bahan ajar), metode dan teknik pengajaran, media dan
seting pengajaran (tempat dan waktu) (Miarso, 1994:9).
Siswa atau mahasiswa merupakan komponen utama dalam menentukan hasil belajar,
karena merekalah yang menjadi subyek pelaku kegiatan belajar. Hasil belajar siswa sangat
ditentukan oleh motivasi belajar, kemauan belajar, keaktifan dalam proses pembelajaran dan
kemampuan dalam menerima dan memproses bahan belajar. Perbedaan karakteristik siswa ini
akan mempengaruhi hasil belajar yang berbeda pula. Mahasiswa dengan motivasi belajar
tinggi akan berusaha maksimal untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Untuk itu
pembelajaran harus mampu menimbulkan motivasi belajar siswa. Selain motivasi belajar
kemampuan awal juga ikut menentukan hasil belajar. Mahasiswa dengan kemampuan awal
cukup cenderung lebih mudah dalam menerima dan memproses bahan ajar dan latihan
dibanding dengan mahasiswa dengan kemampuan awal rendah. Kemampuan awal juga ikut
berpengaruh pada komponen pembelajaran yang lain, seperti pada penentuan silabus, tingkat
kesulitan bahan ajar, teknik pengajaran dan ragam latihan. Kemampuan awal siswa yang
beragam cenderung menyulitkan guru dalam merencanakan dan mengelola pengajaran.
Berdasarkan pengamatan selama ini, hasil belajar pronunciation yang baik hanya dapat
dicapai oleh mahasiswa yang telah memiliki kemampuan awal cukup, sedangkan mahasiswa
dengan kemampuan awal rendah kurang menampakkan hasil yang memuaskan.
Guru atau dosen turut juga dalam menentukan tinggi rendahnya hasil belajar
siswanya. Peran dosen dalam pembelajaran Pronunciation adalah sebagai pengelola kegiatan
pembelajaran, sebagai motivator, fasilitator dan model. Pengajar Pronunciation harus mampu
merancang kegiatan PBM yang layak, memilih materi yang sesuai, membantu mahasiswa
dalam latihan, memonitor latihan dan kemajuan belajar mahasiswa, dan juga harus dapat
menjadi contoh atau model bagaimana mengucapkan Bahasa Inggris dengan baik dan benar.
Beban tugas dosen PBI yang terlalu padat terkadang menjadi pemicu kurang maksimalnya
usaha dan peran dosen dalam proses belajar mengajar.
Selain ditentukan oleh pelaku pembelajaran, yaitu mahasiswa dan dosen, hasil belajar
Pronunciation ini juga ditentukan oleh isi pembelajaran dan media yang dipakai untuk
menyampaikan pesan pembelajaran tersebut. Isi pembelajaran ditentukan oleh kurikulum
yang tercermin pada deskripsi mata kuliah, sedangkan media yang dipakai ditentukan oleh
banyak hal, antara lain ketersediaan dan kualitas media, kemauan dan kemampuan dosen
dalam memilih dan menggunakan media, serta ketersediaan sarana dan prasara
pendukungnya. Media pembelajaran Pronunciation di jurusan Bahasa Inggris selama ini
berupa modul yang ditulis sekitar sepuluh tahun yang lalu, yang memuat materi disertai
bahan latihan yang cukup banyak. Meskipun demikian, dirasa modul ini masih belum
mencukupi, sehingga para pengajar pronunciation masih harus mencari tambahan bahan lain
yang diperlukan. Selain itu dosen juga masih harus bekerja keras untuk menjadi model
bagaimana mengucapkan latihan-latihan yang ada di dalamnya. Hal ini dirasa cukup berat
dan melelahkan bagi dosen saat mengajar, dan dilihat dari sisi mahasiswa pemodelan cara ini
belum mencukupi, karena contoh ucapan hanya dapat didengar sekali atau dua kali saja,
sehingga mahasiswa akan cepat lupa. Mahasiswa memerlukan model ucapan yang dapat
didengar setiap saat diperlukan, sedangkan dosen memerlukan sarana yang dapat
meringankan pekerjaannya. Masalah ini akan dapat diatasi dengan tersedianya media
pembelajaran yang tepat.
Media belajar mengajar Pronunciation menggunakan komputer sebenarnya sudah
banyak yang ditawarkan, misalnya adanya kamus audio-visual. Materi dan latihan
pronunciation juga sudah banyak ditawarkan melalui internet. Kondisi ini sangat kondusif
bagi dosen maupun mahasiswa, sehingga mereka dapat mencari sumber belajar lebih banyak,
lebih variatif dan juga lebih menarik. Namun sayangnya, belum semua dosen dan mahasiswa
mampu melakukan kegiatan ini. Di samping itu, waktu juga dapat menjadi kendala karena
banyaknya bahan yang tersedia, kadang tidak terbatas, yang belum dipilih dan disusun sesuai
dengan kebutuhan perkuliahan. Usaha untuk memilih dan menyusun bahan-bahan yang telah
tersedia tersebut dirasa masih sangat diperlukan sehingga tersedia media pembelajaran
pronunciation yang tepat yang dapat membantu dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar
mengajar Pronunciation.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk: a) mengembangkan satu model
multimedia untuk dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Pronunciation dengan
menerapkan langkah-langkah penelitian pengembangan, b) meneliti daya tarik media tersebut
bagi mahasiswa, dan c) meneliti dampak media tersebut pada proses belajar mengajar
pronunciation di Jurusan pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY.
B. Kajian Pustaka
1. Computer Assisted Language Learning (CALL)
Saat ini teknologi komputer yang digunakan dalam pembelajaran bahasa lebih dikenal
dengan sebutan CALL (Computer assisted Language Learning). Beberapa ahli dalam
pembelajaran bahasa menyatakan bahwa penggunaan multi media berbasis komputer sangat
potensial untuk menciptakan pembelajaran bahasa yang efektif, karena kemanfaatannya
untuk memadukan berbagai media seperti audio dan video dengan kualitas tinggi dan dapat
diatur sendiri oleh si pembelajar. Penggunaan multi media berbasis komputer dalam
pembelajaran bahasa menjadi sangat bermanfaat karena selain dapat menyajikan materi
melalui media teks, gambar, film, suara, maupun grafik, ia juga memiliki fasilitas hipermedia.
Fasilitas ini memberikan berbagai keuntungan bagi pembelajar bahasa, seperti: 1) terciptanya
lingkungan/situai autentik, karena aspek mendengarkan sekaligus dipadu dengan aspek
melihat, seperti yang terjadi dalam dunia nyata, 2). Integrated skill activity, yaitu kegiatan
belajar yang melibatkan keterampilan terpadu antara mendengarkan, membaca, berbicara dan
sekaligus menulis yang terpola dengan lebih mudah, 3) siswa memiliki keleluasaan untuk
menjalankan kegiatan sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka dalam memilih
materi yang lebih disukai dan mengulang kembali hal-hal yang masih perlu, menentukan
rentang waktu belajar yang diperlukan, menentukan sendiri urutan langkah pembelajaran
dimana untuk setiap individu belum tentu selalu sama (Warschaurer, 1996 dalam Harjanti,
2005).
Teknologi multimedia komputer mampu membuat proses pembelajaran menjadi suatu
pengalaman yang berharga. Guru, pelajar dan lembaga yang terlibat dalam pendidikan tidak
terikat dalam kaidah pengajaran kovensional. Di samping itu mereka dapat berinteraksi
dengan negara lain dalam multimedia. Multimedia merupakan satu teknologi baru dan satu
pilihan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Untuk membuat maupun membaca file
bertema multimedia tersebut tentunya dibutuhkan sebuah aplikasi yang mampu
menerjemahkan format tersebut ke dalam bentuk yang dapat dinikmati oleh kita, baik itu
berwujut gambar, suara ataupun gabungan keduanya yaitu animasi atau video. Secara garis
besar aplikasi multimedia terbagi atas dua golongan utama yaitu player/viewer yang
digunakan untuk menerjemahkan file multimedia ke dalam bentuk yang dapat dinikmati
manusia seperti gambar, suara ataupun animasi dan maker/creator yang digunakan untuk
membuat file multimedia tersebut. Tetapi banyak pula aplikasi yang menggabungkan kedua
no reviews yet
Please Login to review.