Authentication
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pengendalian hama dan penyakit terpadu telah menjadi salah satu pilihan yang
tepat dalam melaksanakan pengendalian OPT budidaya tanaman pertanian.
Penggunaan strategi pengendalian yang bermacam-macam dan diterapkan secara
terpadu dilandaskan pada aspek ekologi dan lingkungan. Selain itu, ekonomi dan
kesehatan menjadi salah satu aspek penting dalam penerapannya di lapangan.
Berbagai strategi pengendalian dipadukan dalam mengendalikan berbagai
hama dan penyakit tanaman. Sebagai salah satu sayuran penting di Indonesia,
budidaya kubis juga mengalami penyerangan OPT yang tidak kalah merugikannya.
Dalam proses pengendaliannya, penggunaan strategi pengendalian terpadu rasanya
harus terus dikembangkan agar keseimbangan ekosistem lingkungan sekitar tetap
terjaga. Pengontrolan lapangan secara rutin dan penggunaan bahan kimia secara
bijaksana harus menjadi acuan utama para petani kubis dalam meningkatkan
produktifitas pertanamannya.
Laporan ini disusun dengan memaparkan hasil penelitian mengenali
pengendalian terpadu hama dan penyakit tanaman pada pertanaman cabai yang
terletak di desa Genteng, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Segala data
yang diperoleh berasal dari proses observasi, wawancara, dan studi pustaka.
1.II Rumusan Masalah
Praktikum ini dilakukan dengan beberapa rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kondisi agroekosistem Desa pada saat suvei?
2. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) apa saja yang menyerang tanaman cabai?
3. Bagaimana teknik pengendalian yang diterapkan oleh petani untuk mengendalikan
OPT pada pertanaman kubis?
4. Adakah rekomendasi pengendalian yang tepat dan sesuai dengan konsep
Pengendalian Terpadu Hama Penyakit Tanaman (PTHPT) yang dapat diterapkan
pada pertanaman cabai?
I.III Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilakukan dengan beberapa tujuan sebagai berikut.
1. Menganalisis kondisi agroekosistem Desa tempat lahan pertanaman cabai
2. Mengetahui OPT yang menyerang pertanaman cabai
3. Mengetahui teknik pengendalian yang sudah diterapkan untuk mengendalikan
OPT pada pertanaman kubis
4. Menganalisis rekomendasi pengendalian yang tepat dan sesuai dengan konsep
PTHPT yang dapat diterapkan pada pertanaman cabai
BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
II.I Topografi Desa Genteng Kecamatan Sukasari Sumedang
Wilayah Desa Genteng berada pada ketinggian 700-1000 meter diatas
permukaan laut (dpl) dengan topografi berlereng dan berlembah. Jenis tanah yang
terdapat di Desa Genteng umumnya berjenis lempung atau berlempung, dengan
tekstur tanah sedang. Sebagian besar penduduk Desa Genteng berprofesi sebagai
petani.
II.II Topografi Desa Bojongnangoh Kecamatan Baregbeg Ciamis
II.III Topografi Desa
II.IV Karakteristik Petani
Penduduk Desa yang telah kami lakukan survei sebagian besar berprofesi
sebagai petani dengan latar belakang pendidikan rata-rata Sekolah Dasar (SD). Tetapi
ada salah satu petani yang kami lakukan survei berrlatar belakang seorang sarjana/
Adapun karaktersitik petani yang kami wawancarai adalah sebagai berikut :
- Desa : Genteng Kecamatan Sukasari
Nama Petani : Bapak Yaya
Umur : 40 tahun
Luas Lahan : 30 tumbak
Jumlah Tanggungan : 2 Orang
Pendidikan Terakhir : SD
- Desa : Bojongnangoh Kecamatan Baregbeg
Nama Petani : Bapak Asep
Umur :
Jumlah Tanggunagan :
Pendidikan Terakhir : S1 Pertanian
- Desa :
Nama Petani :
Luas Lahan :
Jumlah Tanggungan :
Pendidikan Terakhir :
no reviews yet
Please Login to review.