jagomart
digital resources
picture1_Artikel Pdf 9419 | Artikel Pemanfaatan Cangkang Udang Sebagai Pengawet Kayu | Pertanian Dan Peternakan


 195x       Tipe PDF       Ukuran file 0.76 MB       Source: Do You Know About me_______


File: Artikel Pdf 9419 | Artikel Pemanfaatan Cangkang Udang Sebagai Pengawet Kayu | Pertanian Dan Peternakan
do you know about me artikel pemanfaatan cangkang udang sebagai pengawet kayu copyright ananthaperdana anantha webmail umm ac id http ananthaperdana student umm ac id 2010 08 24 artikel pemanfaatan ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 29 Jun 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
        Do You Know About me??????? | Artikel Pemanfaatan Cangkang Udang sebagai Pengawet Kayu
        Copyright ananthaperdana anantha@webmail.umm.ac.id
        http://ananthaperdana.student.umm.ac.id/2010/08/24/artikel-pemanfaatan-cangkang-udang-sebag
        ai-pengawet-kayu/
        Artikel Pemanfaatan Cangkang Udang sebagai
        Pengawet Kayu
        www.biomaterial.lipi.go.id
        Udang adalah komoditas andalan dari sektor          perikanan yang  umumnya
        diekspor dalam bentuk beku. Potensi produksi          udang di  Indonesia dari tahun
        ke tahun terus meningkat. Selama ini potensi           udang Indonesia rata-rata
        meningkat sebesar 7,4 persen per tahun.<           per persen 7,4 sebesar meningkat
        rata-rata Indonesia udang  potensi ini          Selama meningkat. terus tahun ke dari
        di produksi  Potensi beku. bentuk          dalam diekspor umumnya yang perikanan 
        sektor andalan komoditas>
        Data tahun 2001, potensi udang nasional          mencapai 633.681  ton. Dengan
        asumsi laju peningkatan tersebut tetap,          maka pada  tahun 2004 potensi
        udang diperkirakan sebesar 785.025 ton.          Dari  proses pembekuan udang
        untuk ekspor, 60-70 persen dari berat udang           menjadi limbah (bagian kulit
        dan kepala) sehingga diperkirakan akan           dihasilkan limbah udang sebesar
        510.266 ton.
        Limbah sebanyak itu, jika tidak ditangani          secara tepat, akan  menimbulkan
        dampak negatif bagi lingkungan, karena          selama ini  pemanfaatan limbah
        cangkang udang hanya terbatas untuk pakan           ternak saja seperti itik, bahkan
        sering dibiarkan membusuk.
        Cangkang udang mengandung zat khitin          sekitar 99,1 persen.  Jika diproses
        lebih lanjut dengan melalui beberapa          tahap, akan  dihasilkan khitosan, yaitu:
        1. Dimineralisasi
        Limbah cangkang udang dicuci dengan air          mengalir,  dikeringkan di bawah
        sinar Matahari sampai kering, lalu digiling           sampai menjadi serbuk ukuran
                                                                                   page 1 / 4
        Do You Know About me??????? | Artikel Pemanfaatan Cangkang Udang sebagai Pengawet Kayu
        Copyright ananthaperdana anantha@webmail.umm.ac.id
        http://ananthaperdana.student.umm.ac.id/2010/08/24/artikel-pemanfaatan-cangkang-udang-sebagai
        -pengawet-kayu/
        40-60 mesh. Kemudian dicampur asam  klorida          1,25 N dengan perbandingan
        10:1 untuk pelarut dibanding  kulit udang,          lalu dipanaskan pada suhu 90°C
        selama satu jam.  Residu berupa padatan          dicuci dengan air sampai pH netral
        dan  selanjutnya dikeringkan dalam          oven pada suhu 80°C selama 24  jam.
        2. Deproteinisasi
        Limbah udang yang telah dimineralisasi          kemudian dicampur  dengan larutan
        sodium hidroksida 3,5 persen dengan          perbandingan  antara pelarut dan
        cangkang udang 6:1. Selanjutnya dipanaskan           pada suhu 90°C selama satu
        jam. Larutan lalu disaring dan didinginkan           sehingga diperoleh residu padatan
        yang kemudian dicuci dengan air  sampai          pH netral dan dikeringkan pada
        suhu 80°C selama 24 jam.
        3. Deasetilisasi khitin menjadi khitosan
        Khitosan dibuat dengan menambahkan sodium          hidroksida (60  persen)
        dengan perbandingan 20:1 (pelarut dibanding khitin),           lalu dipanaskan selama
        90 menit dengan suhu 140°C. Larutan kemudian           disaring untuk mendapatkan
        residu berupa padatan, lalu dilakukan  pencucian          dengan air sampai pH
        netral, kemudian dikeringkan  dengan oven suhu 70°C          selama 24 jam.
        Khitosan memiliki sifat larut dalam suatu          larutan asam  organik, tetapi tidak
        larut dalam pelarut organik lainnya           seperti dimetil sulfoksida dan juga tidak
        larut pada pH 6,5. Sedangkan           pelarut khitosan yang baik adalah asam asetat.
        Pada saat ini khitosan banyak dimanfaatkan          dalam bidang  industri,
        perikanan, dan kesehatan di luar negeri, seperti           untuk bahan pelapis,
        perekat, penstabil, serta sebagai polimer dalam           bidang teknologi polimer.
        Setelah khitosan diperoleh, pada dasarnya          semua metode  pengawetan kayu,
        yaitu metode pengawetan tanpa tekanan,          metode  pengawetan dengan
                                                                                    page 2 / 4
        Do You Know About me??????? | Artikel Pemanfaatan Cangkang Udang sebagai Pengawet Kayu
        Copyright ananthaperdana anantha@webmail.umm.ac.id
        http://ananthaperdana.student.umm.ac.id/2010/08/24/artikel-pemanfaatan-cangkang-udang-sebagai
        -pengawet-kayu/
        tekanan, metode difusi, dan sap replacement           method, bisa dipakai.
        Aplikasi khitosan sebagai bahan pengawet          kayu terbukti  efektif untuk
        menghambat pertumbuhan jamur pelapuk kayu          dan  beberapa jenis jamur
        lain, seperti Fusarium oxysporum dan Rhizoctania           solani, serta meningkatkan
        derajat proteksi kayu terhadap rayap  kayu          kering dan rayap tanah. Bahkan,
        kayu yang diawetkan dengan  khitosan          dengan metode perendaman
        teksturnya menjadi lebih  halus.
        Ini sesuai dengan sifat khitosan yang          dapat membentuk  lapisan film yang
        licin dan transparan. Hal tersebut           menunjukkan bahwa khitosan memiliki
        potensi sebagah bahan finishing           yang mampu meningkatkan tekstur
        permukaan kayu.
        Untuk kayu-kayu berwarna terang, seperti          nyatoh kuning,  sengon, ramin, dan
        pinus, pengawetan dengan khitosan          dapat  meningkatkan penampilan kayu
        dalam hal warna kayu menjadi lebih           terang. Perubahan warna tersebut
        disebabkan oleh zat warna karotenoid           yang terdapat pada udang. Namun,
        untuk mendapatkan hasil yang  bagus,          dalam proses pengawetan harus
        diperhatikan mengenai  kondisi kayu, metode          pengawetan, jenis bahan
        pengawet,  perlakuan sebelum pengawetan terhadap          kayu, dan konsentrasi 
        bahan pengawet.
        Dari segi lingkungan, penggunaan khitosan          sebagai bahan  pengawet kayu
        relatif aman karena sifatnya yang non toxic          dan  biodegradable. Sebab,
        selama ini bahan pengawet yang sering digunakan           merupakan bahan kimia
        beracun yang kurang ramah lingkungan dan  unbiodegradable.
        Dari sisi ekonomi, pemanfaatan khitosan          dari limbah cangkang  udang untuk
        bahan pengawet kayu sangat menguntungkan          karena  bahan bakunya berupa
        limbah dan berasal dari sumber daya lokal           (local content).
        Untuk ekstrasi khitin dari limbah cangkang          udang rendemennya  sebesar 20
        persen, sedangkan rendemen khitosan dari          khitin  yang diperoleh adalah
                                                                                   page 3 / 4
        Do You Know About me??????? | Artikel Pemanfaatan Cangkang Udang sebagai Pengawet Kayu
        Copyright ananthaperdana anantha@webmail.umm.ac.id
        http://ananthaperdana.student.umm.ac.id/2010/08/24/artikel-pemanfaatan-cangkang-udang-sebagai
        -pengawet-kayu/
        sekitar 80 persen. Maka dari itu, dengan           mengekstrak limbah cangkang
        udang sebanyak 510.266 ton, akan diperoleh           khitosan sebesar 81.642,56
        ton.
        Jumlah yang sangat besar mengingat sebagian          besar bahan  pengawet kayu
        yang digunakan selama ini masih diimpor sehingga           akan menghemat devisa
        negara. Untuk ke depannya, apabila limbah cangkang           udang ini dikelola
        dengan teknologi yang tepat, akan menjadi  alternatif          bahan pengawet
        murah, alami, ramah lingkungan, dan  bisa mendatangkan          devisa negara jika
        diekspor ke luar negeri.
        Karena pengawetan kayu dengan bahan pengawet          alami, selain  ramah
        lingkungan, juga menambah masa pakai kayu yang nantinya           akan dapat
        menghemat penggunaan kayu secara nasional sehingga dapat           mencegah
        terjadinya peningkatan kerusakan hutan dan membantu  merealisasikan          asas
        pelestarian hutan.
                                                                                    page 4 / 4
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Do you know about me artikel pemanfaatan cangkang udang sebagai pengawet kayu copyright ananthaperdana anantha webmail umm ac id http student sebag ai www biomaterial lipi go adalah komoditas andalan dari sektor perikanan yang umumnya diekspor dalam bentuk beku potensi produksi di indonesia tahun ke terus meningkat selama ini rata sebesar persen per data nasional mencapai ton dengan asumsi laju peningkatan tersebut tetap maka pada diperkirakan proses pembekuan untuk ekspor berat menjadi limbah bagian kulit dan kepala sehingga akan dihasilkan sebanyak itu jika tidak ditangani secara tepat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan karena hanya terbatas pakan ternak saja seperti itik bahkan sering dibiarkan membusuk mengandung zat khitin sekitar diproses lebih lanjut melalui beberapa tahap khitosan yaitu dimineralisasi dicuci air mengalir dikeringkan bawah sinar matahari sampai kering lalu digiling serbuk ukuran page mesh kemudian dicampur asam klorida n perbandingan pelarut dibanding di...

no reviews yet
Please Login to review.