jagomart
digital resources
picture1_Isi Artikel 866529405900


 117x       Filetype PDF       File size 0.35 MB       Source: digilib.mercubuana.ac.id


Isi Artikel 866529405900

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 23 Jan 2023 | 2 years ago
Partial capture of text on file.
                                         Penerapan 8 Langkah Perubahan Organisasi Dari Kotter’s Dalam Rangka 
                                 Mengembangkan Inovasi di PT. Pos Indonesia Untuk Menjaga Eksistensi dan Daya 
                                                                                            Saing Pelayanan Publik
                                                                    (studi kasus di Kantor Pos Jakarta Utara 14000)
                                                                                                  Agung Surya Dwianto
                                                                                       agungsurya.dwianto@pertiwi.ac.id
                                                                                                         STIE Pertiwi
                                                                                                  Pupung Purnamasari
                                                                                      pupung.purnamasari@pertiwi.ac.id
                                                                                                         STIE Pertiwi
                               Abstract: In the modern world, innovation is a major challenge for any organization including public service provider 
                               organizations, such as PT. Pos Indonesia. PT. Pos Indonesia has been successful in innovating. New innovations on 
                               existing services have been made by Pos Indonesia, such as post express, post payment, wesel pos instant, pranko 
                               prisma, etc., where all the innovations for the existing services have new, more effective and efficient utilizing online 
                               network technology so that it can be accepted by the service user community. However, the innovations proclaimed, 
                               not able to answer all the organizational challenges faced by PT. Pos Indonesia, especially Kantor Pos Jakarta Utara, 
                               because the innovation of the products and processes that occur, is not done with a high commitment. For that PT. 
                               Pos Indonesia in this case Kantor Pos Jakarta Utara needs to implement 8 steps of organizational change from Kotters's, 
                               where it is expected to increase the commitment and qualification of human resources in order to sustain Innovation 
                               and competitiveness, to provide the best public servants for the community.
                                                        Keywords: Innovation, Public Service, Competitiveness, Organizational Change.
                                                          Latar Belakang                                                   setengah abad Pos Indonesia. Masa-masa keemasan 
                                                                                                                           industri perposan ada di tahun-tahun 1970 hingga 
                               Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara                                            1980-an. Masyarakat pengguna jasa pos sangat setia 
                               (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kurir, logistik,                                        memanfaatkan layanan pos. Namun pesatnya 
                               dan transaksi keuangan.    PPTT.. Pos Indonesia (Posin Pos Indonesia (Posin--               perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, 
                               do), sebagai perusahaan ekspedisi milik pemerintah,                                         perubahan gaya hidup, serta trend liberalisasi bisnis 
                               mencoba untuk bertahan (survive) dengan meningkat-                                          jasa pos membuat Pos Indonesia mengalami pergeseran 
                               kan pelayanan, menawarkan harga yang kompetitif                                             bisnis yang sangat signifikan. Seperti juga dialami oleh 
                               serta promosi yang gencar untuk lebih “mengenalkan”                                         banyak perusahaan pos di dunia, Pos Indonesia sempat 
                               perusahaan kepada masyarakat, serta menggaet pe-                                            mengalami penurunan kinerja usahanya di tahun 2000 
                               langgan baru sebanyak mungkin. Kehadiran layanan                                            – 2007. Bisnis suratpos di tahun – tahun tersebut 
                               pos di Indonesia yang diselenggarakan oleh pemerin-                                         menurun drastis. Penggunaan pesan singkat melalui 
                               tah telah lama ada sejak era Pemerintahan Belanda                                           telepon selular dan internet menggantikan surat pos 
                               dengan ditandainya Kantor Pos pertama di Batavia                                            individu. Demikian juga persaingan kiriman barang 
                               yang didirikan oleh Gubernur Jenderal  GW  Baron.                                           dengan para perusahaan kurir swasta membuat pangsa 
                                       Pasang surut mewarnai perjalanan panjang dua                                        pasar Pos Indonesia semakin tergerus. Keadaan 
                                 PROSIDING PENELITIAN                                                                                                                                          159
                    tersebut memaksa Pos Indonesia untuk berubah dan         organisasi publik yang inovatif. Berkaitan dengan itu, 
                    melakukan transformasi bisnis.                           menarik untuk dikaji bagaimana bentuk-bentuk 
                         Upaya peningkatan kualitas pelayanan oleh PT.       inovasi, keberhasilan dan kegagalan inovasi, serta 
                    Pos Indonesia dalam hal ini Kantor Pos Jakarta Utara,    faktor pendorong dan penghambat inovasi PT. Pos 
                    bersifat inovatif serta bertujuan meningkatkan daya      Indonesia dalam menjaga eksistensi dan daya saing 
                    saing dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.          pelayanan publik. 
                    Namun masih muncul pertanyaan,  apakah hal tersebut           Sedangkan pelayanan publik, secara normatif 
                    benar-benar dapat memberikan kepuasan bagi               adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka 
                    pelanggan di Kantor Pos Jakarta Utara.  Kantor Pos       pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan 
                    Jakarta Utara perlu mengidentifikasi apakah pelayanan    peraturan perundang-undangan bagi setiap warga 
                    yang diberikan  selama ini dilakukan telah sesuai        negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau 
                    dengan harapan masyarakat Jakarta Utara. Hal ini         pelayanan administratif yang disediakan oleh 
                    sebagai bukti perhatian Kantor Pos Cabang Jakarta        penyelenggara pelayanan publik (UU No. 25 Tahun 
                    Utara terhadap kepuasan pelanggannya. Karena             2009 Tentang Pelayanan Publik). Definisi yang lebih 
                    apabila harapan pelanggan  lebih besar dari tingkat      rinci diberikan oleh Gronroos dalam Ratminto 
                    layanan yang diterima, maka pelanggan tidak puas.        &Winarsih (2005)  bahwa “pelayanan publik adalah 
                    Sebaliknya apabila harapan pelanggan sama atau lebih     suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat 
                    kecil dari tingkat layanan yang diterima, maka           tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi 
                    pelanggan akan puas.                                     sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen 
                                                                             dengan karyawan atau hal-hal yang disediakan oleh 
                                                                             perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan 
                    Inovasi  dan Pelayanan Publik di Kantor Pos              untuk memecahkan permasalahan konsumen atau 
                    Jakarta Utara                                            pelanggan”. 
                    Inovasi adalah sesuatu yang baru diciptakan dan ber-          Kegagalan Implementasi Inovasi  PT. Pos 
                    beda dari yang sebelumnya. Menurut Suwarno (2008),       Indonesia – Kantor Pos Jakarta Utara dalam Menjaga 
                    secara umum inovasi dipahami dalam konteks               Eksistensi dan Daya Saing Pelayanan Publik.  
                    perubahan perilaku yang erat kaitannya dengan                 Tingkat perubahan di industri bisnis kurir di 
                    lingkungan berkarakteristik dinamis dan berkembang.      daerah Jakarta Utara terus meningkat. Bak cendawan 
                    Di mana praktik pelayanan yang rigid, rutin, seadanya,   yang tumbuh di musim hujan, dewasa ini banyak 
                    dan datar-datar saja membuat organisasi sektor publik    bermunculan perusahaan-perusahaan yang ikut 
                    sulit untuk bisa memberikan pelayanan yang               berebut kue di industri pengiriman barang atau paket, 
                    berkualitas. Pelayanan yang belum optimal memaksa        hal ini mengakibatkan tingkat persaingan yang 
                    organisasi publik untuk bisa melakukan inovasi karena    semakin ketat, baik  dari sisi pelayanan, harga maupun 
                    inovasi sangat penting dilakukan untuk mengatasi         promosi yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan 
                    kebuntuan dan kemacetan organisasi sektor publik.        ekspedisi atau bisnis jasa kurir tersebut, sebut saja 
                    Salah satu organisasi penyedia layanan publik yang       seperti KGP (Kerta Gaya Pusaka), Elteha, Tiki, Pandu 
                    dihadapkan pada tantangan inovasi sebagai akibat         Siwi dan ratusan perusahaan lokal lainnya, belum lagi 
                    meningkatnya persaingan dalam penyediaan layanan         ditambah oleh serbuan perusahaan sejenis dari luar 
                    publik adalah PT Pos Indonesia.                          negeri yang sudah mendunia. Sehingga dapat 
                         Sebagai penyedia layanan publik, PT. Pos            disimpulkan bahwa daya tarik (attractiveness) industri 
                    Indonesia yang merupakan salah satu Badan Usaha          pengiriman barang ini cukup besar dan menjanjikan.
                    Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri jasa       Jika demikian, kompetisi dalam  industri ini khususnya 
                    kurir dituntut melakukan inovasi dalam rangka            di daerah Jakarta Utara akan semakin sengit dalam 
                    memenuhi tuntutan peningkatan kualitas layanan           beberapa dekade mendatang. Kotter (2006) dengan 
                    kepada masyarakat. Untuk bisa memenangkan                teori Leading Change - nya menyuguhkan berbagai 
                    persaingan dengan munculnya perusahaan-perusahaan        wawasan yang inovatif yang akan menguntungkan 
                    swasta seperti, TIKI, JNE, PT. Repex Perdana             perusahaan dalam hal ini Kantor Pos Jakarta Utara, 
                    Internasional bekerja sama dengan Federal Express        untuk dapat merencanakan dan menjalankan perubahan 
                    (Fed-Ex), DHL, EXL Express, Cipaganti, TNT, Pandu        besar supaya dapat memposisikan diri agar dapat 
                    Siwi dan jasa pengiriman lainnya PT. Pos Indonesia       bersaing dan berhasil dalam pasar industri bisnis kurir.
                    – Kantor Pos Jakarta Utara harus bisa menjadi                 Namun sebelumnya Kotter memberikan delapan 
                     160                                                                      PROSIDING PENELITIAN
                    alasan utama mengapa didalam upaya perbaikan yang               Kantor Pos Jakarta Utara harus memperhatikan 
                    dilakukan oleh suatu organisasi, sering terjadi                 hal tersebut (SDM), untuk menjamin inovasi 
                    perbaikan yang diusahakan tersebut malah                        (perubahan) yang yang telah dicanangkan akan 
                    mengecewakan banyak pihak/gagal, seperti yang                   berjalan dengan baik.  
                    terjadi di Kantor Pos Jakarta Utara. Masing-masing         2.   Failing to create a sufficiently powerful guiding 
                    dari delapan kesalahan yang telah diidentifikasikan             coalition – Gagal menciptakan koalisi pemandu 
                    oleh Kotter ini dijelaskan dengan “bahasa” yang                 yang cukup kuat
                    sederhana, dan mungkin kita sudah menyadari akan                     Harus dipastikan bahwa individu yang 
                    hal tersebut. kesalahan-kesalahan ini biasa dilakukan           memimpin perubahan adalah yang terbaik untuk 
                    dalam usaha transformasi dan mempunyai                          pekerjaan tersebut. Perubahan tidak dikawal 
                    konsekuensinya, tetapi hal tersebut bukannya tidak              dengan ketat oleh Kepala Kantor Pos Jakarta 
                    dapat dihindarkan. Untuk itu Kotter menyatakan                  Utara, sehingga didalam perjalanannya, konsep 
                    bahwa kunci memahami mengapa ada penolakan                      yang sudah direncanakan, tidak berjalan sesuai 
                    organisasi terhadap perlunya perubahan adalah proses            dengan yang diharapkan.
                    multi-tahapan yang dapat mengatasi tindakan                3.  Underestimating the power of vision – 
                    destruktif dan bagaimana kepemimpinan yang                      Meremehkan kekuatan visi
                    diperlukan untuk mengendalikan, dimana langkah                       Tanpa visi orang akan bekerja dalam 
                    manusiawi lebih berarti dari manajemen yang baik.               keadaan tanpa mengenal pekerjaannya, 
                         Dawson (2010) menyatakan bahwa hambatan                    perubahan harus diawali dari dalam ingatan / 
                    dari dalam organisasi merupakan hambatan yang sulit             pikiran individu. Kurangnya mengkomunikasikan 
                    untuk diatasi karena menyangkut masalah perilaku,               visi dan misi yang telah ditetapkan oleh 
                    pola pikir, budaya, etos kerja dan kesadaran dari para          manajemen, membuat rencana perubahan 
                    pelaku dalam organisasi itu sendiri. Sedangkan Kotter           menjadi tidak efektif.
                    (2006) merinci kesalahan penyebab kegagalan suatu          4.   Under communicating the vision – Komunikasi 
                    organisasi dalam melakukan transformasi sebagai                 visi yang buruk
                    berikut:                                                             Semua yang terlibat dalam organisasi perlu 
                                                                                    memahami visi, kegagalan untuk menyampaikan 
                    1.   Allowing too much complacency – Membiarkan                 dapat membuat karyawan berdalih di saat 
                         terlalu puas diri Jika “sense of urgency” diabaikan        melanggar norma baru dan nilai organisasi dalam 
                         dalam perubahan maka perubahan akan gagal,                 pekerjaannya. Mengkomunikasikan visi 
                         seperti terlalu cepat puas dengan apa yang telah           perusahaan tidak hanya sebatas penyampaian di 
                         dikerjakan. Inovasi-inovasi yang telah dilakukan           level manajer, namun harus di breakdown hingga 
                         oleh Kantor Pos Jakarta Utara cukup bagus                  ke level bawah. Manajer tiap-tiap bagian 
                         (penambahan titik layanan, pick up kiriman                 memiliki peranan / kontribusi yang penting 
                         secara gratis, dll), serta mampu memberikan nilai          didalam menyampaikan visi dan misi tersebut.
                         tambah terhadap layanan yang diberikan kepada         5.   Permitting obstacles to block the new vision – 
                         masyarakat Jakarta Utara. Namun hendaknya                  Membiarkan hambatan menghalangi visi baru
                         didalam setiap inovasi ataupun program kerja                    Singkirkan segala sesuatu yang dapat 
                         baru yang dibuat, perlu adanya evaluasi terhadap           menghalangi visi. Meskipun seolah dapat 
                         setiap langkah yang dilakukan tersebut. Evaluasi           dikatakan kita mampu bekerja dengan halangan 
                         secara berkala ini, selain menghindarkan rasa              tersebut akhirnya terjadi kontradiksi dengan 
                         puas yang berlebihan pada jajaran manajemen                budaya baru yang diusulkan. Hendaknya seluruh 
                         Kantor Pos Jakarta Utara, juga akan lebih                  halangan yang menjadi rintangan dalam 
                         menajamkan langkah – langkah yang akan                     mewujudkan visi perusahaan ini, dinventarisir 
                         diambil oleh Kantor Pos Jakarta Utara.                     lalu dicari cara untuk “menyingkirkan” halangan 
                              Pada bagian pendahuluan telah disinggung              tersebut. Seluruh pihak harus terlibat dalam 
                         bahwa, inovasi terhadap produk ataupun proses              upaya mencari solusi atas hal ini. 
                         saja tidaklah cukup untuk membawa suatu               6.  Failing to create short-term wins – Gagal 
                         organisasi ke arah yang lebih baik, tanpa                  menciptakan hasil jangka pendek
                         memperbaiki atau meningkatkan kualitas  dan                     Menuju pada visi jangka panjang penting 
                         kuantitas sumber daya manusia yang dimiliki.               tetapi jangan lupa mengenali kemenangan – 
                                                                                    kemenangan kecil.
                     PROSIDING PENELITIAN                                                                                  161
                     7.   Declaring victory too soon – Terlalu cepat             Bike, dll). 
                          menyatakan keberhasilan                                     Begitupun di industri bisnis kurir, PT. Pos 
                               Apakah peperangan telah dimenangkan atau          Indonesia sudah hadir dan melayani masyarakat 
                          hanya sekedar pertempuran. Harus dipastikan            selama lebih dari 250 tahun, terlihat terhuyung-huyung 
                          untuk selalu mengevaluasi usaha dan apakah             dan sangat gagap dalam menghadapi keagresifitasan 
                          akan berlanjut dengan kesuksesan.                      para pendatang baru, yang datang dan beroperasi 
                     8.   Neglecting to anchor changes firmly in the             dengan membawa proses serta teknologi yang jauh 
                          corporate culture – Lalai menanamkan perubahan         lebih modern. Prosentase pasar yang dapat digarap 
                          secara kokoh dalam kultur organisasi / perusahaan      oleh Pos Indonesia pun, semakin lama semakin 
                               Harus dipastikan bahwa kebijakan dan              tergerus (saat ini market share nya sangat kecil, bila 
                          prosedur ada pada tempat untuk melakukan               dibandingkan dengan potensi yang ada), bahkan dapat 
                          perubahan jangka panjang yang harus                    dikatakan saat ini Pos Indonesia hanya berjaya 
                          diselesaikan.                                          didaerah  rural, yang memang sama sekali tidak 
                               Kesalahan-kesalahan internal ini akhirnya         ”tersentuh” oleh para pemain baru tersebut (karena 
                          menimbulkan konsekuensi, yaitu:                        potensi dan prospek yang ada didaerah ”rural”, 
                          –        New strategies aren’t implemented well –      memang sangat tidak menarik bagi perusahaan yang 
                               Strategi-strategi baru tidak dapat                berorientasi kepada profit)
                               dilaksanakan dengan baik,                              Inilah keadaan yang dalam istilah kemiliteran 
                          –         Acquisitions don’t achieve expected          disebut dengan VUCA: volatile, uncertain, complex, 
                               synergies – Akuisisi tidak mencapai sinergi       dan ambigous. Ini sama sekali bukan istilah baru, 
                               yang diharapkan,                                  melainkan dengan perubahan yang terjadi semakin 
                          –       Reengineering takes too long and costs too     cepat, kita semakin terdesak. Volatility, yaitu perubahan 
                               much – Rekayasa ulang membutuhkan                 yang tidak dapat diprediksi sama sekali, serta tak tentu 
                               waktu yang terlalu lama dan biaya yang            arah. Uncertain, yaitu hal besar yang disruptive datang 
                               banyak,                                           dengan irama yang tak terduga dan bertubi-tubi. Data 
                          –      Downsizing doesn’t get costs under control      lama tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi 
                               – Perampingan tidak berhasil mengontrol           masa depan, akibat realita yang sudah berbeda sama 
                               biaya,                                            sekali. Complexity, yaitu sebab akibat terjadi bukan 
                          –       Quality programs don’t deliver hoped-for       antara 2 faktor atau 2 keadaan saja, tetapi terdiri atas 
                               results – Program-program kualitas tidak          puluhan faktor yang berinterelasi satu sama lain. 
                               memberikan hasil yang sesuai dengan               Ambiguity, yaitu pertanyaan who, what, where, when, 
                               harapan.                                          how, dan why sulit dijawab dengan tepat karena 
                                                                                 banyak hal yang tidak memiliki deskripsi dengan pasti. 
                     Delapan Tahap Perubahan Kotter’s Bagi                            Untuk itu dalam rangka meminimalisir dampak 
                     Perbaikan Organisasi di Kantor Pos Jakarta                  perubahan yang  terjadi di Industri bisnis kurir 
                     Utara 14000                                                 utamanya di daerah Jakarta Utara, serta dalam rangka 
                     Istilah survival of the fittest yang digunakan 150 tahun    mengejar ketertinggalan dari pesaing-pesaing yang 
                     yang lalu yang merujuk pada seleksi alami mahluk            sangat agresif tersebut, ada baiknya bagi Kantor Pos 
                     hidup menghadapi evolusi, tampaknya masih relevan           jakarta Utara untuk menerapkan ataupun  
                     saat ini dalam konteks persaingan di dunia industri.        mengimplementasikan prinsip-prinsip perubahan 
                     Yang paling fit bukanlah yang terkuat menahan               suatu organisasi yang diformulasikan oleh John P. 
                     empasan musim atau adu otot lagi, melainkan mereka          Kotter. Menurut Kotter di dalam bukunya bertajuk 
                     yang tahan menghadapi badai perubahan sosial dan            Leading Change mengatakan bahwa sebagian besar 
                     teknologi yang tak kenal ampun. Kita melihat                perubahan gagal dan hanya 30% yang bisa dikatakan 
                     bagaimana perusahaan yang memproduksi telepon               berhasil. Dari penyebab kegagalan yang dijumpai, 
                     selular (Hp) dan komputer yang telah berdiri sejak          kemudian Kotter merumuskan sebuah solusi yang 
                     puluhan tahun yang lalu mengalami kemunduran yang           kemudian dikenal dengan Delapan Prinsip dalam 
                     cukup hebat. Perusahaan taksi yang sudah menjadi            menciptakan perubahan.  
                     raja di jalanan Jakarta secara berpuluh – puluh tahun            Banyak teori-teori perubahan untuk manajemen 
                     dihajar oleh perusahaan berbasis digital dan komunitas      perusahaan yang berlandaskan langkah-langkah di 
                     tanpa armada satu  pun (Uber, Gojek, Grab Bike, Blue        atas. Namun, terdapat satu model perubahan yang 
                      162                                                                          PROSIDING PENELITIAN
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Penerapan langkah perubahan organisasi dari kotter s dalam rangka mengembangkan inovasi di pt pos indonesia untuk menjaga eksistensi dan daya saing pelayanan publik studi kasus kantor jakarta utara agung surya dwianto agungsurya pertiwi ac id stie pupung purnamasari abstract in the modern world innovation is a major challenge for any organization including public service provider organizations such as has been successful innovating new innovations on existing services have made by post express payment wesel instant pranko prisma etc where all more effective and efficient utilizing online network technology so that it can be accepted user community however proclaimed not able to answer organizational challenges faced especially because of products processes occur done with high commitment this case needs implement steps change from kotters expected increase qualification human resources order sustain competitiveness provide best servants keywords latar belakang setengah abad masa keemas...

no reviews yet
Please Login to review.