Authentication
362x Tipe DOCX Ukuran file 0.02 MB
Reza Pusparani Pertiwi – 071411231017 – Kelas A – Week 7
Identitas Nasional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasional adalah bersifat kebangsaan; berkenaan atau
berasal dari bangsa. Sementara nasionalisme adalah ajaran atau pemahaman untuk mencintai
bangsa dan negaranya sendiri. Nasionalisme merupakan rasa sadar diri untuk mempertahankan,
mengabadikan identitas, mengindahkan bangsa dan negaranya sendiri. Tetapi pada umumnya
nasionalisme juga dapat di artikan sebagai rasa cinta yang terlalu berlebihan untuk mencintai,
mengagumi dan membanggakan bangsa dan negaranya sendiri. Nasionalisme biasanya terbentuk
karena adanya persamaan ras, suku, budaya, dan sejarah yang sama dalam satu bangsa.
Nasionalisme merupakan sebuah status pikiran di mana kesetiaan dan kepatuhan seorang
individu benar-benar diarahkan kepada bangsa-negara mewakili suatu bangsa (Minix & Hawley,
1998:14).
Sedangkan, identitas adalah pembeda antara individu yang satu dengan individu yang
lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, identitas adalah ciri-ciri, jati diri, atau keadaan
khusus seseorang, tetapi dalam konteks ini adalah negara. Jadi jika digabungkan dari kedua
pengertian tersebut, identitas nasional adalah identitas atau ciri-ciri bagi suatu bangsa maupun
negara agar lebih diakui oleh sistem global dan merupakan sebagai tanda bahwa negara tersebut
masih nyata. Interaksi antara aktor yang satu dengan aktor yang lainnya pasti ada ciri-ciri
tersendiri diantara keduanya agar terlihat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Nah, dengan
adanya interaksi yang berbeda ini, lahirlah subuah identitas nasional yang akan membuat
keduanya terlihat berbeda antara satu aktor dengan aktor yang lain. Kaitan nasionalisme dengan
hubungan internasional di zaman ini adalah penggunaan nasionalisme sebagai a sense of identity
atau identitas nasional (Halliday, 2012:447).
Nasionalisme sangat penting bagi suatu negara. Jika suatu negara tidak memiliki identitas
negara yang lebih khusus, maka negara tersebut akan terombang-ambing keberadaanya.
Mengapa demikian? Karena suatu negara harus memiliki jati diri yang kuat. Apalagi negara
merupakan aktor dalam dunia Hubungan Internasional. Identitas nasional akan sangat berguna
bagi aktor, khususnya negara. Gunanya adalah untuk membedakan negara yang satu dengan
negara yang lain yang hampir memiliki kesamaan yang lebih banyak. Seperti contohnya,
Indonesia dengan Malaysia yang memiliki kesamaan dalam ras, yaitu ras melayu. Tetapi
Indonesia masih memiliki identitas nasional, yaitu budaya dan bahasa Indonesia yang menjadi
1
Reza Pusparani Pertiwi – 071411231017 – Kelas A – Week 7
kesatuan bagi bangsa dan negara Indonesia. Singkatnya, nasionalisme menjadi filter bagi suatu
negara dalam menghadapi era globalisasi yang mulai mencoba memasukan budaya-budaya asing
ke dalam budaya daerah. Sekali lagi, keberadaan nasionalisme menjadi sangat penting bagi suatu
negara, karena nasionalisme merupakan modal dasar dalam suatu negara untuk mencapai tujuan
dan cita-cita suatu negara. Nasionalisme juga menjadi alat pemersatu, agar negara tersebut tetap
utuh dan berdaulat.
Nasionalisme erat kaitannya dengan suatu bangsa dan negara, sebenarnya bangsa dapat
dibedakan dengan negara. Namun bagi orang awam yang tidak memahami betul tentang
perbedaan antara bangsa dan negara, mereka menyama-artikan keduanya menjadi suatu tatanan
dalam satu wilayah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, negara adalah organisasi dalam
suatu wilayah yang sah. Bangsa adalah kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan,
adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sedangkan menurut Ernest Renan,
bangsa adalah suatu kesatuan yang terdiri dari orang-orang yang saling setia kawan antara yang
satu dengan yang lainnya.
Negara merupakan suatu media sebagai wadah perserikatan masyarakat dari berbagai
elemen yang bersatu dan memiliki satu kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh masyarakat
tersebut. Menurut arti politik, negara terdiri dari berbagai bangsa. Negara itu ‘konkrit’ dan
bangsa itu ‘abstrak’. Mengapa dikatakan demikian? Karena negara terdiri dari pemerintah,
kekuasaan, dan batas otonominya ada dan biasanya diakui oleh dunia internasional jika negara
tersebut telah berdaulat. Tetapi berbeda dengan bangsa yang memiliki pengertian ‘abstrak’,
bangsa terdiri dari suku, ras, etnik, dan budaya yang belum tentu diakui oleh dunia internasional
karena keberadaannya yang masih jarang.
Setelah kita memahami apa itu arti definisi dari bangsa dan negara. Kita akan dengan
mudah lebih dalam memahami tentang nasionalisme itu sendiri. Rasa nasionalisme terhadap
bangsa maupun negara harus tetap utuh dalam setiap jiwa masyarakat yang mengimaninya.
Namun sebenarnya, nasionalisme juga dapat terpecah belah. Ada beberapa pendapat bahwa
terpecah-belahnya nasionalisme ini di karenakan adanya self-determination dalam suatu negara.
Self-determination sendiri memiliki arti sebagai suatu hak warga negara yang menyatakan bahwa
tujuan hidup mereka hanya untuk kebebasan wilayah mereka sendiri.
Selain Self-determination, ada pula dekolonisasi yang juga merupakan menjadi salah
satu faktor terpecah-belahnya nasionalisme. Dekolonisasi sendiri memiliki arti sebagai negara
2
Reza Pusparani Pertiwi – 071411231017 – Kelas A – Week 7
bekas jajahan yang ingin berpisah lalu menjadikan diri mereka sendiri menjadi negara yang
merdeka dan tentunya dengan pemerintahan yang ditaati, dipatuhi, diakui, dan berwenang.
Contohnya seperti negara???
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa di era globalisasi ini sangat diperlukan
nasionalisme yang tinggi. Peran nasionalisme kontemporer di era globalisasi ini memiliki sisi
positif dan sisi negatif. Dalam sisi positif, era globalisasi saat ini kita dapat mempererat dan
menguatkan nasionalisme dalam suatu negara. Nasionalisme menyaring budaya-budaya asing
yang akan mempengaruhi budaya daerah suatu negara. Ini merupakan salah satu peran
pentingnya nasionalisme. Namun disisi negatif, kita sendiri dapat menurunkan nasionalisme itu
sendiri. Tergantung bagaimana kita menjadikan nasionalisme ini sebagai produk atau sebagai
hasil dari globalisasi.
Dari keseluruhan penjabaran diatas, penulis menyimpulkan bahwa nasionalisme sebagai
identitas nasional sangatlah penting untuk berbangsa dan bernegara. Apalagi dengan adanya era
globalisasi, tanpa adanya nasionalisme yang tinggi, negara akan mengalami buta identitas.
Referensi :
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Minix, Dean A. & Hawley Sandra M..1998.Global Politics.Beverly:Wadsworth.
Halliday, J., (1997) “Nationalism” in Baylis, John & Smith, Steve (eds.), The Globalization of
nd
World Politics, 2 edition, Oxford University Press.
3
no reviews yet
Please Login to review.