Authentication
210x Tipe DOC Ukuran file 0.06 MB Source: eprints.mercubuana-yogya.ac.id
ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUSANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK ( SAK ETAP ) PADA LAPORAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM CREDIT UNION (KSP CU) “ Dharma Prima Kita ’’ Patrisia Abuk Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Patrisia.abuk97@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laporan keuangan koperasi simpan pinjam Credit Union Dharma Prima Kita berdasarkan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif penganalisaan terhadap kenyataan-kenyataan yang ditemui dilapangan dan menghubungkannya dengan teori yang ada sehingga dapat diambil suatu kesimpulan, dimana dalam pengambilan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil analisis data kualitatif adalah penerapan standar akuntansi pada koperasi simpan pinjam credit union Dharma Prima Kita menunjukan laporan keuangan koperasi simpan pinjam Credit Union Dharma Prima Kita belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP, karena: (1) laporan keuangan yang tidak lengkap; (2) penyajian, pengukuran aset tetap yang belum tepat; (3) pengukuran pajak penghasilan koperasi yang belum tepat; (4) faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti manajemen menganggap laporan keuangan yang disusun sudah memenuhi kebutuhan organisasi atau dengan kata lain pengetahuan tentang standar akuntansi yang berlaku masih sangat minim; sedangkan faktor eksternal adalah kurangnya pengawasan dari pihak yang bersangkutan pada laporan keuangan koperasi. Kata Kunci : SAK ETAP, Koperasi, Laporan Keuangan Abstrack Analysis of the Application of Financial Accounting Standards for Entities without Public Accountability (SAK ETAP) in the Financial Statements of the Credit Union Credit Union (Ksp Cu) "Dharma Prima Kita" This study aims to determine the financial statements of Credit Union Dharma Prima Kita credit unions based on entity's financial accounting standards without public accountability. This study uses descriptive qualitative methods of analyzing the realities encountered in the field and linking them with existing theories so that a conclusion can be drawn, where in taking data using observation, interviews, documentation techniques. The results of the qualitative data analysis are the application of accounting standards to credit union credit unions Dharma Prima Kita shows that the financial statements of the credit union credit union Dharma Prima Kita have not been fully in accordance with SAK ETAP, because: (1) financial statements are incomplete; (2) presentation, measurement of fixed assets that are not yet right; (3) measurement of cooperative income tax which is not yet correct; (4) internal factors and external factors. Internal factors such as management consider the financial statements that have been prepared already meet the needs of the organization or in other words knowledge of the applicable accounting standards is still very minimal; while the external factor is the lack of supervision from the parties concerned on the cooperative's financial statements. Keywords: SAK ETAP, Cooperatives, Financial Statements PEDAHULUAN k hokum yang di dirikan oleh orang perseorangan o atau badan hokum koperasi, dengan pemisahan p kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk Bagi perekonomian Indonesia, koperasi merupakan e menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan bentuk gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas r kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan asas kekeluargaan dan sebagai salah satu penopang a budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi perekonomian negara dalam mewujudkan s (Anggun Sabella, 2016). masyarakat yang sejahtera. Kehadiran koperasi i diharapkan mampu mendorong potensi masyarakat a Menurut Merlyana (2018), koperasi memiliki untuk terus mengembangkan sector produktifnya d kekuatan diantaranya: (1) Adanya keterlibatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup a anggota dalam koperasi yang dapat ditunjukkan masyarakat. Selain itu juga, koperasi berperan l dalam bentuk partisipasi anggota yang merupakan sebagai salah satu fasilitator dan juga pendamping a aktivitas yang mendorong kreativitas anggota; (2) bagi masyarakat dalam melaksanakan usaha- h Adanya keseimbangan pemanfaatan hak dan usahanya, misalnya melalui bantuan modal, penekanan kewajiban yang dilakukan seluruh manajemen, pemasaran, dan bantuan lainnya. b anggota karena koperasi milik semua anggota Koperasi bersama dengan masyarakat berusaha a dan menjadi tanggungjawab bersama; (3) Koperasi untuk mewujudkan peningkatan perekonomian d merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki nasional, memperkokoh perekonomian rakyat, dan a kepentingan bersama sehingga akan muncul meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat n dukungan dalam bentuk partisipasi dan lain Indonesia. Berdasarkan No. 17 Tahun 2012, sebagainya. Namun disisi lain, koperasi juga memiliki kelemahan seperti: (1) meskipun secara P ofesional memerlukan adanya sistem konstitusional koperasi cukup mendapat tempat dan e pertanggungjawaban yang baik dan informasi kedudukan yang penting dalam perekonomian n yang relevan serta dapat diandalkan untuk Indonesia, namun keinginan masyarakat untuk g pengambilan keputusan perencanaan dan menjadi anggota koperasi masih rendah; (2) e pengendalian koperasi. Salah satu upaya tersebut koperasi juga sering diidentikkan dengan l adalah pengembangan sistem informasi yang standar hidup yang rendah karena sebagian besar o diperlukan untuk menumbuhkan koperasi melalui anggota berasal dari kalangan menengah ke bawah; l akuntansi, khususnya merumuskan standar (3) Di koperasi seringkali ditemukan kasus-kasus a akuntansi keuangan untuk koperasi dalam penyelewengan dan penyimpangan pengelolaan a penyusunan laporan keuangannya (Prastiwi, 2018). koperasi yang akhirnya membuat masyarakat n menjadi antipasti terhadap gerakan koperasi; (4) Sebagai komitmen pemerintah untuk meningkatkan Sedikitnya dukungan atau keberpihakan pemerintah y kualitas koperasi, sistem pelaporan keuangan dan lembaga keuangan untuk memajukan koperasi a koperasi mulai disesuaikan dengan laporan dibandingkan dengan dukungan yang diberikan n keuangan IFRS. Kementerian Koperasi dan UKM kepada bentuk badan usaha lain. g memberlakukan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK Semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi, p ETAP) sebagai pedoman akuntansi yang baru bagi tuntutan agar pengelolaan koperasi dilaksanakan r koperasi maupun UKM sejak PSAK Nomor 27 secara profesional juga semakin besar. untuk Koperasi secara resmi dinyatakan tidak
no reviews yet
Please Login to review.