Authentication
345x Tipe PDF Ukuran file 0.11 MB Source: SOP
S O P TEKNOLOGI PONTI
PADA BUDIDAYA UDANG
SOP ini meliputi penggunaan Teknologi PONTI pada Budidaya Udang Sistem
Tradisional (tanpa pemberian pakan buatan), Semi Intensif (dengan penambahan pakan
buatan), Intensif (peningkatan jumlah padat tebar dibandingkan tradisional dan
pemberian pakan buatan).
I. PRODUK
Produk yang direkomendasikan adalah :
PONTI Cair : sebagai pupuk di air dan tanah
PONTI Serbuk : sebagai pupuk di air dan tanah
PONTI Fish : sebagai campuran pakan.
Pupuk NPK (di rekomendasikan NPK yang dipakai adalah NPK Mutiara)
: meningkatkan pertumbuhan plankton.
II. MANFAAT PRODUK
Produk ini direkomendasikan karena memiliki manfaat :
Meningkatkan pertumbuhan dan jumlah mikroba tanah yang bermanfaat.
Meningkatkan pertumbuhkan plankton sebagai pakan alami bagi udang
sehingga budidaya udang dapat dilakukan tanpa menggunakan pakan buatan.
Memperbaiki kualitas lingkungan perairan : air menjadi lebih hijau bening.
Meningkatkan daya tahan tubuh udang sehingga dapat menyebabkan
peningkatan SR mencapai 60%.
Meningkatkan keseragaman ukuran udang pada saat panen (data terlampir).
Mempercepat waktu pemanenan sampai ± 40%.
Hasil panen udang yang dihasilkan terbebas dari residu bahan-bahan kimia
berbahaya karena disarankan dengan teknologi ini tidak menggunakan
antibiotik.
Meningkatkan sumber nutrisi dalam tambak, sehingga meningkatkan daya
dukung ekosistem perairan.
III. CARA DAN WAKTU APLIKASI
Cara dan waktu aplikasi Teknologi PONTI :
Pengeringan dan pengangkatan Lumpur.
Masukan air sebagian dengan ketinggian 30 – 40 cm.
Semprot PONTI dengan dosis 0,5 kg PONTI Serbuk + 0,5 Lt PONTI Cair
+ 200 liter air pada saat ketinggian air 30 cm.
Masukan air selama 3 – 4 hari sampai ketinggian 60 – 70 cm.
1 hari sebelum udang ditebar, semprot kembali tambak dengan 1 kg
PONTI Serbuk dan 1 Lt PONTI Cair + 1 kg NPK mutiara + 200 liter air
Sebelum udang ditebar buat media adaptasi:
Pembuatan media adaptasi udang :
a) PONTI Cair 2 ml + PONTI Serbuk 5 gr + 1 Liter Air, ambil 250 ml
campuran tersebut masukan ke dalam setiap kantong benur udang (
sdm = sendok makan)
b) Masukan 1 sdm garam kerosok ke dalam kantong benur udang yang
sudah diberikan larutan adaptasi, diamkan kantong benur di atas
permukaan air selama ±30 menit sampai garam tersebut larut dengan
air yang ada di dalam kantong benur dan mengadaptasi suhu air
didalam kantong dengan suhu air tambak.
c) Benur akan menyerap energi yang dilepaskan oleh garam dan akan
terlihat benur yang sehat dengan gerakan yang lincah dan akan terasa
tendangan-tendangan pada saat tangan dicelupkan ke dalam kantong
benur.
d) Pelepasan benur ke alam (laut) 5 % dari jumlah yang akan ditebar ke
tambak sebagai bentuk sadaqoh kepada alam.
Tebar benur udang windu yang sudah diadaptasikan ke tambak dengan
kepadatan 5 – 10 ekor/m2. Ukuran yang terbaik adalah PL- 10, sebaiknya
penebaran dilakukan pada jam 6 – 7 pagi.
Penyemprotan 1 kg PONTI Serbuk + 1 Lt PONTI C air dan 1 kg NPK
mutiara setiap minggu sampai dengan minggu ke-14 atau selama 100 hari.
Aplikasi pada pakan untuk yang budidaya dengan sistem Intensif :
a) 1ml PONTI Fish + Air secukupnya + 1 kg pellet
disemprotkan atau dicampur ke Pakan, Aplikasi setiap hari, satu kali
jadwal pemberian pakan.
IV. FAKTOR KONDISI
Protokol ini berlaku untuk semua budidaya udang air payau baik untuk udang
windu maupun vaname. Factor yang mempengaruhi keberhasilan produksi adalah :
1. Kualitas benih : benih yang berkualitas, terbebas dari penyakit, ukuran yang
seragam serta kondisi benih ketika sampai di tempat tujuan, kondisi benih
ini dipengaruhi asal benih dan jauhnya perjalanan asal benih sampai ke
tempat tujuan.
2. Salinitas air : Yang dipengaruhi oleh ketersediaan air laut dan air tawar yang
seimbang, sehingga dapat dicapai salinitas yang ideal untuk budidaya.
3. pH air : pH air yang direkomendasikan untuk budidaya 7 – 9.
4. Pergantian cuaca yang eksterm yaitu perbedaan suhu antara siang dan
malam yang tinggi sehingga mengakibatkan udang menjadi stress dan
mudah terserang virus, terutama serangan virus white spot.
5. Kandungan Oksigen di perairan : tanda awal kekurangan oksigen di air
terlihat pada tingkah laku udang yang berenang diatas permukaan air dengan
tidak beraturan pada saat pukul 02.00-04.00 pagi. Jika pada saat ini udang
banyak yang berenang di atas permukaan air maka oksigen di air dalam
kondisi yang kurang, untuk mengurangi stress udang karena kekurangan
oksigen dapat dilakukan penyemprotan PONTI Fish pada permukaan air.
6. Panen udang sebaiknya dilakukan sekaligus sebab pemanenan secara
bertahap dapat menyebabkan udang lain yang tidak tertangkap stress dan
mati.
no reviews yet
Please Login to review.