Authentication
556x Tipe DOCX Ukuran file 0.04 MB
LAPORAN PERCOBAAN STATISTIKA
Analisa Korelasi Pearson, Spearman, Tau Kendall dan
Partial
Oleh :
Nita Shangrila Ayu
IK-1B / 3. 34. 13. 1. 11
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2014/2015
ANALISA KORELASI PEARSON, SPEARMAN, TAU KENDALL DAN PARTIAL
I. TUJUAN
Dari praktikum ini praktikan diharapkan :
1. Dapat menghitung koefisien korelasi
2. Dapat menjelaskan pentingnya analisis hubungan
3. Dapat melatih kemampuan mahasiswa/I untuk mengatasi permasalahan industri
yang berhubungan dengan korelasi
4. Dapat mengembangkan keterampilan mahasiswa/I dalam menggunakan dan
menganalisa dengan program SPSS.
II. LANDASAN TEORI
Dalam landasan teori ini yang dibahas mengenai korelasi yaitu korelasi linier dan
korelasi berganda.
a) Korelasi Linear
Sampai saat ini dianggap bahwa peubah bebas X dikendalikan, jadi bukan
suatu peubah acak. Sebetulnya dalam hal ini, X sering disebut peubah
matematika, yang dalam proses pengambilan terak tanpa galat yang berarti.
Kita ingin memandang permasalahan mengukur hubungan antara kedua
peubah X dan Y. Dalam suatu kasus, bila X adalah umur suatu mobil bekas dan Y
nilai jual mobil tersebut, maka kita membayangkan nilai-nilai X yang kecil
berpadanan dengan nilai-nilai Y yang besar. Analisis korelasi mencoba mengukur
kekuatan hubungan antara dua peubah demikian melalui sebuah bilangan yang
disebut koefisien korelasi.
Didefinisikan koefisien korelasi linier sebagai hubungan linier sebagai
hubungan linier antara dua peubah acak X dan Y, dan dilambangkan dengan r.
Jadi, r mengukur sejauh mana titik menggerombol sekitar sebuah garis lurus. Oleh
karena itu dengan membuat diagram pencar bagi n pengamatan [( Xi, Yi ), I =
1,2….,…, n] dan contoh acak, dapat ditarik kesimpulan tertentu mengenai r. Bila
titik-titik menggerombol mengikuti sebuah garis lurus dengan kemiringan positif,
maka ada korelasi positif yang tinggi kedua peubah. Akan tetapi, bila titik-titik
menggerombol mengikuti sebuah garis lurus dengan kemiringan negatif, maka
antara kedua peubah itu terdapat korelasi negatif yang tinggi. Korelasi antara
kedua peubah semakin menurun secara numeric dengan semakin memancarnya
atau menjauhnya titik-titik dan suatu garis lurus.
Ukuran korelasi linear antara dua peubah yang paling banyak digunakan
adalah yang disebut koefisian korelasi momen hasil kali pearson atau ringkasnya
koefisien contoh.
Menurut Robert F. Walpole dalam bukunya Pengantar Statistika, 1996,
koefisien korelasi, ukuran hubungan linier antara dua peubah x dan y diduga
dengan koefisien korelasi contoh r, yaitu :
n n n
n∑xiyi(∑xi)(∑ yi)
i=1 i=1 i=1 Sx
r = = b
n n n n 2 Sy
2 2 2
√[n∑x i−(∑xi) ][n∑ y i−(∑yi) ]
i=1 i=1 i=1 i=1
Dapat disimpulkan bahwa r nilainya pasti antara 0 dan 1. Akibatnya r
mungkin mengambil nilai dari -1 sampai +1. Nilai r = 1 semua titik contoh
terletakpada satu garis lurus yang mempunyai kemiringan positif. Jadi, hubungan
linear sempurna terdapat antara nilai-nilai x dari y dalam contoh, bila r = +1 atau r
= -1. Bila r mendekati +1 atau -1, hubungan antara kedua peubah itu kuat dan
terdapat korelasi yang tinggi antara keduanya. Akan tetapi, bila r mendekati nol
hubungan linier antara x dan y sangat lemah atau mungkin tidak ada sama sekali.
b) Korelasi Ganda
Koefisien determinasi berganda contoh diberikan oleh definisi berikut.
Definisi koefisien determinasi berganda untuk contoh acak.
{(x1i, x21, y1); i = 1, 2, ……………., n)}
Koefisien determinasi berganda contoh yang dilambangakan dengan
R2 y. 12, didefinisikan sebagai berikut :
2 JKG
R y. 12 = 1 - (n−1)S2y
Sedang dalam hal ini :
JKG = ( n-1 ) ( 2 - 2 2 x)
S y b S
Koefisien korelasi berganda contoh, yang dilambangkan dengan R2 y.
12, didefinisikan sebagai akar positif dan koefisien deterininasi bergandanya.
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
a. Unit computer
b. Perangkat lunak SPSS (versi menyesuaikan)
c. Data yang akan diolah
IV. LANGKAH KERJA PENGOLAHAN DATA
V. LATIHAN
Tugas pendahuluan ini dibuat agar praktikan dapat mengerti dalam mengerjakan soal-
soal mengenai korelasi.
1.
Jumlah jam belajar / minggu (x) 10 15 12 20 16 22
Nilai yang diperoleh (y) 98 81 84 74 80 80
Tentukan koefisien korelasinya!
Jawab :
Tabel 2.3.1 Tabel jumlah jam belajar dengan nilai yang diperoleh
No xi yi xi . yi x2 i y2 i
1 10 98 920 100 8464
2 15 81 1215 225 6561
3 12 84 1008 144 7056
4 20 74 1480 400 5476
5 16 80 1280 256 6400
6 22 80 1760 484 6400
95 491 7663 1609 40.357
no reviews yet
Please Login to review.