Authentication
293x Tipe PPT Ukuran file 1.14 MB
Staring • Ratih : Muslim, anak kuliahan, berpakaian sederhana rambut panjang tapi jadi pakai kerudung, baik, tabah. • Mahendra : Kristiani, rambut gondrong, anak kuliahan, keras kepala, pantang menyerah • Sis : Muslim, anak kuliahan, tinggi, agak kurus, baik, sabar. • Baskoro : Muslim, badan agak kekar, rambut berwarna, pemarah, tapi nanti tobat. And Wening, Ren, Hani, Muchlis, Ibu Sis, Ibu Mahendra, Ibu Ratih dll. The Story Bag. 1 Ratih hidup berdua dengan ibunya di sebuah desa. Ia berpacaran dengan lelaki non muslim bernama Mahendra. Mereka serius dan akan menikah. Ibu Ratih menyetujuinya karena Mahendra dianggap bisa membahagiakan Ratih dengan hartanya. Pada saat Mahendra ke luar kota untuk minta restu kepada orangtuanya, ia mendapat musibah. Motornya yang membonceng Ratih tabrakan dengan truk. Mahendra dan Ratih dibawa ke rumah sakit. Mahendra luka parah dan harus duduk di kursi rod, sedangkan Ratih luka ringan saja The Story Bag. 2 Ibu Mahendra marah kepada Ratih yang dianggap membuat anak satu-satunya cacat. Ia tak merestui Ratih dengan Mahendra. Ia ia berniat menjodohkan Mahendra dengan Wening, gadis yang seagama dengannya. Ibu Mahendra membawa Mahendra jauh dari Ratih. Ratih yang sedih ditinggal Mahendra dihibur oleh Sis. Teman masa kecilnya yang masih satu desa. Sis mengajari Ratih solat dan mengaji di mushola. Ternyata Sis sudah lama menyukai Ratih. Ratih pun akhirnya suka pada Sis. Sayang Ibu Ratih, Ibu Sis dan kakanya Sis yang bernama Hani tak merestui. Ratih mengalami kecelakaan dengan Sis pada saat akan pergi ke toko kerudung. STORY BAG.3 - Pertemuan Ratih dengan Muhlis - Muchlis ingin melamar Ratih - Ratih menemui Ayahnya untuk meminta restu.Tetapi Ia tidak mengakui Ratih sebagai anaknya. - Ibu Muchlis tak merestui Muchlis untuk menikahi Ratih. - Ratih menikah dengan Baskoro dan dikaruniai seorang anak perempuan. KUTIPAN BAG.YANG MENARIK “Jadi, kamu mau berpindah keyakinan lagi ?” Wening bertanya mengejar. “Setelah apa yang aku lakukan kepadamu. Setelah penantian panjangku kepadamu ?” “Jadi kamu menyesal ?” balas Mahendra. Nafas Wening turun naik. Kelihatan sekali Ia mencoba menahan emosinya. “Aku tidak pernah meminta kau menungguku.” Hening. “Sudahlah.” “Hendra. Ini sebuah keputusan. Kalau kau hanya berniat untuk mengubah keyakinan, maka tidak akan pernah kutinggalkan kau. Tetapi kalau kau bisa menarik gadis yang kau cintai itu menjadi satu keyakinan dengan kiyta, maka aku akan mundur dengan segenap kerelaan.”
no reviews yet
Please Login to review.