Authentication
406x Tipe DOCX Ukuran file 0.07 MB Source: sisfo.unisla.ac.idË61
MAKALAH AUDITING 1
“BUKTI AUDIT DAN KERTAS KERJA”
Kelompok4 :
1. AnugrahCahyani M. (071510007)
2. FatrinaNurHidayah (071510019)
3. Firdaus E. F. (071510024)
4. GuruhMarhaenisHandokoPutro (071510027)
5. Ivan HarisNasution (071510031)
6. SultonAbi A. (071510055)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik
oleh auditor dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang
diauditnya. Oleh karena itu auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
yang cukup dan kompeten agar kesimpulan yang diambilnya tidak menyesatkan
bagi pihak pemakai dan juga untuk menghindar dari tuntutan pihak – pihak yang
berkepentingan di kemudian hari apabila pendapat yang diberikannya tidak
pantas. Tipe bukti audit berupa dokumentasi (bukti dokumenter) juga penting bagi
auditor. Namun, dokumentasi pendukung yang dibuat dan hanya digunakan dalam
organisasi klien merupakan bukti audit yang kualitasnya lebih rendah karena tidak
adanya pengecekan dari pihak luar yang bebas.
Bukti audit yang diperoleh selama pekerjaan lapangan harus
didokumentasi- kan dengan baik dalam kertas kerja audit, disertai dengan
keterangan mengenai klasifikasi bukti auditnya. Hal tersebut dimaksudkan agar
auditor mudah dalam melakukan analsisis dan evaluasi lebih lanjut, sehingga
proses pengembangan temuan audit dapat dilakukan dengan baik berdasarkan
unsur-unsurnya.
Kertas kerja (working paper) merupakan mata rantai yang
menghubungkan catatan klien dengan laporan audit. Oleh karena itu, kertas kerja
merupakan alat penting dalam profesi akuntan publik. Dalam proses auditnya,
auditor harus mengkumpulkan atau membuat berbagai tipe bukti. Untuk
mendukung simpulan dan pendapatnya atas laporan keuangan auditan. Untuk
kepentingan pengumpulan dan pembuata bukti itulah auditor membuat kertas
kerja. SA Seksi 339 kertas kerja memberikan panduan bagi auditor dalam
penyusunan kertas kerja dalam audit atas laporan keuangan atau perikatan audit
lainnya, berdasarkan seluruh standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia.
Kertas kerja audit (KKA) merupakan media yang digunakan auditor untuk
mendokumentasikan seluruh catatan, bukti dan dokumen yang dikumpulkan dan
simpulan yang dibuat auditor dalam setiap tahapan audit. Kertas kerja audit akan
berfungsi mendukung laporan hasil audit. Begitu pentingnya KKA ini sehingga
KKA harus dijaga mutunya melalui proses reviu secara berjenjang.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik mengangkat judul Bukti
Audit dan Kertas Kerja Audit.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
permasalahannya, yaitu :
1. Bagaimana Bukti Audit?
2. Bagaimana Kertas Kerja Audit?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Bukti Audit dan Kertas Kerja
Audit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Bukti Audit
1. Definisi Bukti Audit
Bukti Audit merupakan segala informasi yang mendukung angka - angka
atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan
oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya. Bukti audit yang
mendukung laporan keuangan terdiri dari data akuntansi dan semua informasi
penguat (corroborating information) yang tersedia bagi auditor.
Informasi ini sangat bervariasi sesuai kemampuannya dalam meyakinkan
auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip – prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Bukti audit mencakup informasi yang sangat
persuasif, misalnya perhitungan auditor atas sekuritas yang diperjualbelikan dan
informasi yang kurang persuasif, misalnya respons atas pertanyaan – pertanyaan
dari para karyawan klien. Penggunaan bukti bukan hal yang aneh bagi auditor.
Bukti juga digunakan secara ekstentif oleh para ilmuwan, pengacara dan ahli
sejarah.
Buku harian, buku besar dan buku pembantu, memo, dan catatan tidak
resmi seperti daftar lembaran kerja (work sheet) yang mendukung alokasi biaya,
perhitungan dan rekonsiliasi secara keseluruhan merupakan bukti yang
mendukung laporan keuangan. Informasi pendukung lainnya meliputi semua
dokumen seperti cek, faktur, surat kontrak, notulen rapat, konfirmasi dan
pernyataan tertulis dari pihak yang kompeten, informasi yang diperoleh auditor
melalui tanya jawab, pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik, serta informasi
lain yang dihasilkan atau tersedia bagi auditor yang memungkinkannya untuk
menarik kesimpulan dengan alasan kuat.
Bukti audit merupakan suatu konsep yang fundamental di dalam audit, dan
hal itu dinyatakan dalam standar pekerjaan lapangan ketiga. Ikatan Akuntan
Indonesia (2001 : 326 pr. 1) menyatakan bahwa : “ Standar pekerjaan lapangan
no reviews yet
Please Login to review.