368x Filetype PDF File size 0.97 MB Source: erepo.unud.ac.id
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN HIBAH BERSAING
KOMPETITIF POSISIONING: STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA
TARIK WISATA BALI SEBAGAI DESTINASI KREATIF
(Aplikasi Analisis Multi Dimensional Scaling pada Kabupaten dan Kota di Bali)
Tahun pertama (2) dari rencana tiga (3) tahun
Ketua/Anggota Tim
I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par/001503650
I Wayan Suardana,SST.Par.,M.Par/0001027906
Nyoman Ariana, SST.Par.,M.Par/0031127212
Dibiayai dari Dana RM Universitas Udayana dengan surat perjanjian
penugasan penelitian No: 104.57/UN.14.2/PNL.01.03.00/2014, 3 Maret 2014
UNIVERSITAS UDAYANA
NOPEMBER 2014
i
ii
Sistematika Laporan
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
BAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-Instrumen penelitian
-Personalia tenaga peneliti beserta kualifikasinya
-Output penelitian
iii
RINGKASAN
Penelitian dengan judul Kompetitif Posisioning: Strategi Mengembangkan Daya
Tarik Wisata Bali Sebagai Destinasi Kreatif (Aplikasi Analisis Multidimensional
Scaling pada daya tarik wisata pada Kabupaten dan Kota di Bali). Merupakan
penelitian tahun ke-2 dari 3 tahun yang diusulkan, setelah tahun pertama meneliti
Wisatawan Mancanegara sebagai objek penelitian. Pada tahun ke-dua ini
menggunakan Wisatawan Nusantara sebagai responden. Penelitian ini dilakukan
didasarkan atas pertimbangan masih minimnya penelitian tentang daya tarik wisata
yang menggunakan analisis Multi Dimensional Sacaling (MDS) dan pentingnya
penelitian berkelanjutan yang konsisten dari peneliti-peneliti sebelumnya. Secara
umum penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu model strategi pemasaran
berbasis persaingan daya tarik wisata pada suatu destinasi pariwisata.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi persaingan
antara daya tarik wisata diseluruh kabupaten dan kota yang ada di Bali, yang
mungkin memiliki persamaan dan atau perbedaan sehingga dapat menentukan
strategi promosi (pemasaran) yang tepat untuk memuaskan dan meningkatkan
pengalaman wisatawan selama di Bali. Penelitian ini merupakan penelitian dengan
pendekatan deskriptif kualitatif yang menggambarkan berbagai fenomena dengan
pendekatan kualitatif (fenomenologi) dan analisis kuantitatif (positivisme)
menggunakan salah satu metode statistika multivariat, yakni MDS dan ANACOR
(Hair et al, 1998: 519).
Populasi dalam penelitian ini adalah Wisatawan Nusantara yang berkunjung
pada 12 daya tarik wisata yang ada di Bali. Pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling. Besaran sampel sebanyak 150 responden yang diambil
secara kuota pada 12 daya tarik wisata sebanyak 15.responden. Sehingga jumlah
responden yang disebarkan kepada wisatawan sebanyak 180 responden, hal ini
dimaksudkan untuk mengantisipasi kuesioner yang tidak lengkap dan tidak kembali.
Atribut dalam kuesioner diadaptasi dari Mohamed et al (2009); Alegre, dan Garau,
(2010); Echtner, dan Ritchie (2003); Mill dan Morisson (2012:7).
Hasil analisis deskriptif sebagai berkut: berdasarkan aspek demografi,
sebagian besar responden berasal dari Jakarta dengan periode kunjungan lebih dari
satu kali. Bali dipersepsikan sebagai destinasi pariwisata kreatif. Kuta dan Sanur
menjadi daya tarik paling menarik bagi responden, sedangkan pantai Medewi sebagai
daya tarik wisata yang paling tidak diminati. Berdasarkan analisis MDS dan
ANACOR, dapat digambarkan sebagai berikut Kintamani dan Ubud dipersepsikan
sebagai daya tarik wisata yang memiliki kemiripan dan saling bersaing. Daya tarik
wisata Sanur, Kuta dan Nusa Dua sebagai kelompok daya tarik wisata yang juga
memiliki kemiripan dan saling bersaing. Sedangkan daya tarik wisata lainnya yang
berada pada kuadarn satu dan tiga dipersepsikan memiliki perbedaan atau saling
berjauhan, yaitu Jimbaran, Benoa, dan Lembongan. Berdasarkan analisis
korespondensi
iv
no reviews yet
Please Login to review.