Authentication
354x Tipe DOCX Ukuran file 0.04 MB Source: eprints.mercubuana-yogya.ac.id
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA ELICITING
ACTIVITIES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 GODEAN PADA MATERI SEGITIGA
1) 2)
Andita Nur Fathimah , Nanang Khuzaini
1) 2)
Prodi Pendidikan Matematika UMB-Yogyakarta , Universitas Mercu BuanaYogyakarta
1) 2)
anditanur01@gmail.com , nanangkhuzaini@gmail.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar matematika
siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Godean pada materi segitiga. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Penelitian ini menggunakan model
pembelajaran eliciting activities. Sebelum diadakan siklus, penelitian ini menggunakan
prestest posttest yang digunakan untuk mengukur hasil prestasi belajar siswa. Hasil belajar
siswa pada pembelajaran siklus I mencapai 71,9% siswa yang tuntas melebihi KKM.
Sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan menjadi 90,6%.
Karena pada siklus II hasil belajar siswa sudah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
maka peneliti melakukan pengukuran dengan posttest. Dan hasil belajar meningkat menjadi
100% siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran
matematika eliciting activities dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII A di
SMP Negeri 3 Godean pada materi segitiga.
Kata Kunci: Matematika, Pembelajaran Eliciting Activities, dan Prestasi Belajar
APPLICATION OF ELICITING ACTIVITIES MATHEMATICAL LEARNING
MODEL TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT OF CLASS
VII STUDENTS AT SMP NEGERI 3 GODEAN ON TRIANGLE MATERIALS
Abstract
The purpose of this study was to improve mathematics learning achievement of
students in grade VII in SMP Negeri 3 Godean in triangle material. This research is a
classroom action research conducted in 2 cycles. This research uses the eliciting activities
learning model. Before the cycle was held, this study used a posttest prestest used to
measure student achievement. Student learning outcomes in learning cycle I reached 71.9%
of students who completed exceeds the KKM. While in cycle II student learning outcomes
also increased to 90.6%. Because in cycle II student learning outcomes are in accordance
with the objectives to be achieved, the researchers took measurements with the posttest.
And learning outcomes increase to 100% of students. So it can be concluded that by using
the mathematics learning model activities activities can improve student achievement in
class VII A in SMP Negeri 3 Godean in triangle material.
Keywords: Mathematics, Learning Eliciting Activities, and Learning Achievement
1
Pendahuluan menjadi objek pembelajaran semata, tetapi
juga dapat berperan aktif sebagai subjek
Pendidikan merupakan suatu belajar.
kebutuhan bagi seluruh masyarakat Dipilih materi segitiga pada
Indonesia, tetapi dalam pelaksanaannya penelitian ini, karena bangun ini memiliki
seringkali dihadapkan pada berbagai konsep-konsep yang bersifat abstrak bagi
permasalahan. Salah satu permasalahan siswa SMP. Penggunaan model eliciting
yang seringkali terjadi dalam dunia activities mempunyai beberapa kelebihan
pendidikan Indonesia adalah masalah dalam menampilkan konsep-konsep
pembelajarannya. Pembelajaran yang bangun datar yang bersifat abstrak
sering digunakan oleh guru biasanya menjadi lebih konkret. Sehingga
bersifat monoton, sehingga membuat penguasaan konsep dan pemahaman siswa
siswa akan lebih mudah merasa bosan menjadi lebih baik. Berdasarkna observasi
dengan pelajaran yang dihadapi. Ada yang telah dilakukan, SMP Negeri 3
beberapa mata pelajaran yang Godean akan dijadikan penelitian untuk
membutuhkan model pembelajaran yang proposal ini. Dipilih SMP Negeri 3
berorientasikan terhadap siswa. Dari Godean, karena rendahnya kemampuan
berbagai macam mata pelajaran yang penguasaan konsep siswa menjadi
membutuhkan model pembelajaran yang persoalan pembelajaran matematika di
beraneka ragam, matematika menjadi SMP N 3 Godean.
salah satu mata pelajaran yang Pada model pembelajaran secara
membutuhkan aneka ragam model konvensional, ternyata hasil belajar siswa
pembelajaran tersebut. Matematika masih jauh dari harapan. Dengan model
merupakan salah satu bidang ilmu yang pembelajaran konvensional, ternyata
memiliki sifat khas dibandingkan bidang aktivitas siswa mengikuti jalannya proses
ilmu yang lain. Materi matematika pembelajaran cukup rendah. Pada
berkenaan dengan simbol-simbol dan akhirnya, hasil tes akhir juga tidak terlalu
beberapa berhubungan dengan konsep- menggembirakan. Menurut Rogers (dalam
konsep abstrak. Sehingga pembelajaran Dimyati dan Mudjiono, 2006) praktek
matematika diberikan sejak dari satuan pendidikan konvensional menitikberatkan
pendidikan dasar hingga menengah pada segi pengajaran, bukan pada siswa
dengan harapan siswa dapat memahami yang belajar. Praktek tersebut ditandai
konsep matematika sejak dini, serta dapat oleh peran guru yang dominan dan siswa
mengaplikasikan konsep matematika hanya menghafalkan pelajaran.
dalam kehidupan sehari-hari (Hudojo, Awal mulanya model eliciting
1998:76). avtivities dikembangkan oleh seorang
Hal tersebut tidak terlepas dari guru matematika untuk menyelesaikan
usaha pengajar untuk menemukan suatu masalah dengan harapan siswa dapat
model pembelajaran yang menyenangkan membangun model matematika dan
bagi para siswa serta pengembangan memberikan mekanisme untuk
perangkat pembelajaran yang dapat pemahaman proses berpikir siswa. Mereka
membuat siswa aktif dan positif selama menggunakan model eliciting avtivities
pembelajaran. Serta dalam proses untuk mengamati kemajuan penguasaan
pembelajaran dapat terjalin komunikasi konsep dan pertumbuhan pemahaman
dua arah, sehingga siswa tidak hanya matematika siswa (Besterfield, 2010:9).
2
Sementara Eric (2008:3) berpendapat Model Eliciting Activities
bahwa “penggunaan model eliciting Model Eliciting Activities adalah
avtivities menjanjikan konsep dasar suatu pendekatan pembelajaran yang
matematika dalam proses berpikir dan melibatkan siswa untuk terlibat aktif
pemecahan masalah siswa serta dapat dalam menkonstruksi pengetahuan
membantu mereka bergerak di luar cara matematika melalui situasi masalah yang
berpikir primitif”. bersifat terbuka, dan siswa menyelesaikan
Temuan-temuan sejumlah studi masalah tersebut. Siswa akan
dan analisis tersebut memberikan dugaan menkonstruksi pengetahuannya melalui
bahwa model eliciting activities seperti conceptual system dan representation
pendekatan inovatif lainnya yang system. (Less dan Doerr, 2002: 27). Secara
menekankan pada siswa belajar aktif akan epistimologi Model Eliciting Activities
memberikan hasil belajar siswa yang lebih (disingkat MEAs) memuat tiga kata, yakni
baik daripada pembelajaran konvensional. model artinya suatu upaya penciptaan
Rasional tersebut mendorong peneliti replika dari suatu fenomena, eliciting
untuk melaksanakan suatu penelitian artinya membangun dan activities artinya
dengan mengimplementasikan model aktivitas. Sehingga MEAs adalah suatu
eliciting activities untuk meningkatkan aktivitas untuk membangun suatu model,
prestasi belajar siswa SMP. Permasalahan dalam konteks ini adalah aktivitas
yang ada dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang dapat membangun
bagaimana menerapkan model model matematis.
pembelajaran eliciting activities yang MEAs adalah kegiatan yang
valid, praktis dan efektif dapat mendorong siswa untuk menciptakan dan
meningkatkan prestasi belajar matematika menguji model matematis. Siswa
siswa pada materi segitiga SMP kelas VII. diberikan masalah yang terbuka yang
Permasalahan ini akan diselesaikan dirancang untuk menantang siswa untuk
dengan melakukan penerapan memecahkan kompleks melalui konstruksi
pembelajaran matematika dengan model model dari masalah di dunia nyata.
eliciting activities. Penelitian ini bertujuan Pembelajaran Model Eliciting Activities
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa (MEAs) didasarkan pada permasalahan
dengan menggunakan model kehidupan nyata siswa, bekerja dalam
pembelajaran eliciting activities pada kelompok kecil, dan menyajikan suatu
materi segitiga. model matematis sebagai solusi. Model
Berdasarkan latar belakang yang dibuat oleh siswa selanjutnya diukur
tersebut, selanjutya dirumuskan masalah ketepatannya dalan kegiatan presentasi.
sebagai berikut: (1) Bagaimana penerapan Pembelajaran dengan pendekatan Model
model pembelajaran matematika eliciting Eliciting Activities (MEAs) harus
activities untuk meningkatkan prestasi memenuhi standar proses. Standar proses
belajar matematika siswa pada materi pembelajaran tersebut tercantum pada
segitiga kelas VII di SMP Negeri 3 NCTM yang mengamanatkan bahwa
Godean? (2) Apakah dengan Penerapan proses pembelajaran dari pra-taman
model pembelajaran matematika eliciting kanak-kanak sampai kelas 12 harus
activities dapat meningkatkan prestasi memungkinkan siswa untuk: (1)
belajar matematika siswa kelas VII A di membangun pengetahuan matematika
SMP Negeri 3 Godean? baru melalui pemecahan masalah, (2)
3
memecahkan masalah yang muncul di siswa. (2) Analisis Keterlaksanaan
dalam matematika dan di dalam konteks Pembelajaran. Analisis data dilakukan
yang lain, (3) menerapkan dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
menyesuaikan bermacam-macam strategi belajar siswa dan nilai rata-rata siswa.
yang sesuai untuk memecahkan masalah, Untuk menghitung rata-rata siswa nilai
(4) memonitor dan merefleksikan proses tes, maka menggunakan rumus sebagai
dari pemecahan masalah matematis berikut:
(NCTM, 2000: 52) ∑x
X=
Metode Penelitian N
Penelitian ini merupakan Keterangan:
penelitian tindakan kelas tentang upaya X : Nilai rata-rata kelas
meningkatkan prestasi belajar siswa ∑x : Jumlah nilai yang diperoleh
dengan penerapan model pembelajaran siswa
matematika elicitign activities. Subjek N : Jumlah siswa
penelitian ini adalah siswa kelas VII A di (Sumber: Heriyanto, 2009:42)
SMP Negeri 3 Godean tahun pelajaran Selanjutnya untuk menghitung
2018/2019 yang terdiri dari 32 siswa. persentase ketuntasan tes siswa digunakan
Penelitian ini dimulai dari bulan Maret rumus sebagai berikut:
2019 sampai dengan April 2019.
Data yang dikumpulkan dalam ∑f≥75
penelitian ini diperoleh dari hasil P= ×100%
observasi dan hasil tes akhir siklus. ∑N
Observasi bertujuan untuk mengumpulkan Keterangan:
data keterlaksanaan pembelajaran dengan P : Persentase ketuntasan belajar
penerapan model pembelajaran ∑f≥75 :Jumlah siswa yang
matematika eliciting activities. Intrumen mendapatkan nilai lebih besar
yang digunakan pada observasi ini adalah atau sama dengan 75
pedoman observasi. Dalam penelitian ini, ∑N : Jumlah siswa
dilakukan proses validasi untuk lembar 100% : Bilangan tetap
observasi. Observasi ini dilakukan dengan Berikut ini adalah tabel kriteria ketuntasan
cara mengamati proses pelaksanaan tes siswa dalam persen (%).
pembelajaran dengan model eliciting
activities. Tabel 1. Kriteria Ketuntasan Tes Siswa
Metode tes digunakan untuk Tingkat Kategori
mengumpulkan data prestasi belajar Ketuntasan
siswa. Butir-butir soal yang akan diujikan 86% - 100% Sangat Tinggi
terlebih dahulu diuji validitasnya. Suatu 71% - 85% Tinggi
instrumen disebut valid jika mengukur apa 56% - 70% Sedang
yang seharusnya diukur. Tes 41% - 55% Rendah
diselenggarakan setiap akhir siklus dengan 0% - 40% Sangat Rendah
tujuan untuk mengetahui ketuntasan (Sumber: Aqib, 2009:41)
belajar siswa setelah adanya tindakan.
Berikut ini teknik analisis data
yang digunakan: (1) Analisis hasil belajar
4
no reviews yet
Please Login to review.