Authentication
516x Tipe DOCX Ukuran file 0.02 MB
PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL SECARA
UMUM
Secara etimologi, integrasi nasional berasal dari bahasa Latin yaitu Integrate yang
artinya memberi tempat bagi unsur tertentu demi mewujudkan suatu keseluruhan.
Sementara itu, kata Nasional berasal dari bahasa Inggris yaitu Nation yang artinya
bangsa. Jadi istilah Nasional ini mengandung beberapa pengertian yaitu kebangsaan
dan bersifat bangsa sendiri.
Secara umum integrasi nasional secara politis adalah penyatuan berbagai kelompok
sosial dan budaya dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas
nasional. Sementara itu, secara antropologis, integrasi nasional adalah proses
penyesuaian antara unsur-unsur kebudayaan yang beranekaragam untuk mencapai
suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
Integrasi nasional juga dapat diartikan sebagai suatu usaha maupun proses yang
memiliki tujuan untuk mempersatukan perbedaan – perbedaan yang ada pada suatu
negara sehingga dapat tercapai keserasian dan keselarasan secara nasional.
Dari berbagai uraian mengenai pengertian integrasi nasional dapat disimpulkan bahwa
integrasi nasional merupakan bentuk persatuan dan kesatuan antara beragam
kelompok sosial dan budaya dalam suatu negera yang bertujuan untuk mewujudkan
keserasian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL MENURUT AHLI
Beberapa ahli juga mengemukakan tentang pengertian integrasi nasional, diantaranya
adalah:
1. Menurut Arfani Integrasi nasional adalah pembentukan suatu identitas nasional dan
penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah.
2. Menurut Saafroedin Bahar pengertian integrasi nasional adalah upaya menyatukan
seluruh unsur suatu negara dengan pemerintah dan wilayahnya. Mengintegrasikan
berarti membuat untuk atau menempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur
yang awalnya terpisah.
3. Menurut Nazaruddin Sjamsuddin, integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu
bangsa yang mencakup semua aspek kehidupan yaitu sosial, politik, ekonomi, dan
budaya.
4. J. Soedjati Djiwandono mengatakan bahwa pengertian integrasi nasional adalah cara
bagaimana kelestarian persatuan nasional yang dalam arti luasnya dapat didamaikan
dengan hak menentukan nasib sendiri.
5. Myron Weiner mengatakan bahwa integrasi nasional adalah proses penyatuan dari
berbagai kelompok sosial dan budaya dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu
identitas nasional. Demikian, menurutnya integrasi itu ada lima jenis yaitu integrasi
nasional, integrasi wilayah, integrasi nilai, integrasi elit-massa, dan integrasi tingkah
laku.
6. Menurut Howard Wriggins integrasi nasional adalah penyatuan bagian yang
berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu kesatuan yang lebih utuh atau
memadukan beberapa masyarakat kecil menjadi suatu kesatuan.
SYARAT INTEGRASI NASIONAL
Agar tercipta suatu integrasi nasional, suatu bangsa ataupun negara harus mempunyai
beberapa hal yang kuat adan pokok. Berikut adalah syarat integrasi nasional:
1. KESADARAN
Rasa kesadaran merupakan hal yang penting dalam mewujudkan integrasi nasional,
khsusunya kesadaran akan perbedaan dan saling menghargai antara satu dengan yang
lainnya. Selain itu juga adanya rasa kesadaran akan pentingnya saling berhubungan
antara satu dengan yang lainnya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
2. ADANYA KONSENSUS BERSAMA
Untuk masyarakat yang majemuk seperti Indonesia ini, pastinya ada suatu
kesepakatan atau konsensus bersama mengenai aturan dan nilai dalam menjalani
kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu bertujuan agar keragaman tidak menjadi
penghalang untuk mewujudkan nilai persatuan dan kesatuan.
3. ADANYA NILAI DAN NORMA
Dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara pastinya ada nilai dan norma yang
harus ditaati oleh setiap anggotanya. Hal itu memang sudah menjadi kesepakatan
bersama sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari maupun bernegara.
Nilai dan norma tersebut sebenarnya ada yang berbeda antara suatu kelompok dengan
yang lainnya. Namun, untuk nilai dan norma yang sama itu seringkali dalam skala
nasional yang sifatnya universal atau menyeluruh bagi setiap masyarakat meskipun
mereka juga beragam.
JENIS INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional sebenarnya bisa diterapkan dalam beragam bentuk atau jenis. Hal
itu tergantung pada situasi ataupun kondisi suatu masyarakat atau negara yang ada.
Begitu pula dengan caranya yang berbeda-beda pula. Berikut adalah jenis integrasi
nasional yang juga menjadi strategi terwujudnya integrasi:
1. ASIMILASI
Asimilasi merupakan proses percampuran dua kebudayaan atau lebih menjadi satu
kebudayaan yang baru yang sifatnya melebur, sehingga kebudayaan yang baru
terbentuk tidak memeiliki ciri-ciri kedua atau lebih kebudayaan pembentuknya.
Dalam hal ini, negara berusaha meleburkan beberapa kebudayaan agar dijadikan
menjadi satu kebudayaan yang sifatnya lebih mudah diterima oleh semua masyarakat.
Pastinya hal itu bertujuan untuk mewujudkan integrasi nasional di tengah
keberagaman budaya dan sosial masyarakat. Cara ini cukup efektif untuk mencegah
adanya saling klaim ataupun sifat etnosentrisme yang berlebihan.
2. AKULTURASI
Akulturasi adalah percampuran dua macam atau lebih kebudayaan menjadi satu
kebudayaan baru denga tidak menghilangkan sifat atau ciri-ciri budaya yang asli
pembentuknya. Hal ini bisa diterapkan dalam suatu negara untuk menciptakan
integrasi nasional di tengah keragaman budaya masyarakat.
Pemerintah atau negara bisa menjadikan cara ini sebagai suatu hal yang cukup inovatif
dalam menciptakan persatuan dan kesatuan masyarakatnya. Meskipun demikian juga
tetap menghargai dan memelihari nilai-nilai budaya tertentu dengan baik sebagai
bentuk identitas budaya maupun sosial.
3. PLURALIS
Pluralis merupakan paham yang menghargai adanya perbedaan dalam masyarakat
ataupun negara. Paham ini berusaha mewujudkan integrasi nasional dengan cara
memberi kesempatan bagi semua unsur perbedaan yang ada di masyarakat untuk lebih
maju dan berkembang.
Bisa dikatakan paham ini sangat demokratis dan sangat tepat untuk diterapkan di
Indonesia. Usaha pemberian kesempatan untuk setiap unsur keragaman yang ada
tersebut didasarkan pada hak masing-masing komponen, sehingga semua bebas
melakukannya dengan baik dan tidak melanggar norma dan nilai persatuan dan
kesatuan.
4. NORMATIF
Integrasi normatif ini terwujud karena adanya norma-norma tertentu yang telah
disepakati oleh masyarakat. Dengan berlakunya norma tersebut artinya masyarakat
telah bersatu dan sepakat untuk menjalankan dan menaatinya. Jadi, adanya norma
tertentu bisa mempersatukan masyarakat yang beragam di suatu negara.
5. INSTRUMENTAL
Integrasi nasional dalam bentuk instrumental ini terlihat sangat nyata karena memang
dari fisik orang atau masyarakat. Hal itu bisa terbentuk karena adanya kesamaan atau
keseragaman antar individu atau kelompok dalam lingkungan hidup.
6. FUNGSIONAL
Integrasi fungsional terbentuk karena adanya kesamaan fungsi tertentu dalam suatu
masyarakat. Mereka yang merasa mempunyai kesamaan fungsi atau peran cenderung
mudah bersatu dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
7. KOERSIF
Integrasi koersif ini terjadi karena adanya paksaan dari pihak penguasa atau
pemerintah. Jadi, sifatnya tidak secara suka rela ketika bersatu dalam suatu hal.
Integrasi semacam ini pastinya tidak bisa bertahan lama dan kuat karena memang
sifatnya yang terpaksa.
FAKTOR PENDORONG INTEGRASI NASIONAL
1. RASA SENASIB-SEPERJUANGAN
Faktor ini merupakan hal yang sangat realistis dan sering terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Seperti halnya pada masa kolonialisme dulu
di Indonesia banyak sekali masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan maupun
suku bersatu, bersama-sam melawan kolonialisme Belanda.
Mereka tidak mempedulikan perbedaan yang ada termasuk perbedaan usia dan
agama. Hal itu disebabkan karena mereka mempunyai rasa senasib yaitu sama-sama
dijajah dan seperjuangan yaitu sama-sama berjuang melawan kolonialisme. Mereka
menggunakan berbagai cara dari diplomasi hingga perang fisik juga melalui
organisasi-organisasi tertentu. Hingga akhirnya masyarakat Indonesia berhasil
memproklamirkan diri sebagai bangsa dan negara yang merdeka pada 17 Agustus
1945.
2. PEMAKNAAN IDEOLOGI NASIONAL
Setiap negara mempunyai ideologi tersendiri sebagai pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, termasuk Indonesia dengan Pancasilanya. Ideologi pancasila
ini tidak bisa digantikan dengan ideologi lain karena memang itu merupakan
keputusan final yang telah dirancang oleh founding father kita sebagai pandangan
hidup.
Meskipun Indonesia mempunyai banyak perbedaan atau keragaman, namun bisa tetap
bersatu karena masyarakat senantiasa menanmkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Jadi, setiap masyarakat
Indonesia mempunyai pemaknaan yang relatif sama terhadap ideologi Pancasila.
3. KEINGINAN BERSATU
Tidak semua perbedaan membuat perpecahan, justru sebaliknya keragaman itu
membawa suatu masyarakat pada suatu keinginan untuk bersatu. Keinginan tersebut
salah satunya bertujuan untuk memperkuat suatu kelompok maupun negara.
Mengingat persatuan merupakan cita-cita atau nilai-nilai dalam Pancasila yang harus
diterapkan dalam kehidupan.
Seperti halnya ketika terjadi peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Para pemuda
Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, suku, dan latarbelakang bersatu
mengucapkan sumpah yang bertujuan membentuk persatuan bangsa, negara, dan
bahasa Indonesia.
4. ANTISIPASI ANCAMAN LUAR
Ancaman dari luar bisa mempersatukan kelompok atau bangsa dalam suatu negera.
Indonesia sudah sekian lama merdeka dengan beragam kebudayaan dan bentangan
wilayah yang berdaulat. Hal itu memungkinkan terjadinya suatu ancaman dari luar
seperti pengambilan wilayah atau pulau paling luar.
Hal itu menjadi kekuatan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk tetap bersatu dan
mempertahankan kedaulatan wilayah Indonesia. Begitu pula dengan masalah
kebudayaan, dimana masyarakat Indonesia cenderung fanatik dengan hal-hal yang
berkaitan dengan budaya. Ketika suatu budaya yang sudah lama berkembang di
Indonesia kemudian diklaim oleh negara lain, hal itu akan membuat bangsa Indonesia
terusik dan menjadi bersatu untuk mempertahankan eksistensi kebudayaan tersebut.
FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL
1. KURANGNYA PENGHARGAAN TERHADAP KEMAJEMUKAN
Tidak semua orang bisa memahami dan menghargai perbedaan yang ada. Mereka
cenderung sulit untuk diajak mewujudkan persatuan dan kesatuan di tengah
keragaman bangsa. Padahal kemajemukan sendiri merupakan kekayaan bangsa yang
tidak ternilai harganya.
Oleh sebab itu, setiap masyarakat perlu memahami arti toleransi dan semacamnya,
khususnya di Indonesia ini. Hal itu mengingat bahwa realita yang ada Indonesia
mempunyai beragam agama dan budaya. Setiap orang atau kelompok masyarakat
mempunyai agama ataupun kebudayaan yang berbeda-beda. Begitu pula mereka tidak
bisa dipaksa dan tidak bisa di samakan mengenai hal itu.
2. KUATNYA PAHAM ETNOSENTRISME
no reviews yet
Please Login to review.