Authentication
591x Tipe DOCX Ukuran file 0.40 MB
FISIOLOGI MANUSIA
LAPORAN PRAKTIKUM 7
PERCOBAAN DARAH I
Disusun Oleh :
ENDRIANTO
(163112620120008)
PRODI BIOMEDIK
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
2016
LATIHAN 7
PERCOBAAN DARAH I
I. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat menghitung jumlah sel darah merah (eritrosit)
Dapat menghitung jumlah sel darah putih (leukosit)
Dapat menentukan kadar hemoglobin (Hb)
Dapat menentukan golongan darah
II.DASAR TEORI
Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk
membantu proses fisiologis. Darah terdiri dari dua komponen, yaitu plasma darah dan sel-
sel darah. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat
unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan
satu perdua belas berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan, sedangkan
45% sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau
volume sel darah yang didapatkan berkisar antara 40 - 47. (Pearce, 2009)
Fungsi utama darah adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di
seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat
sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa
metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal
untuk dibuang sebagai air seni. Pada waktu sehat volume darah konstan dan sampai batas
tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan. Plasma
juga berisi gas (oksigen dan karbon dioksida, hormon-hormon, enzim, dan antigen). Sel
darah terdiri dari eritrosit atau sel darah merah, leukosit atau sel darah putih, dan trombosit
atau butiran pembeku. (Pearce, 2009)
Pada praktikum ini yang akan dilakukan adalah menghitung jumlah sel darah merah
(eritrosit), menghitung jumlah sel darah putih (leukosit), menentukan kadar hemoglobin
(Hb) dan menentukan golongan darah.
1. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah atau eritrosit berupa
cakram kecil bikonkaf, cekung pada dua
sisinya, sehingga dilihat berbentuk
piringan pipih. Rata-rata panjang hidup
darah merah kira-kira 115 hari. 45% darah
tersusun atas sel darah merah yang
dihasilkan di sumsum tulang. Warnanya yang merah cerah disebabkan oleh oksigen
yang diserap dari paru-paru. Sel menjadi usang dan dihancurkan dalam sistem retikulo-
endotelial, terutama dalam limfa dan hati. Globin dari hemoglobin dipecah menjadi
asam amino untuk digunakan sebagai protein dalam jaringan-jaringan, zat besi dalam
hem dari hemoglobin dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah
merah lagi. (Pearce, 2009)
Dalam setiap 1 mm3 darah terdapat sekitar 5 juta eritrosit atau sekitar 99%, oleh
karena itu setiap pada sediaan darah yang paling banyak menonjol adalah sel-sel
tersebut. Dalam keadaan normal,eritrosit manusia berbentuk bikonkaf dengan diameter
sekitar 7 -8 mikrometer, tebal ± 2.6 mikrometer dan tebaltengah ± 0.8 mikrometer dan
tanpa memiliki inti. (Widayati, 2010)
Nilai normal dewasa wanita 4.0 - 5.0 juta sel/mm3, pria 4.5 - 5.5 juta sel/mm3.
Sedangkan Nilai normal bayi 3.8 - 6.1 juta sel/mm3, anak 3.6 - 4.8 juta sel/mm3.
Peningkatan jumlah eritrosit ditemukan pada dehidrasi berat, diare, luka bakar,
perdarahan berat, setelah beraktivitas berat, polisitemia, anemia sickle cell. Penurunan
jumlah eritrosit ditemukan pada berbagai jenis anemia, kehamilan, penurunan fungsi
sumsum tulang, malaria, mieloma multipel, lupus, konsumsi obat (kloramfenikol,
parasetamol, metildopa, tetrasiklin, INH, asam mefenamat). (Arsyilini, dkk. 2012)
Darah diencerkan dalam pipet eritrosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar
hitung. Jumlah eritrosit dihitung dalam volume tertentu, dengan menggunakan faktor
konversi jumlah eritrosit per ul darah dapat diperhitungkan. Sebagai larutan pengencer
dipakai larutan Hayem yang terdiri dari : natrium sulfat (berair kristal) 5 gr, natrium
chlorida 1 gr, merkuri chlorida 0,5 gr, aquades ad 200 ml. Juga boleh dipakai larutan
Gowers yang terdiri dari : natrium sulfat 12,5 gr, asam asetat glasial 33,3 ml, aquades
ad 200 ml dan saringlah larutan sebelum memakainya. (Gandasoebrata, 2010)
Pengenceran dalam pipet eritrosit ialah 200 kali. Luas tiap bidang kecil 1/400
mm2, tinggi kamar hitung 1/10, sedangkan eritrosit dihitung dalam 5 x 16 bidang kecil
= 80 bidang kecil, yang jumlah luasnya 1/5 mm2. Faktor untuk mendapatkan jumlah
eritrosit per ul darah menjadi 5 x 10 x 200 = 10.000. (Gandasoebrata, 2010)
Dari pengamatan eritrosit banyak hal yang harus diperhatikan untuk
mengungkapkan berbagai kondisi kesehatan tubuh. Misalnya tentang bentuk, ukuran,
warna dan tingkat kedewasaan eritrosit dapat berbeda dari normal. Jika dalam sediaan
apus darah terdapat berbagai bentuk yang abnormal dinamakan poikilosit, sedangkan
sel-selnya cukup banyak maka keadaan tersebut dinamakan poikilositosis. Eritrosit
yang berukuran kurang dari normalnya dinamakan mikrositdan yang berukuran lebih
dari normalnya dinamakan makrosit.Warna eritrosit tidak merata seluruh bagian,
melainkan bagian tengah yang lebih pucat, karena bagian tengah lebih tipis dari pada
bagian pinggirnya. Pada keadaan normal bagian tengah tidak melebihi 1/3 dari
diameternya sehingga selnya dinamakan eritrosit normokhromatik. Apabila bagian
tengah yang pucat melebar disertai bagian pinggir yang kurang terwarna maka eritrosit
tersebut dinamakan eritrosit hipokromatik. Sebaliknya apabila bagian tengah yang
memucat menyempit selnya dimanakan eritrosit hiperkhromatik. (Widayati, 2010)
Menurut Frandson (1992) bahwa faktor – faktor yang menyebabkan peningkatan dan
penurunan jumlah sel darah merah pada seseorang dapat terjadi karena orang tersebut menderita
anemia atau hemokonsentrasi. Hemokonsentrasi disebabkan oleh penurunan jumlah air yang diminum
atau banyaknya jumlah air yang diminum. Sedangkan anemia disebabkan oleh karena sel darah yang
fungsional atau hemoglobin jauh dibawah normal.
2. Sel darah putih (leukosit)
Leukosit normal orang dewasa berjumlah
sekitar 4.000 – 10.000/mm3. Pada bayi baru lahir
sekitar 9.000 – 30.000/mm3 & pada bayi /anak
sekitar 9.000 – 12.000 /mm3. Leukosit berumur
sekitar 12 hari. Leukosit keluar dari pembuluh
kapiler apabila ditemukan antigen. Proses
keluarnya leukosit disebut dengan diapedesis.
no reviews yet
Please Login to review.