Authentication
267x Tipe PDF Ukuran file 0.37 MB Source: media.neliti.com
ANALISIS RENCANA ANGGARAN BIAYA PENERANGAN
JALAN UMUM DI KOTA SINTANG
Deny
Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Deni3151987@gmail.com
Abstrak- Perencanaan sistem PJU yang sesuai standar Dari penelitian yang telah dilakukan Ilyas Achmad,
yang berlaku merupakan aspek penting dalam penataan 2014, disimpulkan penerangan jalan umum (PJU) jalan
suatu daerah/kota. Demikian pula pada penerangan jalan kolektor di kota Sintang yang terpasang saat ini masih
umum (PJU) pada ruas jalan Abdul Rasyid KN dan jalan belum memenuhi standar yang berlaku. Dari hasil
MT. Haryono di Kota Sintang yang memiliki panjang pengukuran iluminasi rata-rata yang dihasilkan pada jalan
4,769 Km dan lebar jalan 6 meter telah direncanakan Abdul Rasyid KN yaitu 1,13 lux sedangkan jalan MT.
dengan susunan single side untuk penggunaan lampu Haryono adalah 1,14 lux, masih jauh dari standar yang
jenis SON-T150 Watt, Tinggi tiang 10 meter serta ditetapkan yaitu 6-12 lux. Hal ini disebabkan penggunaan
ornamen sepanjang 2 meter menghasilkan iluminasi watt lampu yang tidak sesuai, jarak tiang pada ruas jalan
rata-rata yaitu 6 - 12 lux. Hal tersebut sesuai standar terlalu jauh (4 - 6 meter), serta jarak antar tiang terlalu
yang berlaku berdasarkan IES (Illuminating Engineering jauh sehingga dapat mempengaruhi iluminasi yang
Society). Jumlah titik penerangan jalan umum sebayak dihasilkan.
134 titik dengan jarak antar tiang sepanjang 36 meter. Untuk mengetahui jumlah anggaran yang digunakan
Tujuan penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) dalam merealisasi penerangan jalan umum dari
penerangan jalan umum sebagai pertimbangan perencanaan yang telah dilakukan diperlukan suatu
Pemerintah Kabupaten Sintang dalam merealisasi rencana anggaran biaya. Rencana anggaran biaya biasa
pembangunan penerangan jalan umum. Hasil analisis diperoleh dari perhitungan analisis perhitungan belanja
rencana anggaran biaya penerangan jalan umum dengan bahan/material, upah atau jasa, dan biaya transportasi.
tarikan kabel penghantar saluran udara membutuhkan
biaya sebesar Rp. 711.677.177,20 dengan total daya 2. Dasar Teori
listrik yang tersambung pada penerangan jalan umum 2.1. Dasar Perhitungan Pencahayaan
ialah sebesar 23.000 VA dengan perkiraan biaya sebesar Menurut (IESNA,2000), dasar perhitungan yang
Rp. 31.222.500,00, sehingga total rencana anggaran digunakan adalah sebagai berikut :
biaya penerangan jalan umum kota Sintang termasuk : ;
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp. Fluks Cahaya Ø
Fluks adalah garis-garis gaya (magnet dan listrik).
817.189.644,91 dan dibulatkan menjadi Rp. Dalam optika, fluks cahaya berarti berkas cahaya atau
817.189.600,00. Dengan analisis anggaran biaya yang jumlah energi cahaya yang menembus luas permukaan
dapat menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Daerah dan dinyatakan dalam energi cahaya per satuan waktu
Kabupaten Sintang dalam merealisasi penerangan jalan atau biasa disebut lumen, secara matematis maka dapat
umum khususnya pad ruas jalan Abdul Rasyid KN dan ditulis persamaan sebagai berikut :
jalan MT. Haryono. 3
öLP (1)
Kata kunci : PJU, RAB, lux, single side
Dimana :
1. Pendahuluan ö = fluks cahaya dalam lumen (lm)
Pencahayaan jalan umum atau sering disebut sebagai 3 = energi cahaya dalam lumen jam atau lumen detik
Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan aspek penting P = waktu dalam jam atau detik
dalam penataan suatu daerah/kota. PJU memiliki peranan Efikasi Cahaya (K)
sebagai pedoman navigasi pengguna jalan di malam hari, Efikasi cahaya atau biasa disebut effisiensi cahaya
meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna adalah perbandingan antara fluks cahaya yang dihasilkan
jalan, menambah unsur estetika, dan juga dapat lampu dengan daya listrik yang digunakan, secara
memberikan nilai tambah ekonomi bagi suatu daerah. matematis maka dapat ditulis persamaan sebagai berikut :
Lampu penerangan jalan merupakan bagian dari ö
bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan -L2 (2)
(dipasang dikiri atau dikanan jalan) dan atau ditengah Dimana :
(dibagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi K = efikasi cahaya dalam lumen per watt (lm/W)
jalan maupun lingkungan sekitarnya. ö = fluks cahaya dalam lumen (lm)
2 = daya listrik dalam watt (W)
Intensitas Cahaya (I) R3 = Permukaan jalan aspal/teksture
Intensitas cahaya adalah arus cahaya dalam lumen kasar (typical highway)
yang dipancarkan oleh sumber cahaya dalam satu kerucut R4 = permukaan jalan aspal/tekstur
(cone) cahaya yang diemisikan setiap sudut ruang (pada halus
arah tertentu) dalam steradian, dinyatakan dengan satuan fc = footcandle (1 fc = 10,76 lux)
unit candela, secara matematis maka dapat ditulis Sedangkan nilai Rasio dari fluks cahaya yang diterima
persamaan sebagai berikut : permukaan jalan (Coefficient of Utilization) dapat
+ L ö (3) diketahui dengan menggunakan metode kurva kegunaan
ñ (Utilization Curve) yang didapat dari grafik pada gambar
dimana; 3 (IESNA, 2000), untuk mendapatkan nilai rasionya,
ñLvè (4) maka berlaku persamaan sebagai berikut :
dan ö 4=OEK L .A>=N,=H=J (8)
-L ^ö L -2 (5) 6EJCCE5QI>AN%=D=U=
2 Dari persamaan diatas maka dapat digambarkan secara
dari persamaan (4) dan (5), maka persamaan intensitas umum kondisi jalan dan letak lampu penerangan jalan
cahaya dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut : pada gambar 1 (NHDOT, 2010), agar dapat
+ L -2 . (6) mempermudah dalam pembacaan kurva kegunaan.
vè Sedangkan untuk menentukan nilai CU (Coefficient of
Dimana : Utilization) harus diketahui terlebih dahulu nilai
I = intensitas cahaya dalam candela (cd) Û dan Û dengan
ö = fluks cahaya dalam lumen (lm) çåÔáæéØåæÔßÛâèæØæÜר çåÔáæéØåæÔßæç娨çæÜר
ñ = sudut ruang dalam steradian (sr) persamaan sebagai berikut :
Û L9s (9)
Iluminasi (E) çåÔáæéØåæÔßÛâèæØæÜר
D
Iluminasi atau tingkat/kuat pencahayaan didefinisikan dan;
sebagai jumlah arus cahaya yang jatuh pada suatu 9t
permukaan seluas 1 (satu) meter persegi sejauh 1 (satu) Û L . (10)
meter dari sumber cahaya 1 (satu) lumen, Sehingga dapat çåÔáæéØåæÔßæç娨çæÜר D
2 Dimana : 9s = Jarak transversal house side
diketahui 1 lux = 1 lm/m dan karena penyebaran cahaya 9t = Jarak transversal street side
yang dipancarkan oleh sumber cahaya berbentuk ruang D = tinggi sumber cahaya
seperti kerucut, maka luas bidang penerangan merupakan
kulit bola (A = vèN6;, sehingga secara matematis maka
dapat ditulis persamaan sebagai berikut :
' Lö (7)
# 2
Dimana : E = ilumiansi dalam lux (lx) = lm/m
ö = fluks cahaya dalam lumen (lm)
2
A = luas bidang (m ) Gambar 1. Gambaran Umum Kondisi Jalan dan
Pencahayaan Pada Ruas Jalan
Letak Lampu
Standar kualitas pencahayaan normal pada suatu jalan
menurut jenis dan klasifikasi fungsi jalan yang
direkomendasikan adalah seperti yang ditentukan pada
tabel 1 (IESNA, 2000:761) berikut ini :
Tabel 1. Pencahayaan Normal Pada Ruas Jalan
Jenis dan klasifikasi Jalan R1 R2 dan R3 R4
Fc Lux Fc Lux Fc Lux
Komersial 0,9 10 1,4 15 1,0 11
Minor/Arteri Penghubung 0,8 8 1,0 11 0,9 10
Perumahan 0,5 5 0,7 7 0,7 7
Komersial 0,8 8 1,1 12 0,9 10
Collector/ Penghubung 0,6 6 0,8 9 0,8 8
Kolektor
Perumahan 0,4 4 0,6 6 0,5 5
Komersial 0,6 6 0,8 9 0,8 8
Local/Lokal Penghubung 0,5 5 0,7 7 0,6 6
Perumahan 0,3 3 0,4 4 0,4 4
Keterangan : R1 = Permukaan jalan Semen/Beton
R2 = Permukaan jalan aspal/batu
kerikil Gambar 2. Grafik Utilization Curve
Kemudian masukan persamaan 9 dan 10 ke grafik Penentuan Jarak Antar Tiang Lampu Penerangan
Utilization Curve untuk mendapatkan nilai Jalan
æç娨çæÜר
dan , setelah itu maka akan didapat nilai CU Berdasarkan (Mn/DOT, 2010), untuk menentukan
ÛâèæØæÜר
(Coefficient of Utilization) dengan menjumlahkannya spacing antar lampu dapat dihitung menggunakan
seperti persamaan dibawah ini : persamaan sebagai berikut :
%7L%7 E%7 (11) 6. H%7H/( (16)
æç娨çæÜר ÛâèæØæÜר A L 9H'
Perhitungan Kuat Pencahayaan Pada Titik Dimana : A = Jarak antar tiang lampu (m)
Tertentu TL = Total Lumen tiap lampu (lm)
Berdasarkan (IESNA, 2000:40), penerangan pada %7 = Koefisien Kurva kegunaan
suatu titik (Y) dengan jarak (r) umumnya tidak sama /( = Faktor pemeliharaan
untuk setiap titik pada bidang tertentu. Maka iluminasi 9 = Lebar jalan (m)
(E) dapat di tentukan menggunakan metode titik seperti ' = Iluminasi rata-rata (lux
yang di tunjukan pada gambar berikut ini : Setelah jarak antar tiang lampu sudah diketahui, maka
jumlah lampu jalan yang dibutuhkan pada suatu jalan
dengan panjang jalan tertentu dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :
,QIH=DH=ILQ L 2=JF=JCF=H=J Es (17)
,=N=G=JP=NPE=JCH=ILQ
2.2. Rencana Anggaran Biaya PJU
Dalam melaksanakan suatu kegiatan pengadaan
Penerangan Jalan Umum, diperlukan perencanaan yang
matang agar waktu pelaksanaan kegiatan dapat selesai
tepat waktu dengan biaya yang efisien. Besarnya biaya
pelaksanaan suatu kegiatan pengadaan Penerangan Jalan
Umum dapat dihitung dari analisis harga satuan
pekerjaan. Untuk melakukan analisis ini diperlukan harga
satuan dasar tenaga, bahan, dan peralatan yang sesuai
dengan kondisi di lokasi kegiatan.
Gambar 3. Perhitungan Iluminasi Metode Titik Kegunaan Dan Struktur Analisis Harga Satuan
Analisis harga satuan ini digunakan sebagai suatu
Dari gambar di atas maka intensitas penerangan suatu dasar untuk menyusun perhitungan harga perkiraan
bidang pada titik (E), dengan sumber cahaya yang sendiri (HPS) atau RZQHU¶V HVWLPDWH (OE) dan harga
memiliki intensitas (I) berbanding dengan kuadrat dari perkiraan perencana (HPP) atau HQJLQHHULQJ¶V HVtimate
jarak (r2) antara sumber cahaya (X) dengan titik
(EE) yang dituangkan sebagai kumpulan harga satuan
penerangan tertentu (Y). Jika sumber cahaya memiliki pekerjaan seluruh mata pembayaran. Analisis harga
ketinggian tertentu (h) sehingga membentuk sudut à, satuan dapat diproses secara manual atau menggunakan
maka persamaan tersebut dikenal sebagai hukum cosinus perangkat lunak.
dan dapat ditulis sebagai berikut : Yang dimaksud dengan nilai total HPS adalah hasil
' L'?KOà (12) perhitungan seluruh volume pekerjaan dikalikan dengan
Harga Satuan ditambah dengan seluruh beban pajak dan
dimana; keuntungan. (Kementerian PU, 2013).
' L + (13) Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan
dan N6 biaya tidak langsung. Komponen biaya langsung terdiri
D atas upah, bahan dan alat. Komponen biaya tidak
?KOà Ll p (14) langsung terdiri atas biaya umum atau overhead dan
N keuntungan. Biaya umum belum termasuk pajak-pajak
maka persamaan iluminasi cahaya pada titik tertentu (Y) yang harus dibayar, besarnya sesuai dengan ketentuan
dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut : yang berlaku. (Kementerian PU, 2013).
' Ll+plDp (15) Struktur analisis Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
Ò N6 N diperlihatkan pada gambar 4 (Kementerian PU, 2013)
Dimana : dibawah ini :
E = iluminasi pada titik Y dalam lux (lx)
Y
+ = intensitas cahaya dalam candela (cd)
N = jarak antara sumber cahaya ke titik tertentu (m)
D = tinggi sumber cahaya (m)
?KOà = Sudut antara titik XO dengan titik XY
A. Biaya Langsung B. Biaya Tidak Langsung Tabel 2. Daftar Harga Satuan Tenaga Kerja
Tenaga HARGA
Bahan Alat B1 : Biaya Umum B2 : Keuntungan
Kerja TANPA HARGA
NO TENAGA KERJA SATUAN KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN TERMASUK
- Upah, transport (OVERHEAD) (OVERHEAD) KEUNTUNGAN
- Harga alat, bunga (OVERHEAD)
bank, asuransi (Rp) (Rp) (Rp)
- Harga bahan, jarak Analisa HSD
ke lokasi, urutan 1 Mandor Org/hari 105,000.00 10,500.00 115,500.00
kerja, dsb Lapangan
2 Mekanik Org/hari 105,000.00 10,500.00 115,500.00
- Metode kerja, jarak
ke lokasi, kondisi jalan 3 Kepala Tukang Org/hari 105,000.00 10,500.00 115,500.00
- Spesifikasi umum/ Analisa HSP : (A) B = (B1+B2) =
khusus, RKS, K3, (Mesin/Produktivitas/Manual (contoh Maks 15% A)
Gambar, dsb 4 Tukang Batu Org/hari 95,000.00 9,500.00 104,500.00
5 Tukang Kayu Org/hari 95,000.00 9,500.00 104,500.00
Harga Satuan Pekerjaan = (A+B)
6 Tukang Gali Org/hari 95,000.00 9,500.00 104,500.00
Gambar 4. Struktur Analisis Harga Satuan 7 Tukang Besi Org/hari 95,000.00 9,500.00 104,500.00
Pekerjaan (HSP) 8 Tukang Cor Org/hari 95,000.00 9,500.00 104,500.00
Tahapan Pekerjaan Pada Penerangan Jalan 9 Tukang Semen Org/hari 95,000.00 9,500.00 104,500.00
Umum 10 Tukang Cat Org/hari 95,000.00 9,500.00 104,500.00
Adapun tahapan-tahapan pekerjaan pada 11 Tukang Listrik Org/hari 95,000.00 9,500.00 104,500.00
pembangunan penerangan jalan umum (PJU) adalah : 12 Tukang Pancang Org/hari 95,000.00 9,500.00 104,500.00
a. Pekerjaan Persiapan 13 Operator terlatih Org/hari 85,000.00 8,500.00 93,500.00
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan pertama 14 Operator semi Org/hari 75,000.00 7,500.00 82,500.00
terlatih
yang dilakukan dalam membangun Penerangan Jalan 15 Sopir Org/hari 85,000.00 8,500.00 93,500.00
Umum, yang mencakup pengukuran dan pembersihan Pekerja
area pekerjaan tiang PJU. 16 Lapangan Tak Org/hari 75,000.00 7,500.00 82,500.00
terlatih
b. Pekerjaan Pondasi Tiang dan Angkur 17 Pekerja Org/hari 85,000.00 8,500.00 93,500.00
Lapangan terlatih
Pekerjaan pondasi tiang dan angkur mencakup
pekerjaan galian tanah pengadaan angkur, pengecoran 3.2. Harga Satuan Bahan dan Material
pondasi pada titik-titik PJU. Penetapan harga satuan tenaga kerja untuk
c. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Tiang penyusunan anggaran biaya penerangan jalan umum di
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan tiang kota Sintang disesuaikan dengan Analisis Biaya
mencakup pengadaan dan jasa transportasi tiang Konstruksi Standar Nasional Indonesia (ABK-SNI).
sampai di lokasi, serta jasa pemasangan tiang pada Adapun daftar harga satuan bahan dan material
titik-titik PJU. ditunjukkan pada tabel 3 berikut ini :
d. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Armatur
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan armatur Tabel 3. Daftar Harga Satuan Bahan dan Material
mencakup pengadaan dan jasa transportasi armature
lengkap dengan lampu sampai di lokasi, serta jasa NO NAMA MATERIAL SATUAN HARGA SATUAN (Rp)
pemasangan armatur pada tiang-tiang PJU. 1 Batu pecah 1-2 cm (Kerikil) Kg 339.11
e. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Kabel 3 Minyak Bekisting Lt 6,500.00
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan jaringan kabel 4 Paku 2" - 5" Kg 22,900.00
mencakup pengadaan dan dan jasa pemasangan kabel 5 Pasir Kg 66.21
lengkap dengan aksesoris pada tiang-tiang PJU. 6 Pasir Urug M3 92,700.00
f. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Panel 7 Semen Portland Kg 1,586.00
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan panel 8 Angkur dan Baut Bh 50,000.00
mencakup pengadaan dan pemasangan panel lengkap 9 Armature Bh 300,000.00
dengan arde dan pentanahan. 10 Ballast Bh 225,000.00
g. Pekerjaan Pasang Baru dan Tes Comissioning 11 BC 16 mm Mtr 95,000.00
Pekerjaan pasang baru dan tes comissioning 12 Capasitor Bh 40,000.00
mencakup biaya pasang baru PLN dan penerbitan 13 Grounding Rod Btg 200,000.00
sertifikat laik operasi (SLO), serta tes comissioning. 14 Ignitor Bh 50,000.00
15 Kontaktor 3P,kW, 25A Bh 240,000.00
3. Perhitungan dan Analisis 16 Lampu SON T150W Bh 105,000.00
3.1. Harga Satuan Tenaga Kerja 17 Lampu SON T250W Bh 105,000.00
Penetapan harga satuan tenaga kerja untuk 18 Lampu SON T400W Bh 105,000.00
penyusunan anggaran biaya penerangan jalan umum di 19 MCB 1P 10 A Bh 64,000.00
kota Sintang disesuaikan dengan Analisis Biaya 20 MCB 1P 10 A Bh 64,000.00
Konstruksi Standar Nasional Indonesia (ABK-SNI). 21 MCCB 3P, 20 A, 7,5kA Bh 327,500.00
Adapun daftar harga satuan tenaga kerja beserta 2
keuntungan (overhead) ditunjukkan pada tabel 2 berikut 22 NFA2X 2 x 10 mm Mtr 3,665.00
ini :
no reviews yet
Please Login to review.