Authentication
412x Tipe PDF Ukuran file 0.21 MB Source: eprints.umsida.ac.id
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE
REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION MATERI BANGUN DATAR DI SD
Novita Ainun Sari
158620600126/6/A3/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Novitaainun132@yahoo.com
Artikel ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester (UTS) pada Matakuliah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
Abstrak
Metode pembelajaran sangat mempengaruhi tinggi atau rendahnya hasil belajar pada siswa.
Dikelas IV, terlihat guru menggunakan metode Realistic Mathematics Education dalam pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. dengan menggunakan metode ini siswa mampu diarahkan untuk
meningkatkan hasil belajar mereka. Tetapi dalam pembelajaran ada siswa yang tidak aktif atau terlihat
malas. Lalu disini peneliti melkukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model
Kemmis Tanggart yang dilaksanakan dalam siklus dan dimana disetiap siklus terdapat tiga tindakan.
Subyek penelitian ini dilakukan kepada seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 6 siswa yang terdiri dari 5
siswa laki-laki dan 1 siswi perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberhasilan hasil belajar
siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika materi bangun datar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa dari 5,6% (Siklus 1) menjadi 8,9% (Siklus II). Begitupun dengan nilai siswa
saat melakukan presentasi di depan kelas. Berdasarkan hasil yang didapat pada kegiatan pembelajaran
dengan metode Realistic Mathematics Education maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan dengan
menggunakan metode tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi bangun datar di kelas IV, berarti siswa lebih senang dan lebih fokus dengan menggunakan metode
ini.
Kata Kunci: Bangun Datar, Realistic Mathematics Education
PENDAHULUAN
Pendidikan yang ada di indonesia usaha seseorang untuk memperoleh ilmu
berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan agar orang tersebut dapat merubah tingkah
yang ada di bangsa indonesia ini. Maka dari lakunya. Hasil belajar adalah kemampuan-
itu untuk meningkatkan kualitas dalam kemampuan yang dimiliki siswa setelah
pembelajaran dikelas merupakan sebuah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana,
kewajiban yang mulia bagi seorang guru 2004:22), sedangkan menurut Horwart
karena disitu guru memberi konstribusi Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi
dalam kemerdekaan Indonesia dan tiga macam hasil belajar mengajar yaitu :
menjadikan siswa sebagai generasi muda keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan
yang baik dan cerdas. Untuk membentuk dan pengarahan, sikap dan cita-cita. Jadi
generasi muda yang baik dan cerdas maka hasil belajar adalah kemampuan
guru harus profesional dan memiliki keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang
kompetensi yang baik, dengan penguasaan diperoleh oleh siswa setelah siswa menerima
materi, penggunaan strategi, pendekatan, pembelajaran dari gurunya.
metode, dan media yang terkait dengan Hasil belajar itu dipengaruhi oleh
kehidupan yang adadi dunia nyata siswa. kemampuan siswanya dan kualitas
Dengan begitu maka tujuan pembelajaran pengajarannya. Maksud dari kualitas
dalam pendidikan akan tercapai. pengajaran yaitu keprofesionalan seorang
Hasil adalah sesuatu yang dibuat akibat guru, seperti kemampuan dasar yang baik di
usaha seseorang sedangkan belajar adalah bidang kognitif, bidang sikap, dan bidang
perilaku. Maka dari itu dapat disimpulkan Arifin (2010:112). Selain itu pembelajaran
bahwa hasil belajar pada setiap individu di sekolah dasar cenderung lebih
siswa itu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu berorientasi pada buku tes, dan kurang
kemampuan internal dan faktor dari luar terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa.
(lingkungan). Dalam pembelajaran aktivitas yang
Matematika adalah salah satu mata dilakukan siswa lebih banyak mendengarkan
pelajaran terpenting karena matematika penjelasan guru dan hanya mencatat apa
nantinya sangat diperlukan dalam kehidupan yang disampaikan oleh guru. Proses belajar
sehari-hari, oleh karena itu guru harus benar- mengajar masih cenderung teacher centered
benar serius dan teliti dalam menyampaikan dan belum banyak menerapkan student
pembelajaran matematika ini ke siswa dan centered. Sementara itu masih banyak guru
guru harus benar-benar menguasai materi yang dalam pembelajarn masih kurang
agar siswa dapat mengerti. memperhatikan kemampuan berpikir siswa
Matematika merupakan salah satu dan metode mengajar yang digunakan
pelajaran yang nilai belajarnya rendah di kurang bervariasi Muldash (2011).
sekolah karena matematika termasuk mata Cara mengatasi agar siswa tidak
pelajaran yang disegani oleh siswa. Bagi bingung dan fokus dalam pelajaran
siswa pelajaran matematika adalah pelajaran matematika yaitu dengan pemilihan strategi,
yang membosankan selain itu dalam pendekatan, metode, dan media
memahami konsep yang ada di dalamnya pembelajaran yang dikaitkan dengan
dibutuhkan ketelitian dalam kehidupan nyata siswa. Menurut R. Soedjadi
mengerjakannya, kejelihan dalam berfikir, ada 3 pendekatan yang cukup mendasar,
dan juga butuh waktu yang cukup lama yaitu “pemecahan masalah” atau “Problem
untuk mengerjakan latihan baik dalam jam Solving” yang mendapat keutamaan di
pelajaran maupun diluar jam pelajaran. Jepang, “Contextual Teaching and
Menurut Amir padahal sesungguhnya Learning” ataupun “Connected
dalam KTSP 2006 sudah dituangkan bahwa Mathematics” yang mulai dilaksanakan di
dalam setiap kesempatan, pembelajaran sebagian Amerika dan “Realistic
matematika hendaknya dimulai dengan Mathematics Education” yang sudah melalui
pengenalan masalah yang sesuai dengan proses ujicoba dan penelitian lebih dari 25
situasi (contextual problem). tahun di Belanda.
Dalam pembelajaran matematika banyak Salah satu pendekatan pembelajaran
siswa yang kurang memahami konsep serta dalam matematika yaitu Realistic
belum bisa mengaplikasikan pembelajaran Mathematics Education (RME) adalah
matematika secara real, hal inilah yang yang sebuah pendekatan pada pembelajaran
menyebabkan siswa berfikir bahwa matematika yang dikembangkan oleh
pelajaran matematika adalah pelajaran yang Freudenthal di Belanda. Menurut Amir
rumit. apabila dalam pembelajaran matematika
Dalam perspektif pada pendidikan siswa diberikan masalah yang dekat dengan
matematika, paradigma yang dapat kehidupan mereka melalui pendekatan
memunculkan kemampuan pemecahan konstektual, maka siswa akan mencoba
masalah melalui strategi-strategi yang tepat untuk menghubungkan dan mengkrontuksi
haruslah dipertahankan. Namun di Indonesia pemahaman konsep secara teoritis atau
paradigma ini masih banyak yang belum abstrak sesuai dengan sifat matematika dan
memikat perhatian para guru dalam pengalaman yang pernah mereka dapat.
mengelola proses pembelajaran matematika Pada pembelajaran RME selalu diawali
dengan masalah-masalah yang nyata, Terintegrasi dengan topik pembelajaran
sehingga siswa dapat menggunakan metode lainnya artinya topik-topik berbeda dapat
ini secara langsung setelah siswa diintegrasikan sehingga dapat muncul
menemukan masalah sebelumnya. Dengan pemahaman tentang suatu konsep secara
menggunakan metode RME siswa dapat bersamaan.
mengaplikasikan konsep matematika yang Yang terjadi pada siswa kelas IV SDN
dipelajari dalam bidang baru ke dunia nyata. Gelam 1 siswa masih ada yang mengalami
Pada kelas IV di SDN Gelam 1 terlihat nilai kebingungan dan kesulitan saat
matematika pada siswa menjadi naik dengan pembelajaran matematika materi bangun
diterapkannya Metode Realistic datar, itu terlihat dari siswa di kelas saat
Mathematics Education (RME) pada materi mengerjakan soal.
Bangun Datar, karena saat pembelajaran Dengan penjelasan diatas supaya siswa
matematika guru menghubungkan konsep dapat meningkatkan pembelajaran
matematika dengan kehidupan nyata siswa. matematika maka guru menggunakan
Metode Realistic Mathematics pendekatan Realistic Mathematics
Education (RME) memiliki beberapa Education. Maka dari itu penulis mengambil
karakteristik yaitu 1) Menggunakan konteks judul Penelitian Tindakan Kelas
artinya dalam pembelajaran Realistic “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV
Mathematics Education (RME) pengetahuan Melalui Metode Realistic Mathematics
yang dimiliki oleh siswa dapat dijadikan Education Pada Materi Bangun Datar Di
sebagai materi belajar yang kontekstual bagi SDN Gelam 1”.
siswa. 2) Menggunakan model artinya Rumusan masalah dalam penelitian ini
permasalahan dalam pembelajaran adalah “Apakah melalui cara penerapan
matematika dapat dinyatakan dalam bentuk metode Realistic Mathematics Education di
model, baik model dari dunia nyata maupun kelas dapat meningkatkan hasil belajar
model yang abstrak. 3) Menggunakan matematika siswa?”. Tujuan dari penelitian
kontribusi artinya pemecahan masalah yang ini adalah untuk mengetahui peningkatan
didasarkan pada gagasan siswa. 4) Interaktif hasil belajar siswa kelas IV SDN Gelam 1
artinya aktivitas pembelajaran dibangun dari melalui metode Realistic Mathematics
interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan Education pada pelajaran matematika materi
guru, dan siswa dengan lingkungannya. 5) bangun datar.
METODE Sumber data penelitian yang
Penelitian ini dilakukan di SDN Gelam dikumpulkan berupa informasi tentang hasil
1. Subyeknya yaitu seluruh siswa kelas IV belajar siswa terhadap materi bangun datar
dengan jumlah 6 siswa, yang terdiri dari 5 pembelajaran matematika. Data penelitian
siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. Jenis ini dikumpulkan dari sumber yang meliputi
data dalam penelitian ini adalah data informasi atau wawancara guru kelas IV dan
kuantitatif dan data kualitatif. observasi saat pembelajaran itu berlangsung.
Data kuantitatif yaitu kemampuan siswa Data dalam penelitian ini dikumpulkan
dalam menyelesaikan soal tentang materi melalui observasi dan wawancara guru kelas
bangun datar yang diajarkan dari hasil tugas IV. Observasi dilakukan untuk melihat
siswa dan presentasi siswa. Sedangkan data secara langsung proses pembelajaran yang
kualitatif yaitu data aktivitas siswa dalam terjadi dikelas dan melihat dampak dari
pembelajaran matematika. pembelajaran dengan menggunakan metode
Realistic Mathematics Education. langkah- dianalisis secara kualitatif. Proses analisis
langkah yang ada dalam observasi yaitu data ini dimulai dari observasi di kelas
perencanaan, pelaksanaan observasi kelas, terlebih dahulu untuk melihat bagaimana
pembahasan balikan. Observasi ini bertujuan proses pembelajaran matematika pada
untuk mengamati kegiatan siswa dalam materi bangun datar itu berlangsung dan
pembelajaran matematika. Menurut melihat proses guru dalam menerapkan
Suharsimi Arikunto (2006:157) penelitian metode Realistic Mathematics Education.
ini menggunakan jenis observasi sistematis
yaitu dilakukan oleh pengamatan dengan Gambar 1. Diagram PTK menurut Kemmis
menggunakan instrumen pengamatan. dan Mc Taggart
Wawancara adalah percakapan antara
dua orang atau lebih dengan maksud
tertentu. Wawancara dilakukan oleh dua
pihak yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan interviewee yang di
wawancarai atau yang memberikan jawaban
dari pertanyaan pewawancara. Wawancara
ini dilakukan dengan singkat, untuk
mengetahui hasil pembelajaran siswa pada
saat pembelajaran matematika materi
bangun datar.
Analisis data merupakan usaha memilih
atau menggolongkan data sesuai yang
diharapkan. Analisis data ini dilakukan dari
awal sampai akhir kegiatan pengumpulan
data. Data hasil penelitian di lapangan ini
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran pada saat itu tentang
Siklus 1 bangun datar. Pada pembelajaran ini
a. Tindakan menggunakan media yang ada didalam
1. Perencanaan kelas, siswa disuruh menyebutkan
Sebelum melakukan pembelajaran bangun datar yang ada di kelas itu apa
mengajar menggunakan metode saja.
Realistic Mathematics Education 3. Observasi
terlebih dahulu menyiapkan media yang Berdasarkan data yang didapat dari
akan digunakan yaitu bangun datar hasil observasi dan wawancara terdapat
yang akan dipraktekkan dengan beberapa yang ditemukan, yaitu
kehidupan nyata disekitar siswa, aktifitas dari 6 siswa ini ada yang
kemudian guru mengatur posisi duduk kurang aktif atau malas, hal ini terlihat
siswa menjadi sendiri-sendiri. dari gerak dia yang hanya
2. Pelaksanaan mendengarkan sambil menaruk kepala
Siklus 1 ini dilakukan pada 10 diatas meja sehingga hasil belajar siswa
April 2018 di kelas IV SDN Gelam 1. tersebut menjadi rendah karena hanya 3
Jumlah siswa keseluruhan yaitu siswa yang respons pertanyaan guru.
sebanyak 6 orang siswa. Materi
no reviews yet
Please Login to review.