Authentication
194x Tipe DOC Ukuran file 0.23 MB Source: karyailmiah.polnes.ac.id
41 BAB V AUDIT ATAS SIKLUS PENGELUARAN 1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Di dalam bab ini akan dikemukakan beberapa program pemeriksaan atas laporan ke- uangan secara keseluruhan tentang prosedur pemeriksaan atas laporan keuangan, termasuk pengujian atas aktiva tidak berwujud, pengujian substatntif a antara perusahaan afiliasi dan atau perusahaan yang mempunyai hubungan keluarga terdekat dalam garis keturunan. 2. Pendekatan Untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi) Setelah meyelesaikan ban ini diharapkan kepada mahasiswa dapat : Melakukan pengujian atas aktiva tidak berwujud, Melakukan pengujian atas pemegang saham, Pengujian substantif atas investasi, Pengujian substantif atas saldo piutang usaha, Pengujian substantif atasutang jangka panjang, Pengujian substantif atas utang usaha. A. Pengujian Substatntif Atas Aktiva Tidak Berwujud 1. Penyajian Aktiva Tidak Berwujud Di Neraca Aktiva tidak berwujud harus disajikan terpisah dalam neraca Jika mungkin, aktiva tidak berwujud yang mempunyai umur ekonomis terbatas harus disajikan terpisah dari aktiva tidak berwujud yang mempunyai umur ekonomis cukup panjang Dasar penilaian aktiva tidak berwujud harus disebutkan, dan metode amortisasinya harus dijelaskan dalam laporan keuangan 2.Tujuan Pengujian Substantif Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan aktiva tidak berwujud. Untuk meyakini keandalan catatan akuntansi yang mendukung informasi aktiva tidak berwujud yang disajikan dalam neraca, auditor harus melakukan rekonsiliasi antara saldo aktiva tidak berwujud di neraca dengan akun aktiva tidak berwujud di dalam buku besar dan selanjutnya ke jurnal pengeluaran kas, jurnal umum, dan buku besar pembantu aktiva tidak berwujud. Membuktikan keberadaan aktiva tidak berwujud dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud yang disajikan dalam neraca. 42 Untuk membuktikan asersi keberadaan aktiva tidak berwujud dan keterjadian transaksi yang bersangkutan dengan akun tersebut, auditor harus melakukan pengujian substantif berikut: Pengujian analitik Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud Inspeksi terhadap dokumen yang menunjukan hak kepemilikan aktiva tidak berwujud Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak 3. Membuktikan kelengkapan aktiva tidak berwujud yang disajikan dalam neraca. Untuk membuktikan bahwa aktiva tidak berwujud yang disajikan di dalam neraca mencakup semua aktiva tidak berwujud klien pada tanggal neraca dan semua transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud dalam tahun yang diaudit, auditor harus melakukan pengujian substantif berikut: Pengujian analitik Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud Inspeksi terhadap dokumen yang menunjukan hak kepemilikan aktiva tidak berwujud Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak 4. Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud yang disajikan di neraca. Untuk membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud yang disajikan di dalam neraca, auditor harus melakukan pengujian substantif berikut: Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak 5. Membuktikan kewajaran penentuan jumlah akun akumulasi amortisasi aktiva tidak berwujud yang disajikan di dalam neraca, auditor harus melakukan pengujian substantif berikut: Prosedur audit awal Pengujian analitik Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan aktiva tidak berwujud Inspeksi terhadap aktiva tidak berwujud Pemeriksaan terhadap dokumen hak milik dan kontrak Review terhadap pembentukan akumulasi amortisasi. 6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tidak berwujud yang disajikan di neraca. Untuk membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan utang di neraca, auditor harus membuktikan apakah unsur aktiva tidak berwujud telah disajikan dan diungkapkan oleh klien di neraca sesuai dengan SAK. 43 Program audit untuk pengujian substantif atas aktiva tidak berwujud berisi prosedur audit yang dirancang untuk mencapai tujuan audit yang telah diuraikan. Prosedur audit dilaksanakan dalam lima tahap, yakni: Kert Tgl. Pelak- Prosedur Audit as Pelak- sana Kerj sanaan a Prosedur Audit Awal 1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun aktiva tidak berwujud: a. Usut saldo aktiva tidak berwujud yang tercantum dalam neraca ke BB aktiva tidak berwujud b. Hitung kembali saldo akun aktiva tidak berwujud dalam buku besar c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun aktiva tidak berwujud dan akumulasi amortisasinya d. Usut saldo awal akun aktiva tidak berwujud ke kertas kerja tahun lalu e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tidak berwujud ke jurnal yang bersangkutan Prosedur Analitik 2. Lakukan prosedur analitik: a. Hitung ratio: tingkat perputaran aktiva tidak berwujud (penjualan : aktiva tidak berwujud) ratio laba bersih dengan aktiva tidak berwujud (laba bersih : aktiva tidak berwujud) ratio aktiva tidak berwujud dengan total aktiva (aktiva tidak berwujud : total aktiva) b. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain Pengujian terhadap Transaksi Rinci 3. Periksa dokumen yang mendukung perolehan aktiva tidak berwujud 4. Periksa dokumen yang mendukung transaksi amortisasi aktiva tidak berwujud Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci 5. Pelajari notulen rapat direksi, perjanjian, surat ijin dari pemerintah, dan dokumen lain yang membuktikan eksistensi aktiva tidak berwujud 6. Minta informasi dari klien atau sumber lain mengenai manfaat aktiva tidak berwujud bagi klien di masa mendatang 7. Lakukan inspeksi dan pemerikdaan terhadap surat perjanjian, surat ijin dari pemerintah, dan dokumen yang menunjukkan hak kepemilikan klien atas aktiva tidak berwujud Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan 8. Bandingkan penyajian aktiva tidak berwujud di neraca dengan SAK: a. Periksa klasifikasi aktiva tidak berwujud di neraca berdasarkan manfaat ekonomisnya b. Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tidak berwujud 44 B. Pengujian Substantif Atas Ekuitas Pemegang Saham 1. Diskripsi Ekuitas Pemegang Saham Modal sendiri adalah jumlah kumulatif kontribusi pemilik kepada perusahaan sebagai suatu entitas ditambah laba yang diperoleh perusahaan yang ditahan dalam perusahaan. Penyajian Ekuitas Pemegang Saham di Neraca. Modal Saham yang disajikan dalam neraca harus dijelaskan dalam bentuk catatan kaki yang digunakan oleh penguguna informasi akuntansi mencakup: a. Jenis saham yang dikeluarkan, nilai nominal dan tarif dividen (bila ada) b. Untuk saham preferen, sifat keistimewaan yang dimiliki oleh pemegang saham baik menyangkut keistimewaan pembagian dividen maupun dalam hal likuidasi c. Jumlah saham yang diijinkan untuk diterbitkan, yang telah diterbitkan, yang ada di tangan perusahaan sebagai treasury stock, dan yang beredar. d. Jumlah dividen kumulatif yang belum dibayar baik jumlahnya dividennya maupun jumlah sahamnya. e. Jumlah saham yang disediakan untuk stock option plan, untuk ditukarkan dengan obligasi atau saham preferen, jumlah saham yang telah dipesan tetapi belum dikeluarkan, dividen yang telah diumumkan tetapi belum dibagikan, dan saham yang dikeluarkan dalam penggabungan perusahaan. Treasury stock harus disajikan di neraca dalam kelompok modal saham sebagai pengurang modal saham dan saldo laba. Perubahan saldo laba dalam tahun yang diaudit dapat disajikan dalam laporan tersendiri (Laporan laba ditahan) 2. Tujuan Pengujian Substantif 1.Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan ekuitas pemegang saham.Untuk meyakini ketelitian dan keandalan catatan akuntansi yang mendukung informasi ekuitas pemegang saham yang disajikan dalam neraca, auditor harus melakukan rekonsiliasi antara saldo modal saham, paid-in capital, treasury stock, saldo laba, dan cadangan yang dicantumkan di neraca ke BB selanjutnya ke jurnal penerimaan kas, register cek, dan jurnal umum 2.Membuktikan bahwa saldo modal saham mencerminkan kepentingan pemegang saham yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan ekuitas pemegang saham selama tahun yang diaudit. Untuk membuktikan asersi keberadaan ekuitas pemegang saham dan keterjadian transaksi yang bersangkutan dengan akun tersebut, auditor harus melakukan pengujian substantif berikut: Pengujian analitik Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan ekuitas pemegang saham
no reviews yet
Please Login to review.