Authentication
568x Tipe PPT Ukuran file 1.14 MB
Staring
• Ratih : Muslim, anak kuliahan, berpakaian
sederhana rambut panjang tapi jadi pakai
kerudung, baik, tabah.
• Mahendra : Kristiani, rambut gondrong, anak
kuliahan, keras kepala, pantang menyerah
• Sis : Muslim, anak kuliahan, tinggi, agak kurus,
baik, sabar.
• Baskoro : Muslim, badan agak kekar, rambut
berwarna, pemarah, tapi nanti tobat.
And
Wening, Ren, Hani, Muchlis, Ibu Sis, Ibu Mahendra,
Ibu Ratih dll.
The Story Bag. 1
Ratih hidup berdua dengan ibunya di sebuah desa.
Ia berpacaran dengan lelaki non muslim bernama
Mahendra. Mereka serius dan akan menikah. Ibu
Ratih menyetujuinya karena Mahendra dianggap
bisa membahagiakan Ratih dengan hartanya.
Pada saat Mahendra ke luar kota untuk minta restu
kepada orangtuanya, ia mendapat musibah.
Motornya yang membonceng Ratih tabrakan
dengan truk. Mahendra dan Ratih dibawa ke
rumah sakit. Mahendra luka parah dan harus
duduk di kursi rod, sedangkan Ratih luka ringan
saja
The Story Bag. 2
Ibu Mahendra marah kepada Ratih yang dianggap
membuat anak satu-satunya cacat. Ia tak merestui
Ratih dengan Mahendra. Ia ia berniat menjodohkan
Mahendra dengan Wening, gadis yang seagama
dengannya. Ibu Mahendra membawa Mahendra
jauh dari Ratih.
Ratih yang sedih ditinggal Mahendra dihibur oleh
Sis. Teman masa kecilnya yang masih satu desa. Sis
mengajari Ratih solat dan mengaji di mushola.
Ternyata Sis sudah lama menyukai Ratih. Ratih pun
akhirnya suka pada Sis. Sayang Ibu Ratih, Ibu Sis
dan kakanya Sis yang bernama Hani tak merestui.
Ratih mengalami kecelakaan dengan Sis pada saat
akan pergi ke toko kerudung.
STORY BAG.3
- Pertemuan Ratih dengan Muhlis
- Muchlis ingin melamar Ratih
- Ratih menemui Ayahnya untuk meminta
restu.Tetapi Ia tidak mengakui Ratih sebagai
anaknya.
- Ibu Muchlis tak merestui Muchlis untuk
menikahi Ratih.
- Ratih menikah dengan Baskoro dan
dikaruniai seorang anak perempuan.
KUTIPAN BAG.YANG MENARIK
“Jadi, kamu mau berpindah keyakinan lagi ?” Wening
bertanya mengejar. “Setelah apa yang aku lakukan
kepadamu. Setelah penantian panjangku kepadamu ?” “Jadi
kamu menyesal ?” balas Mahendra. Nafas Wening turun naik.
Kelihatan sekali Ia mencoba menahan emosinya. “Aku tidak
pernah meminta kau menungguku.” Hening. “Sudahlah.”
“Hendra. Ini sebuah keputusan. Kalau kau hanya berniat
untuk mengubah keyakinan, maka tidak akan pernah
kutinggalkan kau. Tetapi kalau kau bisa menarik gadis yang
kau cintai itu menjadi satu keyakinan dengan kiyta, maka aku
akan mundur dengan segenap kerelaan.”
no reviews yet
Please Login to review.